Rabu, 15 Juni 2011

Nilailah Diriku Sesuka Hatimu

Kalau boleh jujur, gua adalah orang yang sangat gemar membaca. Hampir semua buku/majalah/komik gua lahap. Selain menambah referensi, membaca juga cukup membuat gua mengerti akan ilmu pengetahuan, teori-teori konspirasi hingga (sedikit) masalah kewanitaan. So, kalau ada wanita yang ingin nanya bagaimana cara mengencangkan pinggang dan membuat bibir tampak sensual, sedikit-sedikit bisa saya bantu. Hahahaha

Tapi?

Gara-gara majalah kewanitaan itu pula bikin gua malu berat. Ceritanya, kebetulan gua lagi di toko buku. Ada majalah cewek yang namanya CH*C dan gua penasaran dengan majalah itu. Satu detik setelah gua ambil majalah itu, ada cewek juga yang mau ngambil majalah itu (mungkin dia niatnya kayak gua, mau baca gratisan). Tapi karena dia kalah cepat dan gesit dibanding gua, akhirnya gua yang baca duluan majalah itu.

Dan, gua rasa sih semuanya baik-baik aja dan perasaan gak ada yang salah.

Bencana baru datang pas gua OL di malem harinya, ada temen SMP gua nulis gini di wall gua: “Sannnnnnniiiiiiiiiiii, tadi pagi lu lagi ada di Gram*d*a ya? Lu kan yang baca majalah cewek CH*C? Tadi tuh gue yang mau baca duluan, eh malah lu rebut”

Gua baru SADAR ternyata cewek yang hampir rebutan baca gratisan itu adalah temen SMP gue. Sebenarnya sih gak ada yang salah ama wall dia, tapi tulisan dia yang bilang kalau gua baca majalah cewek seolah menyembulkan aib kalau gua adalah penggemar majalah wanita.

Dan, temen-temen gua yang lain malah ngomporin, bilang kalau gua baca majalah itu buat milih-milih lingerie buat dipake tiap malam menjelang tidur.

Mampus…..

For You Know, gua bukan orang yang menggemari buku-buku marketing dan percintaan. Maksudnya gini, biasanya buku-buku marketing isinya adalah tips/trick buat meningkatkan penjualan suatu perusahaan. Kalau gua baca, seolah mudah sekali meningkatkan income suatu perusahaan. Kalimat-kalimat yang dipake memang sangat memotivasi tapi menurut gua motivasi hanya sekitar 20% dari keberhasilan karena yang terpenting adalah eksekusinya. Dan eksekusi itu persentasenya mencapai 80% dari keberhasilan yang diraih…. Karena motivator terbesar adalah diri kita sendiri, bukan buku…

Next,

Sedangkan buku favorit gua adalah buku biografi selain komik tentunya. Kalau komik, gua bukan orang yang terlalu suka dengan komik Jepang. Komik yang gua baca Paman Gober, Doraemon Petualang, Dragon Ball, dan Kobo Chan. Mungkin karena itu bacaan gua sejak kecil, ampe sekarang pun masih terbawa.

Walau kini sudah banyak yang namanya manga scene yang bisa diunduh secara gratis tapi untuk judul-judul diatas, gua lebih milih beli secara fisik bukan dalam bentuk file.

Kalau soal buku biografi, gua lebih milih baca secara gratisan. Buat sebagian orang yang sudah kenal gua, mungkin tau kalau gua selalu menyediakan 1 hari dalam seminggu buat ke toko buku. Biasanya dari jam 11 siang ampe jam 6 sore gua habiskan di toko buku buat melahap-lahap buku biografi orang terkenal (secara gratis). Hehehe.

Entah kenapa, kalau sedang di rumah, susah sekali buat duduk diam dan membaca. Selalu saja ada gangguan, dari anak-anak ribuat maen burung, doger monyet di siang hari, ampe sinetron di TV yang terlalu sayang buat dilewatkan begitu saja.

Buku yang menjadi favorit gua adalah buku yang judulnya “Detik-Detik Yang Menentukan” milik B.J Habibie. Cukup kontroversial dan banyak rahasia yang terungkap di buku ini. Buat lebih jelasnya, monggo dibaca sendiri….


Detik-Detik yang Menentukan, My Favorite Book


Pramoedya Ananta Toer, lumayan inspiratif

Setiap selesai membaca buku biografi, gua selalu terpikir. Mungkin gak ya kalau kelak gua punya buku Biografi sendiri? Gua terbayang kalau gua punya buku biografi sendiri dengan judul “Kepak Sayap Manusia Gratisan”, isinya tentang seorang anak manusia yang senang akan hal yang berbau gratisan. Buku ini dilengkapi dengan foto-foto eksklusif gua yang sedang makan gratis di restoran, nonton gratis di bioskop, liburan gratis di luar negri, dll.

Dibahas juga rahasia-rahasia gua yang selama ini belum diketahui orang banyak seperti Sani itu penggemar Westlife, Sani itu penggemar SM*SH, Sani itu gemar menyanyikan lagu-lagu Max 5 ketika sedang berada di toilet.

Pertanyaannya kemudian, siapa yang mau beli? Hahaha

Biasanya dari semua biografi yang gua baca, hampir semuanya berisi hal-hal yang positif dan jarang gua temuin buku yang isinya menjelekkan-jelekkan diri sendiri. Kalaupun ada, pasti hanya ‘secuil’ yang dibahas dan ditutupi dengan gaya penulisan yang tidak memojokkan dan terkesan tidak tendensius untuk menjatuhkan diri sendiri…

Dalam suatu interview, gua sering mendapati pertanyaan: “Ceritakan dirimu itu bagaimana? Lengkap beserta Sisi positif dan negatifnya”

Sisi positif saya: Rajin, Optimis, Bekerja Keras, revolusioner
Sisi negatif saya: Kadang Malas, Kadang pesimis, Kadang leha-leha, dll

Penanya: "Tadi katanya sisi positif kamu rajin, tapi sisi negatifnya kadang malas. Terus kamu bilang Optimis, tapi negatifnya kadang pesimis. Jadi mana yang benar?"

Gua:……………………………….

Gua jadi sering berpikir, gmana sih kita menilai diri kita sendiri? Off course, rasanya gak ada orang yang mau menjelek-jelekkan dirinya sendiri.

Gua jadi sedikit heran, kalau ada orang yang datang ke psikiater buat bertanya “Bu, sebenarnya diri saya tuh gimana sih?”. Well, sebenarnya tanpa perlu bertanya pun, seharusnya dia sendiri yang sudah bisa jawab pertanyaan itu. Karena yang mengetahui diri kita sendiri adalah kita sendiri. Iya kan?

Kalau gua boleh menilai diri sendiri gua, gua adalah orang yang banyak kekurangan. Mungkin sisi minusnya lebih banyak dibanding sisi positifnya. Tapi gua rasa masih banyak waktu untuk merekonsiliasi segala kekukarangan gua itu....

Iseng-iseng gua buka akun FB punya orang. Gua pengen tau, gimana sih temen-temen gua menilai dirinya sendiri? Ini salah satu contohnya (ini profil milik salah satu temen gua):

Inilah beberapa penjabaran yang cukup rumit dari diri gue,
gue itu mempunyai hoby menggambar
gue paling benci diremehin, apalagi sama orang yg gak tau siapa diri gue sebenernya
gue baik, kalo ada duit gue gak pelit sama sahabat2 gw
tapi gue paling benci punya temen yg dateng ke gue saat ada butuhnya doang, disaat gue membutuhkan dia, dia menghilang!
gue juga paling seneng merawat diri, pilih2 pakaian kalo mau jalan2, apalagi kalo mau foto2
gue juga paling benci GENDUT, karena dulu gue punya berat badan 81kg, banyak temen2 yg ngeledekin gue dengan badan yg seGENDUT itu. yah sampai akhirnya dgn susah payah diet, akhirnya turunlah berat badan secara drastis.
gue itu romantis sama cewe yg gue "suka", gue juga tipe cowok yg setia sama pacar.
gue paling benci yg namanya diselingkuhin ma pacar, gue juga tipe cowok cemburuan (cemburu wajar kan kalo sayang?)
gue juga agak genit sih sama cewe2 (genit itu wajar kan?)
gue juga agak gak tega membunuh hewan2 kecil, contohnya seperti semut, gue merasa Allah telah susah payah menciptakan makhluk hidup dan sangat gak adil bila gue membunuhnya begitu aja, karena setiap makhluk pasti punya hak utk hidup kan? kadang gue juga mikir, apa bunuh nyamuk itu dosa? coz makanan nyamuk tersebut darah, tiap makhluk hidup jg butuh makan kan? Gue sangat menyayangi dan menghargai hewan, tak sedikit pun mempunyai hasrat ingin menyakitinya.


Jujur, pas gua selesai membaca profil ini, gua cengengesan sendiri. Terutama bagian yang ini “gue juga agak gak tega membunuh hewan2 kecil, contohnya seperti semut, gue merasa Allah telah susah payah menciptakan makhluk hidup dan sangat gak adil bila gue membunuhnya begitu aja, karena setiap makhluk pasti punya hak utk hidup kan? kadang gue juga mikir, apa bunuh nyamuk itu dosa? coz makanan nyamuk tersebut darah, tiap makhluk hidup jg butuh makan kan? Gue sangat menyayangi dan menghargai hewan, tak sedikit pun mempunyai hasrat ingin menyakitinya” Pemikiran yang unik nak, tapi kalau yang ngegigit lu nyamuk demam berdarah terus lu kena DBD dan akhirnya dirawat apa lu masih mau bertanya ke si nyamuk “Muk, gara-gara lu gua diopname di RS, Kalau sekarang ngebunuh lu tuh dosa gak sih”

Hahahahahahahah

Nih, satu lagi contoh profil temen gua yang dia tulis di fb-nya:

Saya itu orang nya :
#.Ramah(masa sih???)
#.Konsisten
#.Jujur (tapi,ada bo'ong nya dikit)
#.pemarah
#.perasa/terlalu terharu
#.Anti Sombong
#.terlalu kepikiran
#.suka aneh sendiri
#.Mau mengerti perasaan orang (empati)
#.Deja Vu'an
#.Filling agak kuat dan terkadang beneran (karena keTurunan)
#.senyum
#.Gak bisa NgLiat orang sengsara
#.Peng-Iba
#.Ketawa Lama.
(maaf kalau ada kata-kata yang terlalu berlebihan)

Kata orang saya itu :
*Suka aneh sendiri,
*bicara dewasa/diPLomasi,tapi sikap kayak anak-anak.
*cepet marah
*Suka gak jeLas
*susah keTebak
*Ramah
*Gilas,miring,ancur.
(gue orang yang paling gak suka akan keSombongan karena itu gak berArti apa-apa, dan saya hanya manusia biasa yang punya banyak kesalahan dan terkadang saya termenung sesaat untuk membongkar kesalahan yang telah ku buat.
dan masih ada sifat gw yaa... Tapi,dari semua yang di atas ...
about me,yang menilai orang lain,,,
orang lain juga berpengaruh tentang diri kun loh!!!
jadi,terserah anda mau about me seperti apa dan siapa saya yang sebenarnya,mau positif or negatif tak apa,asal tak menyimpang dari pokok pembicaraan.
thanks banget to aLL.
intinya Gw mau menjadi human yang the best aja...
Prinsip gw adalah asalkan aq mendapatkan tempat dinafasmu,qu rela mjd korban cintamu.... Ok


Seperti yang gua bilang, rasanya gak ada orang yang bakalan ngomongin sisi negatif dari dirinya sendirinya. Profil di-atas rasanya begitu sempurna tapi kalimat ‘kata orang’ itu cukup bikin gua mengerutkan dahi. Gua pun jadi kepengen nulis gini:
- (Kata Orang) gua rupawan
- (Kata Orang) gua berprestasi
- (Kata Orang) gua berbakat
- (Kata Orang) gua calon menantu yang baik

Tapi sayangnya itu cuma ‘kata orang’ doang, hehehe. Btw, ada satu lagi di profil dia yang cukup bikin gua mesem-mesem “Prinsip gw adalah asalkan aq mendapatkan tempat dinafasmu,qu rela mjd korban cintamu”

Untuk hal ini, gua no comment aja… Hahahaha

Di kemudian hari, ketika gua mendapati pertanyaan yang sama: “Ceritakan dirimu itu bagaimana? Lengkap beserta Sisi positif dan negatifnya”

Gua jawab: Nilailah Diriku Sesuka Hatimu…..

Tidak ada komentar: