Rabu, 21 Juli 2021

Pengakuan

Setelah lama menjalani hidup sebagai solo (baca: single), salah seorang teman gua kini sedang menjalani hubungan serius dengan seorang perempuan.

Gua belum pernah ketemu dengan pacar dari temen gua yang kita panggil saja dengan inisial 'AJ'. Sebelum menjalin hubungan baru ini, AJ menjalin hubungan dengan seorang perempuan muda yang sekantor dengan dirinya.

Kalau galah mantan pacar si AJ ini kerjannya jadi sekretaris si AJ. Gua curiga kalau si AJ mengiming-imingi mantanntya ini buat jadi pacar dia.

"Kamu mau naik jabatan gak? Atau kamu mau bonus tambahan? Kalau mau kuy jadi pacar saya"

Mungkin itu adalah iming-iming yang dijanjikan si AJ. Mungkin loh, hahahaha

Tetapi hubungan yang sudah berjalan 1 tahun ini harus kandas karena perbedaan agama dan keduanya tidak ada yang mau mengalah.

"Lu pernah ke rumahnya?" tanya gua tempo hari

"Pernah"

"Terus apa kata Ibunya?"

"Gua disuruh jadi mualaf?

"Ya kenapa lu gak jadi mualaf aja" gua merespon sambil cekikikan.

Pertanyaan yang sebenarnya gak usah ditanyakan karena rasanya gak mungkin. Biar si AJ ini orangnya gak taat-taat banget dalam hal beragama tetapi rasanya dia gak mungkin menggadaikan iman dia gegara cinta.

Kalaupun iya si AJ mau pindah agama, ada 1 lagi hambatan yaitu faktor orang tua. Mama si AJ ini orangnya keras banget. Kalau sudah bilang enggak pasti enggak Pilihannya cuma 2 buat si AJ, dia ngotot pindah agama atau diusir dari rumah.

Berhubung si AJ belum mampu beli rumah sendiri jadi mending gak usah dululah cari masalah ama Ibu sendiri, hahaha.

........................................................................

Pasca putus dari pacarnya yang beda agama itu, AJ kini berhasil menemukan tambatan hati baru. Seorang perempuan yang berasal dari Jakarta dan bekerja sebagai guru bahasa Inggris.

Kalau gua lihat sih harus aman ya. Agama udah sama, muka juga lumayan jadi rasanya gak ada alasan penolakan dari Mama si AJ. Seiring berjalannya waktu ternyata ada penolakan dari si Mama AJ.

Lah kenapa lagi sih ini.

Ternyata gaya hidup dari pacar baru si AJ yang kita sebut saja dengan nama Mandy yang menjadi masalah. Si Mandy ini ternyata lama hidup di Australia sebelum balik ke Jakarta nah karena lama di Australia ini, gaya hidup si Mandy jadi 'kebarat-baratan' ala bule.

Itu yang menjadi masalah buat Mama AJ.

Gaya hidup bebas ala bule itu misalnya tinggal serumah dengan pacarnya meskipun belum terikat dengan pernikahan. Nah itu yang jadi masalah buat Mama si AJ. 

Mama AJ pasti pengen anaknya dapat perempuan perempuan baik-baik. Bukan berarti gua bilang kalau si Mandy gak baik-baik tetai gaya hidup si Mandy rasanya kurang cocok dengan AJ dan keluarganya.

Apa yang ditakutkan pun terjadi. Mama AJ tidak memberi restu kepada hubungan mereka berdua. AJ sudah cukup dewasa buat membangkang permintaan Mamanya dan lebih memilih untuk melanjutkan hubungan.

Meskipun tidak direstui, setiap Seminggu sekali AJ PP Jakarta - Bandung untuk menemui kekasih hatinya tersebut. Sekitar 10 tahun yang lalu, si AJ pernah menjalin kasih dengan seorang gadis berwajah oriental yang cantik dan berkulit putih,

Ibu dari AJ sudah memberi restu.karena memang mantan si AJ yang ini memang kaya dan berasal dari orang berada. Tetapi ini yang menjadi masalah.

Ok buat AJ dan keluarganya tapi gak OK buat keluarga si perempuan. Disaat orang tua AJ setuju dan memuj calon menantunya setinggi langit eh di ujung sana, Bapak dari perempuan gak memberi restu.

Alasannya mereka berdua beda ras dan si AJ ini 'cuma' karyawan biasa. Si Om nyari yang mapan dan si AJ ini masih jauh dari kata mapan karena saat itu baru mulai bekerja di tahun pertama. 

Seperti perkiraan hubungan mereka berdua harus kandas. Giliran Mama si AJ sudah setuju eh Mama si perempuan malah gak setuju.

Kalau kondisi sekarang berbeda. Mama si Mandy sudah setuju tapi Mama si AJ gak setuju. Tetapi kasusnya kali ini berbeda. Mungkin karena sudah merasa dewasa dan tidak mau diatur-atur lagi si AJ akhirnya memaksakan untuk melanjutkan hubungan mereka berdua.

.................................................................

"Gua kemarin jujur ke Mama gua kalau gua udah pernah nge-sex sama Mandy" kata si AJ sambil mengunyah potongan steak tepung yang baru saja dia potong.

"Anj*ng, seriusan lu" gua terkaget-kaget hampir keselek dengar pengakuan dari si AJ. Mungkin si AJ belum punya nyali buat ngehamilin pacarnya terus ngomong gini ke Mamanya "Ma, Mama sebentar lagi mau punya cucu baru soalnya pacarku hamil"

Tapi nyali si AJ ok juga nih, berani bener dia ngomong ke Mamanya kalau sudah pernah ML bareng pacarnya. AJ mungkin sudah kehabisa akal buat dapat restu jadi dia buat pengakuan kontroversial.

Mama AJ marah besar tapi gak bisa berbuat apa-apa. Lah mau ngapain lagi kan udah penis si AJ udah penetrasi gimana bisa ditarik lagi, hahahaha. Kalau Mama AJ marah besar, Ayah si AJ gak banyak ngomong dan pasrah.

Tetapi seiring berjalannya waktu, Mama AJ mulai luluh dan pasrah. Ya mau gimana lagi, si AJ sudah bucin banget ke pacarnya yang sekarang. Gua sendiri kalau boleh memberikan pendapat merasa kalau si AJ ini kurang cocok dengan gaya hidup si Mandy. Lah si AJ yang gua tahu hobby-nya makan pempek di pinggir jalan sekarang harus ngikutin makan di Mall Jakarta ya aneh juga.

Giliran ama gua aja kalau lagi jalan maunya makan pempek lenjer sekarang makan di Mall Kelapa Gading yang sekali habis makan goban.

Gua gak tau bagaimana kelanjutan kisah cinta AJ dan Mandy tapi sebagai seorang teman, tentu saja gua berharap temen gua yang satu ini menemukan kebahagiaanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar