Senin, 11 September 2023

Cody Maverick

Gua punya keyakinan kalau banyak orang tua di era 90'an yang terinspirasi dari Bibble waktu memberi nama anaknya.

Temen di angkatan gua banyak banget yang namanya diambil dari Bibble, mulai dari Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Ribka, dll.

Termasuk gua yang nama depannya diambil darl salah satu nama nabi di Bibble yaitu Stefanus.

Sewaktu gua SMA aja, ada 4 orang yang nama depannya Stefanus. Ada gua Stefanus Sani, ada Stefanus Widyanto, ada Stefanus Pujo Laksono sampai Stevanus Rahman.

Dari 4 nama itu, yang bisa memegang nama keramat Stefanus adalah si Stevanus Rahman. Dia cerdik, luar biasa cerdik. Dia cerita ke gua kalau dia yakin bakalan ketemu orang yang namanya Stefanus juga. Jadi dia ngakunya kalau nama dia Stevanus doang padahal ada lanjutannya Stevanus Rahman dan nama di KK dia beneran 'Stevanus Rahman' dong.

Cerdik bener.

Jadilah selama 3 tahun di SMA, si pemilik nama Stefanus harus rela dipanggil dengan nama kedua mereka yaitu Pujo, Widi ama Sani.

Mungkin karena nama depan kita sama, gua merasa ada keterikatan secara emisonal dengan mereka. Stefanus Widyanto gak akan bisa gua lupain karena dia bantuin gua waktu ujian kelas 1 SMA padahal kita beda kelas loh.

Caranya? Ya ketemuan di WC buat kasih kertas berisi kunci jawaban, wkwkwk.

Stefanus Pudjo itu temen sekamar gua waktu Life in di desa dan si Stevanus Rahman temen nyontek waktu ujian kelulusan.

Dari fakta yang gua urai di atas makannya gua asli heran banget kenapa ada salah satu temen gua yang namanya simple banget.

Namanya DEDI. Iya D.E.D.I.

Okelah kalau misalnya pelafalannya namanya jadi Deddy atau Daddy tapi ini D.E.D.I.

Buat gua, nama ini terlalu simple di era dimana Ibu dan Ayah sedang terinspirasi dari nama-nama di Alkitab. Apa gegara nyokap si Dedi suka sama Dedi Dores gitu ya jadi dikasih nama Dedi tok.

Untuk membunuh rasa penasaran gua, gua iseng nanya ke si Dedi waktu lagi service motor di bengkel dia.

"Ded, napa nama lu harus D.E.D.I doang sih?"

"Tanya weh ke indung urang"

Dedi tidak mau menjawab dan malah nyuruh gua nanya ke Ibunya langsung.

...................................................

Mencari nama buat anak ternyata gak sesusah yang dibayangkan. Nama buat anak bahkan sudah gua temukan semenjak gua belum menikah, huehue

Referensinya tentu saja dari film dan buku, 2 hal yang sangat gua sukai.

Salah satu serial yang gua sukai adalah serial Breaking Bad yang dulu tayang di AMC.

Gua suka dengan nama salah satu karakternya yaitu Skyler, istri dari pemeran utama Walter White.

Skyler dipanggilnya Sky yang berarti langit.

Noted, gua simpan dulu nama ini.

Pilihan kedua adalah Eleanor. Nama ini gua ambil dari karakter di film The Peanut Butter Falcon yang rilis tahun 2019. Gua ingat banget nonton film ini sendiri dan di dalam bioskop kalau gak salah cuma ada 3 orang doang.

Bukan film blockbuster karena hanya film festival tapi ratingnya sangat bagus.

Apalagi Eleanor punya arti yang bagus. Artinya 'cahaya' dalam bahasa Yunani.

Pilihan ketiga adalah Zooey dari artis Zooey Deschanel yang pernah main di film Bridge to Terabithia dan Failure to Launch.


Harapannya ya semoga bisa secantik Zooey Deschanel lah, hihi.

Tapi pada akhirnya, semua nominasi nama itu rontok dengan sendirinya. Alasannya nama SKY dan Eleanor sudah banyak banget yang pakai.

Jadi terkesan pasaran karena banyak yang pakai. Untuk nama Zooey juga terpaksa di-cancel karena belakangan gua tahu banyak anjing yang dikasih nama Zooey 😅😅😅

Pilihan nama anak akhirnya jatuh ke nama 'Summer' dari film romantis (500) Days of Summer dan kebetulan yang memerankan karakter ini ya Zooey Deschanel.

Kenapa Summer? Kan ada tuh karakter namanya Autumn di film itu. Untuk itu, gua bisa bilang kalau nama Autumn kurang cocok dengan lidah orang Indonesia.

Gua takutnya orang keseleo lidah dari Autumn jadi Antum yang berarti 'Kamu' dalam bahasa Arab.

Setelah nama depan terpilih sekarang tinggal pilih nama kedua. Gak pikir panjang, gua sudah menetapkan nama keduanya adalah Abigail.

Inspirasi waktu gua lagi nonton film Joko Anwar, 'Perempuan Tanah Jahanam' dan salah satu nama cast nya adalah Asmara Abigail. Gua langsung jatuh cinta dengan nama Abigail apalagi Abigail punya arti bagus yaitu sukacita atau kegembiraan.

Summer Abigail: Musim panas yang mendatangkan kegembiraan. Cocix bener

Makin cocok karena waktu periksa kehamilan, dokter bilang kalau kemungkinan anak ini di bulan Mei yang merupakan musim panas.

....................................................

Tetapi arah angin berubah sewaktu bulan ketiga. Dokter meralat kalau anak yang dikandung ternyata laki-laki bukan perempuan! Hasil USG menunjukkan adanya penis sehingga Dokter meralat soal jenis kelamin bayi.

Begitu tahu yang lahir adalah bayi laki-laki, perburuan nama langsung dimulai.

Istri langsung memberikan usul nama Daryl dari nama karakter di serial The Walking Dead, Daryl Dixon.

Istri emang suka banget sama serial The Walking Dead dan Daryl Dixon emang keren banget sih.

Anti hero yang kemana-mana zelalu bawa senjata crossbow. Pokoknya kalau misalkan bumi diserang oleh zombie maka nempel-lah ke Daryl niscaya kamu akan selamat.

Tetapi entah kenapa, di telinga gua nama 'Daryl' terdengar kurang maskulin. No offense buat yang punya nama Daryl tetapi buat gua, nama itu terdengar kuran maskulin.

Saat itu, nama bayi hampir mengerucut ke nama 'Ezra' yang diambil dari nama aktor beken 'Ezra Miller' pemeran The Flash. Waktunya juga pas karena kehamilan anak pertama diprediksi akan berdekatan dengan premier film The Flash.


Istri sudah setuju tetapi akhirnya kita batal pakai nama 'Ezra' gegaranya adalah si Ezra Miller lagi banyak kasus kriminal.

Mulai dari cekik fans, penyekapan, dll. Wah enggak deh. Nama adalah doa kalau yang jadi inspirasinya aja banyak masalah nanti malah jadi anak nakal.

Sempat kepikiran pakai nama depan Ethan dari karakter Ethan Hunt di franchise Mission Impossible tapi batal juga. Gegaranya gua takut pelafalan nama Ethan yang gak pas.

Gua ngebayangin kalau anak-anak disini nanti manggilnya "Si Etan Si Etan".

Sempat kepikiran pula nama depan Kento. Nama ini dari aktor Jepang Kento Yamazaki.

Kepikiran nama ini gegara nonton serial Alice in the Bonderland di Netflix. Nama karakter utamanya adalah Arisu yang dimainkan oleh si Kento Yamazaki.


Ganteng dan cool banget tapi akhirnya batal juga.

Gua takut dicap "VVIBU No Life" yang maksain kasih nama anak nama berbau Jepang tapi mukanya gak ada Jepang-nya sama sekali.

Ada tuh temen gua yang bener-bener mendefinisikan "VVIBU No Life" Pokoknya segala yang berbau Jepang diembat. Kalau ketemu gua selalu cerita kalau mimpinya adalah pergi ke Jepang dan menikah dengan gadis Jepang.

VVIBU dia sudah masuk ke taraf akut. Cerita ke gua kalau punya anak perempuan mau dikasih nama 'Saori' yang belakangan gua tau itu terinspirasi dari nama depan artis bokep Jepang.

Terakhir kali gua ketemu dia, dia ternyata masih di rumahnya dan berkutat dengan anime dan file bokepnya.

.............................................................

Setelah lama mencari akhirnya gua nemu juga nama depan yang pas. Gua pilih nama depan 'Cody' yang diambil dari nama pegulat WWE yang lagi naik daun yaitu Cody Rhodes.

Ketika gua mengusulkan ke istri, istri nampak 50:50 antara setuju dan tidak setuju

Waktu gua lempar ke Mama di rumah, dia gak setuju karena mengira kalau Cody ditulis 'KODI'.

Ya kalau nulisnya KODI, gua juga ogah lah.

Salah satu saran dari Dokter yang paling gua ingat adalah bayi di perut harus sering diajak ngobrol supaya gak autis.

Jadilah semenjak kita tahu kalau bayi yang dikandung adalah anak laki maka kita rutin cerita dan manggil nama Cody ke baby yang ada dalam perut.

Dari awal iseng manggil Cody eh keterusan dong sampai bulan ke 9 manggilnya Cody.

Mama, mama mertua, ampe kakak dan istrinya kompak manggil Cody.

Nah kalau kayak gini, aneh gak sih kalau misal gua tetiba ganti namanya jadi Julio misalnya

Berasa asing gak sih? 9 bulan dipanggil Cody eh pas brojol keluar dipanggil Julio. Aneh

Dengan fakta ini jadilah kita sepakat buat kasih nama depan 'Cody'. Gua semakin yakin buat kasih nama 'Cody' karena gua merasa selama gua hidup, gua belum pernah denger ada orang yang namanya 'Cody' di lingkungan terdekat gua.

Setelah nama 'Cody' di dapat sekarang waktunya buat cari nama pendampingnya.

Untuk mengakomodir kesukaan istri, gua lantas mencari nama yang pas sesuai dengan kesukaan istri.

Gua pilah-pilah dulu kesukaan istri dan gua langsung menemukan nama 'Maverick' yang terinspirasi dari film Top Gun 2.

Istri suka banget sama film itu dan nonton sampai 4x karena saking sukanya.

Ok kalau gitu kenapa enggak 'Cody Maverick' aja? Gua lempar nama itu ke istri, mama mertua dan mama. Semua suka dan gak ada yang mempersoalkan.

Karena semua acc jadilah kita berdua kunci nama 'Cody Maverick'

Arah angin agak berubah saat kehamilan istri sudah memasukin bulan ke 8. 

Saat gua sedang ibadah di Gereja, seorang Pendeta menghampiri gua dan bertanya apakah gua sudah menemukan nama buat anak.

Dengan yakin gua jawab "Sudah!" dan gak disangka Om Pendeta nitip pesan kalau jangan lupa memasukkan nama yang ada unsur Alkitab di nama anak.

Waduh

Bener juga ya. Nama "Cody Maverick" sama sekali tidak ada unsur Alkitab. 

Cody: Pegulat WWE

Maverick: Pilot pesawat tempur

Gua lantas mendiskusikan soal ini ke istri. Gua melemparkan nama 'Timothy' sedangkan istri menyarankan nama 'Tobias'.

Cody Timothy Maverick

Cody Tobias Maverick

Tapi kok malah jadi gak pas ya. Bener kata Kakak gua yang bilang kalau mau nama depan Cody yang diganti biar pas.

Tobias Maverick

Timothy Maverick

Tapi seperti gua yang bilang tadi, nama 'Cody' sudah dikunci dan gak akan bisa dirubah lagi karena faktor kedekatan tadi.

..............................................................

Di saat mencari padanan nama yang pas, Mama tetiba request kalau dia pengen ada nama almarhum Papa di belakang nama Cody.

Lengkapnya jadi Cody Maverick Gunawan.

Sebenarnya kalau boleh memilih, gua lebih memilih cukup 2 kata saja tapi demi mengakomodir keinginan Mama akhirnya kita sepakat menambahkan nama 'Gunawan'

Belakangan gua baru tahu dari istri kalau Cody itu artinya 'pertolongan' dalam bahasa Irish

Mantap ini. Jadi kalau gua ditanya lagi sama Om Pendeta, gua bisa sedikit berkelit dan cocoklogi.

"Cody itu artimya Pertolongan Tuhan dalam bahasa Irish, Om" jawab gua kalau misalkan ditanya lagi.

Tjakep.

Arti kata 'pertolongan' ini juga bisa membantu gua menjelaskan ke orang yang nanya apa arti kata 'Cody'

Kalau istri ditanya biasanya dia jawab, itu favorit si Sani terus gantian gua yang ditanya apa arti kata 'Cody'

Jujur gua capek jelasinya karena kalau dijelasin juga gua yakin gak akan paham 🤣🤣🤣🤣🤣

Sekarang setiap ditanya, gua dan istri kompak menjawab 'Cody artinya pertolongan dari bahasa Irish.'

Mereka mengangguk-angguk dan mungkin yang ada di pikiran mereka adalah "Gile ini orang, jauh bener literasinya sampai ke Irish buat cari nama!"

Padahal taunya juga baru belakangan sih, hihihi

Usia Cody sekarang sudah 3 bulan dan minum susunya buanyak banget.

Mungkin yang ada di pikiran dia sekarang menyusu - tidur - menyusu - makan - tidur - main. Nikmati masa kecilmu Cody tidak usah memikirkan apa pun karena saat dewasa nanti mungkin kelak kamu baru akan mengerti

Bonus foto:





Bonus foto mamanya waktu seusia Cody. Percisssss sekaleee


Jumat, 14 Juli 2023

Together & Forever

Salah satu moment terbesar dalam kehidupan yaitu menemani istri melahirkan akhirnya berhasil terlewati.

Rasanya campur-campur. Bener deh. Tapi rasa yang campur itu berubah menjadi suka cita begitu melihat bayi yang terlahir sehat dan tidak kekurangan apapun.

Baby lahir tanggal 3 Juni sekitar jam 1 dini hari dengan proses operasi caesar. Beratnya 3,925 kg dan tingginya 53cm. Termasuk besar sehingga Dokter menyarankan untuk mengambil tindakan operasi.

....................................................

Sebenarnya di tanggal 3 Juni itu, kita berdua sama sekali gak membayangkan kalau bakalan melahirkan saat itu juga.

Paginya kita kontrol kehamilan ke Dokter langganan. Menurut Dokter, usia kandungan sudah mencapai 40 minggu tetapi anehnya si baby masih betah di dalam perut. Belum ada tanda-tanda mau keluar.

Dokter lantas menyarankan untuk mengambil tindakkan operasi dan menyarankan minggu depan. Istri sendiri sejak awal maunya melahirkan normal agar pemulihannya lebih cepat.

Dan satu lagi, baby sudah harus cepat-cepat dikeluarkan karena jika terlalu lama di dalam perut, air ketuban sudah tidak bagus lagi dan malah membahayakan buat baby.

Berhubung ini anak pertama dan kita sama sekali belum berpengalaman, kepanikan mulai terasa. Mertua sudah mulai khawatir macam-macam dan istri pun mulai terlihat panik.

Second opinion harus dicari dan setelah melewati perdebatan panjang, kita sepakat untuk mengecek kehamilan ke Dokter yang berbeda.

Saat itu rencananya adalah ke RSUD Bandung Kiwari dan besoknya ke RS Immanuel. Kebetulan 2 rumah sakit ini letaknya tidak terlalu jauh dari rumah istri dan masuk kategori rumah sakit dengan grade baik.

RSUD Bandung Kiwari adalah Rumah Sakit Umun Daerah yang belum lama dibuka. Tinggi gedung mencapai 12 lantai dan katanya peralatannya baru dan canggih dibanding Rumah Sakit lain.

Malam sekitar jam 7 kita beranjak ke RSUD Kiwari menggunakan motor. Berhubung mobil disimpan di Antapani dan bakal memakan waktu maka kita pakai motor saja supaya lebih efisien.

Rencananya adalah kita langsung masuk ke IGD. Lucunya adalah istri merasa aneh kalau kita masuk ke IGD tetapi dalam kondisi baik-baik saja. Kondisi istri memang baik-baik saja bahkan tidak merasa pernah mengalami kontraksi.

Ketika masuk ke IGD, perawat lantas bertanya untuk keperluan apa dan langsung gua jelasin panjang-lebar.

Perawat lantas meminjam foto-foto hasil USG dan menurut Dokter jaga, usia baby sudah mencapai 42 minggu dan malam itu juga harus sudah lahiran.

Wadidaw! Serius, kita datang tanpa persiapan apapun bahkan gua belum mandi dari pagi, wkwkwk dan setengah jam sebelum kita masuk ke IGD kita baru aja beres makan nasi ayam penyet lah.

Tas yang berisi perlengkapan bayi dan perlengkapan istri juga gak dibawa karena kita emang tidak membayangkan kalau malam itu harus langsung lahiran.

Istri langsung dibawa ke ruang IGD kehamilan dan gua harus membereskan berkas administrasi.

Perawat lalu memberitahu kalau sudah bukaan 3 yang berarti operasi memang sudah harus dilakukan malam itu juga.

.......................................................

Setelah membereskan berkas, gua beranjak naik menggunakan lift ke lantai 7. Gua tengok istri, dia sedang terbaring dan tubuhnya penuh dengan kabel untuk USG. Denyut jantung baby terdengar keras yang menandakan jika ada kehidupan.

Istri nampak gelisah karena ini memang sama sekali tidak ada persiapan plus Dokter yang membantu proses persalinan bukanlah Dokter yang biasa kita kunjungi tiap bulannya.

Tetapi kita sudah tidak bisa mundur apalagi menunda jadi pasrah kepada Tuhan adalah jalan satu-satunya.

Gua menguatkan istri supaya dia kuat. Kita berdoa bareng supaya proses persalinan bisa berjalan baik dan lancar.

Awalnya Dokter menyarankan untuk lahiran normal tetapi setelah diukur, baby kita ini masuk ke kategori bayi besar karena beratnya diperkirakan di atas 3,8kg. Perawat langsung menyarankan untuk operasi caesar.

Bukan operasi caesar biasa melainkan operasi caesar ERACS. Jadi berbeda dengan operasi caesar yang biasa, operasi ERACS konon penyembuhannya lebih cepat tapi biayanya jauh lebih mahal.

Tanpa persiapan tetiba harus operasi bahkan ayam penyet di tenggorokan yang tadi dimakan pun masih kerasa rasanya dong.

Raut istri mulai menunjukkan wajah khawatir, ya bayangin ajalah 2 jam sebelum ini baru beres jajan lumpiah basah ama makan ayam penyet eh sekarang sudah harus operasi. Operasi pertama pula dalam hidup

Kateter mulai dipasang, infus mulai dipasang buat persiapan. Dokter sedang otw dan operasi direncanakan dini hari nanti.

Telepon dan WA mulai menyerang. Mama mertua yang terlihat panik, dia telepon dan WA terus. Supaya keadaan makin gak panik, gua sengaja gak angkat telepon dari mama mertua karena gua paham, type Ibu-Ibu panik bakalan makin bikin keadaan jadi panik.

Gua berhasil menguasai diri sendiri supaya gak panik dan santai seperti biasa. Istri berhasil gua tenangkan dan kita diberi waktu buat bersama sembari menunggu operasi.

Kita berdoa bersama dan setelah berdoa, kondisi menjadi jauh lebih tenang. Gua antar istri ke lantai 11 ke ruangan operasi. Sebelum masuk ke ruang operasi, kita diberi waktu singkat lagi berdua.

Kita berdoa lagi sebentar, gua cium kening istri setelahnya dia dibawa masuk ke ruang operasi sedangkan gua berpindah ke ruang tunggu di lantai yang sama.

Di ruang tunggu hanya ada gua dan Mama Afriyani. Mama Afriyani kebetulan masuk IGD bareng istri. Nama anaknya adalah Afriyani dan dia harus dioperasi pengangkatan kista.

Karena gak tau siapa nama si Ibu jadi gua panggil Mama Afriyani alias Mamanya si Afriyani.

Kita sempat mengobrol sebentar dan saling menguatkan satu sama lain.

Jam sudah menunjukkan sekitar jam 00:30. Gua yang selalu tidur teratur cukup lumayan tersiksa dengan kondisi ini.

Tidur gak bisa kalau pun harus harus dipaksakan ya tidur sambil duduk.

Gua coba memejamkan mata dan entah berapa lama gua tertidur, gua kemudian terbangun.

Pas gua bangun, jir kenapa jadi sepi. Gua tengok ke belakang Mama Afriyani udah gak ada. Di ruang tunggu operasi cuma ada gua doang lah.

Awalnya gua biasa aja tapi sumpah kok gua jadi takut sendiri ya. Sekelebat gua mikirnya, ini kan lantai operasi ya. Kalau orang di operasi kan ada yang gagal ada yang berhasil ya.

Wah wah wah

Gak lama kemudian gua gak tau ini sugesti apa gimana, kenapa lift depan gua kok tetiba kebuka sendiri padahal kan gak orang di lantai itu selain gua doang.

"Tring" bunyi pintu lift terbuka, tepat di hadapan gua.

Dan gua gak tau kenapa tetiba pikiran gua kebayang salah satu scene di film The Eye (2002) lah. Itu loh part dimana si pemeran utama berada dalam lift terus di pojokan ada hantu kakek berwajah rusak lagi ngumpet.

Anjir, anjir.

Kenapa dari BANYAK hal yang bisa gua pikirin di malam itu, mulai dari gimana ending Ikatan Cinta sampai mikirin beli susu formula merk Nutrilon atau S26, kenapa harus hantu si kakek yang terlintas sih.

Gua anggap gua lagi mengalami halusinasi karena kurang tidur. Mungkin gua harus keluar sebentar, beli kopi kapal api seduh supaya cenghar kembali. Gua kemudian beranjak dari kursi dan naik lift buat turun.

Baru juga sampai tetiba ada pengumuman dari pihak Rumah Sakit. Isi pengumumannya "Suami dari Ny Debora Natalia Setiawan diharapkan untuk naik ke lantai 7"

Belum juga jajan kopi udah dipanggil aja, gua langsung buru2 naik lagi. Pikiran gua langsung tertuju ke istri dan anak, takut kenapa2. Pikiran kotor soal hantu kakek wajah gepeng di pojok lift sudah hilang dengan sendirinya.

Ternyata Puji Tuhan. Baby lahir dengan sehat tanpa kekurangan apa pun begitu pun dengan Ibunya. Gua lantas dipersilahkan untuk masuk ke ruang bayi dan melihat baby yang baru lahir.

Ini adalah foto pertama yang diambil setelah baby lahir

Beratnya nyaris 4kg dan masuk ke kategori bayi besar besar. Pas gua tengok lah iya ya, besar juga. Apalagi pas si baby dijejerin dengan bayi bayi lain, ini anak gua kok gede sendiri, wkwkw.

Berat 3,925kg dan tinggi 53cm.

Kabar baik ini langsung gua sampaikan ke beberapa orang terdekat. Semuanya mengucap syukur.

Setelah orang terdekat diberitahu, gua lantas mengabarkan ke beberapa group WA terdekat.

Eh mungkin karena ada yang masih emosi karena gak bisa gua undang karena memang keterbatasan undangan dan pihak hotel memang tidak menyarankan mengundang lansia, ada Oma yang nampaknya masih dendam ama gua.

Di saat yang lain mengucapkan selamat eh si Oma malah kirim foto comotan ini:

Iya Oma, gua juga tahu tangan Tuhan yang menopang dan membuat kita kokoh berdiri di dalam setiap percobaan tapi ini kan gua barusan ngabarin kelahiran anak pertama ngapain malah diucapin selamat pagi -_-

......................................................

Sekitar sejam kemudian, istri sudah dipindah ke kamar. Kondisinya sehat dan tidak kekurangan apa pun. Lazimnya seperti Ibu yang lain, istri sudah pengen langsung ketemu ama baby tapi belum boleh karena baby masih harus menjalani proses observasi terlebih dahulu.

Semuanya lantas menjadi mudah. Menjadi lebih mudah karena 1 pasien di ruangan sudah diperbolehkan pulang (ruang kelas 1 yang diisi 2 pasien) jadi 3 hari gua bisa tidur siang dan tidur malam di atas kasur pasien.

Tamu datang silih berganti dan karena aturannya cukup ketat jadi gak semua orang bisa masuk ketemu istri. Mohon dimaklumi.

Setelah 3 hari, kita diperbolehkan buat pulang. Sebelum pulang, gua bereskan terlebih dahulu administrasi.

Karena ini menggunakan operasi caesar ERACS maka estimasi biayanya adalah kisaran 30-40jt tetapi kemarin total gua bayar adalah 62rb saja buat beli perlengkapan bayi.

Kok bisa? Bisa karena full cover oleh BPJS, huehuehue. Full cover untuk kelas 1 sesuai kelas istri.

Soal BPJS ini, gua bisa merasa ada 2 pandangan yang berbeda.

Pertama memuji. Memuji dan menganggap kita berdua cukup pintar memanfaatkan fasilitas jadi uang buat persalinan bisa dipakai untuk hal yang lebih penting.

Kita berdua memang sudah save money yang cukup untuk membiayai persalinan tetapi karena ada fasilitas BPJS ya kenapa gak dimaksimalkan toh sama sekali gak ada perbedaan layanan antara yang bayar atau BPJS.

Tiap bulannya gaji istri dipotong untuk BPJS dari kantor tempat dia bekerja. Potongannya lumayan besar nyaris 300k lebih untuk kelas 1. 

Selain itu, gua sudah hafal alur penggunaan BPJS karena memang sering ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut menggunakan BPJS buat periksa gigi.

Pelayanannya OK, tidak ada perbedaan sama sekali dan sesuai kelas yaitu kelas 1. Karena alasan itu lah kita berdua sepakat untuk persalinan kali ini menggunakan BPJS.

Sedangkan reaksi orang yang kontra adalah mereka bertanya "Kok pakai BPJS? Kenapa enggak di RS Melinda atau RS Limijati?"

Pertanyaan ini sebenarnya bisa gua balik menjadi "Kenapa lahirannya harus di Melinda atau Limijati?"

Biasanya yang nyinyir seperti ini tuh yang belum pernah pakai BPJS tapi cuma taunya dari "katanya, katanya".

Btw, kalau melahirkan di RSUD ada fasilitas 3 in 1 juga baby yaitu akta kelahiran, kartu keluarga dan kartu anak. Semua gratis tidak dipungut biasa.

......................................................

Salah satu keberuntungan kita berdua dalam hidup adalah kita banyak dikelilingi oleh orang baik.

Hal ini sangat gua rasakan ketika baby lahir. Hadiah demi hadiah terus berdatangan sampai hari ini.

Praktis gua dan istri tidak banyak membeli keperluan untuk bayi karena saking banyaknya hadiah yang datang.

Deretan kado yang belum sempat dibuka

Sebelum baby lahir, kita masih bimbang soal ranjang bayi. Beberapa orang menyarankan untuk sewa karena berdasarkan pengalaman beberapa orang, ranjang tidak akan terlalu lama dipakai.

Di saat masih bimbang, tetiba dosen dari kampus tempat istri bekerja mengirimkan pesan singkat dan bertanya butuh apa soal baby.

Kalau ditanya butuh apa ya sejujurnya butuh ranjang bayi karena kondisinya memang belum ada dan masih bimbang antara sewa atau beli.

Gua pikir sejenak, kalau misal bilangnya butuh ranjang apa kesannya tau diri gak ya? Gua takut disangka jadi orang aji mumpung.

Setelah gua konsultasi ke istri dan di-acc oleh istri, gua lantas merangkai kalimat seaman mungkin.

Dan ternyata hasilnya lebih dari yang gua bayangkan karena gua diberitau kalau budget mereka bisa buat beli 4 barang lagi dan gua suruh milih barang apa yang dibutuhkan.

Puji Tuhan! Istri lantas menyarankan beberapa barang seperti stroller baby dan alat steril untuk perlengkapan makan bayi karena kebetulan barang-barang tadi memang belum sempat beli.

Hadiah demi hadiah terus berdatangan sampai jujur gua bingung sendiri kalau ditanya butuhnya apa buat baby.

"Lu butuhnya apa lagi San?" tanya salah seorang teman.

"Butuh tabungan pendidikan sampai jenjang kuliah sih. Gimana?"

"Anj*ng!"

Padat dan jelas

...............................................................

Sejak ada baby, gua merasa ada tanggung jawab yang lebih besar dalam hidup.

Tiap lagi pergi, ingetnya anak mulu. Pas mau jajan, ingetnya anak. Mau beli ini itu ingetnya anak baru giliran nyebrang ingetnya Tuhan.

Punya anak itu beneran mahal. Susu, pampers sampai imunisasi semuanya lumayan banget. Puji syukur karena semuanya bisa tercukupi sampai hari ini tanpa kekurangan apa pun.

Ingatan gua melayang di malam pertama gua menjadi seorang Ayah. Istri sedang terlelap tidur dan baby masih berada di ruangan observasi.

Jam sudah menunjukkan pukul 3 dini hari, mata sulit sekali terpejam. Pikiran gua lantas melayang-layang memikirkan banyak hal sampai mata gua tertuju melihat jalan raya dari balik jendela kaca.

Dari atas lantai 7, pukul 3 dini hari, gua bergunam dalam hati "Begini ya rasanya menjadi seorang Ayah"

Jumat, 21 April 2023

Datang dan pergi

Waktu memang cepat berlalu. Gak kerasa sekarang usia kandungan sudah berumur 8 bulan dan kalau gak ada halangan sekitar bulan Mei nanti, istri bakalan melahirkan anak pertama.

Gua sependapat kalau ada yang bilang punya anak itu mahal. Bukannya mah hitung-hitungan tetapi kenyataannya memang seperti itu.

Pas pertama kali datang ke dokter kandungan, di pikira naif gua ya paling 300-400rb sekali datang.

Ternyata gua salah. Benar-benar salah. Salah total.

Pertama kali datang bayar sekitar 600k sudah termasuk obat. Datang kedua 900k, datang bulan ketiga 1,4jt dan bulan keempat 1,2jt, hahaha.

"Berapa Teh" tanya gua begitu si Teteh kasir bilang totalnya 1,4jt. Gua memastikan gak salah denger dan begitu dia menyerahkan bon, eh beneran tertera 1,4jt.

Gua mencoba untuk bersikap tenang seperti biasa seolah gak ada apa-apa tapi lutut aslinya sudah rapuh, haha. Tetap tenang biar gak malu sama yang antri di belakang.

Vitamin untuk ibu hamil harganya emang lumayan terutama DHA untuk tumbuh kembang janin.

Itu belum ditambah susu untuk ibu hamil dan vitamin blackmores yang harganya juga lumayan.

Kondisi ini membuat gua harus berpikir kreatif, salah satunya adalah dengan cara bergabung ke group WA dan group pemburu promo di Facebook.

Serius, aslinya gua paling males join group WA. Kalau pun join ya join tapi gak pernah bersuara, diintip pun enggak.

Makannya gua sangat kagum dengan salah seorang kenalan yang ampun-ampunan ikut banyak group WA.

Dia bergabung ke salah satu relawan dan pas gua tengok di WA nya, wadidaw.

Isinya "Relawan pendukung ****** regional Jawa Barat". Itu baru satu, karena isinya komplit dari semua provinsi rasanya ada semua. Sampai gua bingung sendiri, ini orang gabung ke group relawan Aceh emang dia ngerti bahasa Aceh apa

Ternyata banyak keuntungan bergabung bersama Emak-Emak pemburu promo Shopee. Gua gak tau mereka dapat info dari mana tapi hampir setiap hari ada saja info barang diskonan yang dibagikan. Mulai dari pampers sampai susu bayi ada semua!

Salah satu prestasi yang bisa gua banggakan adalah gua bisa dapat susu prenagen untuk ibu hamil dengan harga 40k padahal harga retailnya adalah 87k!

Gua merasa keluar sebagai pemenang saat lagi jajan di Indomaret terus Teteh di depan gua beli 2 susu prenagen dengan harga 174k.

Pengen banget gua noel si Teteh terus ngomong gini dengan jumaya "Teh, saya beli 2 susu prenangen cuma 80rb loh"

Gua jadi tahu berapa harga eceran pempers sampai harga eceran minyak telon, hehe.

...................................................

Usia kandungan istri sekarang sudah berusia 8 bulan. Perut sudah semakin membesar tetapi masih aman untuk pergi bekerja sendiri setiap hari.

Di saat kita sudah tidak sabar menunggu lahirnya baby, sebuah kabar buruk datang. 

Kucing peliharaan istri yang sudah dipelihara semenjak istri masih duduk di bangku SMA meninggal dunia.

Beberapa hari sebelum meninggal si kucing memang menunjukkan gelagat yang tidak biasa.

Gak mau makan padahal aslinya rakus. Jalan sempoyongan dan jadi pasif lebih sering menyendiri.

Karena kondisinya mengkhawatirkan, kita memutuskan untuk membawa ke klinik hewan terdekat.

Setelah diperiksa, si kucing mendapat banyak sekali obat termasuk infus dll yang harus dipakaikan setiap hari. Kita berdua yang minim pengetahuan soal ini mau gak mau harus jadi 'dokter' hewan dadakan. Mulai dari kasih obat, infus, suntik.

Setelah diberi obat dan diinfus, kondisi kucing ternyata semakin memburuk. Jalan masih oleng dan hanya bisa terkapar saja.

Sejujurnya saat itu, gua merasa kalau kondisi si kucing sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Rasanya tinggal menunggu waktu saja buat melihat si kucing pergi untuk selama-lamanya.

....................................................

Besoknya, tetiba istri menelpon sambil segugukan. Walau gua gak paham dia ngomong apa karena memang kurang jelas tetapi  gua yakin pasti ada hubungan dengan si kucing.

Si kucing ternyata sudah meninggal. Dia meninggal setelah diberi obat di pagi hari. Istri langsung nangis sejadi-jadinya, kucing yang sudah menemani dia sejak lama akhirnya pergi untuk selama-lamanya.

Tentu ada banyak kenangan. Kenangan yang akan lama sekali bisa terhapus.

Ingatan gua langsung kembali ke tahun 2018 ketika gua pertama kali 'bertamu' ke rumah istri.

Saat itu gua lagi modus, modus mau beli bacang mamanya (baca: mertua) padahal aslinya datang mau tebar pesona dan tebar wangi parfume

Ketika lagi duduk, si kucing tanpa aba-aba langsung lompat ke pangkuan gua dan duduk di atas paha gua.

Saat itu gua merasa geer karena merasa sebagai 'lelaki pecinta hewan yang mencurahkan kasih sayang kepada hewan' padahal satu-satunya hewan yang pernah gua pelihara adalah kerang warna-warni yang dijual di depan SD.

Gua elus-elus kepala si kucing, berlagak seperti pecinta hewan dan mungkin karena si kucing merasa elusan gua gak tulus dan cari muka doang eh si ANJING eh maksudnya si KUCING cakar tangan gua doang.

Panjang beud. Rasanya perih bener seperti kantung kemih tercabik-cabik. Gua mau jerit karena perih tapi gua tetap di mode cool karena ini hari pertama gua bertamu.

Sampai hari ini, cakaran panjang si kucing masih membekas di lengan gua.

Next,

Setelah berunding sebentar akhirnya kita memutuskan buat mengubur jasad si kucing di rumah kita berdua di Antapani karena rumah di Sulaksana dan rumah Luna tidak memungkinkan buat mengubur kucing.

Kita beli bunga dulu dan pinjam sekop ke tetangga buat gali kubur.

Mungkin yang ada di pikiran para tetangga di rumah Antapani adalah "Ini rumah dibiarin kosong bertahun-tahun eh sekalinya datang malah dipake buat kubur mayit"

Mungkin yaa

Gua mulai keruk tanah secara perlahan. Istri masih terisak sambik terus menggerak-gerakkan si kucing seolah belum percaya kalau si kucing sudah meninggal.

20 menit menggali, kuburan sudah siap. Mayat kucing siap dimasukkan. Untuk terakhir kalinya istri melihat si kucing dan suara tangis semakin membesar.

Duh beneran gak tega deh. Ibu hamil harusnya happy eh sekarang malah nangis dan bersedih.

Setelah semua dirasa siap, mayat Molly (nama si kucing) mulai dimasukkan. Gua tutup dengan tanah dan kita taburi dengan bunga.

Perpisahan memang berat tetapi ya inilah kehidupan akan selalu ada yang datang dan pergi.

Mungkin si kucing sudah tau kalau waktunya untuk menemani istri telah habis karena sebentar lagi akan ada baby yang lahir.

Terima kasih karena telah setia menemani istri. See you in another life