Kamis, 21 Februari 2019

2019

Apakah gua terlambat kalau gua sekarang baru mengucapkan selamat tahun baru? Harapannya semoga kalian selalu sehat, bahagia, dan semua kebutuhan kalian terpenuhi.

Ada Amin? Amin

Ini adalah posting pertama gua setelah 1,5 bulan absen menulis. Kalau ditanya kemana aja gua selama 1,5 bulan ini, jawabannya ya gua kemana-mana, masih tetap biasa menjalankan kewajiban sebagai seorang pria pada umumnya sambil sesekali nonton Infotainment di TV nontonin perseteruan Dewi Perssik ama keponakannya si Rosa Meldianti.

Btw, ada yang ngikutin konflik ini gak? Hihihihi

............................................

Gua mengawali tahun dengan perasaan penuh khawatir. Khawatir kenapa San? Gua inget banget, di suatu Pagi pas tanggal 3 Januari, pas gua lagi kencing di toilet, mendadak warna urine gua berubah warna jadi merah.

Awalnya gua masih tidak menghiraukan tetapi kenapa pas gua kencing lagi beberapa jam kemudian kok warnanya jadi merah lagi.

Disini gua mula panik, kenapa kencing gua jadi merah Jir! Gua browsing sebentar dan ada sebuah blog 'Tanya Dokter' yang menjawab sebuah pertanyaan seorang remaja yang gelisah.

Permasalahan si remaja gelisah itu sama seperti gua, dia bertanya kenapa kencing dia berwarna merah bukan kuning. Di blog 'Tanya Dokter' itu, Dokter menjawab kalau ada kemungkinan si remajaa gelisah itu terkena Kanker karena salah satu ciri orang terkena kanker adalah warna urine berwarna merah.

ANJAY, Kanker dong. Gua langsung gelisah dan keringat dingin. Gua Stefanus Sani, umur masih muda, sedang merencanakan pernikahan, cicilan beli LEGO belum lunas dan gua sekarang kena KANKER?

Gua langsung cek polis asuransi gua, apakah asuransi Prudenti** yang sudah gua ikuti ceja tahun 2013 menanggung penyakit Kanker. Gua kalut, gua terkejoet, dan gua merasa kecil di hadapan Tuhan #halah

Untuk menenangkan hati gua, gua nanya masalah ini ke salah satu teman gua, mungkin dia bisa memberikan sesuatu hal untuk menyanggah yang bisa menyejukkan hati gua.

"Eh kencing gua kok warnanya jadi merah ya. Gua tadi browsing katanya gejala Kanker"

"Ah kata gua mah terlalu jauh kalau dikaitkan ama Kanker mah. Lu ngerasa ada gejala lain gak? Ngerasa nyeri apa gimana gitu?"

"Kalau nyeri mah gak sih. Biasa aja" Omongan dari salah satu temen gua ini setidaknya lebih menenangkan hati gua. Ini nih yang namanya teman, bisa menenangkan temannya ketika salah satu dari mereka sedang kalut.

"Lu sering C*L* di WC ya? Kayaknya lu kena Herpes atau Raja Singa deh jadi aja kencing lu warnanya merah"

Ah TAEK bener. Udah lega dibilang gak mungkin kena Kanker sekarang malah dibilang kena Raja Singa. Mau konsul ke Dokter juga malu kali tar dikira gua suka 'jajan' sembarangan.

Itu mah kalau kita suka bergonta-ganti pasangan kan? Lah, pasangan gua aja cuma satu kan terus mana pernah gua mesum di tempat maksiat. Kalau itu yang kena si Arya mah wajar sih soalnya dia kan suka maksiat. Hahaha, bercanda bor :) :)

Kalau gitu, apa yang bikin air kencing gua berwarna merah di hari itu? Kenapa, kenapa. Sebelum gua makin frustasi dan pergi ke Dokter penyakit dalam, Nyokap gua manggil:

"Dek, mau dipotongin buah naga lagi gak?"

"Gak Ma" jawab gua. Ya gimana mau makan buah naga, pikiran gua lagu kalut gini. Orang memulai tahun itu dengan perasaan dan keyakinan optimis. Keyakinan untuk melangkah dan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.

Lah gua memulai tahun dengan kencing darah -_-

Tapi gegara Nyokap mention soal buah naga, gua jadi mikir apa kencing gua jadi merah gegara gua makan buah naga di hari sebelumnya ya. Gua browsing dan TERNYATA BENAR, makan buah naga bisa menyebabkan air urine menjadi berwarna.

Gua belum seutuhnya tenang dan buat memastikan soal buah naga dan kencing merah ini, gua harus memperhatikan warna kencing gua keesokan harinya.

Sungguh sebuah pekerjaan yang sangat berfaedah di Pagi hari, memperhatikan warna air urine -_-

Besoknya, gua kencing di Pagi hari dan warnanya sudah normal seperti biasa. Yang ada di pikiran gua sekarang adalah gua pengen banget memaki temen gua yang membuat spekulasi kalau gua kena Raja Singa.

Duh

............................................................

Kesibukkan gua di tahun 2019 ini masih seperti biasa. Jualan di Clobberin Time dan menulis. Btw, sudah tau kabar kalau Tabloid BOLA resmi tidak terbit lagi setelah 25 tahun lebih terbit? Di satu sisi gua sedih, sedih karena dengan berhentinya Tabloid BOLA maka gua tidak bisa menulis lagi soal WWE di Tabloid BOLA.

Tetapi tidak apa karena masih banyak saluran yang bisa dipakai gua untuk gua menulis soal WWE termasuk di fanpage WWE Indonesia Reborn yang kini sedang berkembang.

Kesibukkan gua yang lain sekarang adalah membantu kerjaan pasangan gua si Deb. Jadi buat yang belum tahu, Deb ini bekerja sebagai Kepala Sub Bagian Akademik di Fakultas Hukum Universitas Parahyangan (UNPAR).

Kalau kamu punya saudara atau teman di FH Unpar tanyain "Kenal gak ama yang namanya Deb", 99% pasti kenal karena Deb ini yang mengurusi soal akademik mahasiswa FH Unpar yang bejibun itu.

Dari soal absen, nilai, ngibul soal absen pasti berhubugan dengan Deb. Dan sebagai pasangan yang baik dan care (haish), gua terkadang membantu pekerjaan si Deb yang bejibun itu.

Dari mulai input nilai, input absen, sampai cek ulang jadwal Dosen mengawas ujian.

TIATI aja nih ya buat kamu yang masih kuliah di FH Unpar terus banyak bacot, pas ujian akhir bakalah gua masukkin di kelas yang pengawasnya galak dan gua taruh di bangku paling depan yang menghadap langsung meja pengawas.

Ternyata bikin jadwal ngawas itu sulit. Paling sulit adalah kalau jadwal sudah dibuat tapi Dosen minta pergantian karena berhalangan. Kalau satu diganti, wih yang lain juga mau gak mau harus ganti karena banyak yang bentrok atau jadwal salah satu dari mereka menjadi terlalu padat.

Pokoknya salutlah sama Deb yang bisa meng-handle pekerjaan yang bejibun itu.

Sekitar 5 tahun lalu, gua sempat berpikir untuk memulai bekerja formal. Bekerja dimana kita datang Pagi hari, pulang sebelum senja dan menerima gaji rutin tiap awal bulan.

Gua pikir itu akan menjanjikan tetapi selama gua berpacaran dengan Deb dan selama itu pula gua sering bantuin Deb buat menyelesaikan pekerjaannya, gua semakin yakin kalau gua memang sangat tidak cocok bekerja formal seperti itu.

Akan sangat membosankan sekali buat gua, dimana gua harus bangun Pagi, sampai di tempat kerja langsung dihadapkan dengan setumpuk kerjaan, belum lagi ada presure dari atasan yang gak mau tau gimana pokoknya kerjaan harus beres. Kalau kerjaan belum beres, kerjaan itu mau tidak mau harus dibawa pulang, kerjain di rumah dan waktu istirahat kita jadi berkurang.

Apakah gua sanggup melakoni itu semua? Rasanya enggak sih. Membayangkannya pun sulit. Gua pribadi menikmati pekerjaan gua yang sekarang. Pekerjaan yang gua sukai dan (tentunya) menghasilkan.

Kita berdua memang suka bekerja keras tetapi mungkin dengan cara yang berbeda.

Semoga tahun baru kalian menyenangkan yes!