Jumat, 19 April 2013
5 tahun itu menurut gue bukan waktu yang cukup sebentar. Coba kamu ingat 5 tahun yang lalu kamu seperti apa? Adakah kenangan yang kamu masih ingat?
Kalau gue masih banyak hal yang gue inget di tahun 2008 itu. Gue juga masih inget kejadian-kejadian yang menyenangkan dan masih ingat juga kejadian yang menyedihkan di tahun itu.
Hm, tgl 13 April kemarin adalah tepat 5 tahun, mantan gue meninggal.
Gak semua orang tau sih kalau mantan gue dulu sudah meninggal. Tiap ada yang nanya kenapa putus, biasanya gue jawab "karena sudah jauh dan gak ada komunikasi lagi" biar gak ditanya-tanya lagi, hehehe.
Tapi jangan beranggapan kalau si Sani gak bisa move on atau masih hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Dibanding disebut mantan pacar, gue lebih suka dianggap sebagai kakak buat dia ya. Apalagi sebelum dia meninggal, orang tuanya juga sudah dipanggil Tuhan jadi dalam 1 tahun biasanya 2 kali gue dateng ke kuburan dia buat bersih-bersih karena saudaranya tinggal di luar pulau semua.
Biasanya gue dateng di tengah tahun dan di akhir tahun. Satu hal yang paling gue gak suka kalau datang ke kuburan adalah begitu lu masuk ke dalam kuburan tiba-tiba ada rombongan orang gak jelas, entah darimana datangnya tiba-tina ngekor di belakang lu
Sumpah, mirip jelangkung. Datang gak diundang, pulang gak diantar.
Orang-orang ini biasanya bawa celurit, bawa serok, bawa sapu. Nanti kalau gue sudah sampai ke kuburan yang mau gue tuju, ini orang-orang langsung berlagak rajin. Bantu-bantu sapu, bantu-bantu nyabutin rumput, dll. Tujuannya satu biar dapet uang sih.
Buat ngedoain orang yang sudah di surga pun masih sempet-sempetnya ditarik biaya -_______-
Pertanyaanya yang abang-abang ganteng, kenapa pas gue dateng baru lu bersihin? Kenapa gak pas gue gak ada, lu cuekkin kuburannya?
Rasanya gue juga pengen bawa clurit terus gue selipin di pinggang gue. Jadi pas gue lagi jalan dan mereka ngikutin, gue bisa hardik dengan celurit gue "Ayo lu mau ngapain ikut-ikut? Homo ya lu?" kata gue sambil ngacungin celurit
Keren!
Gue sudah mempersiapkan beberapa barang buat gue bawa ke kuburan dia. Salah satunya satu ikat bunga yang sudah gue pesan jauh-jauh hari. Bunga ini mau gue letakkan di samping di batu nisan dia biar dia tau kalau masih ada orang yang care ama dia :)
Tiap gue liat batu nisan-nya apalagi pas tertulis 31-01-1989 - 13 -04-2008, gue selalu teringat kejadian 5 tahun silam. Saat dimana dia berjuang sembuh dari penyakit leukemia-nya. Dokter sudah ngomong, harapan buat bertahan hidup sangat kecil terlebih banyak komplikasi di tubuh dia.
Tetapi sekalipun kesempatan dia hidup hanya 5% sekalipun, gue lebih memilih untuk menceritakan soal 5% yang membahagiakan itu dibanding bercerita soal 95% vonis buat dia.
"Hey partner! Do you believe miracle?" sapa gue sambil pasang muka senyum walau hati gue sebenarnya sedih banget
"I want to believe" balas dia sambil senyum
"You want to see a miracle, partner? Be the miracle"
Gue duduk di sebelahnya dan mulai ngelucu biar dia tersenyum. Gue jadiin salah satu temen gue sebagai tumbal karena gue jadiin dia objek lelucon gue, hahaha. Gak lama, gue siapin kertas, bolpen dan minta dia sebutin 5 hal yang pengen dia lakuin kalau sudah sembuh. Sambil tersenyum senang, dia nyebutin 5 hal yang pengen dia lakuin kalau dia sudah sembuh.
1. Pengen makan ice cream Milan 5 scoop
2. Pengen nonton konser Maliq terus nyanyi lagu "Untitled" sekeras-kerasnya
3. Pengen datang ke wisuda Aderiana dan Diana
4. Pengen naik sepeda keliling-keliling bareng lagi
5. Pengen sembuh total
Waktu dia ngomong, pengen sembuh total, jujur ya gue pengen nangis. Gue bisa lakuin semuanya, gue bisa ajak kamu makan ice cream 5 scoop, gue bisa boncengan naik sepeda terus keliling-keliling lagi tapi aku gak bisa berbuat apa-apa buat keinginan kamu yang terakhir :(
Gue sudah lakuin semua keinginan dia yang belum kesampaian. Gue sudah makan ice cream Milan 5 scoop, gue sudah dateng ke konser Maliq dan nyanyi lagu "Untitled" sekeras-kerasnya, gue sudah dateng ke wisuda Aderiana temen baik kamu. Aku sudah lakuin semua :)
Satu hari sebelum dia koma dia sempet kirim sms dan smsnya masih gue simpen sampai sekarang. Sms ini dikirim tanggal 11 April 2008 jam 18:43, isi smsnya:
"Aku punya 2 mata yang tidak selalu melihatmu, aku punya dua tangan yang tak selalu bisa menyentuhmu, aku punya 2 kaki yang tak selamanya bisa berjalan bersamamu tapi aku punya satu hati, yang akan selalu mengingat dan menyayangimu. Kelak, jika kamu menyayangi orang, kamu harus jaga kepercayaan yang dia berikan ya Sani. Jangan sakiti hati dia karena kita cuma punya satu hati saja. Sani, mungkin aku bukanlah orang yang istimewa tetapi terima kasih sudah membuat aku selama ini menjadi begitu istimewa. Aku kemarin ngimpi bertemu dengan orang tuaku di surga. Maaf ya mungkin aku gak bisa makan ice cream bareng kamu"
Besoknya sepulang dari kerja, gue langsung ke rumah sakit. Disana ada saudara dari Almarhum bapaknya yang nungguin dia. Gue diberitahu kalau dia sekarang sudah koma dan sedang dalam kondisi kritis. Hanya keajaiban yang bisa menyembuhkan dia karena dia masih hidup pun karena dibantu oleh alat-alat.
Dan akhirnya di tanggal 13 dini hari, dia dipanggil Tuhan. Yang gue ingat, saat itu tidak ada tangis atau kesedihan yang berlebihan. Semuanya sudah merelakan dia pergi karena percaya ini sudah yang terbaik, termasuk gue yang sudah merelakan dia pergi.
Berat memang, sangat berat....
Sekarang gue lagi duduk sambil memandang batu nisan yang bertuliskan nama dia. Setelah berdoa dan menabur bunga, gue pengen banget bercerita banyak ke kamu... Iya, kamu yang sekarang sudah bahagia di surga sana,
"Hey partner, long time no see ya. Kamu gimana disana? Pasti bahagia kan? Aku sengaja datang di hari ini, hari dimana 5 tahun yang lalu kamu pergi. Aku kesini bawa dua bunga loh yang warna merah punya aku, yang warna kuning dari si Diana. Dia gak bisa datang karena hari ini dia harus ngurus wisuda. Akhirnya temen kita yang satu itu di-wisuda juga, hehehe. Sebelum kesini aku sudah mampir makan ice cream kesukaan kamu loh, aku campur semua rasa coklat, vanilla, strawberry, semuanya yang kamu suka. Enak-enak-enak banget rasanya, yakin kamu pasti suka."
"Kamu gimana disana? Masih suka perhatiin aku disini gak? Malu deh kalau aku lagi nakal terus kamu liatin. Kamu tau kan keadaan aku sekarang gimana? Dulu kamu pernah bilang ke aku, hati kita cuma ada satu, kalau kita sayang ama orang jadikan dia selalu di tempat yang teristimewa bukan? Jaga hati dan perasaan dia, aku masih ingat ucapan kamu saat itu. Sekarang, aku pengen nanya ke kamu, kalau hati kita yang cuma satu itu ternyata sudah terlanjur sakit, aku harus apa? Aku harus gimana? Ketika kamu sudah memberi yang terbaik yang bisa kamu beri tapi ternyata akhirnya gak seperti yang dibayangkan, aku harus gimana?
"Aku sudah sejauh ini. Banyak hal yang sudah aku lakukan, banyak juga hal yang sudah aku dapat. Tiap hari aku berjuang dan berusaha loh. Semoga apa yang aku rencanakan bisa berjalan dengan baik ya. Kamu yang bahagia ya disana, doain aku selalu disini biar aku bisa bangkit lagi, bisa menata hati lagi disini. Baik-baik di surga ya partner!"
Jam sudah menunjukkan jam 4 sore, gue letakkan 2 iket bunga ini di samping kiri-kanan batu nisan dia. Gue pandangi sekali lagi batu nisan dia untuk yang terakhir kali sambil berjalan perlahan meninggalkan pusara keabadian dia.
So long, partner! See you in another life
Kalau gue masih banyak hal yang gue inget di tahun 2008 itu. Gue juga masih inget kejadian-kejadian yang menyenangkan dan masih ingat juga kejadian yang menyedihkan di tahun itu.
Hm, tgl 13 April kemarin adalah tepat 5 tahun, mantan gue meninggal.
Gak semua orang tau sih kalau mantan gue dulu sudah meninggal. Tiap ada yang nanya kenapa putus, biasanya gue jawab "karena sudah jauh dan gak ada komunikasi lagi" biar gak ditanya-tanya lagi, hehehe.
Tapi jangan beranggapan kalau si Sani gak bisa move on atau masih hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Dibanding disebut mantan pacar, gue lebih suka dianggap sebagai kakak buat dia ya. Apalagi sebelum dia meninggal, orang tuanya juga sudah dipanggil Tuhan jadi dalam 1 tahun biasanya 2 kali gue dateng ke kuburan dia buat bersih-bersih karena saudaranya tinggal di luar pulau semua.
Biasanya gue dateng di tengah tahun dan di akhir tahun. Satu hal yang paling gue gak suka kalau datang ke kuburan adalah begitu lu masuk ke dalam kuburan tiba-tiba ada rombongan orang gak jelas, entah darimana datangnya tiba-tina ngekor di belakang lu
Sumpah, mirip jelangkung. Datang gak diundang, pulang gak diantar.
Orang-orang ini biasanya bawa celurit, bawa serok, bawa sapu. Nanti kalau gue sudah sampai ke kuburan yang mau gue tuju, ini orang-orang langsung berlagak rajin. Bantu-bantu sapu, bantu-bantu nyabutin rumput, dll. Tujuannya satu biar dapet uang sih.
Buat ngedoain orang yang sudah di surga pun masih sempet-sempetnya ditarik biaya -_______-
Pertanyaanya yang abang-abang ganteng, kenapa pas gue dateng baru lu bersihin? Kenapa gak pas gue gak ada, lu cuekkin kuburannya?
Rasanya gue juga pengen bawa clurit terus gue selipin di pinggang gue. Jadi pas gue lagi jalan dan mereka ngikutin, gue bisa hardik dengan celurit gue "Ayo lu mau ngapain ikut-ikut? Homo ya lu?" kata gue sambil ngacungin celurit
Keren!
Gue sudah mempersiapkan beberapa barang buat gue bawa ke kuburan dia. Salah satunya satu ikat bunga yang sudah gue pesan jauh-jauh hari. Bunga ini mau gue letakkan di samping di batu nisan dia biar dia tau kalau masih ada orang yang care ama dia :)
Tiap gue liat batu nisan-nya apalagi pas tertulis 31-01-1989 - 13 -04-2008, gue selalu teringat kejadian 5 tahun silam. Saat dimana dia berjuang sembuh dari penyakit leukemia-nya. Dokter sudah ngomong, harapan buat bertahan hidup sangat kecil terlebih banyak komplikasi di tubuh dia.
Tetapi sekalipun kesempatan dia hidup hanya 5% sekalipun, gue lebih memilih untuk menceritakan soal 5% yang membahagiakan itu dibanding bercerita soal 95% vonis buat dia.
"Hey partner! Do you believe miracle?" sapa gue sambil pasang muka senyum walau hati gue sebenarnya sedih banget
"I want to believe" balas dia sambil senyum
"You want to see a miracle, partner? Be the miracle"
Gue duduk di sebelahnya dan mulai ngelucu biar dia tersenyum. Gue jadiin salah satu temen gue sebagai tumbal karena gue jadiin dia objek lelucon gue, hahaha. Gak lama, gue siapin kertas, bolpen dan minta dia sebutin 5 hal yang pengen dia lakuin kalau sudah sembuh. Sambil tersenyum senang, dia nyebutin 5 hal yang pengen dia lakuin kalau dia sudah sembuh.
1. Pengen makan ice cream Milan 5 scoop
2. Pengen nonton konser Maliq terus nyanyi lagu "Untitled" sekeras-kerasnya
3. Pengen datang ke wisuda Aderiana dan Diana
4. Pengen naik sepeda keliling-keliling bareng lagi
5. Pengen sembuh total
Waktu dia ngomong, pengen sembuh total, jujur ya gue pengen nangis. Gue bisa lakuin semuanya, gue bisa ajak kamu makan ice cream 5 scoop, gue bisa boncengan naik sepeda terus keliling-keliling lagi tapi aku gak bisa berbuat apa-apa buat keinginan kamu yang terakhir :(
Gue sudah lakuin semua keinginan dia yang belum kesampaian. Gue sudah makan ice cream Milan 5 scoop, gue sudah dateng ke konser Maliq dan nyanyi lagu "Untitled" sekeras-kerasnya, gue sudah dateng ke wisuda Aderiana temen baik kamu. Aku sudah lakuin semua :)
Satu hari sebelum dia koma dia sempet kirim sms dan smsnya masih gue simpen sampai sekarang. Sms ini dikirim tanggal 11 April 2008 jam 18:43, isi smsnya:
"Aku punya 2 mata yang tidak selalu melihatmu, aku punya dua tangan yang tak selalu bisa menyentuhmu, aku punya 2 kaki yang tak selamanya bisa berjalan bersamamu tapi aku punya satu hati, yang akan selalu mengingat dan menyayangimu. Kelak, jika kamu menyayangi orang, kamu harus jaga kepercayaan yang dia berikan ya Sani. Jangan sakiti hati dia karena kita cuma punya satu hati saja. Sani, mungkin aku bukanlah orang yang istimewa tetapi terima kasih sudah membuat aku selama ini menjadi begitu istimewa. Aku kemarin ngimpi bertemu dengan orang tuaku di surga. Maaf ya mungkin aku gak bisa makan ice cream bareng kamu"
Besoknya sepulang dari kerja, gue langsung ke rumah sakit. Disana ada saudara dari Almarhum bapaknya yang nungguin dia. Gue diberitahu kalau dia sekarang sudah koma dan sedang dalam kondisi kritis. Hanya keajaiban yang bisa menyembuhkan dia karena dia masih hidup pun karena dibantu oleh alat-alat.
Dan akhirnya di tanggal 13 dini hari, dia dipanggil Tuhan. Yang gue ingat, saat itu tidak ada tangis atau kesedihan yang berlebihan. Semuanya sudah merelakan dia pergi karena percaya ini sudah yang terbaik, termasuk gue yang sudah merelakan dia pergi.
Berat memang, sangat berat....
Sekarang gue lagi duduk sambil memandang batu nisan yang bertuliskan nama dia. Setelah berdoa dan menabur bunga, gue pengen banget bercerita banyak ke kamu... Iya, kamu yang sekarang sudah bahagia di surga sana,
"Hey partner, long time no see ya. Kamu gimana disana? Pasti bahagia kan? Aku sengaja datang di hari ini, hari dimana 5 tahun yang lalu kamu pergi. Aku kesini bawa dua bunga loh yang warna merah punya aku, yang warna kuning dari si Diana. Dia gak bisa datang karena hari ini dia harus ngurus wisuda. Akhirnya temen kita yang satu itu di-wisuda juga, hehehe. Sebelum kesini aku sudah mampir makan ice cream kesukaan kamu loh, aku campur semua rasa coklat, vanilla, strawberry, semuanya yang kamu suka. Enak-enak-enak banget rasanya, yakin kamu pasti suka."
"Kamu gimana disana? Masih suka perhatiin aku disini gak? Malu deh kalau aku lagi nakal terus kamu liatin. Kamu tau kan keadaan aku sekarang gimana? Dulu kamu pernah bilang ke aku, hati kita cuma ada satu, kalau kita sayang ama orang jadikan dia selalu di tempat yang teristimewa bukan? Jaga hati dan perasaan dia, aku masih ingat ucapan kamu saat itu. Sekarang, aku pengen nanya ke kamu, kalau hati kita yang cuma satu itu ternyata sudah terlanjur sakit, aku harus apa? Aku harus gimana? Ketika kamu sudah memberi yang terbaik yang bisa kamu beri tapi ternyata akhirnya gak seperti yang dibayangkan, aku harus gimana?
"Aku sudah sejauh ini. Banyak hal yang sudah aku lakukan, banyak juga hal yang sudah aku dapat. Tiap hari aku berjuang dan berusaha loh. Semoga apa yang aku rencanakan bisa berjalan dengan baik ya. Kamu yang bahagia ya disana, doain aku selalu disini biar aku bisa bangkit lagi, bisa menata hati lagi disini. Baik-baik di surga ya partner!"
Jam sudah menunjukkan jam 4 sore, gue letakkan 2 iket bunga ini di samping kiri-kanan batu nisan dia. Gue pandangi sekali lagi batu nisan dia untuk yang terakhir kali sambil berjalan perlahan meninggalkan pusara keabadian dia.
So long, partner! See you in another life
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar