Rabu, 12 Desember 2018
Gua barusan cek statistik di blog dan kalau gua urutkan untuk 5 besar postingan gua yang paling banyak dibaca, 4 post gua tentang Ojos (Ojek Online) ada di dalam 5 besar sebagai post yang paling banyak dibaca.
1 post non Ojol yang paling banyak dibaca itu adalah postingan yang judulnya 'Diplomasi Bacang & Siomay' yang isinya tentang hubungan gua dan Deb. Wajar secara Deb itu temen gua waktu SMA dulu jadi mungkin banyak temen SMA gua yang kepo dan nanya 'Kok bisa sih si Sani jadian ama Deb?'
Jawabannya: bisa dong, hihihi.
Dari paparan gua diatas jadi harap wajar kalau sampai hari ini gua masih rutin julis soal Ojol. Ya mau gimana lagi karena banyak yang baca artinya banyak yang suka kan. Mayanlah buat nambah Adsense buat jajan siomay cocol depan BORMA.
........................................................................
Di dunia GOJEK akan selalu ada pertemuan tidak terduga. Gua pun beberapa kali mengalami yang namanya pertemuan tidak terduga. Tetapi pertemuan gua dengan Miss D ini mungkin akan menjadi pertemuan yang sungguh sangat tidak terduga.
Di suatu sore, ponsel gua berbunyi tanda ada orderan masuk. Di aplikasi tertulis nama 'D' dan minta dijemput di sebuah sekolah daerah Lodaya.
Gua konfirmasi sebentar dan benar si 'D' ini yang order. 3 menit kemudian gua sampai di sekolah yang dimaksud dan gak lama menunggu, Miss D keluar.
First Impression gua adalah Miss D ini cantik, kulitnya putih. Mukanya unik dan imut. Konfirmasi sebentar dan tujuan D adalah ke Kopo. Mayan jauh dan ongkosnya itu kalau gak salah 12rb.
Setelah ngobrol sebentar, ternyata si D ini sekolahnya bukan di SMA Lodaya itu tetapi di SMK daerah Soekarno Hatta. Dia lagi di SMA Lodaya buat latihan Theater karena mau ikutan Event di Mall Bandung Indah Plaza (BIP).
Rumah dia di Kopo dan sekolah dia di Soekarno Hatta. Itu kan jauh banget ya.
"Cari pacar yang mau anter jemput biar ngirit ongkosnya" goda gua di perjalanan.
"Hahahahaha", D hanya tertawa menganggapi saran dari gua.
Hasil dari obrolan singkat dengan D, gua bisa menarik kesimpulan kalau si D ini mempunyai passion di dunia Entertainment. Dia join di Management Artis dan rutin ikutan Theater. Sejak kecil si D ini bilang kalau dia emang pengen jadi artis.
Apalagi Ayah dari D ini katanya memang dekat dengan dunia hiburan jadi aja si D sejar kecil sudah kepengen jadi Artis.
Pas gua nanya kerja apa sih si Ayah si D ini, Artis atau Produser atau apa gitu, D bilang kalau Ayahnya itu (sebelum bangkrut) bisnis di peralatan syuting. Jadi Ayahnya D ini punya usaha jual kamera, dll untuk keperluan syuting.
Ketika obrolan kita berdua semakin seru, D cerita kalau di tahun 2010, Ayahnpernah menghiasi layar kaca. Wah gua jadi semakin kepo dong. Siapa sih Ayah si D ini.
"Ayah pernah main film atau sinetron ya?" tanya gua.
"Enggak tapi pernah masuk Infotaiment. Pernah ada kasus heboh"
"Yang mana ya?" gua makin kepo.
"Itu yang kasus Eyang Subur" jawab D.
EYANG SUBUR? Yang Kakek tua yang istrinya banyak itu bukan? Yang istrinya 8-9 itu bukan sih? Asli dulu gua salut banget ama si Eyang Subur. Udah uzur tapi gairah masih tinggi dan kuat buat memuaskan istri sampai 8 orang.
Jadi si D ini Anak dari Eyang Subur?
"Bukan Eyang Subur tapi saya anak Arya Wiguna"
ANJIR INI LEBIH SHOCK LAGI, ARYA WIGUNA yang teriak "DEMI TUHAN" sambil ngomong "SUBUR, SAYA TIDAK TAKUT DENGAN KAMU! SAYA SUDAH MENGIRIMKAN PASUKAN UNTUK MENGHANCURKAN PASUKAN GOIBMU"
"Arya Wiguna yang teriak DEMI TUHAN?" tanya gua ke D
"Iya" jawab D.
Gua langsung ketawa ngakak di jalan. Bisa-bisanya gua ketemu anak si Arya Wiguna DEMI TUHAN dong, hahahahahahaha.
"D, ini maaf ya saya ketawa bukan mau ngejek Papa tapi ketawa kaget aja bisa ketemu anaknya Arya Wiguna" kata gua sambil nahan geli.
D terus cerita banyak soal Arya Wiguna tapi maaf sekali tidak bisa semuanya gua tulis disini untuk menghormati D dan keluarganya.
D cerita waktu Arya Wiguna lagi heboh gegara teriak DEMI TUHAN sampai urat lehernya mau putus itu, D jadi korban bully di sekolah. Saat itu D masih kelas 4 SD dan di kelas temennya selalu teriak 'DEMI TUHAN' kalau liat si D.
D juga bilang kalau dia kadang merasa kecewa pas liat Ayahnya di layar kaca. Apalagi si Arya Wiguna ini kan sempet beberapa kali masuk berita karena dekat dengan artis kan.
"Kalau gak salah, Papih pernah masuk Infotaiment karena deket ama si Dewi Sanca kan?" tanya gua. Dewi Sanca yang pedangdut itu loh yang kalau goyang suka pake uler sanca.
"Iya bener, waktu itu aku cuma ngomong kok Papih gitu sih" kata D.
Tapi satu hal yang gua salut dari si D ini adalah biar si Arya Wiguna bikin kehebohan sana sini karena dekat ama Artis A terus sama Artis B (gua yakin itu mah settingan), si D ini masih menghormati Arya Wiguna sebagai seorang Ayah.
"Tapi sama Papih masih suka kontak gak sih?"
"Udah gak pernah lagi sekarang mah. Papih sekarang tinggalnya di Jatinangor"
Hampir 45 menit kita ngobrol selama di perjalanan dan tibalah D di tempat tujuan. Kita berdua sempat tukeran akun Instagram. Jadi kalau kamu kepo, cek di akun IG gua ya @stefanus_sani, cari yang mana anaknya Arya Wiguna (kebetulan akun si D ini gak digembok).
DEMI TUHAN kalian keren kalau sampai nemu :D
..................................................................
Kalian pasti tau dong Novel Dilan? Itu loh Novel tentang seorang anak cengeng yang selalu meminta tolong kepada robot Kucing kalau diganggu oleh temannya yang bernama Giant & Suneo.
Eh ngaco, itu mah komik Doraemon.
Gua pribadi belum pernah membaca Novel Dilan termasuk menonton filmnya karena kurang menggemari Novel remaja. Novel asli Indonesia yang terakhir kali gua baca adalah 'Supernova' punya Dee Lestari dan Jomblo-nya Adhitya Mulya.
Meskipun gua belum pernah baca Novel Dilan tetapi gua sudah punya sedikit gambaran tentang Dilan yang gua dapat dari pelbagai referensi. Dilan itu misterius dan puitis, suka menggoda kecengannya dengan kata-kata manis.
Dari kacamata gua, bacotan ala Dilan itu emang pas dilakukan di era 90an tetapi sungguh tidak pas di era sekarang, dimana wanita sudah bisa membedakan mana tas yang merk BILABONG dengan tas yang bermerk BELIDONG.
Inget si Dilan, gua jadi teringat ama temen gua si 'Y'. Y ini besar di era Dilan dimana gombalan ala Dilan bisa membuat wanita terbang melintas cakrawala.
Saat gua masih kelas 2 SMA di Santa Maria 1, si Y yang usianya terpaut sekitar 5 tahun dari gua menghubungi gua di suatu hari. Ternyata si Y ini naksir ke adik kelas gua yang notabene adalah temen Gereja gua. Jadi, dulu itu gua, Y, dan M (cewek yang ditaksir si Y) adalah teman 1 Sekolah Minggu di Gereja.
Si Y mau memberikan kejutan ke M yang besok bakalan berulang tahun. Kejutannya adalah Y dan gua bakalan menyelinap masuk ke Santa Maria di Malam hari, masuk ke kelas si M buat simpen hadiah ulang tahun di atas meja M dan bikin ucapan selamat di papan tulis.
Sungguh sangat romantis sekali, iya romantis kalau dilakukan di era Dilan tetapi TIDAK di era sekarang.
Lanjut,
Gua dan Y berhasil masuk ke ruang kelas M di suatu Malam setelah bernego dengan satpam. Y lantas meletakkan sekuntum bunga mawar dan sekotak coklat di atas meja M. Kalau gua yang jadi si M terus diajak pernikahan dini sama si Y, gua langsung mau da (betapa murahnya si Sani itu).
Belum cukup dengan sekuntum mawar dan cokelat, Y yang emang jago menggambar langsung menggambar ucapan ulang tahun di papan tulis. Dia juga nulis puisi yang judulnya 'SAJAK MERINDU' di papan. Gua inget banget isi puisinya gini:
"Saat sepi, aku teringat kamu. Dalam heningnya malam, bintang di langit seolah membentuk wajah indahmu. Sajak merindu ini dibuat oleh pria yang setia menunggu kamu"
Dulu gua anggap 'SAJAK MERINDU' ini keren banget, gua ampe salin itu 'SAJAK MERINDU' buat gua kasih ke gebetan pas SMA. Tetapi itu KEREN kalau dibuat di era Dilan tapi SANGAT TIDAK KEREN kalau dibuat di era sekarang.
"Cie yang dapat kejutan. Suka gak lu?" tanya gua ke M ketika kita berpapasan di kantin. Tangan gua lagi megang lontong sayur abis jajan di kantin
"Itu kerjaan lu ya?"
"Enggaklah, gak mungkin gua buat gituan. Lu pasti tau siapa yang buat"
"Bilangin, itu FREAK banget. Jangan buat kayak gitu lagi ah, malu gua" jawab si M. Ternyata 'SAJAK MERINDU' tidak berhasil membuat M terkesan tapi dia malah TAKUT.
Untung itu 'SAJAK MERINDU' belum gua pakai buat chat gebetan, bisa-bisa gua dianggap FREAK juga -_-
Kenapa tetiba ngomongin soal 'Dilan' karena di suatu hari, gua dapat penumpang yang tidak terduga yaitu Guru Bahasa Indonesia si Pidi Baiq, penulis Novel Dilan.
"Kamu tau kan Pidi Baiq yang bikin Novel Dilan? Itu murid saya dulu. Orangnya cuek dan idealis banget waktu masih SMK" kata Bu Maya.
Bu Maya juga nyebut nama Sindentosca sebagai murid yang pernah di ajar dulu, itu loh Sindentosca yang nyanyi lagu 'Kepompong'.
"Kamu sudah baca Dilan belum? Disana penggambaran Sekolah Dilan kan punya halaman luas, itu teh ya sekolah yang Ibu ajar. Sok aja kamu cek, ada gak Sekolah lain yang punya halaman seluas ini"
Dan bener, pas gua masuk ke SMK yang letaknya ada di daerah Cijaura Hilir itu, halamannya luas banget. Gua sendiri gak tau bagaimana penggambaran Sekolah si Dilan karena belum pernah baca novelnya tetapi kalau dibilang halamannya luas emang bener ini Sekolah luas banget.
"Bu Maya, kalau menurut Ibu si Dilan tuh Pidi Baiq atau bukan sih?" tanya gua.
"Kalau kata saya mah bukan ya karena saya tau nakalnya Pidi waktu sekolah. Mungkin itu gambaran Pidi Baiq tetapi ada sedikit dramatisasi. Tapi kalau kata saya mah bukan sih" jelas Bu Maya.
"Yang kayak gitu mah gak asah dipikirin, nikmati saja karyanya"
Betul Bu Maya, tidak perlu kepo. Nikmati saja karyanya dan biarlah hal diluar itu tetap menjadi misteri.
......................................................................
Gua sering menulis kalau tujuan utama gua nge-GOJEK adalah untuk bahan menulis di blog. Dan karena sampai sekarang banyak yang suka (mayanlah punya beberapa pengemar cantik, hihi), gua masih rutin menulis soal Ojol.
Gua pun tidak munafik kalau tujuan gua menulis goal Ojol di Blog Adalah untuk mengejar Adsense. Tetapi setelah hampir 2 tahun gua menulis soal Ojol, gua menemukan 'kesenangan' lain.
'Kesenangan' yang menurut gua tidak bisa diukur dari Adsense semata tetapi lebih dari itu, banyak hal dan pengalaman menarik yang gua dapat. Dan tenang, masih banyak stock cerita lain yang belum gua tulis loh.
Kamu sendiri, sudah bosen belum baca tulisan Ojol gua?
1 post non Ojol yang paling banyak dibaca itu adalah postingan yang judulnya 'Diplomasi Bacang & Siomay' yang isinya tentang hubungan gua dan Deb. Wajar secara Deb itu temen gua waktu SMA dulu jadi mungkin banyak temen SMA gua yang kepo dan nanya 'Kok bisa sih si Sani jadian ama Deb?'
Jawabannya: bisa dong, hihihi.
Dari paparan gua diatas jadi harap wajar kalau sampai hari ini gua masih rutin julis soal Ojol. Ya mau gimana lagi karena banyak yang baca artinya banyak yang suka kan. Mayanlah buat nambah Adsense buat jajan siomay cocol depan BORMA.
........................................................................
Di dunia GOJEK akan selalu ada pertemuan tidak terduga. Gua pun beberapa kali mengalami yang namanya pertemuan tidak terduga. Tetapi pertemuan gua dengan Miss D ini mungkin akan menjadi pertemuan yang sungguh sangat tidak terduga.
Di suatu sore, ponsel gua berbunyi tanda ada orderan masuk. Di aplikasi tertulis nama 'D' dan minta dijemput di sebuah sekolah daerah Lodaya.
Gua konfirmasi sebentar dan benar si 'D' ini yang order. 3 menit kemudian gua sampai di sekolah yang dimaksud dan gak lama menunggu, Miss D keluar.
First Impression gua adalah Miss D ini cantik, kulitnya putih. Mukanya unik dan imut. Konfirmasi sebentar dan tujuan D adalah ke Kopo. Mayan jauh dan ongkosnya itu kalau gak salah 12rb.
Setelah ngobrol sebentar, ternyata si D ini sekolahnya bukan di SMA Lodaya itu tetapi di SMK daerah Soekarno Hatta. Dia lagi di SMA Lodaya buat latihan Theater karena mau ikutan Event di Mall Bandung Indah Plaza (BIP).
Rumah dia di Kopo dan sekolah dia di Soekarno Hatta. Itu kan jauh banget ya.
"Cari pacar yang mau anter jemput biar ngirit ongkosnya" goda gua di perjalanan.
"Hahahahaha", D hanya tertawa menganggapi saran dari gua.
Hasil dari obrolan singkat dengan D, gua bisa menarik kesimpulan kalau si D ini mempunyai passion di dunia Entertainment. Dia join di Management Artis dan rutin ikutan Theater. Sejak kecil si D ini bilang kalau dia emang pengen jadi artis.
Apalagi Ayah dari D ini katanya memang dekat dengan dunia hiburan jadi aja si D sejar kecil sudah kepengen jadi Artis.
Pas gua nanya kerja apa sih si Ayah si D ini, Artis atau Produser atau apa gitu, D bilang kalau Ayahnya itu (sebelum bangkrut) bisnis di peralatan syuting. Jadi Ayahnya D ini punya usaha jual kamera, dll untuk keperluan syuting.
Ketika obrolan kita berdua semakin seru, D cerita kalau di tahun 2010, Ayahnpernah menghiasi layar kaca. Wah gua jadi semakin kepo dong. Siapa sih Ayah si D ini.
"Ayah pernah main film atau sinetron ya?" tanya gua.
"Enggak tapi pernah masuk Infotaiment. Pernah ada kasus heboh"
"Yang mana ya?" gua makin kepo.
"Itu yang kasus Eyang Subur" jawab D.
EYANG SUBUR? Yang Kakek tua yang istrinya banyak itu bukan? Yang istrinya 8-9 itu bukan sih? Asli dulu gua salut banget ama si Eyang Subur. Udah uzur tapi gairah masih tinggi dan kuat buat memuaskan istri sampai 8 orang.
Jadi si D ini Anak dari Eyang Subur?
"Bukan Eyang Subur tapi saya anak Arya Wiguna"
ANJIR INI LEBIH SHOCK LAGI, ARYA WIGUNA yang teriak "DEMI TUHAN" sambil ngomong "SUBUR, SAYA TIDAK TAKUT DENGAN KAMU! SAYA SUDAH MENGIRIMKAN PASUKAN UNTUK MENGHANCURKAN PASUKAN GOIBMU"
"Arya Wiguna yang teriak DEMI TUHAN?" tanya gua ke D
"Iya" jawab D.
Gua langsung ketawa ngakak di jalan. Bisa-bisanya gua ketemu anak si Arya Wiguna DEMI TUHAN dong, hahahahahahaha.
"D, ini maaf ya saya ketawa bukan mau ngejek Papa tapi ketawa kaget aja bisa ketemu anaknya Arya Wiguna" kata gua sambil nahan geli.
D terus cerita banyak soal Arya Wiguna tapi maaf sekali tidak bisa semuanya gua tulis disini untuk menghormati D dan keluarganya.
D cerita waktu Arya Wiguna lagi heboh gegara teriak DEMI TUHAN sampai urat lehernya mau putus itu, D jadi korban bully di sekolah. Saat itu D masih kelas 4 SD dan di kelas temennya selalu teriak 'DEMI TUHAN' kalau liat si D.
D juga bilang kalau dia kadang merasa kecewa pas liat Ayahnya di layar kaca. Apalagi si Arya Wiguna ini kan sempet beberapa kali masuk berita karena dekat dengan artis kan.
"Kalau gak salah, Papih pernah masuk Infotaiment karena deket ama si Dewi Sanca kan?" tanya gua. Dewi Sanca yang pedangdut itu loh yang kalau goyang suka pake uler sanca.
"Iya bener, waktu itu aku cuma ngomong kok Papih gitu sih" kata D.
Tapi satu hal yang gua salut dari si D ini adalah biar si Arya Wiguna bikin kehebohan sana sini karena dekat ama Artis A terus sama Artis B (gua yakin itu mah settingan), si D ini masih menghormati Arya Wiguna sebagai seorang Ayah.
"Tapi sama Papih masih suka kontak gak sih?"
"Udah gak pernah lagi sekarang mah. Papih sekarang tinggalnya di Jatinangor"
Hampir 45 menit kita ngobrol selama di perjalanan dan tibalah D di tempat tujuan. Kita berdua sempat tukeran akun Instagram. Jadi kalau kamu kepo, cek di akun IG gua ya @stefanus_sani, cari yang mana anaknya Arya Wiguna (kebetulan akun si D ini gak digembok).
DEMI TUHAN kalian keren kalau sampai nemu :D
..................................................................
Kalian pasti tau dong Novel Dilan? Itu loh Novel tentang seorang anak cengeng yang selalu meminta tolong kepada robot Kucing kalau diganggu oleh temannya yang bernama Giant & Suneo.
Eh ngaco, itu mah komik Doraemon.
Gua pribadi belum pernah membaca Novel Dilan termasuk menonton filmnya karena kurang menggemari Novel remaja. Novel asli Indonesia yang terakhir kali gua baca adalah 'Supernova' punya Dee Lestari dan Jomblo-nya Adhitya Mulya.
Meskipun gua belum pernah baca Novel Dilan tetapi gua sudah punya sedikit gambaran tentang Dilan yang gua dapat dari pelbagai referensi. Dilan itu misterius dan puitis, suka menggoda kecengannya dengan kata-kata manis.
Dari kacamata gua, bacotan ala Dilan itu emang pas dilakukan di era 90an tetapi sungguh tidak pas di era sekarang, dimana wanita sudah bisa membedakan mana tas yang merk BILABONG dengan tas yang bermerk BELIDONG.
Inget si Dilan, gua jadi teringat ama temen gua si 'Y'. Y ini besar di era Dilan dimana gombalan ala Dilan bisa membuat wanita terbang melintas cakrawala.
Saat gua masih kelas 2 SMA di Santa Maria 1, si Y yang usianya terpaut sekitar 5 tahun dari gua menghubungi gua di suatu hari. Ternyata si Y ini naksir ke adik kelas gua yang notabene adalah temen Gereja gua. Jadi, dulu itu gua, Y, dan M (cewek yang ditaksir si Y) adalah teman 1 Sekolah Minggu di Gereja.
Si Y mau memberikan kejutan ke M yang besok bakalan berulang tahun. Kejutannya adalah Y dan gua bakalan menyelinap masuk ke Santa Maria di Malam hari, masuk ke kelas si M buat simpen hadiah ulang tahun di atas meja M dan bikin ucapan selamat di papan tulis.
Sungguh sangat romantis sekali, iya romantis kalau dilakukan di era Dilan tetapi TIDAK di era sekarang.
Lanjut,
Gua dan Y berhasil masuk ke ruang kelas M di suatu Malam setelah bernego dengan satpam. Y lantas meletakkan sekuntum bunga mawar dan sekotak coklat di atas meja M. Kalau gua yang jadi si M terus diajak pernikahan dini sama si Y, gua langsung mau da (betapa murahnya si Sani itu).
Belum cukup dengan sekuntum mawar dan cokelat, Y yang emang jago menggambar langsung menggambar ucapan ulang tahun di papan tulis. Dia juga nulis puisi yang judulnya 'SAJAK MERINDU' di papan. Gua inget banget isi puisinya gini:
"Saat sepi, aku teringat kamu. Dalam heningnya malam, bintang di langit seolah membentuk wajah indahmu. Sajak merindu ini dibuat oleh pria yang setia menunggu kamu"
Dulu gua anggap 'SAJAK MERINDU' ini keren banget, gua ampe salin itu 'SAJAK MERINDU' buat gua kasih ke gebetan pas SMA. Tetapi itu KEREN kalau dibuat di era Dilan tapi SANGAT TIDAK KEREN kalau dibuat di era sekarang.
"Cie yang dapat kejutan. Suka gak lu?" tanya gua ke M ketika kita berpapasan di kantin. Tangan gua lagi megang lontong sayur abis jajan di kantin
"Itu kerjaan lu ya?"
"Enggaklah, gak mungkin gua buat gituan. Lu pasti tau siapa yang buat"
"Bilangin, itu FREAK banget. Jangan buat kayak gitu lagi ah, malu gua" jawab si M. Ternyata 'SAJAK MERINDU' tidak berhasil membuat M terkesan tapi dia malah TAKUT.
Untung itu 'SAJAK MERINDU' belum gua pakai buat chat gebetan, bisa-bisa gua dianggap FREAK juga -_-
Kenapa tetiba ngomongin soal 'Dilan' karena di suatu hari, gua dapat penumpang yang tidak terduga yaitu Guru Bahasa Indonesia si Pidi Baiq, penulis Novel Dilan.
"Kamu tau kan Pidi Baiq yang bikin Novel Dilan? Itu murid saya dulu. Orangnya cuek dan idealis banget waktu masih SMK" kata Bu Maya.
Bu Maya juga nyebut nama Sindentosca sebagai murid yang pernah di ajar dulu, itu loh Sindentosca yang nyanyi lagu 'Kepompong'.
"Kamu sudah baca Dilan belum? Disana penggambaran Sekolah Dilan kan punya halaman luas, itu teh ya sekolah yang Ibu ajar. Sok aja kamu cek, ada gak Sekolah lain yang punya halaman seluas ini"
Dan bener, pas gua masuk ke SMK yang letaknya ada di daerah Cijaura Hilir itu, halamannya luas banget. Gua sendiri gak tau bagaimana penggambaran Sekolah si Dilan karena belum pernah baca novelnya tetapi kalau dibilang halamannya luas emang bener ini Sekolah luas banget.
"Bu Maya, kalau menurut Ibu si Dilan tuh Pidi Baiq atau bukan sih?" tanya gua.
"Kalau kata saya mah bukan ya karena saya tau nakalnya Pidi waktu sekolah. Mungkin itu gambaran Pidi Baiq tetapi ada sedikit dramatisasi. Tapi kalau kata saya mah bukan sih" jelas Bu Maya.
"Yang kayak gitu mah gak asah dipikirin, nikmati saja karyanya"
Betul Bu Maya, tidak perlu kepo. Nikmati saja karyanya dan biarlah hal diluar itu tetap menjadi misteri.
......................................................................
Gua sering menulis kalau tujuan utama gua nge-GOJEK adalah untuk bahan menulis di blog. Dan karena sampai sekarang banyak yang suka (mayanlah punya beberapa pengemar cantik, hihi), gua masih rutin menulis soal Ojol.
Gua pun tidak munafik kalau tujuan gua menulis goal Ojol di Blog Adalah untuk mengejar Adsense. Tetapi setelah hampir 2 tahun gua menulis soal Ojol, gua menemukan 'kesenangan' lain.
'Kesenangan' yang menurut gua tidak bisa diukur dari Adsense semata tetapi lebih dari itu, banyak hal dan pengalaman menarik yang gua dapat. Dan tenang, masih banyak stock cerita lain yang belum gua tulis loh.
Kamu sendiri, sudah bosen belum baca tulisan Ojol gua?
Klik bisa jelas |
Klik biar jelas |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar