Minggu, 03 Januari 2021

Holiday

Di libur Natal dan tahun baru ini, gua sudah memiliki beberapa plan. Rencana awal gua adalah gua mau menyusun lego yang baru gua beli, membaca buku dan komik yang sudah lama menumpuk dan melanjutkan menonton serial Better Call Saul yang lama tertunda.

Kebetulan saat itu, pasangan (baca: calon istri) sudah janjian bareng Maria Vania buat liburan bareng di Dusun Bambu. Si Maria dapat endorse buat menginap 3 hari 2 malam dan dia ngajak Deb buat liburan bareng.

Gua juga awalnya diajak tapi gua tolak halus karena ini kan liburan keluarga jadi rasanya awkward kalau gua ikutan join. 

Dusun Bambu ternyata sudah berganti konsep. Dari yang harga tiket masuknya sebesar 30rb kini melonjak menjadi 150rb. Kalau dulu belum ada Villa sekarang sudah dibangun sekitar 6 Villa dengan konsep menyatu dengan alam.

....................................................................

Tetapi rencana gua terpaksa berubah sedikit karena Debi ternyata ada urusan di Pagi hari jadi dia tidak bisa ikut dalam rombongan mobil Maria. Jadinya gua yang antar dia ke Dusun Bambu.

Jarak Dusun Bambu memang cukup jauh karena letaknya di ujung kota Cimahi, patokannya dekat Curug Cimahi yang terkenal itu.

Jam 2 Siang di tengah cuaca yang mendung kita berangkat menuju Dusun Bambu. Kalau biasanya kita lewat arah Terminal Ledeng, untuk kali ini kita menjajal jalan lewat Kolonel Masturi. Ternyata itu bukan merupakan keputusan yang tepat karena jalan jadi terasa lebih jauh dari sebelumnya.

Hampir 1 jam di jalan akhirnya kita sampai juga ke Dusun Bambu. Masuk gratis dengan kata kunci "Temannya Maria Vania" dan kita langsung diantar menggunakan boogie car menuju saung tempat Maria dan keluarga sedang bersantap siang.

Untuk pelayanan gua acungin jempol. Service-nya sangat memuaskan, pokoknya betah deh.

Sesampainya di saung tempat Maria sedang bersantap, gua memperkenalkan diri ke orang tua dan kakak ipar Maria yang kebetulan ikut.

Makanan yang tersedia di atas meja luar biasa banyak dan enak-enak. Harganya mayan banget, di atas 100k untuk 1 porsi, mantap. Gua dan Debi dipersilahkan makan sambil melihat danau buatan yang keren. Suasananya cozy banget, nyaris deh gua ketiduran saking enaknya.

Setelah beres makan, Maria kemudian diajak untuk mengambil gambar di atas danau buatan naik sampan. Untuk promosi Dusun Bambu di media sosial milik Maria yang sudah memiliki 3jt followers itu.

Kita mendapat 2 sampan. 1 sampan diisi oleh Maria sekeluarga dan 1 sampan lagi diisi oleh gua dan Debi. Ada ketakutan sampan akan terbalik mengingat ini sampan bawa muatan besar dalam diri gua, wkwkwk.

Sampan Maria didayunh oleh crew dari Dusun Bambu sedangkan sampan yang ditempati gua dan Debi dikayuh oleh gua si pengayuh profesional.

Gua yang belum pernah berpengalaman sebelumnya mendayung sampan mengalami kesulitan luar biasa. Kalau gua nonton di Discovery Channel kok berasa gampang ya. Dayung dikit langsung melaju. Ada buaya depan sampan langsung diketok pake dayung dan buayanya kabur.

Lah gua, sudah didayung setengah mampus sampai otot tangan kram tapi gak maju-maju ini sampan. Giliran maju kok arahnya gak beraturan, mau belok kanan malah lurus. Giliran diarahin ke kiri malah lurus ke kanan.

Susah Nying

Setelah 10 menit mendayung, gua pun menepi. Pelajaran dari 10 menit mendayung ini adalah gua sepertinya tidak memiliki bakat menjadi pendayung yang handal.

Maria sendiri masih di atas sampan karena dia harus buat konten promosi Dusun Bambu. Kalau kalian liat di IG Maria ada foto sensual Maria sedang berada di atas sampan, foto itu diambil di danau buatan yang gua tulis tadi.

Satu hal yang gua rasakan ketika sedang berlibur bersama artis terkenal adalah banyak orang yang memandang. Dari yang memandang mutlak, melirik sampai mengajak buat berfoto bareng. Apalagi Maria ini punya image sexy dengan busana yang sedikit terbuka jadi tiap ada lelaki yang lewat pasti aja matanya, ehem, NACKAL, hihi.

Gegara ini juga gua banyak dapat DM nakal dari temen-temen gua yang haus akan kasih sayang dan belaian kasih sayang dari lawan jenis.

"F*CK" DM si Ambu begitu liat story gua bareng Maria

"Anjing, gak ngajak-ngajak" DM si Panji Respati

"Besar dan Padat" DM si Banu cabul

"Ngaceng ya lu" 

Kalau boleh jujur, gua malah ngerasanya malah biasa aja secara gua kenal Maria sudah lama, sejak masih duduk di bangku SMA, dimana dia sering nebeng gua balik. Pernah gua ceritain, rumah dia di daerah Maleber sedangkan gua di Cicadas, ujung ke ujung tapi berhubung Maria cantik jadi gak apa-apa deh anter jauh juga.

Beda kasus kalau itu si Banu yang minta diantar. Iya gua anter kok tapi gak akan anter sampai ke rumah tapi anter ke pintu angkot terdekat.

Nah karena faktor kenal sudah lama itu, gua jadi merasa biasa aja dekat dengan perempuan yang dibilang sebagai 'wanita pemersatu bangsa' dengan followers Instagram hampir 3jt itu.

....................................................................

Selama Maria membuat konten, gua lebih banyak ngobrol dengan orang tua Maria. Mereka bercerita banyak soal pengalaman mereka berlibur di luar negri sampai soal karir Maria yang memang sedang terang bersinar.

Selain mempromosikan Dusun Bambu, Maria juga harus melakukan sesi foto untuk barang endorsment. Wah, pokoknya capek deh. Gua aja yang ngelihatnya capek banget. Biar dapat endorse full tetapi tetap saja Maria harus bekerja untuk mempromosikan Dusun Bambu.

Gua sempat liat ada produk kecantikan dari Felycia Angelista yang endorse si Maria dan beberapa produk kecantikan lagi. Setelah buat konten, konten tersebut harus diedit lagi supaya maksimal belum lagi selain endorse, Maria juga harus bikin konten TikTok. 

Treatment dari Dusun Bambu kepada Maria sekeluarga termasuk gua, mantap bener. Semua fasilitas nomor satu dikasih agar kita semua puas. Makannya juga enak semua terutama Wagyu Steak seharga 175rb yang empuk bener.

Gua yang biasa mentok makan steak tepung ala Waroeng Steak sedikit terintimidasi gegara makan Wagyu Steak ini. 

Besoknya, kita diantar ke tennant kopi dan teh yang ada di Dusun Bambu. Maria mengambil gambar untuk proses pembuatan kopi dan teh yang dilayani langsung oleh owner sedangkan gua, Deb dan orang tua Maria duduk sambil meunggu syuting.

Gua datang ke tennant Teh Walini dan dihadapkan banyak pilihan  Gua yang biasa nyeduh teh Sariwangi agar keder juga liat teh dengan berbagai macam rupa.

Cara paling gampang pun terlintas di kepala yaitu nanya "Paling best seller apa ya Teh?"

"Teh warna biru...bla...bla..." si Teteh langsung menjelaskan panjang lebar soal Teh berwarna biru. Gua yang mentok di Teh Sariwangi cuma sok iye sambil bergunam "Oh ya" atau "Wah, kayak gitu ya"

Setelah mendapat penjelasan yang tidak gua mengerti akhirnya gua memilih teh berwarna biru tersebut. Gua icip bersama orang tua Maria dan Debi. Rasanya gimana San?

ANJIR, PAHIT BENER kayak air kencing onta. Gua yang tidak terbiasa minum minuman pahit sekali teguk teh biru juga sudah nyerah.

Setelah teh biru, kita dihidangkan kopi dari Dusun Bambu. Mereka punya spesialis kopi campur wine yang menghasilkan rasa yang tidak biasa untuk pecinta kopi. Gua yang mentok di kopi sachetan Torabika mencoba untuk icip sedikit kopi campur wine itu.

Rasanya? Ehm....Ehm...

Setelah icip kopi dan teh kita berencana buat breakfast tetapi sebelum breakfast, Maria mau balik ke kamar dulu. Dia mau bikin konten buat akun YouTube miliknya.

Wah asyik nih, konten Maria di YouTube kan kebanyakkan konten senam yang memamerkan kemolekan tubuh kan? Gua inget ada konten "Senam untuk Mengencangkan Miss V" yang ditonton hampir 10jtx. Gua menunggu ajakan seperti ini:

"San, bantuin gua bikin konten dong. Lu yang megang kamera ya"

 "Siyap bosque dengan senang hati"

Tetapi sayang sekali hal itu hanya menjadi angan-angan saja karena permintannya adalah "San, temenin Mama ama Papa ya. Gua ama Debi bikin konten dulu"

Hmmmm...

Jadilah gua bertiga breakfast duluan. Menunya enak-enak terutama Main Course dengan dory tepungnya. Kalau gua gak jaga image, rasanya gua bakalan kalap ambil semua deh.

Di meja makan kita ngobrol sembari menunggu Maria datang. Cerita banyak hal mulai dari awal karir Maria sampai bisa seperti sekarang. Tapi ada yang menarik yang gua tangkap adalah orang tua Maria tidak diperbolehkan memiliki akun IG oleh Maria.

Sepertinya gua tahu alasannya kenapa. Belum tentu Mama dan Papa Maria kuat baca komentar-komentar negatif dan cabul di IG Maria. Lah jangankan Maria, Mama gua aja baca komentar becanda aja suka ditanggapin serius.

Hampir 1 jam menunggu akhirnya Maria beres juga bikin konten. Breakfast harusnya udahan jam 10 Pagi tapi karena Maria belum datang, diundur jadi jam 11 Siang.

Enak bener ya jadi public figure bisa ngantur jadwal sendiri, wkwkwkwk

Satu hal yang gua perhatikan adalah ada service lebih untuk Maria. Gua inget ketika kita lagi makan malam dan suasana Lembang memang dingin banget kan, Maria minta ke waiters:

"Mas, ini dingin banget. Bisa dinyalakan penghangat gak Mas?

Dengan gercap Waiters langsung menyiapkan penghangat. Gak cuma 1 tapi 2 langsung dinyalakan. Pas Pagi hari, air di Dusun Bambu mati mendadak karena Malamnya hujan lebat yang menyebabkan tersendatnya aliran air ke Dusun Bambu. Maria protes dan gak lama kemudian langsung dibawakan air galon Aqua.

Mantap berasa Raissa mandi pake air galon Aqua.

Coba kalau itu misalnya gua yang minta. "Mas,ini saya mau mandi tapi air-nya gak ngocor", mungkin bakalan dijawabnya gini "Kakaknya keluar Dusun Bambu nah ada SPBU di sebelah kiri kan. Numpang mandi aja disana, sabun kamu sediakan".

......................................................................

Liburan bareng artis femes berarti harus siap mendapat pertanyaan tidak terduga. Semisal "Kakak tuh Kakaknya Mbak Vania ya?" atau yang lebih extreme "Kakak tuh Managernya Mbak Vania ya?"

Yang jadi pertanyaan gua kok gak ada ya yang nanya "Kakak tuh pacarnya Maria ya? Kok hebat sih menyembunyikan hubungan kalian sampai tidak terendus infotainment?

Berhubung gua dikira Manager Maria, beberapa orang datang menghampiri gua dan bilang pengen difoto bareng Maria. Permintaan yang langsung gua sampaikan ke Maria dan langsung disanggupi oleh Maria.

Jadilah gua dan Debi yang jadi fotografer dadakan. Untungnya sifat Maria baik dan gak keberatan tiap ada yang ajak foto. Gua pernah lihat dengan mata kepala sendiri, ada orang yang dimarahin gegara minta foto bareng oleh seorang artis terkenal.

"Kamu gak tau ya saya lagi makan? Bisa nanti aja gak sih?"

Mungkin fans itu salah karena minta foto karena si artis lagi diajak makan tapi reaksinya kurang bagus menurut gua. Padahal gak ada ruginya sih foto bareng buat fans senang. Malah si artis dapat publikasi positif dari fans kan? Bener gak?

Sebelum pulang, Maria mau bikin konten lagi. Konten bersepeda mengelilingi Dusun Bambu sekaligus bikin video TikTok. Di siang hari yang panas, kita bersepeda memutari Dusun Bambu demi sebuah konten, hahaha.

Oh ya, gegara gua ikut nampang di IG Story yang diupload Maria, gua dapat banyak DM (lagi) yang nanya-nanya soal Maria dong. Kalau gua jahat rasanya gua tinggal bilang gini "Lu mau handuk bekas Maria pakai? Sini beli ke gua lah"


Tapi karena gua menjaga privacy Maria, gua gak balesin DM-DM yang nanya-nanya soal Maria dari orang yang gak gua kenal secara pribadi.

Bersamaan dengan berakhirnya konten bersepeda berakhir juga liburan gua selama 3 hari di Dusun Bambu. Gua dan Debi diantar sampai ke parkiran oleh orang tua dan mobil Maria. Parkiran untuk tamu hotel dan pengunjung memang dibedakan.

"Thanks ya. Sampai ketemu lagi" kata gua sambil mengepalkan jari dan menepuk kepalan jari Maria

"Terima kasih Om dan Tante" lanjut gua

Tidak lama kemudian mobil Maria berangsur pergi meninggalkan gua berdua di area parkiran umum.

"Selamat datang di kehidupan sebenarnya" kata gua ke Debi sembari berjalan kecil.

Debi hanya tersenyum kecil membalas celetukan gua tersebut.

Tidak ada komentar: