Selasa, 21 September 2021

21++

Entah ini cuma perasaan gua atau apa tapi dari pengalaman gua, gua banyak menjumpai teman yang terlihat culun dan polos dari luar tetapi libidonya luar biasa tinggi.

Type culun yang dimaksud adalah orangnya pendiam dan gak banyak omong. Sukanya menyendiri di pojokan dan kalau waktunya pulang ya pulang bukan nongki gak jelas.

Ada temen sekolah gua yang orangnya luar biasa diam. Tugas gak pernah ngerjain dan kalau di kelas sukanya tidur tapi waktu gua main ke rumahnya, gua menemukan harta karun eh salah maksudnya sesuatu yang tidak baik.

Awalnya gua heran, kok PC si E ini dalam kondisi menyala pas gua masuk ke kamarnya. Ini artinya selama si E sekolah, PC dia nyala terus dong. Gua intip sebentar, oalah ternyata si E sedang mengunduh sesuatu nih.

Tapi kok ada tulisannya AV ya. AV kan Adult Video ya, wah wah wah ada apa ini. Jiwa kepo gua bergejolak mencari tahu. Gua tanya si E dan tanpa malu-malu si E bilang kalau dia lagi donlod video dewasa alias porno.

Wanjir, nyesel gua gak bawa flash disc eh maksudnya nyesel gua udah nanya ke dia. E lantas dengan bangga menunjukkan koleksi folder XXX miliknya. Entah sudah berapa ribuan video porno tersimpan raoih di Hardisk dia.

Kemungkinan besar sampai 6 generasi setelah E wafat dan Hardisk dia diwariskan, rasanya gak bakalan habis deh ditonton.

Sungguh sebuah warisan yang sangat berharga, hahahaha.

Ada juga teman yang asli pendiam dan belum pernah pacaran seumur hidupnya. Tapi punya hobby datang ke Spa++ buat pijet.

Gua kadang suka mikir, ini si culun apa enggak kagok gitu ya berada dalam 1 kamar bareng therapist. Gua membayangkan setelah selesai dipijat, si Therapist lalu menawarkan layanan++ dan si culun dengan polosnya bertanya "Layanan ++ itu maksudnya apa ya Mbak?"

Pernah sekali gua isengin temen gua ini. Gua diceritakan oleh salah seorang teman kalau di ruko dekat Pasar Kosambi ada layanan Spa++ dengan 2 Angel alias 2 Therapist.

Jiwa iseng gua bergejolak, gua chat si D bilang gini "D, lu udah nyobain pijat di *****. Ada service baru, bisa booking sewa 2 therapist! Gua baru nyobain tadi siang!"

Padahal SUMPAH, sampai detik gua menulis post ini, gua belum pernah masuk ke tempat-tempat seperti itu. Bukan karena sok suci tetapi emang gak minat sih.

Chat gua cuma dibaca doang tanpa dibalas. Gua kira dia sudah gak tertarik dengan dunia lendir semodel itu. Eh ternyata gua salah. Bener-bener salah.

Malamnya dia baru balas chat gua "San, sorry baru bales. Thanks infonya, barusan gua udah cobain. Mantap bener"

ANJ*NG, gak banyak ini itu ternyata langsung digarap dong.

......................................................................................

"San, lu pernah datang ke Spa++ atau Saritem gitu gak sih?" tanya salah seorang teman dengan polosnya.

Kita berdua sedang duduk di lapangan sehabis bermain bola. Pertanyaan yang cukup mengejutkan gua karena tidak menyangka dia bakalan bertanya seperti itu.

"Enggak sih. Kenapa emang?" gua balik bertanya.

"Enggak apa-apa, nanya doang, hehe"

Jiwa kepo gua kembali bergejolak. Menurut gua ada yang aneh nih, kenapa tetiba dia nanya soal Saritem dan Spa++. Gua pancing dulu biar dia mulai bercerita.

"Lu kemarin baru dari Saritem ya? Berapa sekarang tarifnya" todong gua. Biar dia gak bisa berkelit langsung gua todong.

Awalnya dia seperti ragu menjawab tetapi bukan Sani namanya kalau tidak bisa mengorek cerita orang, Pancing-pancing dikit dan HAP, umpan berhasil dimakan oleh si 'ikan'.

"Bukan Saritem San tapi di Stasiun"

STASIUN? Ini gua gak salah denger apa? Si ganteng ini artinya booking PSK yang suka menjajakan diri pinggir jalan? Dan maaf ini mah, setau gua PSK yang mangkal di Stasiun kan kebanyakan sudah berusia lanjut ya, di atas 40 semua. 

Kok Sani bisa tahu? Ya tahulah secara gua sering lewat Stasiun terus mata gua lirik kanan kiri lah.

"Jangan bilang lu ena-ena ama Ibu-Ibu disana"

"Enggak tau sih. Ngakunya ke gua mah umur 33 tahun tapi kayaknya lebih deh"

Temen gua yang polos ini ternyata lepas keperjakaan di tangan PSK berusia lanjut. Sungguh sebuah prestasi yang begitu membanggakan.

Satu hal yang paling buat gua penasaran adalah gimana caranya temen gua yang polos, pemalu dan pendiam ini nawar si PSK. Sepengetahuan gua ya, dia itu orangnya pemalu dan susah buat memulai obrolan dengan orang baru.

Lah ini gimana caranya dia negosiasi ama PSK Stasiun.

"Gua deketin aja San. Pertama gua minta nomor HP dia tapi gak dikasih. Dia bilang, dia jualan m*m*k bukan jualan no HP"

Eh bener juga ya. Ngapain juga minta No HP si PSK, kan lu mau ena-ena bukan buat chat dia tiap hari. Setelah itu, X mulai bertanya berapa tarifnya dan dijelaskan untuk short time itu 200k.

Sepengetahuan gua, maksud dari short time itu adalah hanya untuk 1x ejakulasi saja. Jadi kalau sudah ejakulasi ya berarti permainan sudah berakhir dan kalau mau extra time ya harus bayar lagi. 

Cerita semakin menarik dan gua mendengarkan cerita dari X dengan seksama. Proses pembuahan tersebut dilakukan di kamar kost-kostan. Jadi 200k itu sudah include dengan kamar.

Alasan dia memilih si PSK itu karena memiliki buah dada besar dibanding PSK lain. Ehm, okey deh. 

Nah satu lagi yang bikin gua penasaran adalah bagaimana ceritanya temen gua yang polos dan pemalu ini memulai kegiatan ena-ena apalagi dia sebelumnya belum pernah having sex. Apa dia cuma bermodal nonton video porno yang dia tonton di kamar?

Dasar polos, dia malah ngaku ke Tante PSK kalau dia belum pernah having sex sebelumnya. Terlalu jujur juga salah karena bisa dimanfaatkan oleh PSK.

Duit 200k ternyata belum termasuk pengaman alias kondom. Nambah kondom harus bayar 20k terus karena si PSK tahu kalau pelanggannya adalah anak polos, dia meminta uang tambahan kalau si X mau minta nomor HP dia. Harganya adalah 20k dan DIBAYAR juga ama si X.

Dan ini dia yang detik bersejarah sudah tiba. Kondom sudah terpasang dan tingga eksekusi saja. Si X dengan polosnya minta diajari ke PSK karena dia masih awam.

Dia gak cerita sih gimana ngomongnya pas minta diajarin. Tapi yang ada di kepala gua adalah dia ngomong gini "Teteh, saya serahkan semua tubuh saya termasuk organ vital saya untuk Teteh hari ini"

"Terus gimana?" cecar gua yang begitu bersemangat mendengar pengalaman dia.

"Sakit San"

Lah kok sakit sih. Karena sakit itulah, X minta ganti posisi. Dari Woman on Top ke posisi Misionaris. Di posisi inilah si X sepertinya menemukan hasrat seksualnya yang terpedam. Eh dasar polos si X malah bertanya ke Tante PSK yang membuat Tante PSK sepertinya turn off

"Teteh boleh cium bibirnya"

"Teteh boleh remas payudaranya"

"Teteh maafin ukuran penis aku kecil" Pertanyaan yang terakhir ini bohong, haha

Pertanyaan gua kemudian adalah kenapa harus nanya aih NJING! Gua gak tau gimana perasaan Tante PSK tapi gua gak bisa kebayang sih, gimana rasanya lagi berhubungan badan tapi ditanya-tanya terus. Yang ada jengkel lah.

Dan mungkin karena faktor jengkel inilah yang membuat first sex si X berjalan singkat. Tante PSK meminta X buat cepat-cepat ejakulasi supaya cepat mengakhiri permainan ini.

"Lu ejakulasi gak?"

"Enggak San. Gak bisa"

Gegara tidak bisa ejakulasi itulah, permainan diakhiri. Kalau mau perpanjangan waktu, si Tante PSK meminta uang tambahan sebesar 500k yang tidak bisa disanggupi oleh X karena dia tidak memegang duit lagi.

...............................................................................

Gua pernah menulis di sebuah platform soal keresahan gua tentang PSK yang belum tersentuh teknologi. Maksud belum tersentuh teknologi adalah kadang gua suka miris melihat wanita berpakaian mimim berjejer di pinggir jalan untuk menjajakan diri.

Bukan berarti gua mendukung prostitusi tetapi gua terkadang merasa kasihan melihat mereka menjual diri seperti tidak ada harga dirinya. Banyak PSK yang kini menjual diri secara online lewat Twitter atau lewat MiChat. Nyalakan aplikasi ini di sekitaran Apartemen dan AHA,maka langsung akan muncul deretan foto perempuan molek yang sedang menjajakan diri lengkap dengan harganya.

Foto-fotonya waduh dijamin bikin mimisan. Gua pernah diperlihatkan foto wanita yang OPEN BO di aplikasi MiChat dan WADAW kok cantik semua ya. Harganya berkisaran 500-700k.

Ini gak salah? Kok PSK nya cantik-cantik banget. Buat wajah secantik itu rasanya gak mungkin deh harganya cuma kisaran 700k. Ini mah harusnya bisa jutaan ya.

Gua sudah bilang ke Mr. Y supaya dia berhati-hati karena untuk ukuran wanita secantik itu, rasanya gak mungkinlah jadi PSK terus jualan diri di MiChat. Mungkin karena keburu nafsu, dia menghiraukan saran gua. Dia chat si PSK MiChat tadi dan deal akhirnya tercapai.

Di bayangan dia, dia bakalan menyalurkan hasrat duniawinya ke perempuan bertubuh semok dan berwajah ala orang Korea. Mereka deal di angka 500k setelah nego alot. Gua penasaran banget nih denger cerita dia dilayani PSK berwajah rupawan.

Besoknya, gua ketemu lagi Mr. Y saat sedang bermain basket. Dia seperti kecewa dan begitu melihat gua, reaksi dia seperti orang yang malu.

Ternyata benar dugaan gua, perempuan yang di foto itu ternyata wadul alias ngibul. Foto itu bukan EDITAN tapi foto PALSU alias comot foto orang! 

Entah itu foto siapa yang dicomot tapi PSK yang datang JAUH dari aslinya. Dia bercerita dengan lirih kalau yang datang adalah seorang PSK berusia 40 tahun lebih dengan kondisi tubuh sudah kendor.

"Anjinglah San, gua ketipu. Sudah bayar DP eh yang datang Ibu-Ibu lah. Gua batalin aja, gak apa-apalah DP angus yang penting gua gak maen ama emak-emak"

Kalau itu foto editan mungkin masih bisa dimaafkan tapi ini ini foto orang dicomot terus diaku-aku dan modus ini ternyata sudah banyak dilakukan oleh PSK MiChat. Kalau kasusnya kayak gini, ini masuk penipuan gak sih? Berharap yang datang Hermione Granger eh yang datang malah Fiona Shrek.

"Kapok gak lu?" tanya gua ke Y

"Kapok pake MiChat. Besok-besok mending gua datang langsung deh dibanding ketipu lagi"

Buat X dan Y, hasrat untuk berwisata lendir memang sudah menjadi kebutuhan untuk mereka. Rasanya jika sudah pernah tercebur ke dunia ini akan sangat sulit untuk menarik diri.Orang yang sudah menikah pun masih bisa mencari pelampiasan di dunia lendir, entah untuk melepas kepenatan, tidak puas dengan istri atau entah karena alasan apa.

Gua sendiri sudah lama berusaha untuk tidak mengurusi masalah orang. Kalau si X dan Y senang bermain di dunia lendir ya itu urusan masing-masing. Mereka sudah cukup dewasa jadi pasti sudah paham soal baik buruknya.

Tetapi yang menjadi ganjalan buat gua adalah KENAPA si X milih ***** AMA IBU IBU!!!!