Jumat, 27 Juli 2018

Di Balik Jendela

Gara-gara si Arya bikin film pendek dan gua gagal jadi cameo 5 menit karena telat datang pas syuting sehingga posisi gua diganti si Bangsapraja (baca postingan gua sebelum ini), gua jadi tertarik lagi bikin script buat film pendek.

Jelek-jelek gini waktu gua masih SMP, gua pernah ikutan bikin script film pendek yang digagas oleh merk pasta gigi terkenal dan masuk 30 besar. Gua kandas di 30 besar dan gak dapat hadiah apa-apa tapi dapet pengalaman dan kebanggaan sendiri secara gua masih SMP.

Script yang gua buat dulu tentu berasal dari pengalaman pribadi karena semua tulisan  gua idenya harus datang dari pengalaman gua sendiri atau minimal gua terlibat di dalamnya supaya gua bisa menulis dengan detil dan lengkap.

Script gua dulu judulnya 'Ayunan Sepeda', cerita tentang anak sekolahan yang lagi naksir ama adik kelasnya dan setiap sore dia ke rumah si pacar sambil mengayuh sepeda dan setiap dia ke rumah si pacar dia selalu membawa wingman atau side kick. Semuanya terasa lancar sampai suatu hari, entah kenapa hari itu banyak sekali gangguan sewaktu si tokoh utama itu hendak pergi ke rumah pacarnya padahal hari itu adalah hari special untuk keduanya.

Jelas ini cerita dari pengalaman pribadi gua karena waktu SMP, gua kalau pacaran pasti naik sepeda dan hampir selalu bawa si Ambu buat jadi wingman. Tapi si Ambu mah gak ikut pacaran, gua suruh tunggu dia di depan Masjid dengan iming-iming "Habis dari sini, gua traktir Dallas Fried Chicken, Mbu"

Dallas Fried Chicken itu nama merk Ayam tepung yang harganya 2.000-3.000 yang dijual di pinggir jalan. Gak tau itu daging apaan yang penting enak lah dan bikin kenyang perut

Gua senang, pacar senang, Ambu senang dan Malamnya si Ambu laporan kalau dia mencret akut gegara makan Ayam tepung 2 rebuan.

...................................................................

Mikir keras akhirnya gua nemu cerita yang bisa dipakai buat script film pendek. Judulnya 'Di Balik Jendela' dan cerita ini datang dari tahun 2013, saat gua masih pacaran dengan Miss. R

Tahun 2013, saat kita masih berpacaran kita terpisah dengan jarak. Rumah dia emang di Bandung dan lumayan dekat ama rumah gua, 10 menitan aja tapi dia kerja di Jakarta dan pulang 1 bulan 1x karena harus berhemat. Ongkos Bandung - Jakarta itu biar naik Travel yang paling murah sekalipun tetap aja harus keluar minimal 150rb.
 
Kalau dia gak pulang, gua yang berkunjung ke Jakarta, ganti-gantian aja. Saat itu gua masih merintis Clobberin Time, penghasilan sudah mulai lumayan tapi tetep aja gua harus tetap selektif dalam hal pengeluaran karena namanya juga masih merintis usaha.

Kalau misalnya gua ke Jakarta, gua biasanya pergi Jumat Pagi terus ketemu pas dia jam makan siang dan setelah itu dia kembali ke kantornya dan gua ketemu beberapa buyer Clobberin Time terus lanjut ketemu  jam 6 Sore sampai Malam.

Biasanya kita ngobrol dan makan di daerah Sarinah karena disana ada Pool Travel buat gua pulang ke Bandung. Makannya kalau daerah Jakarta itu gua paling hafal daerah Sarinah secara tiap pacaran gua selalu disana, huehuehue.

Tapi ada 1 hal yang mungkin dia gak tahu karena Travel disana itu cuma sampai jam 9 Malam dan hari Jumat itu adalah hari dimana orang Bandung di Jakarta otw pulang ke Bandung jadi gua sering banget gak dapat Travel. Ya namanya juga orang jarang ketemu ya sekalinya ketemu pasti pengen lama kan jadi kadang jam pulang juga gak dipedulikan, maklumlah.

Gua selalu ngomong ke Miss R kalau gua sudah naik di mobil travel buat otw pulang padahal belum karena tidak ada travel yang berangkat setelah jam 9 dan kalaupun ada, kecil kemungkinan gua bisa naik karena yang ngantri yang sudah luar biasa banyak.

Jadi apa yang gua lakukan? Yang gua lakukan adalah 'menginap' di McDonalds Sarinah sambil menunggu fajar tiba supaya gua bisa naik Travel yang jam 5 subuh. Kenapa gak nginep di Hotel aja San?

Jawabannya ya itu tadi, gua masih merintis usaha sendiri jadi gua harus benar-benar selektif. Gua mikir gini, gua hanya perlu bertahan sampai jam 5 subuh dan setelah itu pulang. Sayang kan kalau misal kita harus nginep di Hotel padahal cuma dipake buat tidur sebentar?

Sekali lagi harap maklum namanya juga baru merintis usaha, belum seperti sekarang jadi setiap pengeluaran harus diperhatikan betul. Nginep di rumah buyer atau saudara sebenarnya bisa aja tapi gua gak mau ngerepotin orang jadi 'menginap' di McD adalah opsi terbaik buat gua. Oh ya Miss R sendiri gak pernah tau kalau gua 'menginap' di McD karena gua emang sengaja gak kasih tau dia supaya dia gak khawatir.

......................................................................

Saking seringnya menginap, gua sampai hafal alur McD setiap hari Jumat. Biasanya jam 11 malam sampai jam 1 Malam itu para gay datang buat berkumpul. Dan gua bilang ini bukan Gay yang kelas kampung tapi yang putih, bersih dan ganteng.

Pernah gua lihat ada 1 cowok ganteng, bersih, putih terus dia lagi nelpon gitu kan. Dan pas dia nelpon, aslinya keluar dong sampai gua takut sendiri.

"Ih, kamu kenapa gak jadi datang? Aku kan sudah nungguin kamu, sebel deh" Kamu bayangkan cowo kekar, putih dan bersih tapi berbatang terus ngomongnya melambai gitu.

Pernah juga gua lagi duduk terus ngerasa diperhatiin ama cewek, kita sempet curi-curi pandang dan pas gua tilik-tilik kok ada TEMBOLOKnya eh JAKUN maksudnya. Ternyata ini cewek berbatang.

Setelah gay bubar, biasanya rombongan yang habis dugem yang datang. Pernah gua lihat ada 4 orang yang masuk ke McD, 2 orang masih fresh dan normal tapi 2 lagi keliatan parah banget. Si cewek matanya merah banget, mungkin habis mabok dan yang cowok dari pertama dia masuk sampai mereka keluar, dia cuma merem sambil menundukkan kepala.

Bahkan paket burger yang dibeliin ama temannya sama sekali gak disentuh. Gak tau lagi mabok, gak tau lagi sakauw. 

Jam 4 subuh biasanya keadaan McD sudah mulai sepi dan tinggal gua seorang diri ditemani cleaning service McD yang ngepel lantai dan jendela untuk persiapan besok Pagi. Gua duduk di balik jendela sambil memikirkan banyak hal, terutama yang gua pikirkan adalah gua harus jadi orang sukses dan usaha gua bisa berkembang supaya gua gak nginep di McD terus dan bisa membahagiakan orang tua dan pasangan.

Buat orang yang suka begadang mungkin bukan masalah ya tapi berhubung gua selalu tidur teratur dan gak pernah begadang, hal itu menjadi sedikit masalah buat gua. Waktu terasa begitu lambat karena gua juga gak tau mau ngapain di McD dan yang cuma bisa gua lakukan adalah duduk melamun di balik jendela sambil menunggu subuh datang.

..............................................................................

Pengalaman itu yang kemudian bakalan gua angkat di script film pendek yang judulnya "Di Balik Jendela".

Sedikit menyimpang, gua yakin semua pria mempunyai cara masing-masing saat mereka sedang mengalami patah hati.

"Lu pas ditinggal si Miss. S, apa yang lu lakuin bor?" tanya gua ke si Arya dalam sebuah obrolan.

"Gua ngegambar" kata si Arya sambil nunjukkin buku sketsa isi gambar dia.

Gua buka buku sketsa si Arya dan takjub liat buku dia yang isinya gambar sketsa Miss. S. Gua heran dan gak nyangka kok si Arya bisa sampai gambar sketsa sebagus ini.

"Gua sebelumnya emang gak bisa gambar tapi buat membunuh rasa sepi gua, gua jadi gambar muka dia tiap Malam karena ingatan tentang dia masih menempel di kepala gua"

War biasa. Putus cinta ternyata bisa bikin orang jadi jago menggambar. Selain menggambar, Arya juga cerita kalau hampir setiap hari dia chat ke Miss. S tapi gak pernah dibalas. Biar gak dibalas tapi si Arya tetep chat seolah gak ada apa-apa.

Maksudnya gimana?

"Iya gua kan pasti chat dia di Pagi hari, ngucapin selamat pagi. Gak pernah dibalas sih dan kalau gak dibalas ya gua chat lagi, ceritain hari ini gua ngapain aja terus nanya kabar dia meskipun gak pernah dibalas, cuma dibaca aja"

Ini sedih. Gua membayangkan rasanya pasti gak enak banget, kita cerita panjang lebar tapi cuma dibaca, gak pernah dibalas dan itu dilakukan si Arya setiap hari. Cerita tentang apa yang dia lakuin tapi gak pernah direspon.

"Tapi hal itu membuat gua jadi belajar. Ketika gua ditinggal lagi ama orang yang gua sayang, gua sudah jadi jauh lebih kuat" kata Ary.

Arya juga cerita kalau saat Malam datang dan dia lagi gak pengen gambar, yang dia lakukan adalah cari jurig alias hantu pakai aplikasi Ghost Hunter. Rasa patah hati bahkan bisa mengalahkan rasa takut.

Kalau lu, apa yang lu lakuin San saat patah hati?

Biasanya gua menulis agar pikiran dan jiwa tenang tapi yang lebih sering gua lakukan adalah melamun dan berpikir di balik jendela sambil mencari sendiri jawaban untuk banyak pertanyaan tentang hubungan yang kandas ini.

..............................................................................

Proses penulisan script 'Di Balik Jendela' sudah hampir rampung dan gua tulis di sela-sela rutinintas gua. Biasanya di Malam hari pas sampai rumah, gua langsung geber buat menulis (jarang-jarang nih karena biasanya kalau sampai rumah, yang gua lakukan adalah baca komik atau main Gameboy).

Tapi yang sedikit menjadi masalah adalah gua belum kunjung menemukan narasi yang pas untuk memulai cerita ini. Hampir 5x narasi yang sudah gua buat, gua hapus lagi karena merasa kurang sreg sampai akhirnya gua menenukan narasi yang pas, disaat gua sedang melamun di balik jendela kamar gua.

Di Balik Jendela (Ide Cerita by: Stefanus Sani)

Narasi: Hal apa yang paling menyakitkan yang terjadi di hidup ini? Mungkin saat kamu diitinggal saat sedang sayang-sayangnya. Menyakitkan melihat orang yang pernah kamu sayang kini bahagia dengan orang lain dan kamu jatuh terpuruk sendiri tanpa dia mempedulikan kamu lagi. Melihat dia sedang tertawa bahagia dengan pasangan barunya dan kamu hanya bisa diam sembari meyakinkan diri kamu bahwa semua akan baik-baik saja walaupun kamu tahu tidak pernah tahu kapan hari itu datang. Tetapi rasa kecewa itu akan membuat kamu menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya dan saat waktunya tiba, rasa sakit hati itu akan berubah menjadi motivas berlipat yang akan membawa kamu semakin tinggi lagi. 

Terkadang pria membutuhkan rasa sakit agar dia bisa menjadi pria yang lebih baik lagi dan ini adalah cerita tentang arti merelakan.

Gua setuju, terkadang kita membutuhkan rasa sakit agar kita bisa belajar dari kesalahan agar kita bisa naik ke level yang lebih tinggi lagi,

 

Sabtu, 21 Juli 2018

Rest Area

Gua memiliki masalah dalam hal berkonsetransi. Masalah ini sudah ada sejak gua kecil dan keluhan dari Guru setiap Mama or Papa gua ambil raport gua adalah "Stefanus ini anaknya susah konsentrasi, gak bisa diem".

Gak salah sih karena sampai sekarang gua pun merasakan hal demikian. Contohnya kecilnya adalah kalau gua lagi beribadah ke Gereja setiap hari Minggu. Pas Pendeta lagi khotbah, pasti ada moment dimana gua keluar buat ke Toilet. Sebenarnya mah gak ke Toilet tapi gua keluar Gereja buat cari angin. Karena di dalam gua susah berkosentrasi.

Sewaktu gua kecil gua dianjurkan buat rajin baca karena membaca katanya bisa melatih konsentrasi dan karena itu, sampai sekarang gua demen banget baca. Gua lahap semua buku, komik dan majalah, prinsip gua cukup 1 biar gak pintar secara akademis tapi setidaknya jangan goblok kalau lagi ngobrol ama orang. Malu kalau cuma 'hah-heh-hoh' doang kalau lagi ngobrol.

Tapi itu pun tidak sepenuhnya membantu karena gua sering mengalami missing ketika membaca. Contohnya gini, gua lagi baca Novel Harry Potter, lembar demi lembar gua baca dan sampai di titik "Ron Wesley pun kemudian mencium Hermione Granger".

Terus gua baru sadar, ini kenapa si Ron main cium ke si Hermione. Sebelum mereka cipokkan, mereka sudah ngapain aja ini. Gua balikkin lagi lembar demi lembar dan gua baru sadar 5 lembar yang gua lewat itu meskipun sudah gua buka dan baca tapi gua gak konsentrasi bacanya jadi gua gak ngeh kenapa tiba-tiba si Ron udah main cium ke si Hermione.

.............................................................

Dalam hal menulis pun gua sebenarnya agak kesulitan untuk berkonsentrasi. Gua kagum dengan temen gua si Arya yang sama-sama suka menulis dan dalam 2-3 jam tulisan dia langsung jadi karena dia berkonsentrasi penuh beda dengan gua yangbisa berjam-jam bahkan bisa berhari-hari. Di ruangan kerja gua ada banyak komik/majalah, ada juga Game Boy/PSP jadi banyak sekali gangguannya.

*Ah main dulu Tetris 1x deh sebelum nulis* atau *Ah baca dulu deh komik Detective Conan, penasaran siapa yang jadi pembunuhnya* atau *Ah jajan Cilor dulu deh di depan rumah*. Hal-hal kecil seperti itu memang sangat menghambat tapi selalu aja gua lakukan, hahahaha.

Oleh karena itu, gua membutuhkan tempat yang sepi dan nyaman ketika gua sedang bekerja. Sampai detik ini, gua belum pernah bawa laptop terus bekerja di Starbucks atau McDonalds misalnya. Mengapa? Karena ya itu tadi, gua tau gua tidak akan bisa berkonsentrasi kalau gua ada disana.

Ada 3 tempat yang biasa gua pake buat menulis dan sering gua tulis di blog, pertama adalah ruangan kerja gua pribadi, kedua adalah Food Court sepi di Mall Lucky Square yang deket rumah gua dan ketiga adalah di Warung Darurat, Cafe punya temen gua si Arya.

Warung Darurat letaknya ada di Jalan Dipati Ukur, deket kampus UNPAD dan dalam 1 Minggu gua bisa 3-5x kesini, biasanya Malam hari sehabis gua beraktivitas. Posisi menulis favorit gua ada di pojok kiri karena darisana gua bisa menulis sambil melihat keadaan di luar. Mayanlah pembersihan mata liat yang menyegarkan. Oh ya Wi-Fi disana lumayan kencang jadi bisa dipakai buat donlod file 'itu'.

Maksudnya file Discovery Channel, proses singa melahirkan. Gitu loh

Selain itu, gua juga sering nitip produk Clobberin Time disini jadi kalau ada buyer yang mau beli dan kebetulan gua gak bisa ketemu, biasaya gua suruh ambil dan milih langsung disini.

Tapi sayang, kelangsungan Warung Darurat sudah berakhir karena biasa sewa yang semakin mencekik, 25jt/tahun dan karena biaya sewa yang terus naik maka Arya memutuskan buat pindah dan cari tempat lain.

Untuk perpisahan sebelum pindah, Arya berencana bikin film pendek buat dilibatkan ke sebuah Festival. Film ini didasari dari cerita pendek temannya dan siapa temannya? Kalian pasti tau-lah siapa, hahahaha

Gua baca scriptnya dan asli keren dan detil bener. Gua pun bakalan jadi cameo di film ini, cameo sekitar 5 menitan. Gua dapet peran sebagai cowok tajir tapi lupa bawa duit pas ngajak si cewek makan di restoran.

Dialog gua cuma ini "Eh, sorry, duit gua dipinjem ama Nyokap bisa pake duit kamu dulu gak" sambil pasang muka bingung karena gak bawa duit.

Ini nih yang namanya akting karena sampai detik ini, kalau gua lagi pergi ama kecengan atau pacar, gua selalu bawa dana yang cukup jadi gak ada ceritanya tuh gua minta dibayarin ama cewek.

Sebenarnya untuk peran ini, gua punya orang yang tepat si Dominikus Banu orangnya. Sebenarnya ini aib tapi gua gak tahan kalau gua ceritain, sebuah aib yang datang di tahun 2009 atau 2010, gua lupa.

Gua pernah nulis kan di tahun itu hobby gua dan temen-temen gua di GS Squad (Geng Sani Squad) adalah nongkrong di PVJ setiap Sabtu Malam (dulu itu kalau sekarang mah gua udah menghindari nongkrong gitu). Dulu di PVJ ada kolam di tengah Mall yang biasa dipakai buat duduk sambil ngunyah kacang sukro atau apalah.

Lagi enak nongkrong temen SMP gua si Bernard Bambang chat gua dan ngabarin kalau dia lagi di PVJ dan ajak ketemu. Bernard tuh temen SMP gua dan pas SMA dia pindah ke Australia.

Nama aslinya Bernard Gunawan tapi dipanggilnya Bernard Bambang karena nama bokapnya Bambang. Kadang dipanggil Bambs karena vokalis Band Samson kan namanya Bambang tapi panggilanya Bambs. Tapi gua lebih suka manggil dia 'Bambyfuck', Bamby tuh nama banci untuk nama Bambang dan untuk 'f*ck' kalian sudah tau kan artinya. Dah luar biasanya sampai hari ini si Bernard dipanggilnya masih 'Bambyfuck' dong, hahahaha

"Eh si Bambyfuck lagi di Bandung nih. Dia ajak ketemuan si Sushi Groove" kata gua sambil liatin sms dari si Bambyfuck.

Gua lagi duduk di kolam bareng Dedi, Banu, Ambu. Kita lagi mikir, kalau makan si Sushi Groove, kira-kira berapa ya. Maklum lah masih level anak kuliahan jadi ngepas semua dananya kecuali Dedi yang kaya raya tapi pelitnya kayak Saiton.

Dalam pemikiran gua, si Bambyfuck harusnya mah traktir gua karena gua pernah nolongin dia. Jadi si Bambyfuck ini kurang ajar, dia dibayarin ortunya buat kuliah di Australia eh si koplok bukannya kuliah dia malah ngekost di Bandung dong biar deket ama pacarnya.

Terus berhubung Ortunya kenal baik dengan gua dan percaya ke gua, dia memohon ke gua supaya kalau Mamanya nelpon ke gua, gua harus meyakinkan Mamanya si Bambyfuck kalau dia lagi kuliah di Australia dan gak lagi di Bandung.

"Tolongin gua please Ja, nanti kalau gua di Bandung gua traktir yang lu mau" kata si Bambyfuck di ujung telpon.

Bukan karena gua teriming-imingi janji si Bambyfuck makannya gua mau nolongin dia tapi lebih ke solidaritas antar temenlah.

Pemikiran gua sih gua bakalan ditraktir di Sushi Groove. Tapi si Dedi & Ambu gak yakin kalau liat track record si Bambyfuck yang sering meleset. Si Ambu ngingetin gua dengan cerita pas gua masih SMP sewaktu ujian Seni Musik dimana kita disuruh bikin lagu sendiri terus nyanyiin lagu itu.

Kebetulan si Bambyfuck kan dulu les gitar dan dia nawarin ke Ambu buat beli lagu guru lesnya, harganya 100rb. Karena kepepet si Ambu deal ama si Bambyfuck. 

Pas pembayaran beres eh lagunya gak pernah ada dan pas ujian si Ambu jadinya pake lagu gua dong yang gua buat dalam kurun waktu 15 menit sebelum ujian seni musik. Lagu tentang arti memberi, halah.

Emang sadis si Bambyfuck, udah tajir duit 100rb aja masih diembat -_-

..............................................................................

Si Banu setuju ama gua, kata dia "Kayaknya ditraktir deh San, dia kan udah lama gak ketemu kita"

Tapi untuk persiapan, gua cek dompet. 35rb dan gua gak yakin cukup buat makan di Sushi Groove. Si Dedi mah aman karena dia kan kaya raya, si Banu cuma bawa 20rb dan si Ambu bawa dana cukup tapi dia bilang ke gua, sayang kalau buat dipakai makan Sushi mah karena dia gak terlalu suka Sushi.

Maklum kita semua adalah 'Nasi Uduk Uduk Club'. Si Banu biar modal cuma 20rb tapi paling semangat buat ngajakkin kita pergi karena dia yakin kita semua bakalan ditraktir.

Gua sedikit ragu dan biar aman, gua tag si Dedi dulu, pinjem duit dia kalau misalnya harus bayar. Kita jalan ke Sushi Groove dan ketemulah ama si Bambyfuck dan pacarnya si Ika.

Cari tempat duduk dan sekarang di hadapan gua ada deretan Sushi yang harganya naudzubillah. Gua inget banget ada sushi isi 10 potong yang harganya 95rb.

Akhirnya gua menjatuhkan pilihan ke menu nasi berhubung gua gak suka Sushi. Gua lupa namanya tapi nasi itu isinya nasi, sayuran, potongan daging dan telur ceplok di atasnya. Terus makannya dicampur-campur gitu mirip nasi orek telor bikinan mama gua ini mah.

Makan dan ngobrol akhirnya sampai di sesi akhir dan sesuai dugaan si Ambu, eh ditagih dong sama si Bambyfuck, dia melupakan diri kalau punya janji balas budi ke gua.

Untung gua sudah nge-tag si Dedi dulu jadi aman ditalagin dulu dan ini dia BEST MOMENT yang gak akan gua lupain sepanjang hidup gua. Si Banu dengan muka (sok) lugunya ngomong gini ke si Bernard:

"Bamb, ngutang dulu ya. Gak bawa duit gua" sambil angkat tangan seolah dia adalah Biksu Budha yang sedang hidup selibat dan hidup suci gak makan daging.

Dia yang ngomong eh gua yang malu dengernya. Jir, gua malu banget ke si Ika, pacarnya Bambyfuck. Dan percayalah, sampai detik gua menulis ini, gua yakin si Banu belum bayar itu nasi orek telor ke si Bambyfuck.

Banu adalah orang pertama yang terlintas di pikiran gua ketika si Arya mau kasih peran 'Cowok tajir tapi lupa bawa duit' itu. Si Banu mah gak usah akting karena emang gitu orangnya. Tapi berhubung si Banu lagi kerja di Manado maka gua urungkan niat itu buat merekomendasikan peran itu tadi.

"Eh kalau bisa ada adegan pelukkan atau cium-cium dong kayak Ryan Gosling ama Rachel McAdams di film The Notebook" request gua

"Taekkkk" jawaban dari Arya untuk request gua itu.

Reading sebentar dan kata Arya gua sudah cukup bagus untuk memerankan karakter 'Cowok tajir tapi lupa bawa duit'. Gua kebagian syuting di hari Senen jam 4 Sore karena nungguin pemeran ceweknya selesai kuliah. Oh ya salah satu alasan gua dimasukkan ke film ini untuk menjangkau buyer Clobberin Time yang bejibun itu. Pemikirannya adalah tentu mereka penasaran kan liat mimin-nya Clobberin Time main film dan kalau penasaran tentu mereka gak akan keberatan buat nonton film itu. Lumayan buat nambah Viewers.

..............................................................................

Hari Senin pun tiba dan sialnya hari itu pekerjaan gua di Clobberin Time lagi padat banget. Dari janji jam 4 Sore eh gua baru nongol jam setengah 7 Malam. Apalagi gua gak dikabarin kalau syutingnya kapan mulainya jadi gua berasumsi kalau emang ada keterlambatan buat nunggu pemeran perempuan beres.

Pas gua datang jam setengah 7 Malam, kok suasana adem ayem seperti biasa. Malah ada si Bangsapraja lagi duduk sambil makan nasi goreng.

Dan ternyata syutingnya sudah beres karena lama nungguin gua dan kebetulan ada si Bangsa makannya dia didaulat buat gantiin gua. Anjer si Bangsa, peran 5 menit gua diembat juga.

 "Ya lu lama sih. Kebetulan si Bangsa datang jadi dia ajak yang suruh gantiin peran lu"

Gua sempet liat bentar dan ok juga nih akting si Bangsa, ada improvisasi segala, pura-pura nyembur nasi goreng pas ditagih suruh bayar. Meskipun gak jadi main tapi pas gua liat poster filmnya, masih ada nama gua ternyata. Terus gua nanya kok nama gua masih ada padahal gak jadi akting, jawabannya adalah

"Lu kan bawain kalender buat property syuting jadi gua masukkin nama lu" kata si Arya

Sungguh sesuatu yang tidak bisa dibanggakan sama sekali.

.......................................................................................................

Tahun 2011-2015 Rest Area gua ada di Kost si Riekal Fahmi/Erick di daerah Cisitu, Dago. Dia adalah buyer gua dan di tahun itu gua sering banget neduh disana. Itu adalah tahun dimana Clobberin Time masih merintis jadi sehari-hari, waktu gua habis di jalan dan Malamnya gua mampir kesana, buat tiduran atau makan karena di depan Kost si Erick ada angkringan yang enak.

2015-2016 Rest Area gua adalah kost si Gatot di Jatinangor, Sumedang. Ketika gua mengalami patah hati terhebat dalam hidup gua, gua nginep disana sampai 5 hari. Gak ngapa-ngapain hanya tidur-bangun-makan-nonton WWE dan tidur lagi. Terima kasih untuk Gatot yang sudah berbaik hati menyediakan Rest Area untuk gua saat patah hati terhebat itu. 

2016-2018 Rest Area gua ada di Warung Darurat. Gua pernah bilang ke Arya, "Bor, kalau suatu hari nanti gua bawa perempuan kesini artinya gua sudah yakin ke dia" dan sampai hari ini hanya ada 1 perempuan yang pernah gua bawa kesana, tanda gua sudah yakin biarpun gak tau dia yakin atau enggak, hahaha

2 hari yang lalu gua mampir lagi Kost si Erick di Cisitu Lama, si Eric mah sudah gak di Bandung karena dia sudah pindah ke Bogor. Gua jajan di angkringan dan aha, si Denny yang biasa jaga di Angkringan masih ingat gua dong.

Dia menjabat tangan gua dan nanyain kenapa gak pernah kesini lagi terus dia bilang pengen nonton WWE bareng lagi kayak dulu. Gua pilih beberapa menu angkringan dan minta ijin buat liat kost si Erick.

Gua buka pintu kost Erick, isinya sudah kosong melompong dan belum diisi lagi sejak si Erick pindah. Ah, gua jadi teringat gimana susahnya gua dulu waktu masih merintis si Clobberin Time, makan seadanya disini terus numpang tidur disini dan pulang larut malam.

Meskipun semua sudah berubah tetapi pasti ada satu moment dimana kita merindukan sesuatu hal dan ingin kembali mengulang hal tersebut untuk 1x lagi.