Senin, 17 Agustus 2020

Semesta Tidak Mendukung

Banyak yang penasaran dengan kelanjutan kisah cinta si Dom yang gua tulis di Post sebelum ini. Bagaimana kabar si Dom sekarang, gimana si P atau bagaimana kabar si bangsat Pomps.

Untuk P dan Pomps, gua gak terlalu tahu. Cuma gua dikasih info dari si Dom kalau si P sekarang sudah bertunangan dan si Pomps sudah menikah dan memiliki seorang anak.

Bagaimana dengan si Dom sekarang? Bagaimana kehidupan asmara temen kita yang satu ini? Karena banyak yang nanya dan kepo, gua ceritain soal kehidupan asmara si Dom selepas dari si P (Mohon izin ya bosque Dom).

........................................................................

Tuhan sepertinya memang ingin Dom jauh dari P. Beberapa bulan selepas lulus kuliah dengan perjuangan dan air mata karena si Dom gagal mulu di Test TOEFL sebagai syarat salah satu syarat kelulusan, Dom diterima kerja di sebuah Perusahaan Retail besar. Itu loh minimarket tempat kamu beli Teh Pucuk Harum yang suka ada tukang parkir goib tetiba muncul pas kamu baru mundurin motor.

3 bulan dia training di Jakarta dan selepas 3 bulan, Dom ditempatkan di salah satu Kota di Sumatera, jauh dari keluarga dan jauh pula dari P. Dom dan P masih berhubungan dan suka pergi bareng padahal saat itu P sudah resmi berpacaran dengan B. Ini adalah contoh pria bucin, hihihi.

Jauh dari kota kelahiran berarti Dom harus beradaptasi dengan kehidupan baru di kota barunya. Komunikasi si Dom dengan P perlahan berkurang sampai akhirnya lost sama sekali.

Di kota baru ini pula, Dom bertemu dengan tambatan hati barunya si M. Si Dom yang job desk-nya adalah seorang Junior Manager mempunyai bawahan si M ini.

Keliatannya si Dom mengancam si M supaya si M mau jadi pacarnya. Ngancemnya gini "Adek, kamu mau karir kamu naik gak? Kalau mau kamu harus membahagiakan saya ya selama saja kerja disini"

Becanda deng.

Si Dom ternyata modus. Dia cerita ke gua, sering minta ditemenin buat cara sarapan sebelum ngantor, alasannya gak tau tempat sarapan yang enak. Ini orang sok sarapan padahal biasa juga bikin Mie Gaga 100 sekarang sok sarapan.

Dari sering bertemu, timbul rasa suka dan sayang yang berujung mereka resmi pacaran. Untuk detilnya gua gak terlalu tahu tapi mereka akhirnya resmi pacaran.

........................................................................................

"Ja, lagi nyantai? Ketemuan yuk ah"

Sebuah pesan singkat dari si Dom masuk ke HP gua di tahun 2016 silam sekitar jam 10 Pagi di hari Minggu. Gua masih ingat karena gua baru beres kebaktian di Gereja dan lagi makan bubur ayam Bejo di Kosambi,

Ini orang kualat bener, manggil nama gua pakai nama bokap gua 'Ja' mulu. Sewaktu kita masih SMP, okelah gua ngaku salah karena nyebarin nama Bokap dia. Nama Bokap si Dom itu Gregorius Sukrisno, gua mikir kalau manggilnya 'Gregorius' asa kebagusan. Kalau manggilnya 'Sukrisno' asa selip di lidah.

Biar gak ribet, gua singkat aja 'Sukrisno' jadi 'Sukro' alias kacang sukro alias kacang suuk. Kasusnya mirip dengan nama bokap si Ferry 'Tjang Wang Liong'.

Anjing ribet bener nama bokap si Ferry. Singkat aja jadi 'Liong' alias telur naga. Dan lu percaya gak, itu panggilan 'Sukro' ke Banu dan 'Liong' ke si Ferry sampai sekarang masih DISEBUT dong ama temen-temen gua yang lain.

Gua sudah mencoba untuk menghilangkan kebiasaan manggil nama temen pakai nama Bokapnya. Gua sudah lama gak pernah manggil 'Sukro' lagi ke si Dom tapi gua panggil dia dengan nama depan dia 'Dom'.

Dia awalnya heran kenapa gua manggil dia 'Dom', sebenarnya selain membiasakan gua supaya gak manggil dia pakai nama orang tua, gua juga waktu itu habis nonton film Fast Furious.

Tau kan Vin Diesel yang main di film Fast Furious? Nah nama karakter dia Dominic Toretto dan dipanggil 'Dom' oleh temen-temennya. Jadilah sampai sekarang gua manggil dia dengan 'Dom' biar berasa manggil Vin Diesel.

.....................................................................................

Dom ngajak ketemuan di Yogya Jalan Sunda di food court-nya, Gua kira dia datang sendiri ternyata dia datang bersama si M. Si M masih malu-malu dan manggil gua "Om" dong padahal gua ama si Dom aja cuma selisih 1 tahun. Aysem

Waktu pertama kali gua ketemu ama si Dom dan M, gua bilang mereka pasangan yang cocok. Si M keliatannya baik dan sayang ke si Dom begitu juga sebaliknya. Bagaimana dengan P? P ternyata masih suka menghubungi si Dom dan mungkin karena rasa uratnya sudah malu, si P juga menghubungi M untuk pergi main bareng bareng Dom.

Gile bener itu si P.

"Besok lu ada waktu? Ke Lereng Anteng yuk" ajak si Dom.

"Lereng Anteng yang di Punclut?"

"He eh. Ajak cewek lu sekalian"

"Bajingan lu"


Si Dom ketawa ngeledek karena status gua di tahun itu yang single. Dia ketawa ngeledek sambil menyandarkan kepala dia ke punggung si M persis seperti yang gua lakukan dulu buat meledek dia

Bales dendam nih ceritanya,

Besoknya kita pergi ke Lereng Anteng dan lanjut ke Farm House di Lembang. Si M terlihat senang karena mungkin di Kotanya mentok adanya Alfamart doang jadi begitu lihat dalem Lereng Anteng dia terlihat sumringah sekali.

Gua yang sudah pernah kesini sebelumnya, ya kurang antusias aja. Karena selain isinya yang gitu-gitu aja, harga makanannya juga mahal-mahal. Gua paling inget ada paket bala-bala isi 5 harganya 20-25rb.

Padahal kalau lu keluar dikit, beli bala-bala di mamang harganya seceng doang. Beli 25rb dapet 25 pcs + bonus 2 pcs. Selain jadi nyamuk, gua merangkap jadi fotografer buat mereka berdua.

Gua diajak ternyata buat jadi fotografer dadakan mereka berdua. Kalau gua jahat, harusnya gua sengaja kaburin deh muka si Dom.

.........................................................................................

Dan begitulah ritual yang terjadi setiap tahunnya. Pokoknya dalam 1 tahun, minimal 2x si M pasti ke Bandung selama 1 Minggu, menginap di rumah Dom dan pergi menelusuri Bandung.

Dan sebanyak itu juga gua merangkap menjadi fotografer dadakan tetapi ada yang berbeda di tahun 2018. Si M datang ke Bandung dan semua terasa baik-baik saja sampai kepulangan si M ke kota asalnya.

Keanehan mulai terjadi, gak beberapa lama setelah M pulang kota asalnya, M menghapus semua fotonya di IG. Gak cuma menghapus karena M juga melakukan unfollow ke hampir semua temen si Dom termasuk gua.

Foto yang disisakan pun hanya 1, foto pengumuman tentang Kajian Islami. Gua mulai menangkap ada sesuatu yang tidak beres tetapi gua belum berani bertanya ke Dom dan M.

Hingga suatu hari akhirnya gua mencoba untuk memberanikan diri bertanya ke Dom dan perkiraan gua tepat. Hubungan mereka berdua sedang diujung tanduk karena desakan dari Ibunda M.

Sepulang dari Bandung, Ibunda M mulai mendesak M, mau dibawa kemana hubungan ini? M awalnya sudah mau pindah agama ke agama si Dom tapi semenjak Ayah M meninggal, M sepertinya menutup kemungkinan itu.

Dom pun rasanya tidak mungkin pindah agama karena dia berasal dari keluarga Katholik yang taat biar si Dom rasanya gak taat2 ama deh, wkwkwkwk. Mereka sepertinya tahu kalau hubungan mereka tidak bisa berlanjut TAPI mereka melakukan kesalahan menurut gua.

Kesalahannya adalah walaupun mereka tahu tidak akan bisa berlanjut tetapi mereka sepakat untuk berlagak layaknya seorang yang sedang berpacaran.

"Jadi tiap Malam gitu lu masih nelpon dia? Lu masih chat ama si M tiap hari? Masih sayang-sayangan?" tanya gua ke si Dom 

"Iya masih, kayak gak ada apa-apa aja sih"

Booom! Kesalahan fatal karena kalau kayak gini terus pasti ujungnya bakalan ada yang tersakiti. Dom juga cerita kalau si M sudah meminta dia buat cari pasangan baru.

Beberapa bulan setelah kejadian itu, hal yang mengagetkan pun terjadi. Gua yang lagi cek IG tetiba dikejutkan dengan foto si M yang sedang melangsungkan pertunangan dengan seseorang pria.

Gua shock dan langsung nanya ke Dom. Bener kata Dom, si M sudah resmi bertunangan. Dom menjawab singkat dan jelas seperti sedang lesu dan tidak ingin ditanya lagi. Sebagai teman, gua pun kirim WA untuk mengucapkan selamat kepada M.

M bilang terima kasih dan dia meminta gua untuk 1 hal, gua nanya apa, dia jawab "Tolong kalau lu lagi ngumpul ama Dom, please jangan bahas soal gua ya. Gua gak mau Dom sedih"

Sebuah permintaan yang langsung gua sanggupi. M pun cerita banyak tentang apa yang sebenarnya terjadi dan ternyata dia menjalani proses taaruf dengan tunangannya tersebut.

"Gua sebenarnya belum memiliki rasa apapun ke dia, San. Ya lu bayangin aja, gua sudah 4 tahun lebih ama Dom. Dan lu tau gak, 1 Malam sebelum gua tunangan, gua chat ke Dom buat bilang ke dia. Dia terus posting foto dia ama pacar barunya. Hancur hati gua, gua ampe nangis semaleman"

Pantes kalau gua liat foto pertunangan si M, mata si M terlihat sekali sembab seperti baru menangis semaleman. 

Kalau gua boleh mengkritik, gua bilang tindakan si Dom salah besar. Okelah kalau kamu sudah punya pacar atau gebetan baru tapi gak pas kalau kamu kirim foto ke mantan kamu apalagi mantan kamu mau tunangan.

Salah besar bosque. Tapi rasanya kita sudah sama-sama dewasa jadi rasanya gua gak berhak buat ngomong lebih lanjut.

M pun bercerita betapa dia menyayangi Dom dan betapa sulitnya dia menerima kenyataan bahwa Dom sudah menjalani hubungan baru dengan perempuan lain. Mereka pun sudah putus kontak dan hanya bertukar pesan untuk hari tertentu saja.

...........................................................................................

2 tahun berlalu,

M kini sudah resmi menikah dan pindah Kota. Terkadang kita masih suka bertukar pesan untuk menanyakan kabar.

"Gimana lu, udah bisa move on belum?"tanya gua 

"Belum sih. Kadang tiap Malam gua masih suka kepikira tapi hidup harus terus berjalan kan?"

"Iya bener. Suami lu tau gak tentang hubungan lu ama si Dom?"

"Enggak sih. Dia gak mau tentang masa lalu gua"

"Good sih kalau gitu. Baik-baik ya lu disana" tutup gua.

Sudah 2 tahun berlalu tapi kenangan si M masih membekas. Mau bagaimana pun sayangnya kita ke orang tetapi jika semesta tidak berkehendak maka hal itu tidak akan terjadi;

Aku untuk kamu
Kamu untuk aku
Namun semua apa mungkin
Iman kita yang berbeda
Tuhan memang satu
Kita yang tak sama
Haruskah aku lantas pergi
Meski cinta takkan bisa pergi
Benteng begitu tinggi
Sulit untuk kugapai

Gua sekarang lagi duduk di food court Yogya sambil menyeruput Chatime. Berhubung gua mentok di Marimas rasa Buah Naga, gua jadi baru tau rasanya Chatime, wkwkwkwk. Gua duduk menunggu Deb beli titipan Mamanya di Yogya Swalayan.

Lagu 'Peri Cinta' yang diputar di food court Yogya ini jadi mengingatkan gua akan kisah si M dan Dom. Sekuat apapun rasa cinta tapi kalau semesta tidak merestui ya percuma.

Mungkin bukan sekarang tapi mungkin di kehidupan lain, semesta baru mendukung.

....................................................................................................

Yang suka main Quora boleh follow ya akun follow gua. Lagi seneng banget nulis di Quora: