Rabu, 02 Desember 2020

Landing

Kalau kalian bosen ditanya "Kapan nih nikahnya?"., gua sudah menemukan jawaban baru buat menjawab pertanyaan menjengkelkan itu.

Sebelum ini, gua biasa ngejawab "Iya Om/Tante, saya buat dulu baru nikah". Maksudnya apa nih? Buat anak dulu gitu? Maksudnya adalah buat rumah dulu atau buat kamar bayi dulu gitu. 

Biasanya setelah gua jawab gitu, orang yang nanya bakalan diam kehabisan kata-kata sambil mikir "Anying, nyesel gua udah nanya"

Cara ini lumayan efektif karena selama hampir 2 tahun gua pakai cara ini, gua udah jarang ditanya-tanya lagi soal "Kapan Nikahnya?".

Tetapi ada benarnya kalau dikatakan suatu hal itu ada masanya karena jawaban tersebut sudah gak efektif lagi. Tiap gua jawab itu, responnya adalah "Perasaan bikin mulu, kapan jadinya?". Iya ya, kapan jadinya.

Gua tidak kehabisan akal, gua mulai mencari jawaban baru. Setelah lama berpikir, gua nemu juga jawaban baru. Jawabannya adalah "Ya kalau Tante/Om mau bantuin mah, bulan depan juga bisa" sambil pasang muka serius.

Jawaban yang menurut gua sangat efektif karena biasanya setelah gua bilang gitu, suasana jadi hening dan orang yang bertanya sampai susah mau balas jawab apa.

Silahkan dicoba jawaban ini, khusus untuk kamu yang tebal muka.

.................................................................................

Setelah lama tertuda akhirnya tanggal 15 November kemarin, gua mengadakan proses pertunangan dengan calon istri. Kalau ditanya kenapa milih tanggal 15 November sebenarnya gak ada pertimbangan khusus sih. Kebetulan aja tanggal 15 November bertepatan dengan hari Minggu dan sudah lewat dari 1 tahun kepergian Papa di tanggal 22 Oktober kemarin.

Acara diadakan di sebuah Restoran di Jalan Sudirman. Rencana awal sih gak akan undang banyak orang karena kondisi tidak memungkinkan tetapi ternyata yang datang di luar dugaan.

Jadi, khusus untuk acara lamaran ini, gua dan calon istri sengaja datang ke semua saudara yang tinggal di Bandung untuk meminta kesediaan mereka datang. Oh ya, gua datang sambil membawa siomay buatan Mama Debora untuk 'buah tangan'.

Kalau ada yang nanya kenapa mau repot-repot datang ke rumah saudara yang tersebar di Bandung, jawabannya adalah untuk ADAB. Gua punya pengalaman, pernah ada saudara datang ke rumah buat mengantarkan undangan pernikahan dan itu menjadi sebuah pertanyaan. Kapan tunangannya, calon istrinya yang mana kok gak dikenalin, dll.

Buat gua pribadi sih gak masalah tetapi bakalan jadi masalah buat orang tua yang jadi merasa gak dihargai. Biasalah orang sudah tua, pola pikirnya berbeda dengan kita.

Respon yang didapat bagus, semua yang gua datangi mengiyakan datang dan sambil sekalian  gua minta tolong ke 6 keponakan buat bawa seserahan yang akan gua berikan buat Keluarga Deb.

Untuk saudara dari Papa yang kebanyakkan tinggal di Jakarta, gua hubungi by phone dan responnya juga bagus. Mereka semua bisa datang dan kalau gua total semua, perkiraan jumlah tamu yang bakalan datang di kisaran 45-50 orang.

Tergolong banyak dan ini membuat sedikit kelimpungan karena awalnya kita hanya booking untuk 30 orang saja. Apalagi di tengah kondisi Pandemi seperti ini, gua mikirnya banyak yang gak akan bisa datang tapi ternyata perkiraan gua meleset.

Semua bisa datang yang membuat gua harus menambah kursi lagi. Jujur, gua senang sekali karena semua saudara bisa datang untuk hari besar gua dan ini sama sekali diluar ekspektasi gua.

Terima untuk Tante. Om dan semua keponakan yang sudah datang dan membantu proses lamaran ini sehingga semua berjalan dengan baik.

..........................................................................

Salah satu kekhawatiran gua ketika memutuskan untuk melangkah lebih jauh dengan calon istri adalah pertanyaan sekelabat yang sering datang ketika gua sedang sendiri.

"Bisa gak ya gua jadi suami yang baik?" atau lebih jauh lagi "Bisa gak ya gua jadi Ayah yang baik dengan segala kekurangan gua ini"

Belum lagi soal uang, haha. Ini soal sensitif sih tetapi tetap saja ini jadi salah satu hal yang sering gua pikirkan. Untuk persiapan menikah nanti, konsentrasi gua sebenarnya sedang terpecah karena gua pun sedang melakukan renovasi rumah yang kelak akan ditempatin gua dan calon istri.

Renovasi ini meliputi kitchen set hingga halaman rumah dan ini tentu saja membutuhkan dana yang tidak sedikit. Rumah ini gua ambil secara kredit tentu saja gua harus membagi lagi pengeluaran tiap bulan agar semua bisa terbayar. Puji Tuhan sudah jalan hampir 2 tahun, semuanya masih bisa terbayar tanpa pernah telat dan mendapat denda.

Buat sebagian orang, gua dibilang nekad karena berani ambil resiko tapi buat gua itu titik serunya. Hal yang ngebuat kita semakin bersemangat dan bekerja semakin keras karena gua tau, ada yang harus dibayar dan ada calon istri yang harus dibahagiakan.

Untungnya gua ketemu dengan calon istri yang luar biasa pengertian. Calon istri yang tidak pernah menuntut, minta apa-apa dan mau berusaha bareng. Contoh kecilnya kalau kita sedang pergi main, sudah sama-sama paham, gua yang bayarin nonton, dia yang bayarin makan atau sebaliknya.

Seringnya malah bayar sendiri-sendiri loh. Kadang kalau gua dapat rejeki lebih, gua ajak dia makan enak di Restoran bagus. Kalau dia dapat bonus lebih dari Kampus, gantian yang dia ajak gua makan enak.

Dia paham sekali kalau kondisinya kita memang harus berhemat dan gak bisa hambur karena banyak pengeluaran di depan mata.

Yang terpenting adalah kita tetap berusaha, berdoa, berharap dan sisanya biarlah Tuhan yang mengatur semuanya.

Next,

Namanya niat baik tentu saja ada jalan. Hal itu pula yang gua rasakan ketika mendekati proses pertunangan. Tante tersayang yang berdomisili di Bekasi memberi kabar via WA kalau dia bisa tidak datang karena sedang melakukan renovasi rumahnya di Bekasi.

Ya kecewa padahal gua pribadi sangat mengharapkan kedatangannya. Eh karena gak bisa datang, Tante lantas mentransfer uang dengan nominal yang cukup besar.

Di waktu yang bersamaan, gua mendapat tawaran dari sebuah media untuk menulis disana. Kebetulan editor media tersebut sering baca tulisan gua di sebuah platform (Quora) yang karena gua saking seringnya nulis disana, gua jadi malah jarang nulis di blog pribadi, hahaha.

Commitmen fee kemudian ditransfer sebagai tanda jadi gua menulis disana. Sungguh sebuah rejeki yang tidak terduga. Disini gua semakin yakin untuk tidak perlu khawatir tentang apapun. Kerjakan bagian kita dan sisanya biarlah Tuhan yang mengatur.

.....................................................................................

Acara akhirnya terlaksana dengan baik. Menurut perhitungan gua, sekitar 45 orang yang datang. Acara kita diadakan di lantai 2 dan Puji Tuhan lagi, saat acara berlangsung kondisi Restoran sedang sepi.

Jadi gua berasa booking 1 lantai buat acara pribadi gua, hahahaha.

Kalau ditanya gua tegang apa enggak, jawabannya sangat tegang. Untuk mengusir ketegangan itu, gua jadi sok sibuk. Jalan kesana kemari, datang ke masing-masih meja untuk menyapa para saudara yang datang.

Jalan ke belakang buat cek menu di dapur sampai kasih petunjuk ke temen gua yang jadi fotografer pas acara. Orang mungkin mikirnya gini "Si Stefanus telaten banget ya. Cek satu per satu biar acara lancar"

Padahal aslinya gua sedang menghilangkan grogi. Jalan kesana kemari terasa membuat grogi hilang ketimbang duduk manis, mendengarkan orang ngobrol sambil menyantap hidangan.

Proses pengalungan kalung sebagai tanda jadi berjalan dengan baik. Kalung itu gua beli bareng Mama 2 hari sebelum acara. Mama yang milih dan mama pula yang bayarin eh maksudnya mama yang milih, gua yang bayar.

"Teh, ini nanti kalau dijual lagi, harganya gak akan jatuh kan? Aman kan?" tanya gua ke Teteh penjaga toko emas.

"Aman. Cuma motong 10rb per gramnya. Lah emang mau dijual lagi kalungnya?"

Eh iya ya. Sungguh sebuah pertanyaan GOBLOK. Ya gak mungkinlah dijual lagi kalau bisa mah nanti malah nambah bukan malah dijual.

Makanan yang dihidangkan pun enak dan tidak kurang. Semua tampak puas dan bahagia yang tidak bahagia tampaknya hanya isi dompet gua, haha. Kidding

Ada kebahagiaan tersendiri ketika melihat calon istri bahagia. Orang yang sudah bersama gua selama 2 tahun dan kini sebentar lagi akan menjadi pendamping hidup sampai akhir hayat nanti.

Riak-riak konflik memang kadang terjadi, terutama karena sikap gua yang terkadang selfish dan memandang semua hal menggunakan sudut pandang gua sendiri tetapi seiring berjalannya waktu, gua semakin belajar bagaimana cara memberikan treat yang bagus kepada calon istri.

Kalau kita sudah ditempatkan sejauh ini, di posisi ini, artinya kamu memang yang terbaik buat aku.

........................................................................................

"Jadi kapan nih nikahnya?" tanya seorang Tante dari Jakarta selepas acara lamaran

"Ya kalau Tante mau bantuin, bulan depan juga bisa" jawab gua dengan ekspresi datar dan lurus

Tante dari Jakarta tidak merespon dan dia langsung pamit pulang ke Jakarta.

Kamis, 08 Oktober 2020

Patah Hati Terhebat

Beberapa hari yang lalu, seorang temen lama tetiba mengirimkan chat via WA, isinya gini "San, lagi sibuk gak?" 

Gua sudah lama banget gak ketemu dengan si Gatot. Semenjak dia lulus dari kampusnya di Jatinangor dan pulang kampung ke Bekasi, gua lumayan lama juga gak ketemu dengan dia.

Saat gua dapat pesan WA itu, posisi gua lagi di TSM, lagi beli Bakmie buat Mama. Si Gatot ternyata habis test akhir CPNS di SOR Jabar Arcamanik. Dia baru beres Test dan sebelum balik ke Bekasi, dia ngajak gua ketemuan.

"30 menitan ya Coeg. Gua beli lauk dulu buat Mama, beres dari sini gua langsung kesana"

Kurang dari 30 menit, gua sudah sampai di SOR Arcamanik. Di depan gerbang, ada pria dengan rambut cepak sedang duduk sambil memandangi HP. 

"Hey, lagi nonton video bokep ya lu" gua kagetin si Gatot.

"Kagak jir. Apa kabar San" tanya Gatot sambil tersenyum sumringah

"Puji Tuhan sehat. Yuk makan dulu. Lu pasti lapar kan habis Test. Lagi mau makan apa lu?

"Bebas sih. Di daerah sini apa yang enak?"

"Makan pecel telur mau gak lu? Ada di Antapani, gak jauh dari sini"

"Kalau bakso ada gak? Lagi pengen makan bakso"

Bakso? Tumben nih lelaki pengen makan bakso. Gua langsung mikir, Bakso apa ya yang enak di sekitaran Antapani. Berhubung gua jarang makan bakso kecuali Bakso Cuanki yang lewat depan rumah, gua jadi sedikit kebingungan ketika si Gatot ngajakin makan Yamin Bakso.

Oh ya, gua ingat. Di sekitaran Antapani ada Bakso namanya Bakso Spiderman. Gua gak tau rasanya kayak apa tapi entah kenapa Mama gua doyan banget ama ini Bakso.

Bakso Spiderman ternyata ada singkatannya, singkatannya bikin sebel. Bakso Spiderman: Bakso Sapi Dengan Racikan Mandiri. Pas pertama kali gua baca, jujur gua ngerasa sebel banget. Berasa jokes waktu SD, Sapi apa yang bisa manjat? Sapidermen.

Ah, bangsat.

...........................................................................

2 Mangkok Mie Yamin Manis dengan bakso ditambah Es Teh Tawar sudah tersedia di atas meja. Rasanya ternyata lumayan biar singkatannya nyebelin tapi rasanya ternyata lumayan enak.

Lagi asyik bercerita tetiba Gatot bercerita bahwa dia sedang mengalami 'Patah hati terhebat' dalam hidupnya. Wah, gimana, gimana ini ceritanya?

Ternyata 3 hari yang lalu, si Gatot baru putus dengan pacarnya. Hubungan mereka sudah berjalan hampir 1 tahun dan akhirnya harus kandas di ujung jalan. Kandasnya pun tragis, kalau diurutkan seperti ini.

Kamis si Gatot datang untuk melamar sambil membawa cincin sebaga bukti keseriusan dan cincin tersebut diterima.

Jumat si perempuan dan Ibunya datang ke rumah si Gatot buat mengembalikkan cincin ke si Gatot.

Sabtu si Gatot datang kembali ke rumah si perempuan untuk membahas hubungan mereka.

Minggu si perempuan akhirnya dijodohkan dengan pria lain dan si Gatot ditinggal.

4 hari yang benar-benar panjang untuk si Gatot. Sambil menikmati Bakso Sapi Dengan Racikan Mandiri ini, Gatot mulai bercerita tentang retaknya hubungan mereka dan perbedaan sifat yang sangat kentara antara keduanya.

"Gua sudah mencoba sebisa gua San buat memperbaiki hubungan kita tapi dianya yang menjauh. Tadi aja gua ngerjain Test CPNS gak fokus, masih terus kepikiran dia"

"Gua sampai di titik dimana gua gak tau lagi harus gimana. Gua juga gak bisa ngebayangin diri kedepannya gimana tanpa dia" lanjut Gatot.

Dan yang paling nyesek adalah Gatot cerita, dia sampai bersimpuh ke kaki Ibu dan Ayahnya sambil menangis karena merasa sudah tidak kuat menahan beban ini.

Gua pun pernah dalam posisi si Gatot. Kalau dia bersimpuh di Kaki, gua memeluk almarhum Ayah sambil menangis karena memang sekuat-kuatnya kita tetapi pasti ada satu titik dimana kita merasa rapuh dan kalau laki-laki sudah menangis sejadi-jadinya tandanya dia memang sudah tidak tahu harus berbuat apa lagi.

"Udah jangan balik dulu, ke rumah gua dulu. Ketemu ama Mama gua, udah lama kan gak ketemu"

........................................................................

"Wah Gatot apa kabar? Sudah lama gak kesini ya" kata Mama

"Si Gatot baru naik Haji mah. Aku nitip Ayam Labaik gak dibawain coba. Manggilnya jangan Gatot tapi Pak Haji Gatot sekarang mah"

Si Gatot emang baru naik haji tahun lalu. Keren juga nih orang, usia 29 sudah bisa naik Haji. Semenjak dulu, si Gatot yang gua tahu emang taat beibadah dan gak pernah meninggalkan kewajiban buat Shalat.

Gua inget dulu pernah nonton bioskop bareng si Gatot, nonton Reboot Fantastic Four dan di tengah film diputar, si Gatot izin keluar. Ternyata dia mau ke Masjid dulu buat Shalat, gak apa-apa dia kelewatan nontonnya yang penting dia tidak melewatkan kewajibannya.

Dibilang Pak Haji, si Gatot malah ngamuk sambil cengegesan, wkwkwkwk, Setelah ngobrol sebentar dengan Mama, kita izin buat naik ke lantai 2, ke ruangan kerja dan kamar gua.

Sambil lihat-lihat koleksi Action Figure, Gatot pun mulai melanjutkan kisahnya. Dia merasa terkena karma karena ternyata sebelum resmi berpacaran dengan yang terakhir, dia meninggalkan pacar lamanya!

Anjer si Gatot. Ganteng kagak, trendy kagak tapi sekarang sok jadi fakboy lah. Sok-sokan ninggalin pacar lama demi orang baru,

Setelah memberi penjelasan, ternyata si Gatot bukan sembarang main tinggal. Jadi sebelumnya, dia meminta kepastin kepada mantannya, mau bagaimana hubungan ini dan karena si mantan tidak bisa memberi kepastian maka Gatot memilih untuk melanjutkan kiprah cintanya ke yang lain.

Jadi bukan sembarang main tinggal gitu loh.

"Gua ngerasa lagi kena karmanya sekarang. Dulu gua ngerasa akan biasa saja ketika karma datang tetapi ternyata sesakit ini rasanya" jelas Gatot

"Ah itu mah bukan karma sih menurut gua, lu terlalu mengerdilkan diri sendiri kalau gitu. Wajar sih kalau lu minta kepastian dan ketika kepastian gak lu dapat, ya lu mundur"

....................................................................................

Obrolan gua dan Gatot ini, mau tidak mau mengingatkan gua akan kejadian sekitar 5 tahun yang lalu. Bedanya gua saat itu yang sedang patah hati dan Gatot adalah pendengarnya.

Setelah hati remuk dan dipenuhi rasa sakit hati & kecewa yang mendalam, gua memutuskan untuk pergi ke Kost si Gatot di Jatinangor, Sumedang. Gua berpikiran dengan 1 hari disana, keadaan gua akan membaik. Disaat seperti down seperti ini, bertemu teman yang mau mendengar adalah langkah yang paling tepat.

Gua berangkat dari rumah ke arah Jatinangor sembari melihat orang di sekeliling yang terlihat BIASA saja. Ada yang tertawa, ada yang sedang menikmati kudapan, ada yang sedang bersenda gurau, semua terlihat BIASA saja padahal di ujung sini, ada seorang pria yang sedang hancur dan terpuruk.

Forrest Gump di film Forrest Gump (1994) memilih untuk berlari mengitari Amerika setelah ditinggal oleh kekasihnya yang bernama Jenny. Dia berlari tanpa tujuan dan yang ada di pikiran dia adalah pertanyaan mengapa dia ditinggalkan dan bagaimana dia harus melanjutkan hidup setelah ditinggal oleh Jenny.

Semua orang mungkin memiliki caranya masing-masing dan cara yang gua pilih adalah mampir ke Kost Gatot untuk sekedar bercerita.

Dari rencana 1 hari eh gua malah nginep sampai 5 hari di Kost si Gatot padahal gua tidak membawa baju ganti dan hanya memakai baju yang melekat di badan saja. 1 hari rasanya tidak cukup unuk melapangkan dada dan meredam semua rasa sakit hati dan kekecewaan yang mendalam.

Kerjaan gua di Kost Gatot pun cuma baca komik, nonton WWE, jalan keluar cari makan di warteg deket Kost si Gatot, tidur. Selama 5 hari itu, gua malah gak banyak ngobrol dan gua rasa si Gatot tau gua butuh ruang sendiri.

Ruang supaya gua bisa berpikir dengan jernih, mencari jawaban sendiri dari semua pertanyaan dan ruang baru supaya gua bisa memulai kehidupan yang baru.

Sampai di satu titik, gua teringat Conversation terakhir antara gua dengan dia:

"Setelah semua yang gua lakuin kok kamu kayak gini"

"Maaf tapi gua sudah siap ketika Karma itu datang suatu hari nanti." jawab dia.

Akhirnya di hari kelima, gua memutuskan untuk pulang karena Mama di rumah sudah khawatir dengan kondisi gua. Satu kalimat yang gua inget dari si Gatot waktu gua pamit pulang adalah "Dunia boleh runtuh buat lu tetapi kehidupan harus tetap berjalan"

Buat gua, dunia memang sudah runtuh tetapi benar apa kata Gatot, kehidupan harus terus berjalan dengan atau tanpa dia.

.........................................................................................

"Udah kalau lu mau, lu nginep aja. Tuh kamar gua kosong di atas kalau mau shalat pakai aja kamar gua" bujuk gua,

"Makasih banget San. Besok gua harus kerja lagi kalau besok libur mah, gua nginep deh"

Contoh orang bertanggung jawab dengan pekerjaan padahal si Gatot kerja di Perusahaan Kontraktor milik Bapaknya sendiri loh. Secara materi dia sebenarnya kaya raya tetapi Gatot selalu menyanggah dan bilang kalau yang tajir itu Bapaknya bukan dia.

Jam 6 Sore kita mulai berkeliling mencari oleh-oleh. Si Gatot dititipin oleh-oleh kayak Belah Doeren, Bolu Susu Lembang sampai Bolu Bakar Tunggal.

Itu yang nitip mau nitip apa ngerampok jir. Bawanya gimana juga, susah pasti kalau banyak mah. Waktu gua tanya ternyata Belah Doeren adala kue kesukaan mantan si Gatot,

"Kok lu beliin?" tanya gua

"Silaturahmi gak boleh putus kan San biar sekarang statusnya sudah mantan"

Itu mah ngarep ah. Silaturahmi memang tidak boleh terputus tetapi kalau lu sudah bisa menganggap dia masa lalu dan lu sudah bisa melihat dia layaknya 'hanya orang biasa yang pernah singgah di kehidupan gua'. Kalau masih ngarep mah mending kata gua gak usah

"Mending gak usah lah Tot. Lu baru putus belum 1 Minggu. Kasih waktu buat diri lu sendiri buang segala sesuatu tentang dia yang menempel di kehidupan lu"

Gatot mendengarkan saran dari gua dan dia akhirnya memutuskan untuk tidak membelikan kue isi durian kesukaan mantannya. Setelah beres beli oleh-oleh kita melanjutkan perjalanan ke Travel buat nganter si Gatot balik ke Bekasi.

Sambil menunggu mobil Travel datang kita asyik melanjutkan pembicaraan sampai di satu titik kita ngobrol soal komik Dragon Ball.

"Tot lu tau kan. Bangsa Saiya di komik Dragon Ball tuh dikenal sebagai bangsa petarung? Daya tempur mereka tiap bertarung bakalan naik pesat ketika mereka selamat dari kematian? Semakin mereka mendekati ajal dan berhasil selamat, daya tempur mereka juga bakalan naik"

"Gua pun ngerasa gitu. Setiap kita bisa lolos dari patah hati sampai patah hati terhebat sekalipun bakalan buat kita lebih kuat dari sebelumnya. Mungkin setiap orang harus merasakan yang namanya patih terhebat satu kali dalam hidupnya Tot."

Gatot hanya diam saja, dia tidak menjawab apapun tetapi dari raut mukanya, gua rasa dia paham dengan apa yang gua bilang.

..................................................................................

"San, makasih banget ya. Nanti kalau gua ke Bandung lagi gua kabarin lu" kata si Gatot sambil menjabat tangan gua. Mobil travel sudah datang dan Gatot memasukkan barangnya satu per satu ke bagasi mobil.

Tasnya sih cuma 1 tapi oleh-olehnya itu loh yang gak nahan.

"Gua minta maaf ya kalau gua ada salah ama lu. Maafin gua ya" kata Gatot

"Lu kayak mau mati aja Tot pakai minta maaf segala" jawab gua keheranan.

"Btw, dunia boleh runtuh buat lu tetapi kehidupan harus tetap berjalan" lanjut gua.

Gua gak tau apa si Gatot ingat kalimat yang diucapkan ke gua 5 tahun lalu itu tetapi gua yakin meskipun berat dia bakalan bisa melewati semua ini sama seperti gua.

Senin, 17 Agustus 2020

Semesta Tidak Mendukung

Banyak yang penasaran dengan kelanjutan kisah cinta si Dom yang gua tulis di Post sebelum ini. Bagaimana kabar si Dom sekarang, gimana si P atau bagaimana kabar si bangsat Pomps.

Untuk P dan Pomps, gua gak terlalu tahu. Cuma gua dikasih info dari si Dom kalau si P sekarang sudah bertunangan dan si Pomps sudah menikah dan memiliki seorang anak.

Bagaimana dengan si Dom sekarang? Bagaimana kehidupan asmara temen kita yang satu ini? Karena banyak yang nanya dan kepo, gua ceritain soal kehidupan asmara si Dom selepas dari si P (Mohon izin ya bosque Dom).

........................................................................

Tuhan sepertinya memang ingin Dom jauh dari P. Beberapa bulan selepas lulus kuliah dengan perjuangan dan air mata karena si Dom gagal mulu di Test TOEFL sebagai syarat salah satu syarat kelulusan, Dom diterima kerja di sebuah Perusahaan Retail besar. Itu loh minimarket tempat kamu beli Teh Pucuk Harum yang suka ada tukang parkir goib tetiba muncul pas kamu baru mundurin motor.

3 bulan dia training di Jakarta dan selepas 3 bulan, Dom ditempatkan di salah satu Kota di Sumatera, jauh dari keluarga dan jauh pula dari P. Dom dan P masih berhubungan dan suka pergi bareng padahal saat itu P sudah resmi berpacaran dengan B. Ini adalah contoh pria bucin, hihihi.

Jauh dari kota kelahiran berarti Dom harus beradaptasi dengan kehidupan baru di kota barunya. Komunikasi si Dom dengan P perlahan berkurang sampai akhirnya lost sama sekali.

Di kota baru ini pula, Dom bertemu dengan tambatan hati barunya si M. Si Dom yang job desk-nya adalah seorang Junior Manager mempunyai bawahan si M ini.

Keliatannya si Dom mengancam si M supaya si M mau jadi pacarnya. Ngancemnya gini "Adek, kamu mau karir kamu naik gak? Kalau mau kamu harus membahagiakan saya ya selama saja kerja disini"

Becanda deng.

Si Dom ternyata modus. Dia cerita ke gua, sering minta ditemenin buat cara sarapan sebelum ngantor, alasannya gak tau tempat sarapan yang enak. Ini orang sok sarapan padahal biasa juga bikin Mie Gaga 100 sekarang sok sarapan.

Dari sering bertemu, timbul rasa suka dan sayang yang berujung mereka resmi pacaran. Untuk detilnya gua gak terlalu tahu tapi mereka akhirnya resmi pacaran.

........................................................................................

"Ja, lagi nyantai? Ketemuan yuk ah"

Sebuah pesan singkat dari si Dom masuk ke HP gua di tahun 2016 silam sekitar jam 10 Pagi di hari Minggu. Gua masih ingat karena gua baru beres kebaktian di Gereja dan lagi makan bubur ayam Bejo di Kosambi,

Ini orang kualat bener, manggil nama gua pakai nama bokap gua 'Ja' mulu. Sewaktu kita masih SMP, okelah gua ngaku salah karena nyebarin nama Bokap dia. Nama Bokap si Dom itu Gregorius Sukrisno, gua mikir kalau manggilnya 'Gregorius' asa kebagusan. Kalau manggilnya 'Sukrisno' asa selip di lidah.

Biar gak ribet, gua singkat aja 'Sukrisno' jadi 'Sukro' alias kacang sukro alias kacang suuk. Kasusnya mirip dengan nama bokap si Ferry 'Tjang Wang Liong'.

Anjing ribet bener nama bokap si Ferry. Singkat aja jadi 'Liong' alias telur naga. Dan lu percaya gak, itu panggilan 'Sukro' ke Banu dan 'Liong' ke si Ferry sampai sekarang masih DISEBUT dong ama temen-temen gua yang lain.

Gua sudah mencoba untuk menghilangkan kebiasaan manggil nama temen pakai nama Bokapnya. Gua sudah lama gak pernah manggil 'Sukro' lagi ke si Dom tapi gua panggil dia dengan nama depan dia 'Dom'.

Dia awalnya heran kenapa gua manggil dia 'Dom', sebenarnya selain membiasakan gua supaya gak manggil dia pakai nama orang tua, gua juga waktu itu habis nonton film Fast Furious.

Tau kan Vin Diesel yang main di film Fast Furious? Nah nama karakter dia Dominic Toretto dan dipanggil 'Dom' oleh temen-temennya. Jadilah sampai sekarang gua manggil dia dengan 'Dom' biar berasa manggil Vin Diesel.

.....................................................................................

Dom ngajak ketemuan di Yogya Jalan Sunda di food court-nya, Gua kira dia datang sendiri ternyata dia datang bersama si M. Si M masih malu-malu dan manggil gua "Om" dong padahal gua ama si Dom aja cuma selisih 1 tahun. Aysem

Waktu pertama kali gua ketemu ama si Dom dan M, gua bilang mereka pasangan yang cocok. Si M keliatannya baik dan sayang ke si Dom begitu juga sebaliknya. Bagaimana dengan P? P ternyata masih suka menghubungi si Dom dan mungkin karena rasa uratnya sudah malu, si P juga menghubungi M untuk pergi main bareng bareng Dom.

Gile bener itu si P.

"Besok lu ada waktu? Ke Lereng Anteng yuk" ajak si Dom.

"Lereng Anteng yang di Punclut?"

"He eh. Ajak cewek lu sekalian"

"Bajingan lu"


Si Dom ketawa ngeledek karena status gua di tahun itu yang single. Dia ketawa ngeledek sambil menyandarkan kepala dia ke punggung si M persis seperti yang gua lakukan dulu buat meledek dia

Bales dendam nih ceritanya,

Besoknya kita pergi ke Lereng Anteng dan lanjut ke Farm House di Lembang. Si M terlihat senang karena mungkin di Kotanya mentok adanya Alfamart doang jadi begitu lihat dalem Lereng Anteng dia terlihat sumringah sekali.

Gua yang sudah pernah kesini sebelumnya, ya kurang antusias aja. Karena selain isinya yang gitu-gitu aja, harga makanannya juga mahal-mahal. Gua paling inget ada paket bala-bala isi 5 harganya 20-25rb.

Padahal kalau lu keluar dikit, beli bala-bala di mamang harganya seceng doang. Beli 25rb dapet 25 pcs + bonus 2 pcs. Selain jadi nyamuk, gua merangkap jadi fotografer buat mereka berdua.

Gua diajak ternyata buat jadi fotografer dadakan mereka berdua. Kalau gua jahat, harusnya gua sengaja kaburin deh muka si Dom.

.........................................................................................

Dan begitulah ritual yang terjadi setiap tahunnya. Pokoknya dalam 1 tahun, minimal 2x si M pasti ke Bandung selama 1 Minggu, menginap di rumah Dom dan pergi menelusuri Bandung.

Dan sebanyak itu juga gua merangkap menjadi fotografer dadakan tetapi ada yang berbeda di tahun 2018. Si M datang ke Bandung dan semua terasa baik-baik saja sampai kepulangan si M ke kota asalnya.

Keanehan mulai terjadi, gak beberapa lama setelah M pulang kota asalnya, M menghapus semua fotonya di IG. Gak cuma menghapus karena M juga melakukan unfollow ke hampir semua temen si Dom termasuk gua.

Foto yang disisakan pun hanya 1, foto pengumuman tentang Kajian Islami. Gua mulai menangkap ada sesuatu yang tidak beres tetapi gua belum berani bertanya ke Dom dan M.

Hingga suatu hari akhirnya gua mencoba untuk memberanikan diri bertanya ke Dom dan perkiraan gua tepat. Hubungan mereka berdua sedang diujung tanduk karena desakan dari Ibunda M.

Sepulang dari Bandung, Ibunda M mulai mendesak M, mau dibawa kemana hubungan ini? M awalnya sudah mau pindah agama ke agama si Dom tapi semenjak Ayah M meninggal, M sepertinya menutup kemungkinan itu.

Dom pun rasanya tidak mungkin pindah agama karena dia berasal dari keluarga Katholik yang taat biar si Dom rasanya gak taat2 ama deh, wkwkwkwk. Mereka sepertinya tahu kalau hubungan mereka tidak bisa berlanjut TAPI mereka melakukan kesalahan menurut gua.

Kesalahannya adalah walaupun mereka tahu tidak akan bisa berlanjut tetapi mereka sepakat untuk berlagak layaknya seorang yang sedang berpacaran.

"Jadi tiap Malam gitu lu masih nelpon dia? Lu masih chat ama si M tiap hari? Masih sayang-sayangan?" tanya gua ke si Dom 

"Iya masih, kayak gak ada apa-apa aja sih"

Booom! Kesalahan fatal karena kalau kayak gini terus pasti ujungnya bakalan ada yang tersakiti. Dom juga cerita kalau si M sudah meminta dia buat cari pasangan baru.

Beberapa bulan setelah kejadian itu, hal yang mengagetkan pun terjadi. Gua yang lagi cek IG tetiba dikejutkan dengan foto si M yang sedang melangsungkan pertunangan dengan seseorang pria.

Gua shock dan langsung nanya ke Dom. Bener kata Dom, si M sudah resmi bertunangan. Dom menjawab singkat dan jelas seperti sedang lesu dan tidak ingin ditanya lagi. Sebagai teman, gua pun kirim WA untuk mengucapkan selamat kepada M.

M bilang terima kasih dan dia meminta gua untuk 1 hal, gua nanya apa, dia jawab "Tolong kalau lu lagi ngumpul ama Dom, please jangan bahas soal gua ya. Gua gak mau Dom sedih"

Sebuah permintaan yang langsung gua sanggupi. M pun cerita banyak tentang apa yang sebenarnya terjadi dan ternyata dia menjalani proses taaruf dengan tunangannya tersebut.

"Gua sebenarnya belum memiliki rasa apapun ke dia, San. Ya lu bayangin aja, gua sudah 4 tahun lebih ama Dom. Dan lu tau gak, 1 Malam sebelum gua tunangan, gua chat ke Dom buat bilang ke dia. Dia terus posting foto dia ama pacar barunya. Hancur hati gua, gua ampe nangis semaleman"

Pantes kalau gua liat foto pertunangan si M, mata si M terlihat sekali sembab seperti baru menangis semaleman. 

Kalau gua boleh mengkritik, gua bilang tindakan si Dom salah besar. Okelah kalau kamu sudah punya pacar atau gebetan baru tapi gak pas kalau kamu kirim foto ke mantan kamu apalagi mantan kamu mau tunangan.

Salah besar bosque. Tapi rasanya kita sudah sama-sama dewasa jadi rasanya gua gak berhak buat ngomong lebih lanjut.

M pun bercerita betapa dia menyayangi Dom dan betapa sulitnya dia menerima kenyataan bahwa Dom sudah menjalani hubungan baru dengan perempuan lain. Mereka pun sudah putus kontak dan hanya bertukar pesan untuk hari tertentu saja.

...........................................................................................

2 tahun berlalu,

M kini sudah resmi menikah dan pindah Kota. Terkadang kita masih suka bertukar pesan untuk menanyakan kabar.

"Gimana lu, udah bisa move on belum?"tanya gua 

"Belum sih. Kadang tiap Malam gua masih suka kepikira tapi hidup harus terus berjalan kan?"

"Iya bener. Suami lu tau gak tentang hubungan lu ama si Dom?"

"Enggak sih. Dia gak mau tentang masa lalu gua"

"Good sih kalau gitu. Baik-baik ya lu disana" tutup gua.

Sudah 2 tahun berlalu tapi kenangan si M masih membekas. Mau bagaimana pun sayangnya kita ke orang tetapi jika semesta tidak berkehendak maka hal itu tidak akan terjadi;

Aku untuk kamu
Kamu untuk aku
Namun semua apa mungkin
Iman kita yang berbeda
Tuhan memang satu
Kita yang tak sama
Haruskah aku lantas pergi
Meski cinta takkan bisa pergi
Benteng begitu tinggi
Sulit untuk kugapai

Gua sekarang lagi duduk di food court Yogya sambil menyeruput Chatime. Berhubung gua mentok di Marimas rasa Buah Naga, gua jadi baru tau rasanya Chatime, wkwkwkwk. Gua duduk menunggu Deb beli titipan Mamanya di Yogya Swalayan.

Lagu 'Peri Cinta' yang diputar di food court Yogya ini jadi mengingatkan gua akan kisah si M dan Dom. Sekuat apapun rasa cinta tapi kalau semesta tidak merestui ya percuma.

Mungkin bukan sekarang tapi mungkin di kehidupan lain, semesta baru mendukung.

....................................................................................................

Yang suka main Quora boleh follow ya akun follow gua. Lagi seneng banget nulis di Quora: 




Minggu, 12 Juli 2020

Golden Boy

Seorang teman lama tetiba ngechat gua di suatu siang. Isi chatnya cuma gini:

"Sani lagi dimana lu?"

Ada apa ini, tetiba ada cowok menaruh perhatian ke gua. Pas dia chat gitu, posisi gua lagi jajan batagor depan Alfamart. Gua awalnya ngira gini, dia ngeliat gua lagi jajan batagor kuah depan Alfamart terus buat mastiin, dia chat gua dimana?

Ternyata enggak, temen seangkatan gua sewaktu di SMP dan SMA ini ternyata mau ngajak gua ketemuan. Kalau ada temen lama yang tetiba ngajak ketemuan, biasanya kalau gak ngajak join asuransi atau ikutan MLM. Pengalaman gua mah kebanyakan kayak gitu.

Kita samarkan dia dengan nama Dam dan di chat dia bilangnya mau nawarin gua sebuah bisnis. Ya gua mah kalau ada temen yang mau ajak ketemu ya hayo aja untuk menghargai dan dengerin apa yang dia tawarkan. Kalau gak tertarik ya say sorry aja.

Gua sudah lama banget gak ketemu sama si Dam ini. Kalau gua menggambarkan si Dam ini, orangnya kurus banget dengan rambut yang berantakkan. Beberapa temen gua melabeli si Dam ini sebagai 'Madesu' alias Masa Depan Suram. Dibilang Madesu mungkin ada benarnya juga sih karena ini orang kuliah aja gak beres terus kerjaan juga gonta-ganti. Si Ambu pernah cerita ke gua kalau dia pernah ketemu si Dam di depan Indomaret jam 6 Pagi.

Si Ambu yang mau ke Travel, mampir dulu ke Indomaret eh disana dia ngeliat si Dam lagi duduk di depan Indomaret dengan raut muka kuyu dan rambut acak-acakan. Ini si Madesu ternyata habis main game semalaman suntuk dan baru mau balik.

Disaat temen seusianya kayak gua dan Ambu mulai memikirkan masa depan eh si Madesu malah asyik main game sampai nyubuh.

/...............................................................................

"Gimana lu ama si F sekarang" tanya gua ke si Dam. F adalah mantan pacar si Dam sewaktu masih SMA dulu dan kalau gak salah mereka pacaran lama. Gua yang kebetulan berteman dengan F di Instagram sebenarnya tau kalau si F mah udah nikah dan punya anak.

Dam sekarang sudah di rumah gua, tepatnya di ruang kerja gua. Karena dia izin merokok, gua jadi bawa di ke ruang kerja gua biar asap rokoknya Garpitnya gak mengganggu Nyokap.

"Iya nih, gua susah banget Move On dari dia. Semenjak gua putus ama dia 9 tahun lalu, gua belum pernah pacaran lagi" kata Dam sambil menghisap rokoknya dalam-dalam.

"Lu pernah ketemu si F lagi enggak?"

"Pernah sekali, waktu acara reuni SMA kecil kemarin di Celebrate Cafe. Cowoknya belagu anjir, judes banget ke yang lain"

"Gak lu gampar aja"

"Pengennya sih"

"Ya kalau lu gampar, gua nitip satu gamparan ya ke dia". Kita pun tertawa bersama

Putus dengan F membuat kondisi si Dam terpuruk. Semakin terputuk ketika usaha orang tuanya sudah bangkrut. Oh ya orang tua si Dam ini dulu kerjanya jadi Agen Majalah dan Komik besar loh. Gua pernah sekali kesana bareng si Dam ke Cikapundung, tempat orang tua si Dam mendistribusikan Majalah dan Komik. Si Dam waktu itu mau minta duit ke Nyokapnya buat bayar apa gitu, gua lupa.

Nyokap si Dam baik banget, gua inget gua pengen beli Majalah Cinemags yang depannya Harry Potter, harganya kalau gak salah 45rb, terus didiskon jadi 40rb. Gobloknya gini, gua kan nawar jadi 35rb eh sama si Tante gak apa-apa eh si Dam malah ngomong "Udah mah 40 aja, cuannya gak ada kalau 35rb mah"

Bangcat, ama temen sendiri perhitungan.

Eh iya gua juga mau cerita satu hal juga nih. Jadi gini, waktu gua SMA dulu sempet beredar komik Hentai di kalangan temen-temen gua., Komik Hentai tuh bisa dibilang komik bokep Jepang. Jadi ya bentuknya seperti komik pada umumnya tapi isinya nauzubillah bikin panas dingin kalau dibaca. 90 persen yang baca pasti gak paham isinya karena cuma liat gambarnya doang, wkwkwk.

Gua pernah baca sekali pas gua main ke rumah si Erik Gigolo. Namanya mah Erik tapi dipanggilnya Erik Gigolo. Pas gua main, gua menemukan harta karun eh salah maksudnya gua menemukan sesuatu yang tidak baik yaitu Komik Golden Boy nomor 1 - 7 lengkap. Komik ini adalah Komik Hentai yang gua maksud dan sempat jadi obrolan undercover di kalangan teman seangkatan gua.

Komik Golden Boy atau disamarkan jadi Komik Anak Emas ini dulu harganya mahal dan susah dicari. Sebagai pembanding, komik Detective Conan aja harganya masih 9.600 nah ini si Anak Emas sudah 35rb. Kasak kusuk bilang kalau mau beli ini komik, harus mesen dulu ke loper komik di belakang Gramedia Merdeka.

Eh anehnya kenapa Erik Gigolo punya komik ini lengkap ya. Dia dapet darimana ya komik ini. Gua jadi mikir si Erik Gigolo kan temenan ama si Dam, apa dia dapat dari Dam ya?

"Eh, dulu Komik Golden Boy itu supply-nya dari lu ya?" tanya gua

"Wkwkwkwk iya" kata si Dam sambil makan bolu yang gua sediakan buat dia

Akhirnya misteri ini terjawab juga. Ternyata si Goblok ini yang men-supply komik Anak Emas yang bikin masa muda temen gua tercemar. Gue kecewa kok gua dulu gak dipinjemin eh maksudnya gua kecewa kok bisa-bisanya dia supply itu komik anak emas.

...................................................................................................................


Tapi seiring berakhirnya kejayaan majalan dan komik, berakhir pula usaha Dam sekeluarga. Mereka bangkrut bahkan sampai harus ngegadein rumah dan mereka harus kontrak rumah kesana kemari untuk tinggal.

Kakak si Dam jualan basreng dan cilok online buat nambah-nambah. Si Dam sendiri seperti yang gua ceritakan di awal, dia gonta ganti kerja bahkan sampai pernah nge-GRAB juga buat menyambung hidup. Sampai yang paling miris adalah ketika dia bercerita, dia terpaksa melego koleksi komiknya biar dapat duit 50rb di Pasar Palasari.

Tapi satu hal yang gua salut adalah dia bisa survive. Bayangkan kalau kita jadi si Dam ini, ditinggal nikah ama pacarnya, usaha bangkrut, rumah digadai wah itu pasti berat banget
.
Walau kondisi si Dam keliatannya belum pulih tetapi terlihat dia sedang mencoba untuk memperbaiki diri. Ya ini salah satunya dengan cara ke rumah gua, menawarkan sebuah usaha yang sebenarnya kalau gua bilang, kurang cocok dengan usaha yang gua tekuni.

Hampir setiap hari si Dam berkeliling, menawarkan usaha ke rekan dan kerabatnya sambil berharap ada yang goal. Ya walaupun gua rasa gak cocok ama usaha gua, ya gua bantuin dikit-dikitlah. Gua titip 2-3 barang ke gudang online dia, yang penting dia dapet pelanggan.

...................................................................................

Gegara gua denger cerita soal Dam yang bisa survive dan sedang meniti hidupnya lagi, gua jadi teringat dengan salah satu temen gua yang lain si Dom.

Kejadian ini sudah terjadi sekitar 6-7 tahun yang lalu tetapi ceritanya masib membekas sampai sekarang. Ceritanya dimulai ketika si Dom naksir kepada dede gemesh adik angkatan di Kampus, awalnya sebatas naksir biasa tapi si respon si Dede Gemesh luar biasa.

Respon dia bikin si Dom Geer dan beberapa kali mereka pergi bareng, makan bareng sampai nonton bareng. Asyik

Tapi seperti ada pepatah yang bilang kalau ada layangan yang putus yang ngejar pasti banyak, ternyata si Dom tidak sendiri.

'Tukang Ngala Layangan' ternyata banyak. Tapi anehnya gini, si cewek yang kita samarkan sebagai P ini merespon semua orang yang mendekati dirinya.

Ok, kalau kamu ngomong gini, ah itu mah geer aja kali cowoknya. Bisa jadi tapi respon yang gua lihat itu beda. Pokoknya kalau gua cowok yang belum berpengalaman dan dapat respon dari si P, dijamin deh gua bakalan mimisan.

Selain si Dom harus bersaing dengan Tukang Ngala Layangan yang tadi, Dom juga bersaing dengan mantan si P yang kita sebut dengan nama Pomps. Ini lebih gila lagi, di depan gua dan Dom, si P jelek-jelekkin terus si Pomps.

"Orangnya freak, udah gua putusin tapi maksa balikkan terus"

"Tiap Malam ke rumah gua terus ajakkin gua pergi terus. Sering kirim-kirim sesuatu juga ke rumah"

Kalau lu denger omongan si P tentang Pomps itu mungkin lu mikirnya si Pomps ini emang beneran freak. Tapi enggak juga sih, mungkin dia emang freak tapi kata gua ada andil dari si P juga.

Andilnya gimana San? Ya kenapa tiap Pamps ngajakkin pergi, lu mau pergi berdua. Kenapa tiap dia datang ke rumah lu, lu terima dia dan bikin dia nyaman. Kenapa tiap dia kasih ini itu, lu terima. Kalau misalnya lu terganggu ya jangan direspon, block, dan bilang apa adanya kalau lu udah gak ada rasa apapun ke dia.

Eh jahatnya si P, dia tetep ngekeep si Pomps dong. Mungkin si P merasa dia masih membutuhkan sosok Pomps.

Gegara itu, si Dom dan Pamps konflik mulu. Mulai dari adu bacot lewat BBM (dulu masih BBM) sampai teror ke si Dom.

Paling gua ingat adalah ketika mereka lagi adu bacot di BBM, si Pomps nulis gini "Sekarang lu nikmatin aja ama dia tapi dia pasti balik ke gua nantinya. Oh ya, lu juga gak tau kan apa yang sudah gua dapat dari P"

Mind blowing, si goblok ini mencoba untuk mempengaruhi pikiran si Dom.

Gua yang kebetulan lagi bareng si Dom pas dia kirim chat gitu, ngasih ide ke si Dom. Gua pinjem BBM si Dom dan bales pesan dari si Pamps

"Tapi lu juga gak tau apa yang sudah gua dapat dari P kan"

Dibales kayak gitu, si Pomps makin ngamuk. Kita pun tertawa bersama sambil mengutuk si Pomps bareng.

...........................................................................

Belakangan diketahui, ternyata si P bukan hanya menebar kail ke si Dom dan si Pomps. Masih ada 3 laki lain si D, B, dan M. Dan ceritanya sama, mereka dikasih respon bagus dan si P jelek-jelekkin si Pomps depan mereka,

Tapi si Dom belum menyerah dia masih berusaha mengejar si P walaupun dia tau si P bukan perempuan yang baik dan benar. Sampai di suatu hari, kejadian ini rasanya menyadarkan si Dom kalau dia harus stop dan menghentikan segala kegilaan ini.

Gua, Dom, Ambu ama si Dedi janjian mau main UNO di Yogya Express di Ciwalk (sayang sekarang sudah gak ada tempatnya). Si Dom ternyata lagi main sama si P dan sebelum si Dom gabung ama kita, dia mau anter si P dulu ke kampus.

Kita bertiga sudah duluan di Ciwalk dan hampir sejam nunggu, si Dom baru datang dengan mood yang gak ok. Muka dia kayak lagi nahan boker eh maksudnya kayak lagi nahan marah. Jarang-jarang nih orang marah.

Ternyata si Dom habis berantem dengan Pamps. Jadi ceritanya gini, si Dom anterin si P ke kampus dan biasalah pas si Dom balik, dia luknut minta kiss bye. Eh mau nyosor ke pipi, si bangsat Pomps ternyata ngikutin mereka berdua.

Dia langsung tarik si Dom, dorong si Dom yang hampir bikin si Dom jatuh tejengkang.

"Lu mau ngapain cewek gua jing!" hardik si Pomps

"Emang dia cowok lu?" tanya si Dom ke P dengan nada tinggi

"Bukan" jawab si P

"Denge tah anjir!" (Denger tuh Anjing) balas si Dom

"Kok lu gitu sih" tanya Pomps ke P

Kalau gua jadi si Pomps, lompat ke sumur tua bakalan gua lakuin dah saking malunya. Di depan saingan lu, lu gak diaku dong sama cewek lu, wkwkwkwkwk

.....................................................................

Tapi sekali lagi, sesuatu yang menurut gua gak masuk akal terjadi lagi. Malemnya, setelah kejadian si Pamps dan Dom ribut depan kampus, eh si Pomps datang dong ke rumah si P.

Bukan cuma datang tapi ngajak keluarga si P buat pergi makan steak. Dan gilanya, Nyokapnya si P mau dong padahal Nyokapnya tau gimana freaknya si Pamps dan Nyokapnya juga tau kalau si P sering dihina-hina ama si Pamps di depan orang lain.

Yang lebih aneh lagi, kok si P mau-maunya diajak pergi makan sekeluarga. Kalau misalnya itu Nyokap gua, tau kalau anaknya dihina-hina dan diperlakuin kayak itu, jangankan mau diajak makan, melangkah masuk ke rumah gua aja udah Alhamdulilah,

Semua kegilaan ini sepertinya membuat Dom sadar kalau si P ini memang bukan perempuan yang baik. Si Dom juga tahu kalau ternyata si P menjalin hubungan lain dibelakang dia dengan banyak laki. Kelak si P ini akhirnya benar resmi pacaran dengan si B. Bukan dengan Dom, bukan dengan Pamps dan bukan dengan laki yang lain.

Tapi gua salutnya adalah si Dom bisa survive. Meskipun gua tau dia kecewa berat tapi dia bisa menyembunyikan kekecewaannya dan tetap menjalani hidup seperti biasa.

.................................................................................

5 tahun setelah kejadian konyol itu,

Gua dan Dom sedang makan Ayam Geprek di daerah Dipati Ukur Bandung. Bos gua yang satu ini pekerjaanya sudah makin Ok. Kharismanya sudah mulai terbentuk, bedalah ama dulu waktu dia mimisan baca komik Anak Emas, hua sendiri sudah hampir lupa cerita soal si P itu

"Eh, si P itu bukan perempuan baik ya"

Gua kaget tetiba si Dom ngomongin soal si P.

"Hm, iya sih. Kalau liat sikap dia, keliatannya dia bukan perempuan baik-baik ya"

"Lu percaya kharma gak"

"Percaya sih. Napa emang?"

Dom tidak menjawab pertanyaan, dia fokus menghabiskan potongan ayam gepreknya sambil menunjukkan ekspresi datar.

Rabu, 03 Juni 2020

I Know

Ada satu scene di Film Star Wars Episode V (The Empire Strikes Back) yang gua suka banget. Scene yang gua suka adalah ketika Hans Solo (Harrison Ford) dibekukan didalam sebuah carbonate silicon oleh penjahat luar angkasa yaitu Jabba The Hut.

Ketika akan dibekukan, Princes Leila yang di film sebelumnya selalu berbeda pendapat dengan Hans Solo mengatakan "I Love You" kepada Hans Solo yang dijawab "I Know" oleh Solo. Infonya, di naskah awal, Solo akan menjawab "I Love You, too" tetapi Harrison Ford melakukan improvisasi dengan menjawab "I Know".

Buat gua itu keren banget. Coba lu di posisi Hans Solo, ada cewek cantik yang tetiba bilang "I Love You" dan dengan gaya cool, kamu jawab "I Know"

Gua pun berpikiran hal yang sama. Gua bakalan menjawab "I Know" ketika ada perempuan yang mengatakan hal yang sama. Tetapi apa lacur, apa yang gua harapkan belum juga kejadian. Paling mentok gini:

"Sani, gua mau ngomong sebentar bisa?"

"Wah kenapa ya?" jawab gua antusias.

"Ini kata Ibu Nasi uduk yang di depan Pasar, kemarin salah hitung. Kerupuk udang yang kamu makan belum dihitung jadi kamu masih kurang 2.500 ke si Ibu ya"

"Hmm, I know"

Suek, dikira apaan malah diingetin soal kerupuk udang yang belum kebayar.

........................................................................

Setelah 1 tahun lebih menjalin hubungan dan sudah merasa yakin, sudah saatnya buat kita untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Sebelum lamaran resmi, gak ada salahnya kan buat ngelakuin lamaran tidak resmi. Lamaran antara kita berdua aja.

Berhubung gua tidak cukup romantis untuk ngajak dinner berdua karena jujur aja buat gua itu awkward banget. Makan berdua yang dihiasi balon sambil menatap bintang yang memancarkan cahayanya.

Jir, bukan gua banget itu.

Yang pertama gua rencanakan adalah menemukan tanggal yang pas untuk memberikan sebuah cincin seberat 24 karat (canda deng). Setelah mencari, akhirnya gua menemukan tanggal yang pas yaitu tanggal 22 Desember di hari ulang tahun Deb. Tanggal itu jatuh di hari Minggu dan kayaknya Oke nih kalau ngasih cincin itu pas akhir kebaktian di Gereja.

Melamar di hadapan Tahta Tuhan yang Suci. Ehem, keren bener,

Setelah menemukan tanggal yang oke, sekarang waktunya buat cari cincin yang pas. Ini jadi masalah karena gua jarang banget ke Mall buat belanja jadi gak tau tempat cincin yang pas dimana.

Gua browing bentar dan nemu sebuah toko yang katanya okey. Jadilah gua kesana seorang diri dan setelah cuap-cuap gua ditawarkan sebuah cincin yang kata mbaknya lagi okey.

Speak dikit biar dapat harga bagus akhirnya gua dapat juga sebuah cincin cantik. Tjakep bentuknya kayak yang ngasih, hahaha.

Sebelum gua memilihkan pilihan ke cincin itu, si sales nawarin gua cincin berlian mulu. Pas gua nanya harganya berapa, gua cuma bisa membatu begitu tahu harganya.

Gua simpen itu cincin di dalam lemari dan sekarang tinggal menunggu waktunya, untuk memberikan cincin kecil nan berharga ini.

...............................................................................................

Hari yang ditunggu akhirnya tiba, hati gua berdegup kencang. Malamnya gua nyaris gak bisa bobo padahal gua gak pernah ada masalah dengan tidur.

Gua tag dulu beberapa orang, yang pertama buat merekam moment bersejarah itu, kedua buat yang main musik biar musiknya pas. Kalau si Cece nanti malah mainin lagu Cinta Satu Malam kan suek nantinya.

Ibadah pun dimulai dan semuanya berjalan seperti biasa. Sampailah di moment puncak alias acara dimana gua akan melamar Deb.

Setelah Pendeta memimpin Doa untuk pulang, gua memberanikan untuk maju kedepan. Dengan cool dan tenang seperti Zorro menebas lawannya, gua ambil mic dan ngomong

"Untuk Jemaat sekalian, jangan pulang dulu ya. Saya mau ngomong sebentar nih" kata gua

Gua sekilas muka para jemaat pada kebingungan. Kalau mereka bisa ngomong kayaknya bakalan ngomong gini "Ini si Monyet mau ngapain sih Njing". Bu Pendeta yang di depan juga tampak kebingungan, bingung ini si Sani mau ngapain. Apa dia mau pelepasan gitu ya, dilepaskan dari Roh suka melawan orang tua.

Deb yang kebetulan sedang berdiri di depan juga pasang muka kebingungan. Stefanie yang gua suruh buat merekam, sudah berada di posisi depan. Dia merekam pakai ponsel OPPO dia, eh OPPO atau VIVO ya? Ah gak taulah pokoknya dia yang merekam.

Cece Yanne mulai memainkan sebuah lagu romantis untuk menjadi saksi sejarah ini. Dia memainkan nada lagu 'If I Let You Go' dari boyband kesukaan gua Westlife (iya gua ngaku deh kalau gua suka Westlife).

"Day after day
Time pass away
And I just can't get you off my mind
Nobody Knows
I hide it inside
I keep on searching, but I can find...."

Suasana mulai didapat, semua orang menatap ke arah gua di depan, gua membalikkan badan dan mengeluarkan sebuah kotak berisi cincin yang gua simpan dalam saku baju.

Gua buka dan memperlihatkan langsung di depan Deb. Dia terkejut dan matanya perlahan basah tanda terharu. Jemaat lain sudah mulai nyorakkin "Cie, Cie" dan diikuti dengan banyaknya sorotan HP yang merekam moment tersebut.

Awalnya gua pengen berlutut kayak di film terus bilang "Will You Marry Me?" persis seperti yang dilakukan Jamie (Colin Firth) kepada Aurelia (Lucia Moniz) di film Love Actually.

Keren gak sih

Tapi apes, momentnya gak pas karena Ada Bu Pendeta di belakang gua. Gua ngerasa gak elok kalau gua berlutut membelakangi dia, takut nginjek kaki si Bu Pendeta, nanti malahan gua kualat lagi.

Dan juga entah kenapa, mulut gua mendadak terkunci. Di tengah keriuhan suara "Cie, cie", perlahan gua membatu. Pertanyaan "Will You Marry Me?" tidak bisa terucap dari mulut gua,

Deb bertanya "Kenapa?", gua langsung peluk dia di depan puluhan orang dan berbisik "Thanks You for always being there for me"

Deb menjawab "Love You" dan gua jawab "I Know"

Akhirnya gua bisa juga kayak Hans Solo, hahaha. Suasana jadi semakin meriah, beberapa orang langsung memeluk Deb dan sebagian lagi ada yang nanya ke gua "Yey, mana pertanyaan Will You Marry Me-nya woy. Diem mulu"

"Gak usah diomongin itu mah, kita udah ada ikatan batin dan dia juga pasti tau kok maksud gua"

Ahoy

.................................................................................

Menjalin hubungan selama 2 tahun ini memang bukan perkara mudah. Kita adalah 2 orang dengan kepribadian yang bertolak belakang, yang satu santai (terlalu santai malah) yang satu lagi type memikirkan masalah.

Kalau kita ngomongin soal perbedaan rasanya gak akan pernah ketemu titiknya tapi seni dalam berhubungan itu bukannya menyatukan segala perbedaan yang ada kan?

Life is so much better knowing you have my back. Love You


Sabtu, 14 Maret 2020

Tentang Menikah

Pernah gak kamu gini, kamu datang ke undangan pernikahan temen, sodara, mantan atau siapalah. Kamu sudah kekenyangan habis berburu makanan di undangan. Disaat kamu lagi asyik ngunyah siomay tetiba MC akan mengundang teman dan kerabat mempelai untuk maju kedepan.

Yang boleh maju kedepan adalah orang yang belum menikah. Nanti kedua mempelai akan melempar boneka dan bunga. Kalau kamu beruntung bisa dapat itu bunga atau boneka, kamu disuruh maju ke depan. Memperkenalkan diri, dikerjain dikit dan aha kamu bisa dapat hadiah.

Jujur kalau gua pribadi gak pernah ikut-ikutan tangkap boneka atau bunga gitu secara gua pergi ke undangan aja jarang banget. Kalaupun tetep pergi, gua gak pernah ikutan tangkap bunga atau boneka itu. Ya maklum menjaga wibawa dikit biar keliatan cool dan tenang di depan orang, hihihi.

Tapi lu percaya gak nih, kalau gua bilang di 2 Minggu terakhir ini, di dua acara undangan yang berbeda, gua dapat 4 boneka yang dilempar oleh mempelai yang menikah.

Gua perjelas lagi, iya beneran gua dapat 4 boneka di dua acara yang berbeda. Kok bisa?

...........................................................

Jadi gini ceritanya. 2 Minggu kemarin, gua ama partner cus ke Hotel Crowne Plaza di Jalan Lembong buat menghadiri acara pernikahan kerabat si Deb. Kalau gak mau ikut, pasti nanti diomelin ama Deb jadi gua mangut aja buat nemenin.

Disaat gua lagi ngunyah lumpiah kering bumbu kacang, tetiba MC di panggung mengajak para tamu undangan yang belum menikah untuk maju kedepan.

"Udah maju aja. Siapa tau dapat bonekanya" kata si Deb

"Ya, ya bentar" kata gua nurut sambil ngabisin lumpiah kering bumbu kacang tadi.

Gua maju kedepan bareng si Deb. Gua cari posisi yang pas, gua pakai teori fisika tentang peluang gua mendapatkan boneka itu dari posisi gua berdiri sekarang #halah

Yang ikutan ternyata ramai. Sebelah gua ada Cece gemuk yang keliatan banget bernafsu buat dapatin itu boneka dan bunga. Jaga jarak sedikit, bahaya kalau kena sikut si Cece. Deb berdiri di belakang gua. Dia sebenarnya malu buat ikutan tapi akhirnya ikutan juga buat nemenin gua setelah gua paksa.

"Tunggu hitungan ketiga ya, begitu saya bilang tiga, mempelai langsung lempar ya"

Pengalaman gua ya. Biasanya lemparan pertama masih uji coba, sudah hitungan ketiga tapi masih ditahan dulu. Karena gua sudah paham jadi gua santuy pas percobaan pertama ini.

Gua stay cool dan tidak bergeming. Perkiraan gua tepat karena si MC masih ngerjain, boneka belum dilempar. Tamu undangan yang lain sudah semangat lompat padahal belum dilempar, hihi.

Tidak terkecuali Cece gemuk yang gua ceritain tadi. Dia beneran lompat dong dan sepatu hak tingginya nyari nginjek JEMPOL kaki gua. Kalau gua gak gesit menghindar, JEMPOL kaki gua kayaknya bakalan ketusuk sepatu hak tinggi si Cece.

Boneka pertama dilempar dan gak tau teori fisika gua bener, eh gua dapat dong. Gua sedikit melompat dan tangkap pakai tangan kiri gua. Asli gua ngerasa keren banget, mirip atlet Major League Baseball pas gua tangkap dengan mulus boneka Iron Man warna merah.

Gua kasih ke Deb dan nyuruh dia mengklaim kalau dia yang dapat itu boneka. Pasangan yang luar biasa, dia yang dapat tapi ngasihnya ke pasangan sendiri. Sebenarnya alasan utama gua ngasih adalah gua males nanti suruh maju kedepan terus suruh joged, dll.

Boneka kedua dilempar dan gak tau gimana, gua bisa nangkep lagi itu boneka monyet kecil. Gua tangkap mutlak alias tangkap langsung di udara bukan mungut boneka jatuh. Jir, mantap bener si Sani.

Tetapi disini petaka dimulai karena gak tau gimana, tetiba  Cece gemuk sebelah gua pasang muka sinis ngomong gini ke gua "Ih curang, kamu tadi udah dapat kenapa ikutan lagi" kata si Cece gemuk sambil pasang muka sinis.

Tatapan sinis si Cece gemuk itu mengingatkan gua akan tatapan temen gua si R waktu gua masih kelas 2 SD. Salah satu pelajaran yang paling gua takutkan sewaktu SD selain Seni Musik adalah Seni Prakarya. Gua gak tau kenapa, gua nyerah banget dalam hal melipat kertas atau membuat prakarya.

Pernah dulu suruh buat wadah pensil dari stik ice cream eh yang lain jadinya bagus, gua jadinya kayak wadah KROTO buat ngasih makan manuk alias burung.

Biasanya soal ini di-Take Over oleh Mama gua di rumah. Dari yang hasilnya butut setelah dilanjutin oleh Mama di rumah, hasilnya jadi mantap. Tapi ternyata hal ini membuat temen sebangku gua si R sinis ke gua.

Dia pasti heran, lah si Stefanus. Kalau di kelas, napa hasilnya kayak wadah KROTO kok pas dibawa pulang hasilnya jadi bagus dan rapih. Sambil masang muka sinis si R ngomporin gini ke temen gua yang lain "Ih si Stefanus curang, prakaryanya dibuatin Mamanya di rumah"

Gua bingung, iya prakarya gua kan dibuatin terus masalahnya apa buat lu, R? Kalau prakarya lu mau dibuatin Mama lu, dibuatin tetangga lu yang jualan pecel atau dibuatin sama tukang agar-agar yang lewat depan rumah lu, ya SOK AJA.

Tatapan sinis si Cece gendut itu mengingatkan gua akan titipan sinis si R waktu gua kelas 2 SD dulu. Terus gini Ce, kalau misalnya gua gak dapat itu boneka kedua emang bakalan lu yang dapat?

Gua bersikap santai dan kata MC, yang dapat boneka dipersilahkan untuk maju kedepan buat memperkenalkan diri. Dari atas panggung, gua bisa melihat si Cece gendut lagi mengadu ke keluarga dia sambil nunjuk ke arah gua.

Kok gua jadi takut ya. Gua takut pas gua pulang, gua dicegat terus di-Smack ama si Cece gendut. Ya pantes aja si Cece belum menikah (karena yang boleh ikutan tangkap boneka itu biasanya khusus yang belum menikah), si Cece memiliki kedegilan hati sih jadi orang juga mikir buat deket ama Cece.

Ternyata gua beruntung, setelah memperkenalkan diri di depan, kita dikasih amplop tanpa perlu nyanyi atau joged. Gua cek isinya adalah voucher belanja 300rb dan si Deb juga isinya 300rb jadi di Malam itu kita dapat VC belanja 600rb. Mayanlah buat jajan Es Aice.

Begitu gua turun, ada Emak gemuk yang lagi makan Kebab, ngedeketin gua sambil nanya isinya amplopnya apa.

Jujur gua gak tau dia siapa, gua mikirnya mungkin dia kerabat si Deb. Ya gua jawab aja isinya Voucher belanja 300rb.

"Jadi kamu dapat 600rb dong berdua?" 

"Iya Tante"

"Kamu sudah menikah?" tanya si Tante sambil melirik ke arah cincin si Deb.

"Belum, dia tunangan saya"

"Ih kamu curang. Kan kalau sudah menikah gak boleh ikutan" kata si Tante kualat sambil bergegas dari arah gua. Gua tengok eh dia nyamperin si Cece gemuk yang tadi. Termyata mereka 1 kroco, dari gerak mulut si Tante gemuk seperti sedang ngomporin si Cece gemuk.

Mungkin dia ngomongnya gini "Curang banget itu orang. Sudah menikah tapi masih maksain ikutan. Mereka dapat voucher 600rb loh, harusnya kamu loh yang dapat. Coba kalau kamu dapat, Vouchernya bisa kamu pakai buat beli alat pengencang payudara biar kamu makin sexy, sayang kamu dicurangin"

Padahal jelas banget gua ngomong "Ini tunangan saya" bukan "Ini istri saya". Eh ini gendang telinga si Tante kayaknya udah ketutupan lemak jadi ngehang pendengarannya. Tidak sampai 1 jam, gua kini sudah punya 2 musuh.

"Udah sabar aja. Cuekkin aja yang sirik mah" kata Deb sambil nyuapin gua potongan bebek peking ke mulut gua.

..................................................................................

1 Minggu berlalu sejak keberhasilan gua menangkap 2 boneka sekaligus di sebuah pesta pernikahan. Hari ini gua ada undangan lagi. Undangan di Novotel Bandung, daerah Cihampelas bawah.

Kalau boleh memilih sebenarnya gua lebih memilih di rumah aja, melakukan kegiatan gua. Tapi karena Deb minta ditemani ya okey, gua cus.

Dibanding pernikahan pertama, kalau gua boleh menilai pernikahan kedua sedikit dibawah pernikahan pertama. Stand makanannya gak terlalu banyak dan venue yang digunakan terlalu kecil.

Dan ini dia yang ditunggu, sesi lempar boneka. Ikutan lagi gak ya? Jujur gua masih trauma dipepet oleh Tante dan Cece gemuk yang sirik karena gua bisa nangkap 2 boneka dan dapat Voucher 600rb.

Ikutan aja deh. Tapi nothing to lose aja, santuy aja. Dapat gak dapat ya ikut meramaikan aja.

Seperti di undangan pertama, percobaan pertama boneka belum dilempar. Karena gua sudah paham, jadi gua diem dan santuy aja. Boneka kedua dilempar dan lu percaya gak, GAK TAU GUA EMANG JAGOAN atau GUA SUDAH HARUS NIKAH, GUA DAPAT DONG BONEKA KATAK HIJAU.

Gua kaget campur heran, lah kok gua dapat lagi. Seperti biasa, gua kasih 1 boneka ke Deb dan gua ikutan lagi. Boneka ketiga dilempar, gua dapat itu boneka tapi sebelah gua juga megang. Dibanding cari masalah, gua lepas itu boneka.

Boneka kelima dilempar dan AHA gua dapat dengan mulus. Kali ini beda kasusnya, gak ada Cece gemuk yang dengki terus ngomong "Ih curang, kamu kan sudah dapat tadi"

Tapi ternyata kali ini berbeda dengan pernikahan yang pertama. Karena hadiahnya cuma 1 yaitu orang yang berhasil dapat boneka Marsha The Bear. Dan itu adalah boneka kedua yang gua dapat tapi gua lepas ke orang di sebelah gua.

Ahhhh, kecewa. Yang gua lepas malah yang ada hadiah voucher belanja lagi dan sekarang 5 orang yang dapat boneka diharuskan maju kedepan. 5 orang tersebut adalah gua, Deb, oma, Om, dan  Tante.

Kita disuruh memperkenalkan diri dan dijanjikan bakalan dapat hadiah.

"Namanya siapa dan asalnya dimana?" tanya si Koko MC

"Sani dari Sulaksana" jawab gua Mantap

"Eh Sani kan ada lagunya ya. Yang dinyanyiin BCL kan yang Sani, Sani....." kata si MC sambil nyanyi lagu Sunny. Jokes lama tapi okelah masih lucu.

Dan yang gua takutkan kejadian juga dong. Kita berlima disuruh joged dan kita dijanjikan hadiah kalau sukses joged.

Sialnya, tadi pas gua lagi makan mie kocok, ada cowok yang nyamperin dan nyapa Deb. Pas gua nanya dia siapa, Deb cerita kalau cowok itu dulu pernah suka sama dia waktu kuliah.

Nah coba bayangin kalau lu jadi gua. Kamu ketemu ama cowok yang pernah suka dan ngejar pasangan kamu yang sekarang. Kamu pasti bersikap cool, tenang dan terlihat tidak terimindasi dengan kehadirannya kan.

Eh sekarang gua disuruh joged di depan bareng pacar sendiri dan 3 orang lainnya.

MC memeragakan Moon Walk ala Michael Jackson dan kita harus memperagakan gaya tersebut. Anjir, gua dilema. Apa gua turun dari panggung aja gitu ya tapi kesannya gak sopan ke mempelai.

Mata gua melihat ke arah depan. Gua perhatikan di deretan tamu, gak ada yang gua kenal. Gua lirik sebentar ke kiri kanan, si Monyet (orang yang dulu naksir ke Deb) udah gak ada. Kemungkinan besar dia sudah pulang artinya aman.

Karena sudah kagok, gua mulai joged Moon Walk ala Michael Jackson. Kalau ngikutin si MC, harusnya sih ke kiri 2x dan ke kanan 2x. Kita berlima mulai joged dan karena sudah kagok, gua joged semampu gua.

Kalau Britney Spears lihat gua saat itu kayaknya dia bakalan ngajak gua buat jadi penari latar dia deh.

Oma sebalah gua keliatannya ngebet dapat hadiah Mobil CR-V yang dijanjikan oleh MC. Dia dance menggila, mirip kuda lumping dia secara brutal nyikut gua yang kebetulan ada yang di sebelah dia.

Harusnya 2x ke kiri dan 2x ke kanan, tapi si Oma gak tau ritme nabrak gua mulu. Sikutnya kena NENEN eh DADA gua mulu. Ya ampun Tuhan. Malu IYA, NENEN nyeri IYA JUGA.

MC akhirnya menghentikan sesi Dance dan pencarian pemenang dimulai. Pemenangnya dihitung dari jumlah tepuk tangan terbanyak dan LU PASTI GAK PERCAYA

GUA DONG YANG JADI JUARA PERTAMA! Gua jadi pemenangnya karena gua dapat tepukkan terbanyak, si Deb di posisi ke 4 dan si Oma diposisi ke 5. Bener kan kata gua juga, kalau si Britney Spears lihat gua pas gua dance, gua pasti diajak join ke Stable dia.

Karena gua juara pertama, gua dapat kesempatan buat jadi orang pertama yang bisa memilih kotak rahasia. Di depan gua sekarang ada 5 kotak tertutup. Gua menganalisa sebentar dan akhirnya gua pilih kotak yang ada di tengah.

Dan isinya ternyata adalah HONDA CR-V...... dalam bentuk Tomica maksudnya


Si Deb malah dapat POP Mie dan si OMA malah dapat hadiah yang paling lumayan dari semua yaitu Sprei. Eleh lumayan itu Sprei buat Mama gua padahal.

Gua yang jadi juara pertama malah dapetnya mainan mobil si Oma yang juara terakhir malah dapat Sprei dong -_-

Gua gak tau siapa EO yang mengatur pesta pernikahan ini tapi siapapun EO-nya, semoga video gua lagi Moon Walk tidak disebar luaskan di media sosial mereka.

....................................................................................

"Itu tandanya lu sudah harus nikah. Makannya dapat boneka terus" kata salah satu temen gua pas gua cerita dapat boneka mulu di kondangan orang.

"Jadi kapan?" lanjut dia

Gua tersenyum penuh misteri, seolah membiarkan dia untuk menebak-nebak sendiri.