Rabu, 31 Maret 2021

Pra Nikah

Salah satu syarat untuk menikah secara Gereja adalah kita harus mengikuti bimbingan pra nikah yang dipimpin oleh seorang Pendeta. 

Karena syarat ini, salah satu kegiatan rutin gua setiap Jumat adalah pergi ke rumah Ibu Pendeta di Cimahi untuk mengkuti bimbingan pra nikah. Bimbingannya lumayan lama karena buku panduan yang dipakai lumayan tebal.

"Suami itu harus paham kalau istrinya capek baru pulang bekerja. Gak usah ribut kalau belum ada makanan yang tersedia. Kalau belum ada makanan di atas meja bisa kan beli dibanding repot-repot"

Gua mengangguk paham. Ini adalah satu contoh yang ditekankan saat pra nikah nanti. Untungnya soal makan gua gak ribet dan pemilih. Apa yang gua makan tiap hari itulah yang Mama masak di rumah.

Soal makan ini gua punya sedikit cerita deh. Dulu waktu gua masih SD sampai SMP, gua sedikit picky dalam hal makanan. 

Kalau makanannya gua gak suka, gua minta dibeliin makanan lain. Semua berubah ketika Ayah kena PHK sehingga gua gak bisa lagi sembarangan request makan ini itu. Kasarnya gini, lu bisa makan juga udah puji syukur, gak usah banyak mau ini itu.

Kebiasaan itu yang terbawa sampai sekarang. Apapun yang Mama masak di rumah itulah menu gua makan di hari itu. Kalau Mama lagi gak masak? Ya tungguin aja tukang cuanki lewat beli goceng pake nasi, kenyang deh.

.........................................................................................

Selain mengikuti bimbingan pra nikah, gua dan partner juga sedang disibukan mencari veneu untuk pesta pernikahan. Kalau boleh memilih sih sebenarnya gua lebih memiih untuk pemberkatan nikah di Gereja saja. Lebih sakral dan gak perlu mengundang banyak orang.

Tetapi sayangnya Gereja sedang tidak bisa dipakai karena pandemi seperti sekarang ini. Keputusan pun akhirnya dibuat, untuk pemberkatan dan resepsi kita pakai hotel saja.

Mencari veneu ternyata bukan perkara mudah, banyak ini itu yang harus diperhatikan. Ada yang bagus tapi harganya gak pas. Ada yang OK tapi jaraknya kejauhan.

Gua pernah 1x ke undangan teman di Parongpong. Jarak dari rumah gua ke Parongpong aja udah nyaris 1 jam. Dari yang laper pengen makan di kondangan sampai gak laper lagi saking lamanya perjalanan. Rambut yang klimis karena pomade sampai berantakan gegara kelamaan di jalan. Dari yang sudah membayangkan siomay dan mie kocok mendadak gairah itu lenyap jadi pengen tidur.

Setelah beberapa kali survey dan belum juga menemukan veneu yang cocok akhirnya ketemu juga 1 tempat yang Ok.

Sebuah hotel di Jalan Sukajadi yang letaknya persis di depan Mall Paris Van Java (PVJ). Hotel bintang 4 yang letaknya strategis banget.

Kebetulan pemilik Hotel ini adalah teman SMA gua dan partner. Kita lantas membuat janji bertemu dengan J buat cek veneu. J juga memperkenalkan kita berdua dengan Wedding Specialist dari Hotel.

Sebelum J berekspektasi tinggi, gua jujur kondisinya seperti apa. Gua cerita kalau sebelum menikah, kita berdua sudah ambil rumah dan kendaraan pribadi untuk persiapan 'kehidupan setelah menikah' dan untuk menikah ini, murni dari uang kita berdua.

"Budget gua sekitar Rp **.***.***, apakah bisa dibantu J" tanya gua ke J.

"Wah bisa banget San. Nanti gua yang atur sebagus mungkin"

Mendengar respon dari J, jujur gua merasa sangat lega. Salah satu komitmen gua dan partner sebelum menikah adalah kita TIDAK akan berhutang untuk menikah. Kita alokasikan budget sesuai kemampuan kantong kita berdua. J sempat menawarkan promo dari Hotel dia yaitu cicilan 0% dari kartu kredit yang bekerja sama dengan hotel miliknya. 

Sebuah tawaran yang langsung kita tolak karena ya itu tadi, komitmen kita berdua untuk tidak berhutang ke siapapun termasuk kartu kredit.

...........................................................................................

Paket yang disediakan oleh pihak hotel menurut gua sangat kompetitif karena sudah include dengan MUA, gaun hingga WO. Untuk WO, partner sempat beberapa kali menghubungi WO dan menanyakan paket yang tersedia. Harga yang ditawarkan mahal-mahal ternyata, hahaha.

Kalau ingin menggunakan jasa WO untuk resepsi saja, beberapa WO yang gua hubungi meminta bayaran 8-10jt. Ajip bener, cuma modal walkie talkie dan earphone di telinga buat "Hallo, Hallo" mintanya 10jt.

"Mbu, lu mau dapat duit cepet gak? Sewa walkie talkie kuy, bikin WO dadakan" canda gua ke si Ambu waktu kita berdua lagi janjian ketemu buat makan pempek di dekat BEC.

Gua pun berencana untuk 'memberdayakan' beberapa teman untuk kelangsungan acara, misal untuk musik dan MC. Khusus untuk MC, gua sudah request agar menggunakan orang yang gua kenal karena kalau gak kenal, gua malah merasa kagok dan canggung.

Untuk musik pun gua sudah meminta kepada beberapa kenalan untuk sumbang suara. Gua juga sudah meminta spot agar gua bisa dikasih kesempatan buat bernyanyi. Lagu yang akan gua nyanyikan adalah 'Especially for you' by Kylie Minogue. Gua sudah latihan yang cukup buat bernyanyi di hari pernikahan nanti.

Eits, 1 paragraf sebelum ini isinya adalah OMONG KOSONG belaka karena ada kemungkinan resepsi akan bubar kalau gua memaksakan diri bernyanyi, hahahaha

Berhubung Hotel yang bakalan gua pakai letaknya di depan PVJ persis, gua kepikiran buat mengisi waktu di PVJ sebelum menunggu resepsi di sore hari.

"Lu rencana Paginya mau ngapain buat nunggu resepsi?" tanya si Ambu

"Ke PVJ nonton GODZILLA biar gak tegang nunggu waktu resepsi" 

Buat gua pribadi, ada yang lebih penting ketimbang resepsi pernikahan. Hal itu adalah 'kehidupan setelah menikah'. Gua gak mau kita berdua jor-joran untuk resepsi 1 Malam dan kelimpungan sesudahnya. Banyak pengalaman orang yang memaksakan diri buat jor-joran dengan hutang sana sini atau jual barang untuk mengadakan resepsi pernikahan.

Di hari itu mungkin mereka merasa bahagia tetapi sesudahnya kelimpungan buat bayar hutang. Pernah juga gua mendengar cerita salah seorang teman yang mengadakan pesta besar-besaran tetapi sesudahnya mereka tinggal di rumah kontrakan yang harus berpindah setiap tahunnya atau ada juga yang menikah besar-besaran tapi menggunakan kartu kredit yang berujung macet karena gak sanggup bayar.

Intinya adalah gaya hidup memang harus menyesuaikan dengan penghasilan. Kalau penghasilan kamu misalkan 1 juta ya bergayalah dibawah itu, jangan malah lebih.

Mohon doanya ya semoga acara pemberkatan dan resepsi nanti bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Tidak ada komentar: