Selasa, 03 Januari 2017

Awal tahun

"Well, what if there is no tomorrow? There wasn't one today." - Phil from Groundhogs Day

Dulu, waktu gua kecil hari ulang tahun dan tahun baru adalah hari yang sangat gua tunggu. Karena setiap gua ulang tahun dan tahun baru setidaknya gua bakalan dapat 1 mainan keren, hadiah dari orang tua.

Sebenernya sih gak perlu sampai nungguin gua ulang tahun atau tahun baru, kalau misalnya gua berprestasi waktu sekolah, bokap dan nyokap juga tentu gak keberatan beliin gua komik atau action figure (2 hal yang sangat gua suka sejak kecil hingga sekarang).

Tetapi secara gua waktu SD gak pernah berprestasi dan nilai gua selalu ngepas jadilah gua cuma bisa nungguin sampai hari ulang tahun dan tahun baru tiba supaya gua bisa minta dibeliin ini itu.

Dalam ingatan gua, gua setidaknya hanya punya 2 prestasi mentereng sewaktu gua SD. Beda jauh dengan kakak gua yang selalu masuk 3 besar waktu SD.

Yang pertama adalah nama gua pernah tercantum di Tabloid Fantasi sebagai juara lomba mewarnai Kstaria Baja Hitam dan berhak dapat hadiah uang sebesar 25rb. Aslinya yang ngewarnain sih Nyokap tapi dipakein nama gua, kekekek. Gak apa-apalah curang yang penting nama gua eksis.

Yang kedua gua pernah jadi juara masukkin pensil ke botol sewaktu 17 Agustus di sekolah. Gua jadi juara pertama karena saingan gua di Final, si Aprian tiba-tiba kebelet boker pas pertandingan puncak. Karena waktu sudah mepet akhirnya si Aprian didiskualifikasi dan gua berhak jadi juara pertama (dapet hadiah terompet logo Mickey Mouse).

Tetapi saat usia sudah bertambah, gua malah semakin takut ketika mendekati tahun baru. Karena gua tahu, setiap tahun baru maka usia juga bakalan bertambah dan ketika usia bertambah, semakin besar pula tanggung jawab yang datang.

Seorang temen gua pernah nanya ke gua "Kalau kamu bisa mengulang waktu, moment apa yang ingin kamu ulang kembali?". Gua baca jawaban beberapa temen gua yang lain, mereka jawab "Gua pengen ngulang waktu saat salah ambil jurusan kuliah biar gua gak nyesel kayak sekarang", ada juga yang jawab "Gua pengen ngulang waktu ketika gua pertama kali kenal ama mantan gua. Gua pengen hapus moment itu biar gak sakit hati sampai sekarang!" atau ada yang lebih sadis dijawab "Gua pengen ngulang waktu dimana gua kenal ama temen-temen gua yang sekarang karena semuanya munafik semua"

Sadis bener.

Salah satu film lawas yang gua suka judulnya "Groundhog Day" dibintangi oleh Bill Muray dan dirilis tahun 1993 silam bercerita tentang seseorang yang mendapati dirinya berada di dalam siklus waktu (time loop), mengulang hari yang sama lagi dan lagi. Setelah berpuas diri dalam hedonisme dan melakukan sejumlah usaha bunuh diri karena mulai merasa frustasi, dia kemudian memulai untuk meninjau kembali hidupnya sampai akhirnya menemukan hal-hal yang bermakna dalam hidupnya.

Satu yang gua petik dari film ini adalah kita belum tentu bahagia jika kita diberi kesempatan untuk mengulang waktu. Semua hal yang terjadi dalam hidup kita ini memang begitu takdirnya dan suka gak suka atau mau gak mau harus tetap kita jalani. Jika ternyata pilihan kita salah, hal itu bukanlah sesuatu yang perlu disesali tetapi merupakan sarana untuk kita belajar dari kesalahan itu agar membentuk kita menjadi pribadi yang semakin baik lagi.

'Kita yang sekarang adalah bukan kita jika kita tidak pernah menjalani proses yang pahit itu'

Di penghujung tahun 2015 silam tepatnya di bulan Oktober, Clobberin Time harus pecah. Usaha yang dibikin dari 0 ini (bersama salah satu temen gua) harus pecah karena perbedaan visi, perbedaan memandang masalah, dan perbedaan menyelesasikan masalah. Terlalu banyak perbedaan yang sulit disatukan, mirip pasangan suami istri yang terlihat baik di depan tapi hati gak tenang karena banyak masalah yang mengganjal.

Pecah tentu bukan hal yang baik karena teman gua itu (gua bilang teman karena hingga hari ini kita masih berhubungan baik dan sering hang out bareng) memegang seluruh lini produksi dari mulai design hingga produksi. Gua yang biasanya tahu beres, mau gak mau harus terjun langsung ke bagian produksi. Bolak balik cari vendor, ribut ama vendor yang hampir pasti telat, debat dengan vendor karena hasil jadi yang tidak sesuai. Awalnya berat dan gua sempet pesimis karena gua memang benar-benar buta untuk masalah produksi.

Sempat ada penyesalan karena konflik tersebut yang berujung ke perpecahan tetapi life must go on. Percuma punya skills dagang tapi kalau kamu gak punya barang yang bisa dijual.

Setelah dijalani ternyata tidak seburuk apa yang gua kira sebelumnya. Semuanya berjalan baik-baik saja malahan gua bisa lebih bebas meng-explore dan menggenjot hasil produksi. Ini mirip saat gua sedang patah hati, biasanya saat patah hati gua sering mikir 'Gimana ya gua kedepannya tanpa ada dia. Bisa gak ya ngejalaninnya?'

Awalnya memang berat tapi setelah dijalani, kekhawatiran itu TIDAK seburuk seperti yang kita duga. Gua merasa kalau gua gak pernah mengalami proses patah hati yang pahit itu gua gak bakalan bisa kayak sekarang. Mungkin gua bakalan kayak dulu yang sering membuang waktu, banyak santainya dibanding kerjanya.

Selalu ada plus minus dari sebuah masalah dan jangan melulu melihat masalah dari sisi minusnya.

"Jika tidak dimulai maka tidak akan terjadi. Jika tidak berani maka tidak akan maju. Jika tidak memutuskan maka tidak akan berhasil"

Semoga tahun ini menjadi tahun yang penuh kebahagiaan untuk kita semua :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar