Rabu, 13 Maret 2013
Dear readers, postingan ini dibuat oleh temen gue Dominikus Banu atau yang biasa gue sebut Bung Panu, Nugget, Bung DB di blog gue ini. Sebenernya ya, gue sih gak rela si Bung DB mejeng tulisan disini tapi berhubung karena namanya sering gue cibir dan hina terus dia gak pernah minta kompensasi apa-apa dan terlebih lagi dia menjajikan paket McD, hati gue sedikit tergerak buat kasih dia ruang untuk berekspresi. Sama sekali gak ada yang gue edit dan revisi, ini 100% pure buatan dia. Selamat membaca ya :)
Pekanbaru - Bandung, Seat E-6 Air Asia
Kalau tak mampu mencintai, jangan pernah sentuh hati seseorang. Kalau tak mampu setia, jangan pernah mengukir janji. Kalau tak mampu menggenggam hubungan, jangan pernah beri harapan. Karena hati manusia itu terlalu bernilai untuk disakiti, terlalu mahal untuk disia-siakan & terlalu berharga untuk dihancurkan
Entah mengapa, perjalanan 2 jam ini jadi terasa panjang buat gue. Terasa panjang karena hari ini adalah hari kepulangan pertama gue setelah 1 bulan bekerja di tempat dan Kota baru. Gue sudah menunggu datangnya hari ini karena yang gue tau, gue bakal melakukan banyak kegiatan hari ini. Datang ke wisuda teman, berkumpul bersama keluarga, dan yang paling penting gue bakal ketemu kamu.
Iya, kamu. Orang yang belakangan hari ini selalu menemani malam-malamku. Orang yang selalu memberikan perhatian lebih dan membuat gue semakin semangat dalam menjalani hari-hari ini.
Dalam bayangan gue, gue gak pernah nyangka kalau hubungan kita bakal sejauh ini. Mungkin ini adalah kali pertama gue bener-bener ngerasa sayang ama orang. Kali pertama gue yakin ama seseorang dan kali pertama gue berjuang keras buat orang.
Di balik jendela pesawat Air Asia ini, gue mulai berpikir banyak hal, terutama tentang kenangan-kenangan kita. Banyak hal yang sudah kita lakukan, banyak kenangan yang entah mengapa selalu membuat gue senyum-senyum kalau ingat itu semua.
"Do you want coffe?" tanya seseorang bule yang kebetulan berada di sebelah gue. Demi apaan ini si bule baik bener nawarin gue kopi. Sebenarnya sih gue mau banget dapet kopi gratis tapi jujur gue agak takut kalau-kalau ini bule udah nyelipin obat bius. Jujur gue belum siap jadi korban pedofilia bule
"No thanks" kata gue sambil kembali memalingkan muka ke arah jendela. Sengaja gue memalingkan muka karena takut ditanya-tanya lagi pake bahasa Inggris. Senjata gue cuma "Yes" or "No" aja sebenarnya.
3 bulan terakhir ini buat gue adalah 3 bulan yang sangat menyenangkan. Hidup gue yang sebelumnya terasa datar dengan rutinitas kini seolah menjadi lebih berwarna sejak kenal kamu.
Kamu tau gak sih Re, salah satu hal yang paling memberatkan dalam hidup gue adalah ketika gue harus meninggalkan Bandung menuju Pekanbaru untuk bekerja. Selain berat karena harus meninggalkan orang tua, berat juga buat ninggalin kamu. 3 bulan itu terlalu banyak kenangan yang kita jalani dan sungguh sangat berkesan buat gue.
Saat gue memutuskan buat nerima pekerjaan ini, cuma satu yang ada di pikiran gue, gue bakal nabung, menekan pengeluaran selama gue disini agar gue bisa minimal sebulan sekali pulang ke Bandung, bisa ketemu kamu dan memastikan kalau kamu tetap sehat, tetap ceria, dan tetap semangat dalam menjalani hari-hari kamu.
Pekerjaan gue disini, sangat berat. Selain banyak, kerja di tempat yang jauh dari rumah juga terkadang bikin gue kepikiran. Tapi gue yakin ada saatnya gue harus ninggalin comfort zone dan mulai melangkah untuk kehidupan yang lebih baik.
Saat-saat paling membosankan biasanya terjadi saat malam tiba. Selain gue malas keluyuran dan gak tau jalan, pekerjaan di siang hari cukup membuat gue lelah pikiran dan mental. Tapi kamu tau gak? Hiburan aku cuma waktu bisa ngobrol panjang lebar dengan kamu. Bercerita banyak hal tentang keseharian kita. Aku senang saat bisa memberi perhatian ke kamu, senang saat kamu juga memberi perhatian lebih ke aku. Kamu juga adalah alasan buat aku berdoa rosario loh setiap malam :)
Hey, kamu ingat gak foto yang kamu kirim sebelum aku berangkat ke Pekanbaru? Foto itu selalu jadi penyemangat hari-hari aku.
Ter, inget gak waktu kita ketemu di acara wisuda kampus? Kamu datang dengan dandanan yang menarik, aku suka banget. Kamu nampak cantik, beda dari biasanya tetapi sayang ya saat acara itu kita sedikit sekali berkomunikasi. Padahal saat itu kita sudah janji bakal pergi ke Gereja bareng tapi ya aku sadar, aku bukan siapa-siapa buat kamu.
Iya bukan siapa-siapa. Semakin aku menyayangi kamu, aku juga semakin takut kehilangan kamu tapi aku juga sadar aku bukan siapa-siapa kamu. Melihat kamu dekat dan pergi ama orang lain jujur sangat menyakitkan buat aku. Hati kecil aku sebenarnya sedih tapi kembali lagi kalau aku bukan siapa-siapa kamu. Aku hanyalah orang yang selalu mendukung kamu, berdoa buat kamu, dan selalu menyayangi kamu meski dari jauh.
Aku kangen loh, moment-moment dimana kita makan enak, kita berburu makan bakso enak. Aku sengaja nanya ke Sani soal empat-tempat makan enak di Bandung. Jika dia punya cita-cita bisa ngajak pacarnya si Soto buat ngedatengin semua tempat yang ada di listnya, aku juga punya cita-cita yang sama.
Aku pengen kita berdua bisa dateng ke semua tempat makan enak di Bandung, gak mesti mahal dan mewah karena buat aku pergi berdua dengan kamu saja sudah tergolong sebuah kemewahan buat aku.
Satu lagi, mimpiku yang belum terwujud adalah memperkenalkan kamu ke orang tuaku. Aku tidak ingin memperkenalkan kamu dengan perkenalan "Ibu ini temen aku namanya Tere" tapi aku ingin memperkenalkan kamu dengan perkenalan "Ibu ini pacar aku namanya Tere"
Kapan? Aku tidak tau tetapi tentu aku akan sangat merindukkan moment itu benar-benar terjadi.
Aku selalu berjuang buat kamu setiap hari. Berjuang perasaan, teror dari mantan kamu aku anggap angin lalu. Jujur aku sangat terusik, lebih terusik dan tersinggung ketika kamu dicibir dan dihina oleh mantan kamu. Dia boleh teror aku tiap hari, boleh hina aku tiap hari tapi aku gak akan bisa nerima kalau dia kasar, teror kamu.
Sambil berpikir banyak tentang kamu, aku nulis di memo, nulis yang ada di pikiran aku saat itu,
Cuma kamu yang ada di pikiran aku saat ini dan gak kerasa sudah 2 jam aku berada di atas awan untuk memikirkan kamu. Waktu akan terasa sangat cepat dan aku bakal memanfaatkan waktu aku yang sebentar ini dengan sebaik mungkin.
Untuk para penumpang, sebentar lagi pesawat akan mendarat. Cuaca bisa dilaporkan cerah dan selamat menikmati perjalanan anda
Aku bergegas merapihkan barang dan jujur aku tidak sabar untuk segera melalui jam ini.
Yup, tidak sabar untuk segera berjumpa dengan kamu.......
Pekanbaru - Bandung, Seat E-6 Air Asia
Kalau tak mampu mencintai, jangan pernah sentuh hati seseorang. Kalau tak mampu setia, jangan pernah mengukir janji. Kalau tak mampu menggenggam hubungan, jangan pernah beri harapan. Karena hati manusia itu terlalu bernilai untuk disakiti, terlalu mahal untuk disia-siakan & terlalu berharga untuk dihancurkan
Entah mengapa, perjalanan 2 jam ini jadi terasa panjang buat gue. Terasa panjang karena hari ini adalah hari kepulangan pertama gue setelah 1 bulan bekerja di tempat dan Kota baru. Gue sudah menunggu datangnya hari ini karena yang gue tau, gue bakal melakukan banyak kegiatan hari ini. Datang ke wisuda teman, berkumpul bersama keluarga, dan yang paling penting gue bakal ketemu kamu.
Iya, kamu. Orang yang belakangan hari ini selalu menemani malam-malamku. Orang yang selalu memberikan perhatian lebih dan membuat gue semakin semangat dalam menjalani hari-hari ini.
Dalam bayangan gue, gue gak pernah nyangka kalau hubungan kita bakal sejauh ini. Mungkin ini adalah kali pertama gue bener-bener ngerasa sayang ama orang. Kali pertama gue yakin ama seseorang dan kali pertama gue berjuang keras buat orang.
Di balik jendela pesawat Air Asia ini, gue mulai berpikir banyak hal, terutama tentang kenangan-kenangan kita. Banyak hal yang sudah kita lakukan, banyak kenangan yang entah mengapa selalu membuat gue senyum-senyum kalau ingat itu semua.
"Do you want coffe?" tanya seseorang bule yang kebetulan berada di sebelah gue. Demi apaan ini si bule baik bener nawarin gue kopi. Sebenarnya sih gue mau banget dapet kopi gratis tapi jujur gue agak takut kalau-kalau ini bule udah nyelipin obat bius. Jujur gue belum siap jadi korban pedofilia bule
"No thanks" kata gue sambil kembali memalingkan muka ke arah jendela. Sengaja gue memalingkan muka karena takut ditanya-tanya lagi pake bahasa Inggris. Senjata gue cuma "Yes" or "No" aja sebenarnya.
3 bulan terakhir ini buat gue adalah 3 bulan yang sangat menyenangkan. Hidup gue yang sebelumnya terasa datar dengan rutinitas kini seolah menjadi lebih berwarna sejak kenal kamu.
Kamu tau gak sih Re, salah satu hal yang paling memberatkan dalam hidup gue adalah ketika gue harus meninggalkan Bandung menuju Pekanbaru untuk bekerja. Selain berat karena harus meninggalkan orang tua, berat juga buat ninggalin kamu. 3 bulan itu terlalu banyak kenangan yang kita jalani dan sungguh sangat berkesan buat gue.
Saat gue memutuskan buat nerima pekerjaan ini, cuma satu yang ada di pikiran gue, gue bakal nabung, menekan pengeluaran selama gue disini agar gue bisa minimal sebulan sekali pulang ke Bandung, bisa ketemu kamu dan memastikan kalau kamu tetap sehat, tetap ceria, dan tetap semangat dalam menjalani hari-hari kamu.
Pekerjaan gue disini, sangat berat. Selain banyak, kerja di tempat yang jauh dari rumah juga terkadang bikin gue kepikiran. Tapi gue yakin ada saatnya gue harus ninggalin comfort zone dan mulai melangkah untuk kehidupan yang lebih baik.
Saat-saat paling membosankan biasanya terjadi saat malam tiba. Selain gue malas keluyuran dan gak tau jalan, pekerjaan di siang hari cukup membuat gue lelah pikiran dan mental. Tapi kamu tau gak? Hiburan aku cuma waktu bisa ngobrol panjang lebar dengan kamu. Bercerita banyak hal tentang keseharian kita. Aku senang saat bisa memberi perhatian ke kamu, senang saat kamu juga memberi perhatian lebih ke aku. Kamu juga adalah alasan buat aku berdoa rosario loh setiap malam :)
Hey, kamu ingat gak foto yang kamu kirim sebelum aku berangkat ke Pekanbaru? Foto itu selalu jadi penyemangat hari-hari aku.
Ter, inget gak waktu kita ketemu di acara wisuda kampus? Kamu datang dengan dandanan yang menarik, aku suka banget. Kamu nampak cantik, beda dari biasanya tetapi sayang ya saat acara itu kita sedikit sekali berkomunikasi. Padahal saat itu kita sudah janji bakal pergi ke Gereja bareng tapi ya aku sadar, aku bukan siapa-siapa buat kamu.
Iya bukan siapa-siapa. Semakin aku menyayangi kamu, aku juga semakin takut kehilangan kamu tapi aku juga sadar aku bukan siapa-siapa kamu. Melihat kamu dekat dan pergi ama orang lain jujur sangat menyakitkan buat aku. Hati kecil aku sebenarnya sedih tapi kembali lagi kalau aku bukan siapa-siapa kamu. Aku hanyalah orang yang selalu mendukung kamu, berdoa buat kamu, dan selalu menyayangi kamu meski dari jauh.
Aku kangen loh, moment-moment dimana kita makan enak, kita berburu makan bakso enak. Aku sengaja nanya ke Sani soal empat-tempat makan enak di Bandung. Jika dia punya cita-cita bisa ngajak pacarnya si Soto buat ngedatengin semua tempat yang ada di listnya, aku juga punya cita-cita yang sama.
Aku pengen kita berdua bisa dateng ke semua tempat makan enak di Bandung, gak mesti mahal dan mewah karena buat aku pergi berdua dengan kamu saja sudah tergolong sebuah kemewahan buat aku.
Satu lagi, mimpiku yang belum terwujud adalah memperkenalkan kamu ke orang tuaku. Aku tidak ingin memperkenalkan kamu dengan perkenalan "Ibu ini temen aku namanya Tere" tapi aku ingin memperkenalkan kamu dengan perkenalan "Ibu ini pacar aku namanya Tere"
Kapan? Aku tidak tau tetapi tentu aku akan sangat merindukkan moment itu benar-benar terjadi.
Aku selalu berjuang buat kamu setiap hari. Berjuang perasaan, teror dari mantan kamu aku anggap angin lalu. Jujur aku sangat terusik, lebih terusik dan tersinggung ketika kamu dicibir dan dihina oleh mantan kamu. Dia boleh teror aku tiap hari, boleh hina aku tiap hari tapi aku gak akan bisa nerima kalau dia kasar, teror kamu.
Sambil berpikir banyak tentang kamu, aku nulis di memo, nulis yang ada di pikiran aku saat itu,
You'll always be in my heart
me and you will never part,
When i lay down 2 sleep
i can still see the visions of u & me
Ur on my mind day n night
i hope you'll never leave my side
Ur love 2 me means the world
that's why i always think of u
Cuma kamu yang ada di pikiran aku saat ini dan gak kerasa sudah 2 jam aku berada di atas awan untuk memikirkan kamu. Waktu akan terasa sangat cepat dan aku bakal memanfaatkan waktu aku yang sebentar ini dengan sebaik mungkin.
Untuk para penumpang, sebentar lagi pesawat akan mendarat. Cuaca bisa dilaporkan cerah dan selamat menikmati perjalanan anda
Aku bergegas merapihkan barang dan jujur aku tidak sabar untuk segera melalui jam ini.
Yup, tidak sabar untuk segera berjumpa dengan kamu.......
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar