Selasa, 28 Juni 2016
Jadi buat yang belum tahu, belakangan ini gue lagi disibukkan dengan project Novel Lupus Reborn (baca postingan gue yang judulnya 'The Next Lupus'). Buat yang besar di generasi 90'an pasti tau bangetlah dengan karakter Lupus yang menjadi icon pop buat Remaja di Generasi itu. Penulis Lupus, Mas Hilman Hariwijaya berencana mengangkat kembali karakter Lupus dengan tampilan yang fresh dan baru dengan menggandeng beberapa penulis muda berbakat yang disaring dari beberapa Kota besar di Indonesia.
Lupus dan Roti Selai
Novel Lupus |
Setelah menjalani beberapa tahap, gue berhasil terus melaju hingga hari ini dan kemaren gue dapet tugas untuk membuat Cerita Lupus dengan Tema Ramadhan. Menjadi sulit buat gue karena gue tidak pernah merayakan hari raya Ramadhan. Sempat berpikir lama hampir 2 Minggu akhirnya inspirasi itu datang disaat gue lagi berkendara. Kalau lagi berkendara biasanya mata gue bakalan lirik kanan kiri buat cari inspirasi. Inspirasi itu akhirnya datang juga dan langsung gua tuangkan ke dalam bentuk tulisan meskipun sempat tertunda lama karena salah satu sifat buruk gue adalah gue suka menunda pekerjaan dan baru serius kerja di 'menit menit terakhir', hehe.
Gue bikin sekitar 3 bab cerita dan menurut beberapa orang yang sudah baca, kata mereka sudah bagus walau katanya gue masih bisa bikin yang lebih bagus dari itu. Betul, gue setuju. Salah satu kesulitan utama buat gua adalah ketika gue yang biasanya menulis tentang diri sendiri kini harus menulis tentang orang lain (karakter Lupus). Banyak sekali tantangannya terutama ketika Mas Hilman meminta supaya Lupus dibawa kearah yang kekinian yang berarti gue harus bener-bener melepaskan image Lupus terdahulu dan menggantinya dengan era sekarang.
Terakhir, gue sengaja posting salah satu bab yang sudah selesai gua buat. Setelah dibaca, mohon sekali untuk memberikan kritik tentang cerita tersebut. Kritik dari kalian akan sangat diperlukan supaya gue bisa mengembangkan karakter Lupus dengan lebih baik lagi. Cheers!
Lupus dan Roti Selai
Di bulan puasa ini Trio Lupus, Boim, dan Gusur sekarang punya
kesibukkan baru. Mereka bertiga kini sedang mencoba peruntungan di dunia
YouTube. Berbekal kamera pinjaman dari Anto, mereka bertiga kini sibuk syuting
untuk Channel YouTube mereka yang diberi nama “Trio GBL Berbagi Cerita”. GBL
sendiri singkatan dari nama mereka bertiga yaitu “Gusur, Boim, Lupus”. Lupus
sendiri awalnya kurang setuju dengan nama tersebut karena nama tersebut
berkonotasi negative seperti ‘Gemb*l’ atau ‘G*bl*l’ tetapi Boim meyakinkan
Lupus kalau nama tersebut gampang diingat.
Ngomongin soal Boim, dari mereka
bertiga Boim yang paling bersemangat mencoba peruntungannya di dunia YouTube.
Boim cukup sadar diri kalau wajahnya yang hitam keriting gak akan laku di layar
kaca. Bahkan buat sekedar jadi figuran yang berperan sebagai tukang jual keset
juga Boim masih kalah ganteng. Tapi Boim ngerasa mereka bertiga punya kans
besar buat jadi terkenal lewat YouTube seperti Chandra Liow hingga Raditya
Dika.
“Pus,
kali ini gue yakin. Yakin kalau kita bisa terkenal lewat YouTube. Sudah banyak
orang yang kalah ganteng dibanding kita tapi bisa terkenal lewat YouTube”
kata Baim ngomporin Lupus
“Tetapi kita harus menawarkan
sesuatu yang unik Im. Kalau Cuma ngebacot di depan kamera doang mah semua orang
juga bisa” Gusur
menimpali
Boim kemudian menjelaskan konsep Channel
YouTube yang bakalan mereka produksi. Jadi setiap Minggunya Channel “Trio GBL
Berbagi Cerita” akan memproduksi 1 Video berdurasi sekitar 20-30 menit. Dalam 1
Video tersebut akan dibagi 3 segmen, segmen pertama akan dipandu oleh Boim yang
akan memberikan tips-tips ngegebet
cewek, segmen kedua akan diisi oleh Gusur yang menjadi chef dan berbagi resep rahasia, dan segmen ketiga akan dipandu oleh
Lupus yang akan membahas soal Musik 90’an.
Belum juga syuting, protes sudah mulai
berdatangan terkait dengan pembagian segmen ini. Boim yang paling mendapat
protes keras terutama dari teman-teman yang lain. Lah ini si Boim kan jomblo
sejak lahir kok bisa-bisanya dia bawain segmen tips ngegebet cewek. Bukannya
dapet yang ada si cewek bakalan kabur kali.
“Gue
ini jomblo bukan karena gak laku cyin tapi karena hingga hari ini belum ada
cewek yang bisa menakhlukan hati gue ye” Boim memberi alasan.
Setelah mendapat penolakkan sana-sini,
Trio ini akhirnya tetap melanjutkan rencana mereka membuat Channel YouTube.
Setelah membuat jadwal yang disepakati akhirnya pada hari Minggu mereka bertiga
janjian untuk syuting perdana. Baik Lupus, Boim maupun Gusur sudah
mempersiapkan wardrobe dan
perlengkapan untuk mereka syuting. Diliat dari kesiapan mereka tampaknya mereka
bertiga benar-benar ingin menjadi YouTubers terkenal.
Untuk segmen pertama, Boim yang
didaulat untuk membawakan segmen ‘Tips Cinta’ ala Boim. Boim sudah bergaya
parlente menggunakan jaket Vans hasil minjem maksa ke Anto dan menggunakan
skinny jeans. Tidak lupa Boim menggunakan pomade
agar rambut keritingnya terlihat rapih dan berkilau. Dibanding Host Youtube,
Boim malah lebih mirip jadi pemain Keyboard buat Dangdut Koplo keliling. Ketika
giliran Boim yang menjadi Host, Lupus & Gusur kebagian menjadi pengambil
gambar dan pengatur cahaya begitu pun sebaliknya.
“Perkenalkan nama saya Boim. Di segmen pertama ini gua bakalan ngasih
tips gimana caranya supaya lu semua gak jomblo. Gue akuin muka gue emang gak
ganteng-ganteng banget sih, gue emang gak seganteng Leonardo Di Caprio tapi
masih setaralah ama Aliando Syarief. Cara pertama supaya lu bisa dapetin cewek
lu harus…..bla…bla….” Boim
mulai ngebacot tanpa henti.
Lupus dan Gusur cuma ngangguk-ngangguk
doang padahal dijamin mereka juga gak ngerti dengan apa yang lagi diomongin ama
si Boim. Yang mau ama dia aja gak ada sekarang kok sok-sokan kasih tips buat
bisa gebet cewek. Setelah Boim beres, kini giliran Chef Gusur membawakan
segmennya yang bertajuk ‘Memasak itu
mudah with Chef Gusur’. Gusur ini orangnya emang penuh dengan totalitas.
Demi syuting segmen dia, Gusur sampai bawa gas melon 3kg berikut kompor, wajan,
hingga spatula.
Setelah selesai memakai apron dan topi
ala chef, Gusur mulai memperkenalkan diri di depan kamera. “Perkenalkan nama saya Gusur. Siapa bilang memasak itu sulit? Lewat
channel ini, saya akan mengajarkan kalian resep-resep mudah yang bisa kalian
praktekkan di rumah. Untuk episode pertama ini, saya akan membawa resep ‘Mie
Keju’.
Hah Mie
keju? Lupus dan Boim kemudian saling berpandang-pandangan terkejut. Mereka
berdua gak nyangka kalau Gusur yang dikira cuma bisa makan doang ternyata punya
resep rahasia. Dalam bayangan Lupus dan Boim, Mie keju buatan Gusur ini adalah
Mie special dengan bumbu rahasia yang berlumur Keju Mozarella dan lengkap
dengan toping jamur kayak di café-café mahal.
“Cara membuat Mie Keju itu
sebenarnya sangat gampang. Hampir setiap hari saya membuatnya di rumah kalau
Babeh saya lagi gak nyedian sayur buat makan. Langkah pertama, ambil Mie instant
favorit kamu, masak sampai mendidih” kata Gusur sambil memasukkan Mie Instan ke dalam panci.
“Tunggu sampai mendidih dan setelah 3 menit, angkat mie tersebut
kemudian tiriskan. Buang airnya, campur bumbunya, dan parut keju batangan
dengan lembut dan harus simetris. Dianjurkan simetris supaya tekstur keju yang
lembut bisa melebur bersama kuah Mie. Mie Keju ala Gusur kini sudah siap
dihidangkan” Gusur
pasang muka nyengir sambil menunjukkan Mie Keju ke depan kamera.
Boim Cengo begitu pun Lupus yang
celangap. Mie Keju ala Gusur ternyata cuma Mie Instan doang yang diparutin
keju. Yang kayak gini di pinggir jalan juga banyak kali Sur!
“Beda Im, beda. Kamu jangan salah sangka dulu, Mie keju ini beda dengan
yang lain. Saya sudah mengukur tingkat kematangan yang pas hingga berapa kali
keju harus diparut. Parutannya juga harus simetris, tidak bisa asal memarut Im”
“Terserah lu dah Sur!” kata Boim dan Lupus kompak.
Setelah Gusur, kini giliran Lupus yang membawakan
acaranya yang membahas soal Musik 90’an. Meskipun awalnya tegang tetapi Lupus
bisa membawakan acara ini dengan sangat baik apalagi Lupus memang penggemar
musik di tahun 90’an seperti Nirvana, Red Hot Chili Peppers. Selain membahas
soal music 90’an, Lupus juga unjuk kebolehan dengan bernyanyi sambil memetik
gitar memainkan lagu tahun 90’an. Tentang hal ini, Lupus diem-diem emang lagi
tebar pesona. Harapannya cuma 1, siapa tau ada cewek imut jomblo yang kesengsem
liat Lupus dan bisa digebet. Lupus gitu loh.
Setelah syuting yang melelahkan
tersebut beres, kini giliran Lupus yang kebagian double job buat ngedit video itu. Boim sudah wanti-wanti agar
cahaya kamera diedit sedemikian rupa agar lebih terang supaya dia keliatan
lebih putih tapi rasanya percuma karena itemnya Boim sudah mirip black hole di luar angkasa, gak bisa
diapa-apain lagi.
Tapi dasar Lupus emang licik, jatah 20
menit untuk 1 video “Trio GBL Berbagi Cerita” sebagian besarnya diembat si
Lupus. Lupus ngebagi 6 menit buat segmen Boim, 4 menit buat segmen Gusur,
dan 10 menit buat dirinya sendiri. Lupus
emang punya kekuasaan lebih secara dia yang ngedit dan pake laptop Lupus buat
ngedit.
“Pus,
masa kau tega banget? Aku cuma dikasih 4 menit doang, 4 menit itu tidak cukup Pus untuk
menggambarkan bagaimana lezatnya Mie Keju buatan Aku. Jangan begitulah Pus”
“Pilih dikasih 4 menit atau dihapus sama sekali?” ancam Lupus. Gertakan Lupus tersebut
cukup membuat nyali Gusur ciut dan mundur teratur. Setali dua uang dengan
Lupus, Boim juga protes karena cuma dapet jatah 6 menit. Boim ngerasa waktu 6
menit itu tidak cukup banyak untuk mempresentasikan tips dia tapi sama seperti
Gusur, nyali Boim ciut juga setelah diancam dihapus oleh Lupus.
Dan inilah yang akhirnya
ditunggu-tunggu, setelah video tersebut sudah selesai diedit oleh Lupus inilah
waktunya untuk mereka bertiga memposting video tersebut di YouTube. Boim yang
paling semangat karena dia ngerasa video mereka bertiga bakalan meledak dan
sudah membayangkan mereka betiga bakalan menjadi terkenal dan diundang menjadi
Narsum di acara-acara kampus dan TV. Setelah Lupus upload di YouTube kini
mereka bertiga berharap-harap cemas menunggu reaksi dari netizen. Apakah Video
mereka akan meledak atau malah lenyap dari dunia online.
3 hari setelah Lupus meng-upload video
tersebut ternyata apa yang terjadi tidak seindah seperti yang mereka bayangkan.
Selain yang nonton cuma segelintir, video tersebut sama sekali gak ada yang
kasih tanda jempol (like) tapi lebih banyak kasih tanda dislike. Komentarnya
pun sadis semua, layaknya artis yang punya haters sendiri:
“Video gini cuma nyampah doang di
YouTube” Achonk
“Itu yang bawain tips cinta (Boim
maksudnya) lebih cocok jadi tukang cuanki!” Pras
“Gimana ya cara ngehapus video ini dari
YouTube?” Nita
Mendapat komentar negatif bertubi-tubi
gitu cukup membuat down Boim, Lupus,
dan Gusur. Untung saja ini bulan puasa jadi ketiganya bisa menahan diri. Boim &
Gusur sudah mulai sadar diri dan ngomong kalau mereka bertiga tidak cocok
menjadi YouTubers. Cuma Lupus yang belum hilang semangat, dia yakin mereka
bertiga masih bisa menjadi YouTubers sukses.
“Jangan nyerah dong. Lu lagi Sur, malu ama badan. Badan gede doang tapi
dicibir segitu doang udah ciut. Im, mana semangat lu yang dulu? Lu ngomong kita
bakalan jadi YouTubers sukses tapi kalau cuma sekali gini aja gagal terus
nyerah gimana bisa maju?”
Lupus kemudian mengevaluasi tentang acara mereka, apa yang salah dan
menjadi kekurangannya. Untuk editan sebenarnya sudah cukup lumayan tetapi harus
diakui acara yang mereka bawakan sudah terlalu mainstream karena banyak YouTubers lain yang sudah membawakan acara
sejenis. Lupus kemudian memberikan ide yang cukup menarik kepada Boim &
Gusur:
“Gimana kalau kita ubah konsep saja. Gue kepikiran gini, kita bikin
Video YouTube yang ngebahas topik yang lagi hitz. Misalnya Bulan depan kan lagi
demam Euro kita bahas soal Euro. Kita bikin konsep unik supaya yang nonton
video kita gak boring. Untuk Minggu ini, gue kepikiran kita bikin Video tentang
Ramadhan. Setuju gak?”
Boim dan
Gusur ngangguk-ngangguk. Semangat mereka yang sempat pudar kini kembali muncul.
Konsep yang ditawarkan Lupus sebenarnya memang sedikit mainstream tetapi Lupus percaya, jika dibawakan dengan lucu dan
unik maka hasilnya pasti bagus dan bakalan disukai.
Mereka bertiga kemudian berencana
membuat Video Ramadhan di Pasar Benhil yang saat bulan Puasa ini memang ramai
dikunjungi karena menjual berbagai macam takjil untuk berbuka dengan harga
murah meriah. Untuk Video kali ini, Lupus akan bertindak sebagai sutradara dan
Gusur & Boim yang berperan sebagai lakon utamanya. Konsep untuk Video ini
adalah Gusur dan Boim akan memberikan Inspirasi Ramadhan, jelek-jelek gitu
Gusur pernah jadi juara ngaji waktu SD dan Boim kebagian peran sebagai co-host
untuk Gusur yang menjadi Host utama.
Besoknya, mereka bertiga sudah tiba
di Lokasi dan siap untuk segera syuting video Ramadhan mereka. Gusur dan Boim,
keduanya memakai setelan baju koko untuk menunjang penampilan mereka. Tidak
ketinggalan Gusur membawa Al-Quran dan Tasbih, dijamin deh orang-orang bakalan
kecele ngeliat Gusur yang dikira Ustadz Gaul.
“Jadi
gini Sur. Lu ama Boim jalan dari ujung sana, depan tukang jualan Bubur candil
(Lupus nunjuk Tukang Bubur Candil). Lu jalan mendatangi kamera tapi jangan
terlalu fokus ke arah kamera ya. Sambil jalan, lu berbagi cerita-cerita Indah
soal bulan Ramadhan dan lu Im, lu jangan kaku kayak syuting kemarin. Lu
timpalin apa yang diomongin oleh Gusur ya dan lu berdua juga gak usah hirauin
orang yang lalu lalang di deket lu, itu malah bakalan jadi nilai plus buat
Video ini” Lupus memberikan arahan layaknya sutradara terkenal.
Beberapa orang yang memperhatikan
kesibukkan Trio ini kemudian datang menghampiri mereka bertiga dan bertanya ini
syuting untuk acara apa ke Boim.
“Ini
syuting buat YouTube Pak” kata Boim (sok) cool.
“YouTube teh channel mana sih? Saya kok baru denger? Itu teh channel apa
nama acara? Kalau nama acara itu teh tayang di RCTI atau Indosiar? Tayang hari
apa dan jam berapa? Apa saya bisa ikutan kesorot kamera biar masuk Tipi?” tanya si Bapak
“………………………………….” Boim gak bisa ngomong
apa-apa lagi.
Selepas dari gangguan si Bapak
banyak nanya, syuting pun akhirnya
bisa dimulai. Gusur bener-bener menjiwai perannya tersebut. Dia memberikan
inspirasi kehidupan yang bener-bener menggunggah hati dan jiwa.
“Lihatlah di sekeliling kita, luar
biasa keindahan ya Allah berikan kepada kita. Nikmat Allah yang mana lagi yang
akan kamu dustakan wahai umat manusia? Alangkah indahnya kalau kita selalu
hidup dengan penuh kedamaian, kerukunan………”
Boim yang berada di samping Gusur
mengangguk-anggukan kepala sambil sesekali ngomong ‘benar sekali apa yang Saudara Gusur ucapkan’ atau terkadang
menimpali dengan ‘Amin, Amin’. Tetapi
sayangnya Lupus yang kebagian peran sebagai sutradara malah tidak fokus merekam
ceramah inspirasi kehidupan dari Gusur. Mata Lupus malah tertuju kepada seorang
Kakek tua yang sedang duduk di trotoar
jalan sambil memperhatikan orang di sekitarnya. Bapak tua yang terlihat sudah
sangat uzur itu sedang menjajakan dagangan berupa roti tawar yang diberi Selai.
Tertulis harga 1.000 rupiah untuk setiap roti selai yang dia jual. Lupus sudah
memperhatikan Bapak itu dari awal dan yang membuat Lupus iba adalah tidak ada satu
orang pun yang mampir dan membeli roti yang dijual si Bapak. Senakal-nakalnya
Lupus, dia terkadang iba melihat hal seperti ini di depan matanya langsung.
“Pus,
gimana ceramah gue tadi? Lu rekam semua kan? Sini mau gue lihat dulu, gue
penasaran nih” kata Gusur yang seketika membuyarkan lamunan Lupus.
Gusur bersama Boim kemudian mengambil alih
kamera yang dipegang Lupus, otak atik sedikit, dan menonton ulang rekaman video
mereka. Awalnya gambar yang direkam oleh Lupus bagus tetapi lama kelamaan
menjadi blur karena kamera tidak fokus.
“Pus,
yang benar saja lu. Ini muka gue kok jadi burem gini, lu gimana sih
ngerekamnya?” protes Boim.
“Iya
nih Pus. Aku sudah capek-capek ceramah dan jalan dari ujung ke ujung malah
tidak direkam dengan baik. Kecewa sekali nih aku” Gusur menimpali.
Lupus merasa bersalah kepada Boim dan
Gusur tetapi saat itu fokusnya memang hanya tertuju kepada Kakek penjual roti
selai. Lupus benar-benar merasa iba melihat Kakek tersebut karena hingga
berakhirnya syuting tidak ada satu pun orang yang membeli roti selai si kakek.
Orang-orang lebih memilih jajanan yang kekinian seperti Pizza dan Pasta, dan
tidak ada satu pun yang menghiraukan Roti Selai milik si Bapak.
“Sorry
bro, gue tadi bener-bener lagi gak fokus. Lu berdua coba deh perhatiin Kakek
tua yang deket tukang otak-otak. Yang duduk di trotoar jalan sambil jualan roti
selai. Gue kok iba yang lihat si Kakek jualan terus gak ada yang beli. Harga
rotinya cuma seribu, kalau pun laku semua dia paling cuma bisa bawa uang
20-30rb belum dipotong modal. Beneran gak tega gue” kata Lupus
Boim dan Gusur yang tadinya masih
kesel ama Lupus kini mulai melunak. Mereka berdua juga menjadi iba melihat si
Kakek tua yang begitu renta tapi masih juga berjualan di siang hari yang begitu
terik ini.
“Kita beli aja yuk dagangan Kakek. Kebetulan gua bawa uang 20rb, lu ama
Gusur bawa uang berapa” tanya
Boim sambil merogoh saku buluknya.
“Gini
aja Im, kita beli roti si Kakek terus kita juga belikkan Makanan untuk Kakek
berbuka puasa. Gimana?” Gusur menimpali
Lupus diam sebentar seperti sedang memikirkan
sesuatu. Lupus sepertinya punya ide untuk membantu si Kakek penjual Roti Selai.
“Gue
ada ide. Gimana kalau kita rekam si Kakek aja? Kita bikin Video tentang si
Kakek yang tetap berjuang di usia renta? Kebetulan gue bawa kamera Go Pro punya
si Fifi Alone, kamera ini kan bentuknya kecil jadi kita selipin di saku aja
biar gak ketahuan si Bapak. Lu berdua pura-pura beli terus tanya-tanya aja.
Gimana?”
Boim dan
Gusur mengiyakan rencana Lupus tersebut. Mereka bertiga kemudian membeli 2 nasi
bungkus untuk si Kakek. Nasi tersebut diisi lauk pauk yang melimpah seperti
Ayam, telur, tahu, sate sengaja Lupus isiin banyak supaya si Kakek kenyang saat
berbuka puasa nanti. Setelah persiapan selesai, Gusur dan Boim kemudian
berjalan menghampiri Kakek penjual Roti Selai sedangkan lupus mengamati dari
kejauhan.
Gusur kemudian memesan roti selai si
Kakek dan benar saja harga roti yang dijual hanya seharga seribu rupiah saja.
Roti selai yang dijual si Kakek hanya berupa roti tawar polos yang bisa diolesi
selai. Pilihannya ada selai coklat, selai strawberry, dan selai kacang. Jujur
saja, ini merupakan jajanan yang sudah ketinggalan jaman dan gak heran kalau
banyak orang yang gak tertarik buat beli roti ini. Tanpa si Kakek sadari,
kamera Go Pro yang disimpan di saku baju Boim merekam semua aktivitas dan
perbincangan si Kakek dengan Boim dan Gusur.
“Kek, ini saya ama temen lagi nungguin Temen tapi dia malah batalin
janji padahal sudah saya beliin nasi bungkus buat dia buka. Nih buat Kakek aja
buka ya, dibanding mubazir karena kita juga tadi sudah beli” kata Gusur
bijak. Padahal aslinya Gusur gak akan nolak kalau dapet lebihan nasi bungkus
“Wah gak usah Dek, Kakek jadi gak
enak karena itu punya teman kalian bukan punya Kakek” kata Kakek menolak halus sambil
mengolesi selai coklat ke roti tawar.
Mendapat penolakkan seperti itu
tidak membuat semangat Gusur dan Boim kendur. Dengan sedikit ‘memaksa’ mereka
meminta agar si Kakek mau menerima nasi bungkus tersebut. Kakek yang awalnya
menolak kemudian menerima pemberian nasi tersebut, matanya seperti menahan
haru.
“Jujur saja, Kakek belum makan dari kemarin Siang. Jualanan Kakek belum
laku hari ini, kalau pun laku Kakek cuma bisa beli 1 nasi bungkus untuk dimakan
berempat bersama Istri dan 2 cucu. Istri Kakek lagi sakit tapi Kakek gak punya
biaya untuk bawa berobat tapi dibanding Kakek menjadi pengemis lebih baik Kakek
jualan biarpun yang beli cuma sedikit”
Tidak terasa air mata Gusur dan
Boim jatuh juga. Mendengar cerita si Kakek mereka berdua seolah ‘ditampar’ oleh
si Kakek. Kakek yang sudah tua renta saja masih bersemangat cari uang dan gak
mau ngemis sedangkan mereka berdua kadang masih sering malas-malasan dan
membuang banyak waktu untuk hal yang kurang berguna. Boim dan Gusur benar-benar mendapat inspirasi
kehidupan yang sesungguhnya dari si Kakek. Bener kata Kakek, kita gak akan
pernah tau Allah bakalan kasih apa ke kita tapi dibalik semua usaha yang kita
lakukan Allah pasti kasih yang terbaik.
“Allah tidak
pernah terlambat. Allah juga tidak
tergesa-gesa. Allah selalu tepat waktu memberikan pertolongan kepada umatnya” pesan Kakek kepada Boim dan Gusur sambil
memberikan roti selai pesanan Gusur.
Boim dan Gusur
kemudian menceritakan apa yang baru saja mereka alami ke Lupus. Mendengar
cerita Gusur,air mata Lupus akhirnya jatuh juga. Lupus merasa terharu karena
teringat perjuangan Mamanya ketika harus membesarkan Lulu dan Lupus seorang diri.
Semua pembicaraan antara Boim dan Gusur sudah berhasil direkam di Kamera Go Pro
tanpa sepengetahuan si Kakek. Lupus berencana mengupload video tersebut ke
YouTube dan membuka donasi amal untuk biaya pengobatan istri si Kakek.
Demi si Kakek, Lupus,
Boim, dan Gusur melewatkan undangan untuk buka bersama bersama teman-teman mereka
semasa SMP dulu. Semalam suntuk mereka bertiga bekerja keras untuk mengedit
video tentang si Kakek dan untuk Video ini, Gusur mendapat tugas tambahan menjadi
narator untuk mengiringin Video tersebut. Gusur bercerita betapa luar biasanya
perjuangan si Kakek yang lebih memilih menjadi penjual roti ketimbang
meminta-minta dan mengajak para penonton Video mereka untuk berdonasi ke si
Kakek. Tujuan mereka agar si Kakek dan Istrinya bisa mendapat berkah Ramadhan
di bulan suci yang penuh berkat ini. Di Malam itu juga, Video tersebut langsung
diupload ke YouTube dan tidak ketinggalan dipromosikan lewat akun media social
(Path, Instagram, Facebook, Twitter) milik Lupus, Boim, Gusur.
Belum 1 hari diupload,
penonton video tersebut sudah mencapai
angka ribuan. Komentar yang masuk pun semuanya positif bahkan tidak
sedikit ada yang menyumbang ke rekening yang disediakan. Jika dirasa sudah
cukup, donasi tersebut akan diberikan langsung untuk membantu biaya pengobatan
Istri si Kakek. Banyak teman-teman Lupus, Boim, dan Gusur yang ikut
mempromosikan Video tersebut sehingga video tersebut menjadi viral di internet.
1 Minggu kemudian tepatnya 3 hari sebelum
lebaran Lupus, Boim, dan Gusur kembali mengunjungi Pasar Benhill. Tujuannya
satu, mereka ingin menyampaikan donasi yang sudah terkumpul kepada si Kakek.
Ketika mendapat bantuan donasi tersebut, Kakek Roti Selai (begitu Trio Lupus,
Boim, Gusur menyebut si Kakek) langsung menangis sejadi-jadinya. Moment itu
tidak luput dari bidikan kamera karena memang Lupus berencana mendokumentasikan
pemberian sumbangan tersebut dalam bentuk Video yang akan diupload di YouTube sebagai
bentuk pertanggung jawaban kepada para donatur yang telah menyumbang.
Lupus, Boim, Gusur
sekarang sedang duduk santai sambil menikmati nasi uduk untuk berbuka. Gusur
seperti biasa makan dengan lahap dan asal comot lauk punya Lupus tanpa ijin.
Ada perasaan bahagia di hati mereka bertiga karena telah menolong si Kakek.
Meskipun mereka bertiga batal terkenal tetapi ada perasaan senang bercampur
bahagia atas apa yang telah mereka perbuat.
Mungkin ini adalah
Ramadhan terindah untuk ketiganya….
Al maidah ayat 2, Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
wah bang sani, saya juga lagi mau kirim tugas nulis lupus bareng nih, apa banget ini ceritanya kereeen! sebagai orang yang nggak pernah menjalankan ibadah di bulan ramadan ceritanya kece badai, saya jadi banyak belajar nih, nulis itu adalah luas sekali. nggak cuma nulis tentang keyakinan kita sendiri, budaya kita sendiri atau ngomongin diri kita sendiri. tapi ilmu itu harus digali sedalam-dalamnya. good luck bang!
Sarah ikutan yang audisi Bandung juga? Wah, aku kok lupa yang mana orangnya. Good luck juga ya :)
Posting Komentar