Rabu, 20 Mei 2015

The Man That Gravity Forgot

Saat gue menulis postingan ini, setidaknya gue sedang mengalami 2 cedera. Cedera pertama adalah cedera kaki dan cedera kedua adalah cedera hati #Ouch

Untuk cedera kaki sih sebenarnya sedikit gak bermutu. Cedera ini gue dapet gara-gara gue ngesok main skateboard.

Dulu waktu masih SMP, gue bisa dikit-dikit maen skate atau roller blade. Gue mati-matian belajar dari temen gue yang jago karena gue nganggep cowok yang bisa maen skate itu macho banget.

Setelah lama gak menyentuh skate, Minggu kemarin gue berkesempatan menjajal skate punya temen gue. Awalnya sih masih mulus, gue bisa meluncur tanpa hambatan. Tapi gara-gara gue pengen sedikit show off, gue ngelompatin barrier dan hasilnya kaki gue keseleo dengan sempurna.

Sakit? Sebenarnya gak sakit-sakit amat tapi gara-gara jatuh itu meninggalkan luka memar biru yang cukup bisa menyita perhatian orang yang ngelihat.

Awalnya sih biasa aja karena sehari-hari kan gue selalu pake celana panjang jadi luka itu gak terlalu keliatan. Masalah muncul ketika di hari Sabtu/Minggu hari dimana biasanya gue muterin Kota naik sepeda atau Maen bola yang mengharuskan gue pake celana pendek.

Tiap orang liat, pasti langsung mengernyitkan dahi sambil nanya "Itu lukanya kenapa?" atau "Itu kayaknya sakit banget ya?"

Dibilang sakit ya gak sakit-sakit amat tapi gue lumayan risih juga kalau ditanya-tanya mulu. Tapi dari pertanyaan itu setidaknya membuat gue mendapat inspirasi.

Gue mau coba foto luka kaki gue dan mau gue jadiin sebagai foto pp (kayak anak alay atau caper gitu). Target gue cuma satu biar si gebetan tergerak hatinya terus BBM gue "Kak Sani, kakinya kenapa? Sini ama aku dipijitin"

*mimisan*

Gue ganti foto PP gue dengan foto kaki gue yang sedang memar membiru. Setelah ganti PP, gue tinggal BB bentar buat jajan kue pancong yang kebetulan lewat.

Kaki mulus gue jadi sedikit ternoda
10 menit berlalu, gue cek BB. Ada sekitar 10 BBM yang masuk dan edannya yang nanyain 8 orang Ibu-Ibu, 1 orang cewek, dan 1 orang yang 'setengah'

"Nak Sani itu kakinya kenapa? Tante khawatir kalau dibiarkan terlalu lama bisa jadi infeksi" - Ibu Atie biro Banjarmasin

"Stef, itu segera diurut biar cepat membaik kaki. Cepat sembuh ya Stef" - Ibu Ester biro Aceh

Hahaha, ternyata Emak-emak rempong yang ngerespon foto luka gue -_-

Sakit gue yang kedua adalah sakit hati. Bukan, bukan ini bukan tentang asmara tetapi sakit hati karena brand gue dibajak.

Gue jadi ngerti gimana rasanya kalau jadi produsen terus brand yang kita rintis tiba-tiba dibajak ama orang yang kita gak kenal. Dulu gue sering keketawaan kalau misalnya lagi jalan-jalan terus liat barang-barang bajakkan yang diplesetin namanya misalnya 'Billabong' jadi 'Balibong'

Eh, gak nyangka ternyata brand gue sendiri malah kena bajak orang -_-
Logo I dan Logo II
Logo III (Logo yang dipakai sekarang)
Gue sendiri awalnya malah gak tau apa-apa soal ini. Masalah ini mulai menyeruak ketika ada yang mention ke twitter gue (@clobberin_shop). Dia kirim foto sambil nulis "Akhirnya kesampaian juga beli tees clobberin"

Gue sidik-sidik, perasaan gue gak pernah bikin tees/kaos itu deh. Terus sekilas diperhatiin juga, designnya gak mirip terus bahannya kayak yang kurang bagus (baca: jelek) tapi anehnya ada logo It's Clobberin Time! buatan gue.

Setelah nanya ke yang bersangkutan akhirnya gue baru tau kalau logo dan brand gue dibajak ternyata. Selain bajak logo, dia juga bajak foto-foto hasil produksi dan lebih gilanya tweet gue juga ikut dibajak #wadow

Padahal tiap Pagi sebelum berangkat, gue selalu nyempetin diri buat cek berita tentang pro wrestling di situs-situs luar. Gue terjemahin ke bahasa Indonesia biar ilmu para followers bertambah eh terus dengan gampangnya dicopas tanpa izin.

Kata temen gue sih soal bajak membajak ini setidaknya ada hal positif yang bisa 'dipetik'. Dia bilang kalau ampe logo kita ampe dibajak artinya eksistensi logo kita mulai diperhitungkan. Kalau profile kita low, orang juga pasti mikir ribuan kali buat bajak. Betul?

Setidaknya hal tersebut bisa bikin hati gue gak terlalu sakit. Tapi kalau gue tilik emang sih perkembangan Clobberin naik begitu signifikan. Sekarang produksi sudah hampir 200 tees/bulan jauh melampaui estimasi awal. Kalau stabil, gue mau kasih target buat jadi 400 tees/bulan.

Imposibble? Impossible is nothing!

Temen gue pernah ngomong ke gue kalau dia pengen menghabiskan waktu mudanya dengan happy, dengan jalan-jalan ke luar negri. Gak salah sih kata gue tetapi kalau gue justru berpikir sebaliknya.

Gue pengen menghabiskan waktu muda gue dengan membentuk 'fondasi' yang kokoh agar masa tua gue happy dan bisa jalan-jalan ke luar negri :D

Ini sih bukan soal mampu gak mampu ya, tapi gue bilang untuk mengejar apa yang dimau, memang kita harus sedikit melupakan 'gravitasi'. Selagi masih muda, dibanding menghabiskan waktu buat hura-hura atau hidup 'gitu-gitu aja' kita harus berani keluar dari zona gravitasi kita.

Diam jauh lebih elegan daripada sibuk menghakimi dan mengumbar kesalahan orang lain kemudian lupa bercermin. Tidak usah dengerin kata orang, tutup telinga buat semua hinaan atau keraguan, jangan pernah sirik dengan keberhasilan orang, dan lupakan 'sedikit' gravitasi untuk sesuatu yang lebih baik lagi.

10% dari hidup ini adalah bagaimana kita menjalaninya dan 90% dari hidup adalah bagaimana kita menyikapinya.

Sikapi hidup dengan baik dan jangan pernah menyakiti hati orang lain. Jika dia bersabar dan memaafkan kamu, kehidupan justru akan membalasmu dengan pedih....

Tidak ada komentar: