Minggu, 30 Desember 2012
Waktu terus berlalu, lembaran demi lembaran telah dilalui. Berbagai tinta mewarnai tahun ini, berbagai kisah silih berganti menghiasi perjalanan hidup...
Gak kerasa sekarang sudah di penghujung tahun 2012. Perasaan baru aja kemarin gua mengawali tahun 2012. Mengawali tahun dengan rasa optimis, optimis untuk menjadi lebih baik, lebih kuat dari sebelumnya.
Eh, sekarang tiba-tiba aja udah di penghujung tahun lagi.
Well, sebenarnya banyak cerita di tahun ini. Seperti biasa, dalam hidup pasti ada cerita soal tawa, sedih, haru, cinta, semuanya ada. Meskipun sibuk, gua selalu menyempatkan diri buat menulis. Gak masalah biar cuma sepenggal atau dua penggal kalimat sekalipun, gua selalu menyempatkan diri menulis tiap harinya.
Sebenarnya banyak cerita yang sudah selesai dibuat dan banyak pula cerita yang bisa dibagi. Tapi sayangnya gua masih terlalu 'pelit' buat berbagi cerita-cerita yang menurut gua menyenangkan itu.
Kadang kalau malam hari tiba, gua selalu menyempatkan diri buat baca cerita-cerita itu. Responnya selalu sama meskipun sudah gua baca berulang-ulang. Intinya. gua selalu tersenyum dan merasa bahagia :)
Sedikit berbagi, cerita yang paling yang gak bisa gue lupain adalah waktu doi (baca: pacar) keracunan pas makan bareng gua.
Iya betul, keracunan.
Jadi ceritanya di suatu hari, gua menyempatkan diri buat datang ke Jakarta. Sebenarnya sih gua gak ada perlu-perlu banget ke Jakarta tapi karena waktu itu ada waktu kosong dan kebetulan ada transportasi kosong, gua pun berangkat ke Jakarta.
Sama sekali gak ada persiapan karena gua cuma bawa tas yg isinya dokumen-dokumen pribadi gua plus kaos yang biasa gua bawa buat ganti kalau baju basah gara-gara keringetan.
Tujuan utamanya sih sebenarnya mau ketemu ama di doi, hihihihihihi...
Setelah janjian pas jam makan siang ama doi, kita muter-muter cari tempat makan. Jujur, gua sama sekali 'buta' soal tempat makan yang enak dan bersih di Jakarta. Tempat makan yang gua tau cuma McDonalds di Sarinah itu juga gara-garanya tiap ke Jakarta, gua pasti turun disitu.
Lama mencari, akhirnya tukang sate jadi pilihan utama. Pas mau mesen, sama sekali gak ada masalah. Masing-masing pesen 10 tusuk, dia 10, gua 10. Tapi karena kebanyakkan, doi kasih 3 tusuk ke gua jadi total dia makan 7 tusuk, gua 13 tusuk #wow
Rasanya sih biasa aja, mirip mamang sate yang biasa lewat depan rumah. Harganya juga standar sate, gak ada masalah.
Masalah dimulai, ketika malam hari tiba. Doi ngasih tau kalau perutnya mules banget dan ngelilit banget. Ampe besok paginya, ternyata doi masih ngerasa sakit di perut bahkan ampe muntah-muntah.
Gua jadi panik, jadi khawatir, takut kenapa-kenapa. Sesuai anjuran, akhirnya doi dibawa ke klinik dan diperiksa. Ternyata penyebabnya cuma satu "keracunan makanan"
Dan jelas SATE 7 tusuk itu adalah penyebabnya. Ada beberapa kemungkinan, pertama itu sate pake daging Mickie Mouse atau Minnie Mouse, kedua satenya pake daging Ayam Tiren, itu loh daging dari bangkai ayam yang harusnya dikubur atau dijadiin makan kucing tapi malah dimasak.
Pertanyaannya kemudian ya gan, doi yang makan 'cuma' 7 tusuk aja bisa keracunan ampe muntah-muntah, kok gue yang makannya 13 tusuk gak kenapa-napa? Padahal belinya sama, dibakarnya sama, BAHKAN 3 tusuk sate si doi ditransfer ke piring gue LEBIH lagi ada 1 tusuk sate punya dia yang gak abis yang disuapin ke mulut gue
Apa sekebal itukah body gue ama makanan beracun?
atau
Apa tanpa disadari gue udah terbiasa makan daging Mickie Mouse, makan daging ayam Tiren ampe body gue udah terbiasa? Hiwwwwwwwwwww
No, no forget it
Well, di tahun ini, gua rasa hari-hari semakin dirasa sulit tapi di tahun ini banyak yang berubah dari gua. Mungkin berubah jadi lebih baik, lebih produktif, dan lebih bersemangat dari sebelumnya.
Di tahun ini memang ada target yang meleset dari perkiraan awal tapi gak sedikit juga, gua nerima banyak hal yang sebelumnya sama sekali gak gua bayangkan.
Ya itulah hidup, ada pasang surutnya. Ada temen gua yang di tahun 2011 karena keterbatasan ekonomi terpaksa kerja jadi buruh kimono di Pabrik, dulu hampir tiap hari dia ngeluh kalau dia tertekan selama kerja jadi buruh. Tertekan karena temen kerja, tertekan ama atasan dan dia bilang dia gak betah.
Gua masih inget dia ngomong "Tempat gua bukan disini, gua pasti bisa lebih dari ini" Sekarang dia kuliah di salah satu universitas bergengsi dan berencana ngajuin beasiswa biar bisa kerja di luar negri.
Wow, seperti yang gua bilang tadi hidup ini memang ada pasang surutnya. Lucu kalau ngebayangin dimana tahun lalu dia masih berkutat ama benang wol kimono, gunting, dan alat perkakas lainnya plus dibentak-bentak atasan sekarang udah neteng laptop buat kuliah dan belajar.
Intinya, pergunakan kesempatan sebaik dan semaksimal mungkin. Semua orang pasti punya limit, kejar limit itu sampai batas maksimal. Kalau limit itu sudah terlampaui, teruslah 'berlari' agar tidak jatuh lagi.
Semoga di akhir tahun ini, semua kenangan baik bisa dijadikan hal yang positif untuk hidup yang lebih baik lagi. Dan semua kenangan buruk, saya percaya akan membuat kita lebih kuat dari sebelumnya...
Terakhir, terima kasih buat 'kamu', yank
Thanks for accompanying me every night :)
Thanks for being my answers of my prays :)
Thanks for the trust you've given :)
Thanks for everything :)
and the most important
Thanks for completing me :)
Gak kerasa sekarang sudah di penghujung tahun 2012. Perasaan baru aja kemarin gua mengawali tahun 2012. Mengawali tahun dengan rasa optimis, optimis untuk menjadi lebih baik, lebih kuat dari sebelumnya.
Eh, sekarang tiba-tiba aja udah di penghujung tahun lagi.
Well, sebenarnya banyak cerita di tahun ini. Seperti biasa, dalam hidup pasti ada cerita soal tawa, sedih, haru, cinta, semuanya ada. Meskipun sibuk, gua selalu menyempatkan diri buat menulis. Gak masalah biar cuma sepenggal atau dua penggal kalimat sekalipun, gua selalu menyempatkan diri menulis tiap harinya.
Sebenarnya banyak cerita yang sudah selesai dibuat dan banyak pula cerita yang bisa dibagi. Tapi sayangnya gua masih terlalu 'pelit' buat berbagi cerita-cerita yang menurut gua menyenangkan itu.
Kadang kalau malam hari tiba, gua selalu menyempatkan diri buat baca cerita-cerita itu. Responnya selalu sama meskipun sudah gua baca berulang-ulang. Intinya. gua selalu tersenyum dan merasa bahagia :)
Sedikit berbagi, cerita yang paling yang gak bisa gue lupain adalah waktu doi (baca: pacar) keracunan pas makan bareng gua.
Iya betul, keracunan.
Jadi ceritanya di suatu hari, gua menyempatkan diri buat datang ke Jakarta. Sebenarnya sih gua gak ada perlu-perlu banget ke Jakarta tapi karena waktu itu ada waktu kosong dan kebetulan ada transportasi kosong, gua pun berangkat ke Jakarta.
Sama sekali gak ada persiapan karena gua cuma bawa tas yg isinya dokumen-dokumen pribadi gua plus kaos yang biasa gua bawa buat ganti kalau baju basah gara-gara keringetan.
Tujuan utamanya sih sebenarnya mau ketemu ama di doi, hihihihihihi...
Setelah janjian pas jam makan siang ama doi, kita muter-muter cari tempat makan. Jujur, gua sama sekali 'buta' soal tempat makan yang enak dan bersih di Jakarta. Tempat makan yang gua tau cuma McDonalds di Sarinah itu juga gara-garanya tiap ke Jakarta, gua pasti turun disitu.
Lama mencari, akhirnya tukang sate jadi pilihan utama. Pas mau mesen, sama sekali gak ada masalah. Masing-masing pesen 10 tusuk, dia 10, gua 10. Tapi karena kebanyakkan, doi kasih 3 tusuk ke gua jadi total dia makan 7 tusuk, gua 13 tusuk #wow
Rasanya sih biasa aja, mirip mamang sate yang biasa lewat depan rumah. Harganya juga standar sate, gak ada masalah.
Masalah dimulai, ketika malam hari tiba. Doi ngasih tau kalau perutnya mules banget dan ngelilit banget. Ampe besok paginya, ternyata doi masih ngerasa sakit di perut bahkan ampe muntah-muntah.
Gua jadi panik, jadi khawatir, takut kenapa-kenapa. Sesuai anjuran, akhirnya doi dibawa ke klinik dan diperiksa. Ternyata penyebabnya cuma satu "keracunan makanan"
Dan jelas SATE 7 tusuk itu adalah penyebabnya. Ada beberapa kemungkinan, pertama itu sate pake daging Mickie Mouse atau Minnie Mouse, kedua satenya pake daging Ayam Tiren, itu loh daging dari bangkai ayam yang harusnya dikubur atau dijadiin makan kucing tapi malah dimasak.
Pertanyaannya kemudian ya gan, doi yang makan 'cuma' 7 tusuk aja bisa keracunan ampe muntah-muntah, kok gue yang makannya 13 tusuk gak kenapa-napa? Padahal belinya sama, dibakarnya sama, BAHKAN 3 tusuk sate si doi ditransfer ke piring gue LEBIH lagi ada 1 tusuk sate punya dia yang gak abis yang disuapin ke mulut gue
Apa sekebal itukah body gue ama makanan beracun?
atau
Apa tanpa disadari gue udah terbiasa makan daging Mickie Mouse, makan daging ayam Tiren ampe body gue udah terbiasa? Hiwwwwwwwwwww
No, no forget it
Well, di tahun ini, gua rasa hari-hari semakin dirasa sulit tapi di tahun ini banyak yang berubah dari gua. Mungkin berubah jadi lebih baik, lebih produktif, dan lebih bersemangat dari sebelumnya.
Di tahun ini memang ada target yang meleset dari perkiraan awal tapi gak sedikit juga, gua nerima banyak hal yang sebelumnya sama sekali gak gua bayangkan.
Ya itulah hidup, ada pasang surutnya. Ada temen gua yang di tahun 2011 karena keterbatasan ekonomi terpaksa kerja jadi buruh kimono di Pabrik, dulu hampir tiap hari dia ngeluh kalau dia tertekan selama kerja jadi buruh. Tertekan karena temen kerja, tertekan ama atasan dan dia bilang dia gak betah.
Gua masih inget dia ngomong "Tempat gua bukan disini, gua pasti bisa lebih dari ini" Sekarang dia kuliah di salah satu universitas bergengsi dan berencana ngajuin beasiswa biar bisa kerja di luar negri.
Wow, seperti yang gua bilang tadi hidup ini memang ada pasang surutnya. Lucu kalau ngebayangin dimana tahun lalu dia masih berkutat ama benang wol kimono, gunting, dan alat perkakas lainnya plus dibentak-bentak atasan sekarang udah neteng laptop buat kuliah dan belajar.
Intinya, pergunakan kesempatan sebaik dan semaksimal mungkin. Semua orang pasti punya limit, kejar limit itu sampai batas maksimal. Kalau limit itu sudah terlampaui, teruslah 'berlari' agar tidak jatuh lagi.
Semoga di akhir tahun ini, semua kenangan baik bisa dijadikan hal yang positif untuk hidup yang lebih baik lagi. Dan semua kenangan buruk, saya percaya akan membuat kita lebih kuat dari sebelumnya...
Terakhir, terima kasih buat 'kamu', yank
Thanks for accompanying me every night :)
Thanks for being my answers of my prays :)
Thanks for the trust you've given :)
Thanks for everything :)
and the most important
Thanks for completing me :)
Sabtu, 29 Desember 2012
*Buat yang merasa single atau belum menikah, saya harap kalian maju ke depan. Kedua mempelai akan melempar rangkain bunga dan jika anda berhasil mendapatkannya, anda akan mendapatkan BB model terbaru*
Suara riuh rendah langsung terdengar begitu si MC berwajah oriental dengan rambut rancungnya ngumumin kalau hadiah untuk penangkap mawar itu adalah sebuah BB.
April 2012,
Gua liatin jam di tangan, jam sudah menunjukkan Pkl 21:00. Anak muda-mudi yang mukanya nafsu buat dapet BB baru langsung berhamburan maju ke depan. Ada yang malu-malu sok gak butuh, ada yang malu-maluin nunjukkin muka nafsu *kepengen BB bgt* dan udah nangkring paling depan.
Sambil nyeruput teh manis, gua perhatiin muka satu-satu orang yang udah maju ke depan. Kaum hawa tampak malu-malu sambil cengengesan, kaum adam pun beberapa ada yang malu. Tapi ada satu orang yang sumpah pengen gua siram pake ini teh manis.
Orangnya masih remaja tanggung, posturnya gemuk kayak pesumo yang celananya merosot plus gayanya sumpah udah heboh banget, keliatan banget dia kepengen punya BB baru. Dorong sana-sini, maju mundur, lompat-lompat padahal belum juga disuruh lompat.
Gua berlagak cool, berlagak gak kepengen BB baru biar sebenarnya daritadi gua udah ngacay, udah ngebayangin megang BB baru. Udah ngebayang foto pake itu BB baru yang diarahin di depan cermin sambil manyun-manyunin bibir kayak anak gaol.
Tapi karena banyak cewek kece disana dan ini undangan orang penting, hasrat itu terpaksa gua pendem dulu. Image cool, calm, dingin yang gua bangun sejak lama bisa langsung hancur kalau bos-bos disana ngeliat tingkah gua yang keblinger kepengen punya BB baru.
Suasana sudah mulai crowded, si cowok tambun yang gua perhatiin daritadi sudah semakin liar kayak kuda liar yang mau diperes susunya. Dia keketawaan ama temen-temennya, ketawa picik tepatnya. Gua yakin deh, kalau itu ampe temennya yang dapet itu bunga, si cowok tambun ini bakalan langsung nikung atau apalah, yang penting dia yang dapet itu BB.
Gua berdiri sambil nyender tembok, melihat di sekeliling gua. Ah, gak biasanya gua datang ke undangan, apalagi sebagai orang yang gak terbiasa dengan suasana yang crowded dan suasana yang formal datang ke sebuah acara dengan begitu banyak orang dan memakai setelah jas yang dipadu dengan dasi kupu-kupu bisa dibilang merupakan sebuah kemewahan buat gua.
Entah kenapa gua merasa begitu culun dengan dasi kupu-kupu di leher. Rasanya tuh kayak ada yang nyekek-nyekek di leher tapi bentuknya gaib dan tak berwujud. Tetapi karena ini undangan orang penting, gua tanggalkan semua ketidak senangan gua ini.
Mata gua masih mengarah ke si cowok tambun itu. Bukan, bukan karena gua cinta mati ama dia tapi ya itu lagaknya cukup membuat gua sulit buat melepaskan pandangan ke dia.
*Sebentar lagi kedua mempelai akan segera melemparkan rangkaian bunga. Dan ingat, pantia menyedikan BB untuk para hadirin yang berhasil menangkap rangkaian bunga ini. Buat para hadirin lain yang belum menikah dan masih single, saya harap kesediannya untuk ikut bergabung bersama kami*
Gua berlalu dari kerumunan orang-orang yang keliatannya sudah gatal buat ngeliatin para anak-anak remaja ini berebut bunga si mempelai. Gua duduk sambil berusaha cari spot yang pas buat (tetep) ngeliatin tingkah pola si remaja tambun itu.
*Satu-dua-tiga* teriak si MC
Dan bener sesuai perkiraan gua. Persis kayak banteng yang nafsu buat nyeruduk pantat orang, ini orang bener-bener keliatan nafsu banget buat dapetin itu bunga.
Mau gak mau mulut gua jadi mangap juga, pengen banget gua liat dia keseleo atau encoknya kambuh pas lagi lompat. Ada perasaan yang begitu sentimentil gara-gara liat kelakuan ini bocah.
Ternyata langit tak mendengar doa gua, si gembul rakus dengan segala cara akhirnya bisa dapetin itu bunga. Sumpah gan, pas liat mukanya yang heboh sambil lompat-lompat gara-gara bisa dapetin itu bunga bener-bener deh pengen gue siram pake air keras.
Dari kejauhan terdengar suara dia teriak"Terima kasih Tuhan, Terima kasih Tuhan", persis kayak acara-acara di Reality Show dimana seseorang dapet duit gara-gara nolongin orang.
"Ya, silahkan maju ke depan. Namanya siapa nih?" tanya si MC ramah
"Ya Tuhan, masih gak nyangka aku dapetin ini bunga. Namaku San-San" kata si gembrot sambil terengah-engah mirip Ibu-Ibu lagi ngeden pas lagi mau ngeluarin bayi
Entah kebetulan atau gak, nama San-San terasa menyebalkan buat gua. Gua punya 2 orang temen yang namanya San-San dan sumpah nyebelin banget. Yang satu orangnya bossy abis, dari gaya ngomong ampe tingkah lakunya. San-san yang kedua, orangnya pengen tau banget. Kalau pengen tau taraf wajar si gak masalah tapi yang ini kebangetan pengen taunya. Mulai dari mantan, gaji, pacar pasti ditanya-tanya mulu.
Pernah dia nanya gaji lu berapa, san? Gua jawab "Ya, cukuplah buat jajan" Soal penghasilan emang soal sensitif dan rasanya gak perlu semua orang perlu tau deh. Gua jawab gitu, dia bales "Anjrit, sombong banget sih lu gak mau kasih tau!"
Giliran gua kasih tau nominal penghasilan gua (gara-gara kesel ditanya terus), dia bilang "Anjrit, somse bgt. Kalah gaji gue!"
S*tan, dikasih tau salah, gak dikasih tau salah -_-
Next,
Dan bukan kebetulan kalau si tambun di atas panggung ini namanya San-San. Entah itu cuma nama panggilan atau apaan tapi tetep nama itu terasa menyebalkan buat gua.
"Selamat untuk bro San-San yang berhasil dapat hadiah spesial dari kedua mempelai" kata si MC sambil nyerahin bungkusan yang gede banget.
Perasaan bungkus BB kok gede banget ya? Bukannya BB mah kecil ya? Pikir gua dalam hati.
Saat itu gua berpikir mungkin panitianya lagi ngerjain si pemenang, jadi bungkusnya emang gede biar repot bukanya. Istilahnya berjuang dulu sebelum memperoleh kepuasan,
Dengan kalap si San-San Wawa ini langsung ngerobek isi bungkusan, sedetik kemudian muka cengos dia langsung berubah jadi muka getir mirip korban kecopetan di angkot.
"Ya, selamat bro. Anda berhasil mendapatkan BB dari kami yaitu BONEKA BERUANG!" kata si MC sambil cengengesan.
Mendadak seisi ruangan langsung riuh oleh suara tawa.
Gue? Gak usah ditanya, rasanya gua jadi orang pertama yang ketawanya paling keras. Ketawa gara-gara gak bisa bedain mana beruang mana si San San plus ketawa ngeliat muka konyol dia yang terlanjur berhenti berharap.
Untung aja MC-nya gak ngomong "Hadiahnya BB = Babi Betina".
Mungkin dalam pikiran dia gini, "malam ini gue mau tidur sambil ngedekep BB baru gue. Ternyata nasib berkata lain, malam ini gue tidur bakal dibekep ama boneka beruang"
Oh. d*mn, like homo
Dengan gontai sambil menahan malu (dan pipis) si San-San turun dari atas panggung. Rasa malu, sedih, kecewa semuanya diblender jadi satu. Jujur, ada sedikit rasa kasian ngeliat si San Sani biar sama sekali gak kenal ama dia tapi entah kenapa, pertemuan 5 menit ini seolah membuat gue ngerasa udah temenan lama banget ama ini orang.
15 menit kemudian setelah acara beres, gua mulai beranjak keluar, menuju tempat parkiran. Entah jodoh atau apaan gue ketemu ama si San San di parkiran.
Mukanya masih kayak yang memendam kekecewaan yang sangat, pengen gue tepuk pundaknya terus ngomong dengan (sok) bijak "Dek San-San, sabar ya. Ini namanya hidup, banyak proses untuk mencapai pendewasaan diri"
#Eaaaaaa
Tapi karena gua sama sekali gak kenal ama ini orang plus ntar disangka sok kenal dan sok asyik, gua urungkan niat baik gua itu.
5 menit kemudian, dia sudah berlalu dari pandangan gua, jauh dan semakin jauh....
(Postingan ini pernah dimuat di beberapa portal blog online)
Suara riuh rendah langsung terdengar begitu si MC berwajah oriental dengan rambut rancungnya ngumumin kalau hadiah untuk penangkap mawar itu adalah sebuah BB.
April 2012,
Gua liatin jam di tangan, jam sudah menunjukkan Pkl 21:00. Anak muda-mudi yang mukanya nafsu buat dapet BB baru langsung berhamburan maju ke depan. Ada yang malu-malu sok gak butuh, ada yang malu-maluin nunjukkin muka nafsu *kepengen BB bgt* dan udah nangkring paling depan.
Sambil nyeruput teh manis, gua perhatiin muka satu-satu orang yang udah maju ke depan. Kaum hawa tampak malu-malu sambil cengengesan, kaum adam pun beberapa ada yang malu. Tapi ada satu orang yang sumpah pengen gua siram pake ini teh manis.
Orangnya masih remaja tanggung, posturnya gemuk kayak pesumo yang celananya merosot plus gayanya sumpah udah heboh banget, keliatan banget dia kepengen punya BB baru. Dorong sana-sini, maju mundur, lompat-lompat padahal belum juga disuruh lompat.
Gua berlagak cool, berlagak gak kepengen BB baru biar sebenarnya daritadi gua udah ngacay, udah ngebayangin megang BB baru. Udah ngebayang foto pake itu BB baru yang diarahin di depan cermin sambil manyun-manyunin bibir kayak anak gaol.
Tapi karena banyak cewek kece disana dan ini undangan orang penting, hasrat itu terpaksa gua pendem dulu. Image cool, calm, dingin yang gua bangun sejak lama bisa langsung hancur kalau bos-bos disana ngeliat tingkah gua yang keblinger kepengen punya BB baru.
Suasana sudah mulai crowded, si cowok tambun yang gua perhatiin daritadi sudah semakin liar kayak kuda liar yang mau diperes susunya. Dia keketawaan ama temen-temennya, ketawa picik tepatnya. Gua yakin deh, kalau itu ampe temennya yang dapet itu bunga, si cowok tambun ini bakalan langsung nikung atau apalah, yang penting dia yang dapet itu BB.
Gua berdiri sambil nyender tembok, melihat di sekeliling gua. Ah, gak biasanya gua datang ke undangan, apalagi sebagai orang yang gak terbiasa dengan suasana yang crowded dan suasana yang formal datang ke sebuah acara dengan begitu banyak orang dan memakai setelah jas yang dipadu dengan dasi kupu-kupu bisa dibilang merupakan sebuah kemewahan buat gua.
Entah kenapa gua merasa begitu culun dengan dasi kupu-kupu di leher. Rasanya tuh kayak ada yang nyekek-nyekek di leher tapi bentuknya gaib dan tak berwujud. Tetapi karena ini undangan orang penting, gua tanggalkan semua ketidak senangan gua ini.
Mata gua masih mengarah ke si cowok tambun itu. Bukan, bukan karena gua cinta mati ama dia tapi ya itu lagaknya cukup membuat gua sulit buat melepaskan pandangan ke dia.
*Sebentar lagi kedua mempelai akan segera melemparkan rangkaian bunga. Dan ingat, pantia menyedikan BB untuk para hadirin yang berhasil menangkap rangkaian bunga ini. Buat para hadirin lain yang belum menikah dan masih single, saya harap kesediannya untuk ikut bergabung bersama kami*
Gua berlalu dari kerumunan orang-orang yang keliatannya sudah gatal buat ngeliatin para anak-anak remaja ini berebut bunga si mempelai. Gua duduk sambil berusaha cari spot yang pas buat (tetep) ngeliatin tingkah pola si remaja tambun itu.
*Satu-dua-tiga* teriak si MC
Dan bener sesuai perkiraan gua. Persis kayak banteng yang nafsu buat nyeruduk pantat orang, ini orang bener-bener keliatan nafsu banget buat dapetin itu bunga.
Mau gak mau mulut gua jadi mangap juga, pengen banget gua liat dia keseleo atau encoknya kambuh pas lagi lompat. Ada perasaan yang begitu sentimentil gara-gara liat kelakuan ini bocah.
Ternyata langit tak mendengar doa gua, si gembul rakus dengan segala cara akhirnya bisa dapetin itu bunga. Sumpah gan, pas liat mukanya yang heboh sambil lompat-lompat gara-gara bisa dapetin itu bunga bener-bener deh pengen gue siram pake air keras.
Dari kejauhan terdengar suara dia teriak"Terima kasih Tuhan, Terima kasih Tuhan", persis kayak acara-acara di Reality Show dimana seseorang dapet duit gara-gara nolongin orang.
"Ya, silahkan maju ke depan. Namanya siapa nih?" tanya si MC ramah
"Ya Tuhan, masih gak nyangka aku dapetin ini bunga. Namaku San-San" kata si gembrot sambil terengah-engah mirip Ibu-Ibu lagi ngeden pas lagi mau ngeluarin bayi
Entah kebetulan atau gak, nama San-San terasa menyebalkan buat gua. Gua punya 2 orang temen yang namanya San-San dan sumpah nyebelin banget. Yang satu orangnya bossy abis, dari gaya ngomong ampe tingkah lakunya. San-san yang kedua, orangnya pengen tau banget. Kalau pengen tau taraf wajar si gak masalah tapi yang ini kebangetan pengen taunya. Mulai dari mantan, gaji, pacar pasti ditanya-tanya mulu.
Pernah dia nanya gaji lu berapa, san? Gua jawab "Ya, cukuplah buat jajan" Soal penghasilan emang soal sensitif dan rasanya gak perlu semua orang perlu tau deh. Gua jawab gitu, dia bales "Anjrit, sombong banget sih lu gak mau kasih tau!"
Giliran gua kasih tau nominal penghasilan gua (gara-gara kesel ditanya terus), dia bilang "Anjrit, somse bgt. Kalah gaji gue!"
S*tan, dikasih tau salah, gak dikasih tau salah -_-
Next,
Dan bukan kebetulan kalau si tambun di atas panggung ini namanya San-San. Entah itu cuma nama panggilan atau apaan tapi tetep nama itu terasa menyebalkan buat gua.
"Selamat untuk bro San-San yang berhasil dapat hadiah spesial dari kedua mempelai" kata si MC sambil nyerahin bungkusan yang gede banget.
Perasaan bungkus BB kok gede banget ya? Bukannya BB mah kecil ya? Pikir gua dalam hati.
Saat itu gua berpikir mungkin panitianya lagi ngerjain si pemenang, jadi bungkusnya emang gede biar repot bukanya. Istilahnya berjuang dulu sebelum memperoleh kepuasan,
Dengan kalap si San-San Wawa ini langsung ngerobek isi bungkusan, sedetik kemudian muka cengos dia langsung berubah jadi muka getir mirip korban kecopetan di angkot.
"Ya, selamat bro. Anda berhasil mendapatkan BB dari kami yaitu BONEKA BERUANG!" kata si MC sambil cengengesan.
Mendadak seisi ruangan langsung riuh oleh suara tawa.
Gue? Gak usah ditanya, rasanya gua jadi orang pertama yang ketawanya paling keras. Ketawa gara-gara gak bisa bedain mana beruang mana si San San plus ketawa ngeliat muka konyol dia yang terlanjur berhenti berharap.
Untung aja MC-nya gak ngomong "Hadiahnya BB = Babi Betina".
Mungkin dalam pikiran dia gini, "malam ini gue mau tidur sambil ngedekep BB baru gue. Ternyata nasib berkata lain, malam ini gue tidur bakal dibekep ama boneka beruang"
Oh. d*mn, like homo
Dengan gontai sambil menahan malu (dan pipis) si San-San turun dari atas panggung. Rasa malu, sedih, kecewa semuanya diblender jadi satu. Jujur, ada sedikit rasa kasian ngeliat si San Sani biar sama sekali gak kenal ama dia tapi entah kenapa, pertemuan 5 menit ini seolah membuat gue ngerasa udah temenan lama banget ama ini orang.
15 menit kemudian setelah acara beres, gua mulai beranjak keluar, menuju tempat parkiran. Entah jodoh atau apaan gue ketemu ama si San San di parkiran.
Mukanya masih kayak yang memendam kekecewaan yang sangat, pengen gue tepuk pundaknya terus ngomong dengan (sok) bijak "Dek San-San, sabar ya. Ini namanya hidup, banyak proses untuk mencapai pendewasaan diri"
#Eaaaaaa
Tapi karena gua sama sekali gak kenal ama ini orang plus ntar disangka sok kenal dan sok asyik, gua urungkan niat baik gua itu.
5 menit kemudian, dia sudah berlalu dari pandangan gua, jauh dan semakin jauh....
(Postingan ini pernah dimuat di beberapa portal blog online)
Senin, 05 November 2012
4 November 2007
Sekitar tahun 2007/2008 di hari ultah gua, gua pernah mikir, 5 tahun lagi gua bakal jadi apaan ya?
Apa gua bakal jadi kerja kantoran yang berangkat tiap pagi-pulang malem kayak robot? Apa gua bakalan jadi penggangguran yang kerjaannya malakkin duit Mimi-Pipi di Rumah? Apa gua bakal jadi orang yang sedang berjalan menuju tangga kesuksesan? Apa gua bakalan jadi idola kaum hawa dan nongol terus tiap hari di sinetron-sinetron stripping?
Ah, na-na-na…. Pertanyaan-pertanyaan kayak gitu yang dulu selalu muncul di pagi gua. Gak mengganggu sih, cuma setidaknya mau gak mau maksa gua berpikir. Apalagi di tahun 2007/2008 itu usia gua masih tergolong labil, banyak tawaran menggoda silih berganti datang. Beruntung, dengan adanya pertanyaan-pertanyaan seperti itu bisa sedikit ‘memaksa’ gua untuk mulai berpikir. Berpikir tentang arah tujuan, apakah arah tujuan gua sudah berada di rel yang benar?
Kalau boleh jujur,
Tik-tok-tik-tok, 5 menit berlalu...
Sekitar tahun 2007/2008 di hari ultah gua, gua pernah mikir, 5 tahun lagi gua bakal jadi apaan ya?
Apa gua bakal jadi kerja kantoran yang berangkat tiap pagi-pulang malem kayak robot? Apa gua bakalan jadi penggangguran yang kerjaannya malakkin duit Mimi-Pipi di Rumah? Apa gua bakal jadi orang yang sedang berjalan menuju tangga kesuksesan? Apa gua bakalan jadi idola kaum hawa dan nongol terus tiap hari di sinetron-sinetron stripping?
Ah, na-na-na…. Pertanyaan-pertanyaan kayak gitu yang dulu selalu muncul di pagi gua. Gak mengganggu sih, cuma setidaknya mau gak mau maksa gua berpikir. Apalagi di tahun 2007/2008 itu usia gua masih tergolong labil, banyak tawaran menggoda silih berganti datang. Beruntung, dengan adanya pertanyaan-pertanyaan seperti itu bisa sedikit ‘memaksa’ gua untuk mulai berpikir. Berpikir tentang arah tujuan, apakah arah tujuan gua sudah berada di rel yang benar?
4 November 2012
Dan ternyata gua masih dikasih kesempatan buat ngelaluin 5
tahun itu. Biar masih banyak yang belum diraih atau bisa dibilang masih jauh
dari kata memuaskan tetapi sudah cukup memuaskan buat gua. Memuaskan dalam
artian ada beberapa hal, keinginan yang bisa dikejar dan bisa diraih walau
belum semua bisa didapat
Kalau boleh jujur,
sebenarnya gua sih pengennya bisa menghilang di hari ultah,
menghilang dari para pemburu traktiran.
Tahun lalu sebenarnya rencana gua udah hampir berhasil, 5
hari sebelum ultah gue udah pasang ancang-ancang buat “menghilang”. Tiap ada yg
bbm/sms/ telpon gak pernah gue bales. Tiap ada yang datang ke rumah, gua udah
wanti-wanti bilang ke mimi/pipi “bilangin
gak ada, bilangin lagi ke luar kota lagi
ngurus usaha peternakan”. Sedikit berbohong, biar keliatannya keren.
Tapi yang namanya pemburu gratisan ini emang ngeyel. Udah sekeras apapun berusaha,
eh ini para monyet datang juga. Bung DB, Bung AA, dan Bung DS dengan aurat malu
yang keliatannya udah putus berganti dengan muka kalap pengen ditraktir makan
akhirnya datang menampakkan batang hidung.
Tapi ada yang berbeda, ada yang lain dari biasanya. Kalau
biasanya ini orang gak pernah bawa apa-apa, tumben-tumbenan ini orang bawa kue.
Jujur, gua sedikit terharu. Sedikit menitikkan air mata,
begitu tau kalau mereka bawain gua kue. Gua masih gak habis pikir, Bung DS yang
pelitnya 10x-nya Paman Gober, rela menyisihkan duit buat patungan beli kue
Beneran deh, kalau dia itu cewek udah bakalan gua peluk-cium.
Beneran deh, kalau dia itu cewek udah bakalan gua peluk-cium.
Dalam bayangan gua, kue yang mereka bawa itu bakalan ‘wah’
banget. Red Velvet, Rainbow Cake atau mentok-mentok kue black forrest deh. Udah gak sabar rasanya ngicip itu kue sambil nyeruput teh manis.
Sambil menerka-nerka kue apa yang mereka bawa, gua dateng menghampiri mereka, sambil pengen liat kue apaan yang mereka bawa.
Sambil menerka-nerka kue apa yang mereka bawa, gua dateng menghampiri mereka, sambil pengen liat kue apaan yang mereka bawa.
DAN TARARAAAAAAAAAAAAA,
Kue Muffin kecil plus lilin kecil sudah siap disajikan.
Gua bengong, suasana jadi hening, harapan gue buat merasakan
kelezatan red velvet, gatot alias gagal total berganti dengan kue muffin
minimalis yang menurut gua sekali telen pun langsung habis.
Ini seperti buah simalakama buat gue, tahun 2008 di hari
ulang tahun Bung DS, gua pengen sok-sok kasih kejutan buat si Bung DS.
Tujuannya cuma satu, biar dia ngerasa surprise
terus hatinya tergerak buat traktir makan. Setelah berunding, akhirnya kita
janjian buat beliin dia kue muffin di Bre*d Talk, Gua inget banget harganya
6.500 tambah 1000 buat lilin jadi pas 7500.
Dan itulah yang saat itu gua rasain. Dapet kejutan berupa
kue muffin yang mungil -_-
Sebenarnya gua sudah cukup berterima kasih buat surprise ini tapi ya pertanyaanya kenapa
harus kue muffin yang dulu ide dari gua. Ganti kek ama donat selusin, atau
brownies satu dus gitu
Pas lagi ngobrol sambil makan itu kue muffin yang kecil itu, Bung DB
langsung nyeletuk:
“San, tau gak itu lilin darimana yang tadi nancep di
muffin?”
“Hm, gak tau tuh” pikir gua saat itu paling itu lilin
secengan yang beli di warung
“Itu lilin sisa Natalan tahun lalu dari Dedi” kata si Panu
tanpa rasa bersalah
What the……? Lilin yang nancep di atas muffin mungil gue,
ternyata sisa dari Natalan tahun lalu? Lilin yang biasanya dipake buat nyanyiin
“Malam Kudus, Sunyi Senyap” sekarang dijadiin lilin ulang tahun?
Gua gak tega ngebayanginnya, ini lilin udah ngapain aja
setahun di laci buduk si Dedi? Gua makin miris kalau tau ini lilin ternyata
udah dipipisin kecoa lah, diendus-endus tikus lah, digigit-gigit ama semut
merah lah.
Dan sekarang gua makan kue muffin yang udah ditancepin lilin
itu.
Moment inilah dalam hidup gua yang gua beri nama “F**k
Moment”
Next,
Biasanya di Gereja gua tiap yang berulang tahun pasti
bakalan didoain ama Ibu Gembala Sidang. Karena kebetulan hari ulang tahun gue
deket dengan hari Minggu tentu dengan senang hati Ibu Gembala bakalan berdoa buat gua
Apalagi selesai kebaktian, Tim Musik kompak nyanyiin lagu “Happy Birthday”. Orang-orang pun pasti
bakalan bertanya-tanya siapa yang ulang tahun hari itu. Dan yang ulang tahun,
tidak lain dan tidak bukan adalah (uhuk…..) gue
Sebelum makan kue seadanya, Ibu Pendeta pun mulai berdoa.
Doa buat semua jemaat, doa buat Gereja, dan ujung-ujungnya buat gua…. Gua masih
inget banget petikan doannya…..
“Untuk yang berulang tahun hari ini………..”
Tik-tok-tik-tok, 5 menit berlalu...
Suasana jadi hening banget, semua diem, gue yang lagi nunduk
buat doa jadi penasaran juga kenapa si Ibu Pendeta kok diem.
Apa mungkin keselek pas mau nyebut nama gua? Apa ada kuasa kegelapan yang ngebuat nama gua jadi susah disebut?
Penasaran gak penasaran, akhirnya gua ngintip juga ke arah Ibu Pendeta, cari tau kenapa beliau diem.
Apa mungkin keselek pas mau nyebut nama gua? Apa ada kuasa kegelapan yang ngebuat nama gua jadi susah disebut?
Penasaran gak penasaran, akhirnya gua ngintip juga ke arah Ibu Pendeta, cari tau kenapa beliau diem.
Gua angkat dagu sambil melirik kecil, Ibu Pendeta masih diem, mukanya kayak yang bingung.
Dia ulang lagi doanya “Untuk yang berulang tahun hari ini…..”
Dia ulang lagi doanya “Untuk yang berulang tahun hari ini…..”
5 menit suasana masih hening…. Dalam suasana yang hening
itu, Ibu Pendeta melanjutkan doanya
“Untuk yang berulang tahun hari ini, Dyota beri selalu dia
kesehatan,……….”
Puji Tuhan, ternyata Ibu Gembala lupa nama ane, cing!
Pengen banget gua jerit “NAMA SAYA STEFANUS TANTE. YANG
ULANG TAHUN NAMANYA STEFANUS. KALAU DYOTA ITU KAKAK SAYA, ULANG TAHUNNYA MASIH
11 DESEMBER, TANTE”
Nama yang begitu alkitabiah, bener-bener dilupainlah. Gua yang udah jadi jemaat disitu sejak umur 5 tahun eh dilupainlah nama gua -_-
Sekilas gua denger cekikikan dari yang lain, jelas ketawa, yang ulang tahun siapa, yang didoain siapa.
Sekilas gua denger cekikikan dari yang lain, jelas ketawa, yang ulang tahun siapa, yang didoain siapa.
But, no problemo. Sebuah pelukan hangat dan ciuman ke pipi
dari Ibu Pendeta sebagai permintaan maaf sudah cukup membuat gua senang,
hihihi…
Dan, di usia gua saat ini tentu masih banyak hal yang harus
dikejar. Banyak target yang harus dicapai dan seiring itu tentu akan banyak
permasalahan yang datang…
Bukannya hidup dan masalah adalah sesuatu yang beriringan?
Terlepas dari tidak benarnya pemikiran itu, semuanya kembali lagi ke diri kita
masing-masing. Kembali ke bagaimana cara kita memandang masalah-masalah yang
datang itu…
Prinsipnya “Lihatlah ke atas untuk
belajar, lihatlah ke bawah untuk bersyukur karena bukan kebahagiaan yang
membuat kita bersyukur tetapi rasa bersyukurlah yang membuat kita bahagia”
Dan, di usia yang sekarang ini, sudah cukup membuat saya
bersyukur dan tidak ingin membandingkan apa yang sudah dipunya dengan punya
orang lain…
Well, thanks buat kiriman kue ulang tahunnya, buat beberapa
kado, buat ucapan-ucapan ulang tahun dan buat nyanyian “Happy Birthday” di
tengah malam buta….
Jumat, 20 Juli 2012
Sadar gak sadar atau suka gak suka, sebenarnya setiap
harinya hidup kita ini dikelilingi oleh orang-orang alay dan lebay.
Mau lagi di rumah, mau di jalan, dimanapun juga pasti nemu
orang yang model-model gini. Persis kayak waktu masih sekolah dulu, pasti di 1
kelas itu ada yang ngerasa sok jagoan, ada yang pintar (*uhuk*), ada yang kece
(*uhuk*), ada yang kemayu, dll.
Pagi-pagi, biasanya sekitar jam 8 pas gua lagi pake sepatu
buat berangkat, kalau lagi iseng-iseng nonton TV, gua udah disuguhin para alay
itu.
Dengan gaya busana yang “wah” banget dan model rambut yang
“wow” banget sebenarnya sudah cukup buat merusak pagi gu
Belum lagi dengan gaya-gaya ajaib buat mengiringi para
bintang tamu bernyanyi, gaya-gaya cuci piring, gaya ufo terbang, gaya layang-layang
nyangkut, gaya poco-poco sudah semakin merusakkkkkk pagi gue
“Dek, itu cowok yang
rambutnya di pita perasaan ada mulu ya” kata kakak yang kebetulan juga lagi
siap-siap mau berangkat ngantor sambil nunjuk orang di TV
Bener juga, nih orang perasaan ada mulu di TV. Dari balik
layar kaca, gua perhatiin wujud nih orang, bener-bener mirip Jin di sinetron
Jin dan Jun
“Apa mereka gak kerja
ya? Tiap pagi cuma gitu-gitu aja perasaan”
“Ya itulah kerjaan
mereka. Kalau gak gitu dapet duit darimana” jawab gue sambil matiin TV
Gue bergegas, masukkin semua draft yang harus disetorin ke
dalam tas dan pamit pergi ke orang tua… Hari itu keliatannya bakal jadi hari
panjang buat gua karena gua harus ketemu dengan banyak orang.
Dan biasanya juga sebelum berangkat, gua selalu menyempatkan
diri buat baca koran. Karena hobby gua adalah baca, rasanya ada yang kurang
kalau gak baca koran di pagi hari. Kebetulan di koran yang biasa gue baca ada
rubrik baru. Namanya Rubrik Teenangers dan
di rubrik itu ada rubrik buat kita titip salam ke temen-temen. Sebenarnya gak
ada yang salah kalau cuma titip-titip salam doang tapi yang jadi masalah adalah
nama-nama si akun facebook pemberi
titip salam:
Hendriex Jewel
Megnificient, Dinni Dindindundun Dundun, Cheip Galaxak Wantuneun, Bayys C’Detective
BestOfTheBest, Risky Mencintaimu Dillaaghistia
Oh, ok *mulai berpikir ganti nama fb jadi Sunny Detective C’BestOfTheBest* ……
Next,
Next,
Kalau lagi suntuk atau nunggu, biasanya gua suka iseng-iseng
buka facebook di BB. Bukan, bukan mau
up date status “Lagi ngantri” atau “Lagi mau
tanda tangan ambil honor” atau juga
mau stalkerin orang.
Suka gak suka di FB juga banyak bertebaran orang-orang model gini. FB pribadi gua sendiri sering mengalaminya, jadi gue tau banget gimana rasanya ketika “dikepung”
Ada satu orang temen gua yang keliatannya lagi kasmaran
banget ama pacarnya. Kebetulan temen gue ini adalah tetangga depan rumah gua.
Ada satu hal yang paling gua inget dari dia. Sekitar setahun lalu, pas gua baru
putus tiba-tiba dia kirim sms ke gue “De,
aku lagi galau”
Saat itu gua berdoa kepada Tuhan, makasih Tuhan ternyata ada
orang yang senasib ama gua bukan gua doang yang lagi ngalaminnya. Gua bales sms
dia “Galau kenapa? Sini cerita siapa tau
dengan berbagi bisa meringankan
beban” jawab gua bijak padahal saat itu gua juga lagi down.
Dia bales “Aku galau
soalnya aku barusan ditembak 2 cewek, gak tau mau milih yang mana?”
Anjjeeeeeerrrrrr, pas gua baca itu sms, pengen banget gua
ambil batu di depan rumah terus lempar kaca jendela dia sambil teriak “Woy, A****G!”
Next,
Keliatannya dia baru jadian dan sebenarnya gak ada yang
salah kalau dia pacaran. Yang jadi
masalah adalah kenapa tiap gua buka FB pasti aja kebaca itu wall dia ke
ceweknya. Keliatan banget mereka lagi kasmaran tapi kasmarannya salah fokus.
Contoh wall si cowok ke si cewek (copas langsung dari fb yang bersangkutan):
“Aku ini bagai lipatan
kain yang tidak berbekas. Aku harus dijahit dengan benang-benang cinta yang
hanya bisa aku dapatkan dari cintamu. Maukah kamu jadi benang itu untuk
hidupku?”
Oh, ok. Kain dan benang cinta, gua masih berpikir keras soal
kain dan benang ini. Jujur, pas pertama kali baca jujur gua gak bisa ngomong
apa-apa selain ngomong “WOW” #WOW
Gua jadi membayangkan kalau gua kirim itu wall ke si doi “Yank, maukah kamu jadi benang yang merajut
hatiku yang sempat terluka ini. Rajutan cintamu akan menambal semua luka yang
pernah terjadi dalam hidupku yang fana ini”
Terus dia bakal bales “Mulai
besok jangan hubungin gue lagi ya. Loe alay beud”
Amit-amit
Selain TV, facebook, orang-orang alay juga bisa kita temuin
lewat ponsel atau BB buat yang make BB. Kalau soal sms gue sering banget dapet
sms “H3Y, k3n4l4n Yukks. aKu L!A. K4MU
M4U j4d1 P4C4RKU?”
Itu bukan hal yang aneh dan karena keseringan malah bikin
gua jadi terbiasa. Tapi ada satu orang yang lumayan mencuri perhatian gue.
Bukan, bukan berarti gue naksir. Dia cowok dan gua lupa
kenal darimana. Dia punya hobby yaitu ngirim Broadcast Message di BBM. Mending kalau BM-nya penting ya gak
apa-apa tapi sialnya lebih banyak mudarat dibanding pentingnya.
Dia sering banget ngirim story-story soal kehidupan dia. Ok,
sebenarnya gak ada masalah. Kalau emang suka ya dibaca, kalau gak suka ya gak
usah dibaca. Jujur, kalau gua pribadi bukan orang yang suka baca-baca punya
orang tapi gara-gara keseringan dia ngirim gua jadi penasaran juga lama-lama.
Misal hari ini dia ngirim story serem (copas langsung dari BM dia):
“Nah, ini malem Jumat
saatnya yang horor2 nih wait. Ini kejadian nyata (true story). Minggu lalu di
kampung gue di salah satu kota di Jawa Tengah, baru-baru ini bus Pahala Kencana
yang berisi 33 penumpang dari 1 orang kenek ditemukan terdampar di pohon pinus.
Menurut pengakuan supir, sebelum terdampar dia sempat melihat kepungan kabut
yang menghalangi arah pandang dia. Ketika dia terobos kabut itu tiba-tiba
mereka sudah berada di tengah hutan. Dalam kegelapan, supir, kenek dan 33
penumpang hanya bisa menunggu pagi datang. Mau tau lanjutannya? Greet. BBM Over
Character, lanjut Part 2! No PING! Harap sabar, karena yang minta Part 2 itu
banyak, bukan ente doang, pasti dikasih kok. Yang nge-PING bakalan kena cubit
nih”
Sumpah bro, gua
gak minta Part 2-nya, gua juga gak akan nge-PING jadi jangan cubit gua ya!
Belum juga ini kelar cerita, besoknya dia udah kirim story lagi
“Hari ini gue bakal
cerita soal aib temen gue. Profile (Profile, nama asli sudah disamarkan):
Nama: Zaskia Haven
Nickname: Zizi
Twitter: (dirahasiakan)
Sex: Wanita
Pendidikan: Kuliah
*katanya
Status: Pacaran
Oke, profile sudah.
Nah sekarang gue mau cerita soal kisah perkenalan gue ama si Zizi dari cuma
ngobrol biasa ampe mabok bareng. Jadi dulu Zizi ini tuh suka banget ama
story-story yang sering gue kirim. Dari awalnya cuma BBM-an doang, kita suka
maen bareng. Zizi itu selain kuliah punya job jadi DJ. Katanya sih di DJ yang
handal. Pertama kali gue kenal dia tuh, gara-gara dia nge-BBM gue alasanya dia
suka ama story-story yang gue kirim. (Katanya) dia juga penulis dan pengen
belajar nulis story dari gue. Kebetulan gue ngerasa gue sudah cukup handal
dalam menulis jadi gak ada salahnya kan ngajarin dia nulis kan? Dan dia janji
mau ngajarin gue nge-DJ jadi klop kan? Zizi ini orangnya gokil abis, gue megang
aib dia yang nurut gue gokil abis. Jadi ceritanya gini:
Part 2? Greet! No
Ping! Gue tau kalian pengen tau, tapi santai bos, ada waktunya. Gue mau belajar
dulu buat UAS, kalau gue jadi veteran gimana?
Gue jadi bingung. Ini orang niat cerita atau niat ngelawak?
Gimana nasib si bus pahala kencana? Gimana nasib si zizi? Apa cita-cita dia DJ
handal terpenuhi? Apa malah jadi pedagang kolak?
Cerita kok cuma sepotong-sepotong? Baca cerita sepotong tuh
rasanya kayak udah kebelet pipis tapi gak nemu WC buat pipis. Udah tau mau UAS,
niat bener kirim cerita. Mending kalau tamat, ini udah kayak cerita Peri
Nirmala aja yang bersambung di Tabloid Bobo.
Dan gokilnya belum juga itu cerita selese, malamnya dia udah
kirim BM lagi:
“Hallo agan-agan,
sekarang gue lagi punya usaha baru. Jadi ceritanya gua kan gak mau ngerepotin
orang tua terus, jadi gue jualan kutek buat para sista-sista di rumah buat
nambah-nambah uang jajan.
Kutek yang gue jual
tentu beda ama kutek yang ada di pasaran. Kutek gue anti air, bisa berubah
warna, harga bersahabat deh pokoknya. Minat? Greet! Reply BM ini ya sista”
Astafirulloh, cerita yang kemaren aja belum aja selese.
Sekarang malah jualan kutek-lah… Please dong bro -_-
Tapi?
Dengan berbagai karakter orang yang kita jumpai tiap harinya,
dengan berbagai sifat, perangai yang berbeda, sebenarnya itu semua yang bikin
hidup ini menjadi berwarna…
Seorang filsuf terkenal pernah ngomong “All the world is a stage”, yup dunia ini adalah panggung
sandiwara. Panggung sandiwara, yang diisi dengan berbagai watak orang. Ada yang
mencoba tampil apa adanya walaupun dia sadar akan kekurangannya, ada yang
selalu ingin tampil baik dengan senyum yang selalu menghiasi wajahnya walaupun
sebenarnya hati dan pikiran dia sedang bermasalah…
Dan itu semua adalah pilihan. Pilihan untuk menjadi diri
sendiri dengan segala kekurangan yang dipunya atau menjadi diri orang lain
dengan segala “kelebihan” yang dipunya.
It’s your choice
(Dimuat juga di
beberapa situs blog online dengan berbagai perubahan)
Kamis, 05 Juli 2012
Belakangan hari ini, perasaan gua makin banyak orang yang
nyariin gua *sombong*
Kalau ditanya bangga gak? Pasti bangga dong, cewek gitu yg
nyariin. Pertanyaan-pertanyaan selalu muncul setiap ada sms “San, ada waktu gak nanti sore?” atau “San, ketemuan bentar ya sambil ngopi-ngopi”
Dalam imajinasi gua yang liar itu, mereka ngajak ketemuan
buat melepas kangen yang memuncak atau buat melepas kepenatan hati mereka yang
sedang gundah …
Asyik...
Tapi kenyataan emang seringkali gak seindah yang
dibayangkan. Imajinasi liar gua itu ternyata hanya angan belaka yang dengan
mudahnya hilang tertiup angin yang berdesir.
Puncaknya yang bikin gua sadar kalau mereka nyariin gua
sebenarnya ada maksud terselubung adalah ketika di suatu hari di malam buta,
gua yang lagi asyik santai baca komik si Kobo sehabis seharian di luar rumah
tiba-tiba kedatangan tamu…
“De, ada Melisa
nyariin” teriak nyokap gue dari bawah…
Melisa? Melisa siapa ini? Seinget gua, yg namanya Melisa itu
tuh temen gua waktu Sekolah Minggu dulu, orangnya gemuk dan pernah nangis
gara-gara gua ambil paksa Chiki Taro-nya.
Masak iya dia mau bales dendam sampai dateng ke rumah gue?
Hey, itu kan kejadian 15 tahun lalu pas gua masih badung dan ingusan.
Inget Melisa juga inget waktu pembagian raport kelas 3 SD
dulu. Kebetulan selain satu sekolah Minggu, gua ama dia 1 SD. Ini cerita gue
dapet langsung dari si Melisa, jadi pas pembagian raport kenaikkan kelas 3,
yang ngambil raportnya si Lisa tuh bokapnya yang berprofesi sebagai Dokter.
Kerennya nama Dokter itu Dr Stefanus, sama kayak gue. Saat
gua denger itu nama, entah kenapa gua seolah ditakdirkan jadi seorang Dokter.
Gua yakin banget saat gua besar nanti gua bakalan jadi kayak Dr Stefanus,
Pipinya si Lisa (Pipi = Ayah, Bapak, Papa)
Pipi Stefanus emang idola gue!
Entah karena nama sama atau muka mirip, pas pembagian
raport, wali kelas gua malah ngasih raport gua ke si Pipi Stefanus ini. Sambil
geleng-geleng, si wali kelas ini ngasih itu raport
Disitu ditulis “Sering
cengengesan, sering becanda bersama teman-teman, sering jalan-jalan keluar
kelas”
Yang paling fatal adalah nilai matematika gua yang pas-pasan
yang ngepas 6 juga bikin geleng2 si Pipi Stefanus. Mungkin dia bingung
sekaligus shock, masak iya anak
perempuannya yang di rumah rajin belajar, rajin berdoa, dan selalu tawakal
tiba-tiba di sekolah bisa jadi nakal gini?
Mungkin juga dia mikir, masak nilai matematikanya cuma
ngepas 6? Bukannya saya sudah les-in dia dimana-mana? Masak cuma ngepas 6?
“Tolong diingatkan
lagi ya supaya Stefanus jangan banyak main” kata wali kelas bijak
“Stefanus? Anak saya
namanya Melisa Bu” kata si Pipi Stefanus sambil bergegas ngeliat nama dan
foto gua di raport yang bertuliskan nama Stefanus Sani dengan pose rambut batok
dan mata bintitan.
Pipi Stefanus pasti shock,
anak tunggalnya yang jadi kebanggaan keluarga tiba-tiba berubah jadi anak batok
dan bintitan -__-
Dan sejak itu tiap gua bersua ama Pipi Stefanus, gua cuma
bisa nunduk sambil senyum-senyum. Tiap ngeliat gue dia pasti nepok gue sambil
ngomong “Rajin belajar ya kamu”
Next,
Gua turun mengendap-endap, mau nyuruh ke nyokap gue buat
bilang kalau si Stefanus Sani udah tidur, gak bisa dibangunin paksa, kalau
dibangunin paksa bisa keluar busa dari mulutnya.
Sialnya nyokap gue nolak boong dan nyuruh gue turun buat
tetep ketemuan ama si Melisa itu.
Ok, whatever happened,
happened. Sambil malas2an gua masuk
WC dulu, cuci muka, sisiran, ganti baju seragam yang masih nempel di badan gua
ini.
Gua turun dan di ruang tamu udah ada si Melissa ama temen cowoknya.
“Hi Lisa, apa kabar?”
kata gue cool
“Hi Stefanus. Ini
kenalin cowok gue Andreas” balas Lisa sambil pamer senyum
Mampus ini, gue udah ngebayangin si Andreas ini bakal narik
kerah baju gue sambil teriak “Jadi lu toh
yang namanya Stefanus yang pernah makan Chiki Taro cewek gue 15 tahun yang
lalu! Bed*b*h lu!”
Itu yang sebenarnya gua takutin. Tapi ngeliat gaya si
Andreas ini yang senyum-senyum dan pake jas dasi, gue lebih nangkepnya dia itu
sales selang elpigi yang mau nawarin selang ke nyokap gue dibanding jadi preman
bayaran yang mau bikin perhitungan ama gua.
“Stefanus, kamu masih
suka nulis di **** (Dia nyebut salah satu media)?” tanya Lisa sambil
pamerin senyumnya
“Oh iya masih. Kenapa
ya lisa?”
“Sekarang pasti udah
sukses ya? Aku juga kadang baca loh” timpal si Lisa
“Amin… Makasih kalau
suka baca”
Di detik ini, jujur gua bingung mau ngomong apaan lagi. Ini
pasti ada maksud terselubung dari puja-puji ini. Aneh banget kalau tiba-tiba si
Lisa dateng, muji gue bentar, terus pamit pulang.
W.T.F
Lagi asyik-asyiknya ngobrolin soal kerjaan, tiba-tiba si
cowok berjas dan berdasi yang gua anggep sales elpigi itu langsung nyela:
“Stefanus, apa kamu
pernah bermimpi?” tanya dia
Sumpah, ini pertanyaan homo abis. Pertanyaan yang sering gue
tanyain ke pacar tiap bangun pagi, sekarang tiba-tiba ditanyain ke gue, cowok
pula yang nanyain
“Mimpi, i…yaaaa
pe…r….nah” jawab gua sambil tersenda, gak nyangka kalau ada cowok yang begitu perhatian ama gua
“Bagaimana cara kamu
mewujudkan mimpimu itu?”
“Ya teruslah tidur” jawab
gua ngasal
Suasana jadi hening sejenak, keliatannya di shock gara-gara denger garingan gua itu.
Dan di jeda waktu itu, gue baru sadar kalau pertanyaan-pertanyaan model gitu
lazim ditanyain ama sales asuransi atau sales produk
Mampus! Posisi gue terdesak, mau ngacir udah gak bisa, mau
ijin tidur gak mungkin, mau ijin ke undangan khitanan tetangga juga susah. Gua
yakin bakalan diceramahin lama, gua liat jam di dinding sudah mengarah ke jam 8
malam
Waktu dimana seharusnya gua nonton Tukang Bubur Naik Haji The Series atau Tendangan si Madun sekarang tegantikan gue harus duduk manis nungguin
ini orang ceramah.
“Oh iya?”, “Ok,
pasti”, “Saya sependapat” Itu
kata-kata yang keluar dari mulut gua selama hampir 2 jam ngedengerin ceramah.
Dan dia akhir pertemuan, dia ngasih kartu namanya sambil ngomong “Hubungi saya ya kalau tertarik”
“Ok, pasti” kata gua antusias
Pasti gak akan
ngehubungin maksudnya, bisik gua dalam hati…
Sebenarnya, gak ada yang salah, jika di usia kita ini sudah
mulai berpikir maju ke depan. Mulai berpikir buat masa depan, mulai menabung.
Rasanya malu banget kalau apa-apa minta ke orang tua
“Ma, minta uang buat
jajan siomay di depan rumah!”
“Ma, ada tukang
agar-agar, minta seribu ya ma!”
Atau yang paling x-treme
“Ma, aku udah 1
tahunan ama pacar, minta uang buat makan malam romantis!”
W.T.F
Temen SMP gua yang sudah lama gak ada kabar tiba-tiba
nge-add BBM gua. Dibilang deket ya
lumayan deket, soalnya pas kelas 2 SMP, posisi duduk gua nempel dia mulu.
“San, masih inget gue
gak? Ini gua temen SMP lu” dia mulai nge-chatt
Gua liat nama kontaknya, ditulis “Aditya Lie”, gua inget2
dan mulai berpikir keras, siapa nama temen gua yang pake embel “Lie” di
belakangnya. Sekilas udah kayak jagoan kung-fu dari kuil Tibet
Setelah gua berpikir keras, akhirnya dari semua nama
mengerucut ke satu temen gua si Pratomo Aditya, salah satu makhluk ciptaan
Tuhan yang paling ‘unik’ yang pernah gua kenal
“Ini Pratomo Aditya
yang ganteng itu?” balas gua ngibul
“Wkwkwkwkwk, baru
sadar lu kalau gue ganteng? Kenapa baru sadar?” balas dia jumawa
“Ya gua ngomong
ganteng biar dapet kacamata gratis yang lu jual”
“S.W.T”
Pembicaraan pun mulai mengalir, sekarang si Pratomo ini
sudah punya usaha sendiri. Dia bikin usaha bareng pacarnya dan keliatannya
usaha mereka termasuk sukses. Kita ngobrol panjang lebar mulai dari kerjaan,
bisnis ampe pacar masing-masing.
Inti dari pembicaraan ini adalah dia usia kita yang sudah
tergolong ‘uzur’ ini, pikiran orang tentu sudah dewasa juga. Dulu kalau gua
dapet rejeki atau dapet honor, sering gua pake buat beli mainan, komik, buku
sesuai hobby gua. Kecepatan gua dalam
membeli buku/komik bahkan mengalahkan kecepatan gua dalam membaca buku/komik
yang gua beli itu
Tapi setahun-2 tahun belakangan ini, pola pikir gue sudah
berubah. Begitu dapat rezeki, honor
selalu masuk tabungan. Gak ada lagi gairah, hasrat menggebu-gebu seperti
dahulu.
“Ok bro, doa saya yang
terbaik buat kamu selalu” tulis gua mengakhiri pembicaraan dengan si
Pratomo
“Amin San, semoga lu
juga lanjut terus ama si ****, gua masih gak nyangka kalian pacaran loh.
Perasaan, dulu kalian berdua berantem mulu”
Jam sudah menujukkan pukul 10 malam, gua tersenyum simpul
baca isi BBM dari si Pratomo. Dengan posisi gua lagi terlentang di sofa, mata
gua menerawang ke atas. Pikiran gua saat itu mulai berkecamuk, seperti biasa,
mulai memikirkan banyak hal…
Gua mulai memilah-milah, mana yang harus dipikirin segera,
mana yang bisa ditunda… Tetapi sayangnya, semakin dipilah-pilah, akhirnya tetap
juga bermuara dan mengerucut ke satu nama yang terus ada di pikiran gua.
Gua tersenyum bentar, menikmati semua yang ada di pikiran gua itu dan sedetik
kemudian mulai beranjak buat melanjutkan pekerjaan yang tertunda…
And I think “you” know
who was I thinking of that time :)
Senin, 11 Juni 2012
Selasa, 15 Mei 2012
Rasanya gak nge-blog setelah sekian lama itu rasanya seperti balikkan lagi dengan mantan pacar. Masih ada rasa suka sama suka, masih ada gairah yang sama, juga masih ada passion yang lama.
Kalau ditanya kenapa sih gak ada postingan yang baru setelah berbulan-bulan lamanya? Alasannya sebenarnya simple saja.
Gue sedang frustasi.
Ya, frustasi. Tapi frustasi disini bukan karena frutasi gak dapet cowok (eh cewek) dan juga bukan karena frustasi karena banyak hutang di warteg
Tapi frustasi disini lebih disebabkan karena raibnya file-file penting gua termasuk cerita-cerita blog yang belum kelar, termasuk kerjaan, termasuk foto-foto sexy gue -_-
Ini semuanya gara-gara keteledoran gue, nyimpen file.
Ah, D*mn it!
Semua dimulai, gara-gara laptop gue harus segera di-service. Selain udah sering hang, loading-nya juga lama bener. Kayak nungguin kucing mau kawin.
Mau buka yahoo aja lamanya minta ampun, gue yang awalnya udah semangat banget buat ngirim tugas jadi keburu tidak bergairah dan lebih milih nunggu loading sambil nonton FTV. Dan ketika FTV, kelar mata pun sudah mengantuk buat ngirim E-mail.
Dan parahnya itu selalu terulang-ulang, hingga gue nampak seperti pria muda yang tidak produktif dalam menghasilkan 'sesuatu'
Oh, betapa nistanya...
Sesuai saran temen, akhirnya setelah lama berpikir gue mutusin buat bawa ini laptop ke service center.
Niat sih sudah ada tapi yang jadi kendala ada dananya karena gue yakin pasti ini laptop dicari-cari terus kesalahannya. Yang bener juga pasti dianggap rusak, yang rusak makin dirusak-rusakkin biar gue ganti semua onderdilnya.
Benar-benar trik dagang yang briliant
Sebelum semuanya diformat ulang, gue pindahain dulu file-file yang dirasa masih penting dan berguna. File-file gak penting, gue kick semua. Foto-foto sexy gue, gue pindahin semua. Kalau gak dipindahin takut di-copy-paste ama mbak yang jaga disana, hihihi.
Foto gua yang lagi berenang sambil memamerkan perut gua yang berkilau terkena terpaan sinar matahari termasuk foto yang gua simpen baik-baik...
Next,
Setelah basa basi bentar, akhirnya laptop gue harus ditinggal. Dia minta waktu 10 hari buat cek ricek ini laptop dan langsung gue iya-in. Yang penting laptop ini bisa segera normal dan gue bisa kembali menjadi pria yang produktif.
Besoknya, pas gue lagi santai baca komik Dragon Ball, ada telpon masuk. Gue sih ngarep cewek cantik yang salah nelpon, siapa tau kan bisa jadi jodoh gitu, hihihihi
"Hallo, selamat siang" kata suara di ujung telpon yang sialnya cowok
"Ya met siang, dengan siapa ini?" bales gua kurang bergairah karena yang nelpon cowok
"Apa betul ini dengan Ibu Sani?"
Sh*it! Jelas-jelas gua cowok masih dibilang Ibu juga. Dasar kadal. Dilema juga gua harus ngomong apa, kalo diem aja ntar disangka beneran Ibu
"Ya betul, ada apa ya?" bales gue seolah-oleh gak mendengarkan kalau 10 detik yang lalu dia baru manggil gue Ibu
"Jadi gini, kami dari ***** setelah mengecek laptop anda, kami menemukan spare parts yang harus diganti. Dimulai dari hardisk-nya yang kurang optimal, batere yang agak ngedrop. Setelah kami total-total biaya semuanya termasuk biaya pengecekan adalah Rp 2.456.950 belum termasuk PPN. Jadi bagaimana Pak Sani, apakah kami bisa segera melakukan penggantian?
Gue terdesak! Lidah gue terkunci, terkunci gara2 shock perihal dia ngomong total 2jt itu yg belum PPN. Dikira gue lagi beli martabak pake pajak segala. Shock ampe rupiahnya juga disebutin. Gue tetep mencoba cool dan tenang, image harus tetep terjaga.
"Pak, maaf ya. Saya cuma minta diformat ulang, gak minta penggantian ini itu, itu ini. Jadi untuk sementara saya hanya minta format ulang saja. Soal penggantian nanti saja setelah, gampang itu" kata gue cool
Setelah berdebat panjang akhirnya dia menyerah, laptop gue hanya diformat ulang dan tanpa ada penggantian apa-apa. Biayanya pun cukup 88rb saja, hihihihi.
Besoknya gue ambil itu laptop dan sesampainya di rumah langsung gue pindahin semua file-file penting gue yang sebelumnya udah di-back up di hardisk external
Dan ujian sesuangguhnya baru dimulai sekarang. Gue baru sadar kalau gua punya 2 folder.
Folder pertama namanya "Sunny Poenya" dan folder kedua namanya "Sani Punya". Folder "Sunny Poenya" isinya gak penting-penting banget, isinya cuma lagu-lagu band alay kayak Kangen Band, Setia Band, Merpati Band yang gue pun lupa dapet darimana sedangkan folder "Sani Punya" itu adalah isinya kerjaan gua semua selain cerita-cerita buat blog gue ini yang belum selesai.
Detak jantung gue udah berdegup lebih kencang, keringat dingin mulai menetes. Gua lupa, gua itu mindahin folder yang mana. Sambil mulut komat-kamit tetap berdoa tangan gue masuk ke folder yang baru selesai di-copy ulang.
Jeng...Jenggg...Jengggggg
Mampus! Ternyata gue malah MASUKKIN FOLDER "SUNNY POENYA" yang isinya gak mutu itu! Keringet dingin mulai netes, mikirin semua tulisan-tulisan gue yang harus segera masuk, gue masih mencoba berspekulasi buat masuk ke folder-folder yang ada di folder "SUNNY POENYA" itu, hati gue agak tenang ketika liat folder lain dengan tag PENTING. Dan pas gue buka isinya adalah:
Alaynya si Sani itu
Oh, no. Gue pengen nangis. Foto gue yang lagi bergaya alay malah masih tersimpan rapih sedangkan foto-foto gue yang lainnya kehapus.
Rasanya sumpah serapah ini gak akan ada habisnya kalau gue inget kejadian itu...
Cukup lama gue frustasi terutama ada beberapa tulisan gua yang menyimpan data-data riset yang penuh perjuangan buat dapetinnya dan semuanya telah berganti dengan foto gue lagi labil megang sabuk WWE SmackDown!
But, life must go on
Yup, hidup harus tetap berjalan apapun yang terjadi. Gue mulai merintis dari awal lagi, mulai baca-baca lagi buat nambah-nambah referensi.
Mulai nulis-nulis lagi dari awal... Yang biasanya gue ditemenin ama lagu-lagu kesukaan gue yang kebanyakkan lagu-lagu theme song WWE SmackDown kini berubah...
"Bertahan satu CIN------TA... Bertahan satu C.I.N.T.A"
Dan lagu-lagu itu sekarang menemani tiap malam gue... Oh, no...
Kalau ditanya kenapa sih gak ada postingan yang baru setelah berbulan-bulan lamanya? Alasannya sebenarnya simple saja.
Gue sedang frustasi.
Ya, frustasi. Tapi frustasi disini bukan karena frutasi gak dapet cowok (eh cewek) dan juga bukan karena frustasi karena banyak hutang di warteg
Tapi frustasi disini lebih disebabkan karena raibnya file-file penting gua termasuk cerita-cerita blog yang belum kelar, termasuk kerjaan, termasuk foto-foto sexy gue -_-
Ini semuanya gara-gara keteledoran gue, nyimpen file.
Ah, D*mn it!
Semua dimulai, gara-gara laptop gue harus segera di-service. Selain udah sering hang, loading-nya juga lama bener. Kayak nungguin kucing mau kawin.
Mau buka yahoo aja lamanya minta ampun, gue yang awalnya udah semangat banget buat ngirim tugas jadi keburu tidak bergairah dan lebih milih nunggu loading sambil nonton FTV. Dan ketika FTV, kelar mata pun sudah mengantuk buat ngirim E-mail.
Dan parahnya itu selalu terulang-ulang, hingga gue nampak seperti pria muda yang tidak produktif dalam menghasilkan 'sesuatu'
Oh, betapa nistanya...
Sesuai saran temen, akhirnya setelah lama berpikir gue mutusin buat bawa ini laptop ke service center.
Niat sih sudah ada tapi yang jadi kendala ada dananya karena gue yakin pasti ini laptop dicari-cari terus kesalahannya. Yang bener juga pasti dianggap rusak, yang rusak makin dirusak-rusakkin biar gue ganti semua onderdilnya.
Benar-benar trik dagang yang briliant
Sebelum semuanya diformat ulang, gue pindahain dulu file-file yang dirasa masih penting dan berguna. File-file gak penting, gue kick semua. Foto-foto sexy gue, gue pindahin semua. Kalau gak dipindahin takut di-copy-paste ama mbak yang jaga disana, hihihi.
Foto gua yang lagi berenang sambil memamerkan perut gua yang berkilau terkena terpaan sinar matahari termasuk foto yang gua simpen baik-baik...
Next,
Setelah basa basi bentar, akhirnya laptop gue harus ditinggal. Dia minta waktu 10 hari buat cek ricek ini laptop dan langsung gue iya-in. Yang penting laptop ini bisa segera normal dan gue bisa kembali menjadi pria yang produktif.
Besoknya, pas gue lagi santai baca komik Dragon Ball, ada telpon masuk. Gue sih ngarep cewek cantik yang salah nelpon, siapa tau kan bisa jadi jodoh gitu, hihihihi
"Hallo, selamat siang" kata suara di ujung telpon yang sialnya cowok
"Ya met siang, dengan siapa ini?" bales gua kurang bergairah karena yang nelpon cowok
"Apa betul ini dengan Ibu Sani?"
Sh*it! Jelas-jelas gua cowok masih dibilang Ibu juga. Dasar kadal. Dilema juga gua harus ngomong apa, kalo diem aja ntar disangka beneran Ibu
"Ya betul, ada apa ya?" bales gue seolah-oleh gak mendengarkan kalau 10 detik yang lalu dia baru manggil gue Ibu
"Jadi gini, kami dari ***** setelah mengecek laptop anda, kami menemukan spare parts yang harus diganti. Dimulai dari hardisk-nya yang kurang optimal, batere yang agak ngedrop. Setelah kami total-total biaya semuanya termasuk biaya pengecekan adalah Rp 2.456.950 belum termasuk PPN. Jadi bagaimana Pak Sani, apakah kami bisa segera melakukan penggantian?
Gue terdesak! Lidah gue terkunci, terkunci gara2 shock perihal dia ngomong total 2jt itu yg belum PPN. Dikira gue lagi beli martabak pake pajak segala. Shock ampe rupiahnya juga disebutin. Gue tetep mencoba cool dan tenang, image harus tetep terjaga.
"Pak, maaf ya. Saya cuma minta diformat ulang, gak minta penggantian ini itu, itu ini. Jadi untuk sementara saya hanya minta format ulang saja. Soal penggantian nanti saja setelah, gampang itu" kata gue cool
Setelah berdebat panjang akhirnya dia menyerah, laptop gue hanya diformat ulang dan tanpa ada penggantian apa-apa. Biayanya pun cukup 88rb saja, hihihihi.
Besoknya gue ambil itu laptop dan sesampainya di rumah langsung gue pindahin semua file-file penting gue yang sebelumnya udah di-back up di hardisk external
Dan ujian sesuangguhnya baru dimulai sekarang. Gue baru sadar kalau gua punya 2 folder.
Folder pertama namanya "Sunny Poenya" dan folder kedua namanya "Sani Punya". Folder "Sunny Poenya" isinya gak penting-penting banget, isinya cuma lagu-lagu band alay kayak Kangen Band, Setia Band, Merpati Band yang gue pun lupa dapet darimana sedangkan folder "Sani Punya" itu adalah isinya kerjaan gua semua selain cerita-cerita buat blog gue ini yang belum selesai.
Detak jantung gue udah berdegup lebih kencang, keringat dingin mulai menetes. Gua lupa, gua itu mindahin folder yang mana. Sambil mulut komat-kamit tetap berdoa tangan gue masuk ke folder yang baru selesai di-copy ulang.
Jeng...Jenggg...Jengggggg
Mampus! Ternyata gue malah MASUKKIN FOLDER "SUNNY POENYA" yang isinya gak mutu itu! Keringet dingin mulai netes, mikirin semua tulisan-tulisan gue yang harus segera masuk, gue masih mencoba berspekulasi buat masuk ke folder-folder yang ada di folder "SUNNY POENYA" itu, hati gue agak tenang ketika liat folder lain dengan tag PENTING. Dan pas gue buka isinya adalah:
Alaynya si Sani itu
Oh, no. Gue pengen nangis. Foto gue yang lagi bergaya alay malah masih tersimpan rapih sedangkan foto-foto gue yang lainnya kehapus.
Rasanya sumpah serapah ini gak akan ada habisnya kalau gue inget kejadian itu...
Cukup lama gue frustasi terutama ada beberapa tulisan gua yang menyimpan data-data riset yang penuh perjuangan buat dapetinnya dan semuanya telah berganti dengan foto gue lagi labil megang sabuk WWE SmackDown!
But, life must go on
Yup, hidup harus tetap berjalan apapun yang terjadi. Gue mulai merintis dari awal lagi, mulai baca-baca lagi buat nambah-nambah referensi.
Mulai nulis-nulis lagi dari awal... Yang biasanya gue ditemenin ama lagu-lagu kesukaan gue yang kebanyakkan lagu-lagu theme song WWE SmackDown kini berubah...
"Bertahan satu CIN------TA... Bertahan satu C.I.N.T.A"
Dan lagu-lagu itu sekarang menemani tiap malam gue... Oh, no...
Kamis, 26 Januari 2012
Tahun baru, semangat baru, hati baru, jiwa baru. Itu adalah prinsip banyak orang ketika menyambut tahun yang baru.
Dulu, gue juga berpikiran hal yang sama. Pergantian tahun itu adalah moment dimana gue harus mereflesikan diri dan pikiran.
Berpikir soal apa-apa yang sudah gue lakuin dan berpikir juga soal apa-apa aja yang belum gue lakuin.
*sadap*
Ketika tahun berganti, dengan wajah optimis dan hati yang membara gua siap buat menghadapi tahun yang baru ini. Sederet resolusi sudah gue buat dimulai dari:
1. Rajin Belajar
2. Mengurangi nonton sinetron
3. Membantu orang tua
4. Menolong tetangga menjemur pakaian
5. Menolong nenek menyebrang, etc
Kalau gue baca, resolusi gue sih ok banget. Tanggal 1 sampai tanggal 3 Januari, gua masih bersemangat. Tiap langkah kaki dan tiap tindakkan gue semuanya masih terpola dengan baik, rasanya gua siap menaklukan dunia dengan resolusi-resolusi yang telah gue buat.
Tapi belum seminggu, semua resolusi yang sudah disusun hancur berantakkan dan semua berjalan seperti biasa lagi dan seperti 2 tahun belakangan ini, gue lebih memilih bobo manis di kasur buat menyambut tahun baru.
Semua ajakkan hang out, ajakkan barbeque bersama, sampai ajakkan main petasan gue tolak secara halus. Gua lebih memilih tidur manis di ranjang sambil berharap euphoria tahun baru ini cepat berakhir,
Lebih tepatnya, gua itu belajar dari pengalaman. Orang bilang pengalaman itu adalah guru yang sangat berharga. Gua sangat-sangat setuju dengan pernyataan itu.
Dulu waktu gua masih SMA, ada temen yang ngajakkin melewati tahun baru sambil barbeque-an. Dalam bayangan gue, barbeque itu asyik banget. Apalagi kalau gue liat di tivi-tivi pas orang bule lagi barbeque-an keliatannya enak banget. Daging ditusuk pake tusuk yang panjang terus makan sambil dikeliling cewek-cewek berbikini sambil disuapin.
Belum lagi barbeque-nya bisa nambah berulang-ulang. Oh, d*mn! Rasanya hanya orang bego yang bakal nolak ajakkan ini.
Dan meluncurlah gue ke tempat barbeque itu. Satu hari penuh, gue udah sengaja mengosongkan perut, pikiran gue sudah di awing-awang. Gue bakal makan itu barbeque satu tusuk demi satu tusuk. Kalau udah kenyang, gue udah siapin banyak tissue buat dibawa pulang! Oh yeah, baby!
Temen-temen gue udah pada kumpul di kebun belakang temen gue. Temen gue yang punya rumah mulai ngumpulin kayu. Ceritanya biar keliatan makin bertema acaranya, kita bakalan langsung bakar itu barbeque ke kayu yang udah dibakar. Kata temen gue sih, barbeque yang dibakar langsung lebih renyah dibanding digoreng pake panci.
Entah itu betulan atau cuma omongan sok tau.
Ngebayanginnya sih udah keren bener, bakar barbeque langsung dari kayu bakar. Mantap!
Kayu yang dibakar lumayan banyak, api pun jadi membumbung tinggi. Gue berdiri deket selang aer takut ada kebakaran jadi gue bisa berlagak sok hero bantu nyemburin air.
5 menit kemudian datang daging yang mau dibakar. Sialnya si tuan rumah kehabisan daging asap jadi yang kebeli cuma sosis. Prinsipnya, tak ada rotan, akar pun jadi. Dibanding harus makan mie gelas, mending bakar sosis, kata dia.
Ya sudah, dinikmati saja ini sosis. Temen yang lain nyiapin tusuk sate buat nusuk sosis dan waktunya buat ngebakar ini sosis.
Di tangan kiri udah ada satu sosis dan di tangan kanan gue ada satu sosis juga. Maksudnya sih biar praktis gitu, gak usah bolak-balik bakar *alibi*
Tapi?
Ternyata ide buat ngebakar sosis pake kayu bakar bukan ide yang bagus. Pertama, selain apinya yang terlalu besar, panasnya sumpah bener-bener gak ketulungan.
Bayangin lu di posisi gue. Dengan tangan megang tusuk sate yang panjangnya gak seberapa, gue harus berjarak 5 jari dengan kobaran api cuma buat ngebakar ini sosis. Jarak 20 jari aja panasnya udah gak ketulungan, lah ini 5 jari. Yang ada gue jadi siap babi rebus.
Persis seperti orang idiot dengan tangan kanan-kiri memegang sosis, gue malah nampak seperti orang-orangan sawah yang siap dipatuk burung.
Temen gue yang lain gak kehabisan akal, ada yang tusuk satenya diiket di ranting pohon terus diarahin ke kobaran api.
Sumpah, perasaan mau makan aja susah bener.
Idenya sih oke, ngiket itu tusuk sosis ke ranting pohon tapi hasilnya? Failed. Soalnya tusuk satenya kebakar ampe dagingnya jadi arang.
Ampun…
Sambil mikirin ngebakar ini sosis, temen gua ngasih ide buat nyalain petasan dulu. Dia bilang “Mungkin kalau udah nyalain petasan, hati dan pikiran kita bisa tenang buat nyari ide buat ngebakar ini sosis”
Entah karena saking frustasinya temen-temen gue yang lain pada setuju. Mau gak mau gue juga setuju padahal suer, gue udah ngebet banget makan ini sosis.
Buat beli petasan kita patungan, harganya 150rb/buah. Gue baru tau kalau harga petasan semahal itu, gue yang biasanya cuma maen kembang api depan rumah lumayan keder juga liat ini harga petasan.
Dalam bayangan gue, petasan seharga 150rb ini bakal keren banget. Pas dinyalain bakal meledak di udara terus memancarkan api-apinya ke sekelilingnya. Lebih keren lagi, pas dibakar bakalan ada siluet muka gue di udara.
Dahsyat!
Gue jadi orang yang dapet kehormatan buat ngebakar ini mercon. Di tangan gue sekarang ada mercon seharga 150rb. Tangan gue bergetar dan sungguh gak sabar buat nyalain ini mercon.
Gue nyalain api dan it’s show time….
Mercon gue yang bentuknya roket langsung terbang tinggi ke udara. Manuvernya oke juga nih dan gak berapa lama, itu mercon meledak di udara.
“Dhuuuuaaaaaarrrrrrrr”
Gue bengong, temen-temen gue yang lain bengong. Gue sebenarnya jauh lebih bengong, ngeliat itu mercon meledak. Setelah meledak, bakal gimana lagi nih?
Kok cuma gitu doang? Mana effectnya? Mana percikan api yang ngebentuk muka gue? Mana? Mana?
“Udah, cuma gitu doang?” tanya gue shock
“I..i….iyaaaa” jawab temen gue yang gak kalah shock.
Sh*t! Sosis tak matang, mercon pun cuma begitu doang meledaknya.
Dan untuk tahun-tahun berikutnya sampai sekarang, gue labih suka menghabiskan waktu di kamar. Entah itu nonton film, atau hanya sekedar baca komik Doraemon.
So, gimana kalian di tahun baru 2012 ini? Kalau itu ditanyain ke gue, gue melewati pergantian tahun ini dengan ke-kurang-pedean.
Ke-kurang-pedean gua ini disebabkan gara2 mata gue bintitan. Yes, bintitan. Dan image bintitan tuh sungguh gak enak banget.
Image orang-orang yang sudah terpatri dalam ingatan:
*bintitan = tukang ngintip orang*
Padahal sumpah, gue gak pernah ngintip orang. Temen-temen yang ketemu gue dengan kondisi lagi bintitan langsung nge-judge "Nah, ketauan sering ngintip orang mandi, dll"
Gue jadi mikir, kapan gue ngintip? Apa gara-gara gue ngintip kucing kawin di depan rumah gua terus jadi bintitan? Gak elite banget rasanya. Bintitan gara-gara ngintip kucing kawin.
Parahnya, bukan cuma satu, tapi 2 mata gue bintitan. Gue jadi gak pede, gua jadi depresi, memikirkan ini bintit…
Dibanding bikin resolusi buat tahun 2012, gue lebih mikirin gimana caranya buat ngempesin ini bentol. Arghhhhh….
Terlepas dari permasalahan bintit ini, gue harap di tahun 2012 ini, kita semua bisa mendapatkan hal yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Intinya adalah selalu bersyukur, bersyukur, dan bersyukur...
Bagi yang selalu bersyukur dan bersabar, waktu adalah kesempatan dan kebahagiaan…
Bersyukur membuka kekayaan hidup.
Bersyukur mengubah apa yang kita miliki menjadi cukup…
Tetaplah bersyukur…karena hari ini,
kita masih memiliki waktu untuk menikmatinya…
Dulu, gue juga berpikiran hal yang sama. Pergantian tahun itu adalah moment dimana gue harus mereflesikan diri dan pikiran.
Berpikir soal apa-apa yang sudah gue lakuin dan berpikir juga soal apa-apa aja yang belum gue lakuin.
*sadap*
Ketika tahun berganti, dengan wajah optimis dan hati yang membara gua siap buat menghadapi tahun yang baru ini. Sederet resolusi sudah gue buat dimulai dari:
1. Rajin Belajar
2. Mengurangi nonton sinetron
3. Membantu orang tua
4. Menolong tetangga menjemur pakaian
5. Menolong nenek menyebrang, etc
Kalau gue baca, resolusi gue sih ok banget. Tanggal 1 sampai tanggal 3 Januari, gua masih bersemangat. Tiap langkah kaki dan tiap tindakkan gue semuanya masih terpola dengan baik, rasanya gua siap menaklukan dunia dengan resolusi-resolusi yang telah gue buat.
Tapi belum seminggu, semua resolusi yang sudah disusun hancur berantakkan dan semua berjalan seperti biasa lagi dan seperti 2 tahun belakangan ini, gue lebih memilih bobo manis di kasur buat menyambut tahun baru.
Semua ajakkan hang out, ajakkan barbeque bersama, sampai ajakkan main petasan gue tolak secara halus. Gua lebih memilih tidur manis di ranjang sambil berharap euphoria tahun baru ini cepat berakhir,
Lebih tepatnya, gua itu belajar dari pengalaman. Orang bilang pengalaman itu adalah guru yang sangat berharga. Gua sangat-sangat setuju dengan pernyataan itu.
Dulu waktu gua masih SMA, ada temen yang ngajakkin melewati tahun baru sambil barbeque-an. Dalam bayangan gue, barbeque itu asyik banget. Apalagi kalau gue liat di tivi-tivi pas orang bule lagi barbeque-an keliatannya enak banget. Daging ditusuk pake tusuk yang panjang terus makan sambil dikeliling cewek-cewek berbikini sambil disuapin.
Belum lagi barbeque-nya bisa nambah berulang-ulang. Oh, d*mn! Rasanya hanya orang bego yang bakal nolak ajakkan ini.
Dan meluncurlah gue ke tempat barbeque itu. Satu hari penuh, gue udah sengaja mengosongkan perut, pikiran gue sudah di awing-awang. Gue bakal makan itu barbeque satu tusuk demi satu tusuk. Kalau udah kenyang, gue udah siapin banyak tissue buat dibawa pulang! Oh yeah, baby!
Temen-temen gue udah pada kumpul di kebun belakang temen gue. Temen gue yang punya rumah mulai ngumpulin kayu. Ceritanya biar keliatan makin bertema acaranya, kita bakalan langsung bakar itu barbeque ke kayu yang udah dibakar. Kata temen gue sih, barbeque yang dibakar langsung lebih renyah dibanding digoreng pake panci.
Entah itu betulan atau cuma omongan sok tau.
Ngebayanginnya sih udah keren bener, bakar barbeque langsung dari kayu bakar. Mantap!
Kayu yang dibakar lumayan banyak, api pun jadi membumbung tinggi. Gue berdiri deket selang aer takut ada kebakaran jadi gue bisa berlagak sok hero bantu nyemburin air.
5 menit kemudian datang daging yang mau dibakar. Sialnya si tuan rumah kehabisan daging asap jadi yang kebeli cuma sosis. Prinsipnya, tak ada rotan, akar pun jadi. Dibanding harus makan mie gelas, mending bakar sosis, kata dia.
Ya sudah, dinikmati saja ini sosis. Temen yang lain nyiapin tusuk sate buat nusuk sosis dan waktunya buat ngebakar ini sosis.
Di tangan kiri udah ada satu sosis dan di tangan kanan gue ada satu sosis juga. Maksudnya sih biar praktis gitu, gak usah bolak-balik bakar *alibi*
Tapi?
Ternyata ide buat ngebakar sosis pake kayu bakar bukan ide yang bagus. Pertama, selain apinya yang terlalu besar, panasnya sumpah bener-bener gak ketulungan.
Bayangin lu di posisi gue. Dengan tangan megang tusuk sate yang panjangnya gak seberapa, gue harus berjarak 5 jari dengan kobaran api cuma buat ngebakar ini sosis. Jarak 20 jari aja panasnya udah gak ketulungan, lah ini 5 jari. Yang ada gue jadi siap babi rebus.
Persis seperti orang idiot dengan tangan kanan-kiri memegang sosis, gue malah nampak seperti orang-orangan sawah yang siap dipatuk burung.
Temen gue yang lain gak kehabisan akal, ada yang tusuk satenya diiket di ranting pohon terus diarahin ke kobaran api.
Sumpah, perasaan mau makan aja susah bener.
Idenya sih oke, ngiket itu tusuk sosis ke ranting pohon tapi hasilnya? Failed. Soalnya tusuk satenya kebakar ampe dagingnya jadi arang.
Ampun…
Sambil mikirin ngebakar ini sosis, temen gua ngasih ide buat nyalain petasan dulu. Dia bilang “Mungkin kalau udah nyalain petasan, hati dan pikiran kita bisa tenang buat nyari ide buat ngebakar ini sosis”
Entah karena saking frustasinya temen-temen gue yang lain pada setuju. Mau gak mau gue juga setuju padahal suer, gue udah ngebet banget makan ini sosis.
Buat beli petasan kita patungan, harganya 150rb/buah. Gue baru tau kalau harga petasan semahal itu, gue yang biasanya cuma maen kembang api depan rumah lumayan keder juga liat ini harga petasan.
Dalam bayangan gue, petasan seharga 150rb ini bakal keren banget. Pas dinyalain bakal meledak di udara terus memancarkan api-apinya ke sekelilingnya. Lebih keren lagi, pas dibakar bakalan ada siluet muka gue di udara.
Dahsyat!
Gue jadi orang yang dapet kehormatan buat ngebakar ini mercon. Di tangan gue sekarang ada mercon seharga 150rb. Tangan gue bergetar dan sungguh gak sabar buat nyalain ini mercon.
Gue nyalain api dan it’s show time….
Mercon gue yang bentuknya roket langsung terbang tinggi ke udara. Manuvernya oke juga nih dan gak berapa lama, itu mercon meledak di udara.
“Dhuuuuaaaaaarrrrrrrr”
Gue bengong, temen-temen gue yang lain bengong. Gue sebenarnya jauh lebih bengong, ngeliat itu mercon meledak. Setelah meledak, bakal gimana lagi nih?
Kok cuma gitu doang? Mana effectnya? Mana percikan api yang ngebentuk muka gue? Mana? Mana?
“Udah, cuma gitu doang?” tanya gue shock
“I..i….iyaaaa” jawab temen gue yang gak kalah shock.
Sh*t! Sosis tak matang, mercon pun cuma begitu doang meledaknya.
Dan untuk tahun-tahun berikutnya sampai sekarang, gue labih suka menghabiskan waktu di kamar. Entah itu nonton film, atau hanya sekedar baca komik Doraemon.
So, gimana kalian di tahun baru 2012 ini? Kalau itu ditanyain ke gue, gue melewati pergantian tahun ini dengan ke-kurang-pedean.
Ke-kurang-pedean gua ini disebabkan gara2 mata gue bintitan. Yes, bintitan. Dan image bintitan tuh sungguh gak enak banget.
Image orang-orang yang sudah terpatri dalam ingatan:
*bintitan = tukang ngintip orang*
Padahal sumpah, gue gak pernah ngintip orang. Temen-temen yang ketemu gue dengan kondisi lagi bintitan langsung nge-judge "Nah, ketauan sering ngintip orang mandi, dll"
Gue jadi mikir, kapan gue ngintip? Apa gara-gara gue ngintip kucing kawin di depan rumah gua terus jadi bintitan? Gak elite banget rasanya. Bintitan gara-gara ngintip kucing kawin.
Parahnya, bukan cuma satu, tapi 2 mata gue bintitan. Gue jadi gak pede, gua jadi depresi, memikirkan ini bintit…
Dibanding bikin resolusi buat tahun 2012, gue lebih mikirin gimana caranya buat ngempesin ini bentol. Arghhhhh….
Terlepas dari permasalahan bintit ini, gue harap di tahun 2012 ini, kita semua bisa mendapatkan hal yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Intinya adalah selalu bersyukur, bersyukur, dan bersyukur...
Bagi yang selalu bersyukur dan bersabar, waktu adalah kesempatan dan kebahagiaan…
Bersyukur membuka kekayaan hidup.
Bersyukur mengubah apa yang kita miliki menjadi cukup…
Tetaplah bersyukur…karena hari ini,
kita masih memiliki waktu untuk menikmatinya…
Langganan:
Postingan (Atom)