Minggu, 27 Juni 2010

Tulisan Ini Hanya Untuk(ku) dan Untuk(mu)

Gua adalah orang yang sangat toleran terhadap perbedaan. Banyak perbedaan di antara gua dan temen-temen yang lain yang sebenarnya bisa diselesaikan asal pakai otak yang waras dan akal sehat.......

Tapi sayangnya perbedaan itu pula yang sering dipake pacar/pujaan hati/kekekasih/pacar sejenis (?) sebagai alasan untuk mengakhiri suatu hubungan yang telah dibina sekian lama......

“Sorry ya kayaknya kita harus udahan soalnya bokap gua gak setuju hubungan kita karena terlalu banyak perbedaan antara kita.” kata seorang cewek ke gua tempo hari.....

Walau gua yakin sebenarnya alasan itu terlalu dibuat-buat tapi gua mencoba mengambil intinya aja kalau sebenarnya dia udah gak nyaman deket gua...........

Yup, gua hanya tersenyum simpul dan jawab “Kita masing-masing sudah dewasa dan sudah bisa menentukan mana yang terbaik untuk diri kamu sendiri, kalau itu yang terbaik buat kamu ya kamu lakuin apa yang kamu anggap baik........”

Ehem, gak nyangka gua bisa ngomong kalimat sebijak itu dan entah kenapa ketika gua mulai berpacaran dengan seorang cewek, sifat gua berbeda 180 derajat dari aslinya....

Gua seolah seperti robot Transformers yang berubah dari robot jadi Bus Kopaja. Gua pun demikian, gua seolah berubah menjadi pribadi yang kalem, santai, dan ngemong.......

Semua sifat minus gua langsung berubah walau mungkin ada beberapa hal kayak ngaret soal janji yang masih suka kebawa........

Walau sebenarnya gua cukup was-was juga, semoga si pacar GAK PERNAH BACA ini Blog karena kalau baca, entah gua harus nyimpen ini muka di pantat siapa..... Ha...Ha...

Salah satu sifat cewek yang paling habits adalah suka didengar. Apalagi banyak cewek yang doyan bercerita mulai dari hobbynya, makanan kesukaanya, kartun kegemarannya ampe sinetron kesukaannya...

Dan sebagai pendengar yang baik, gua selalu antusias mendengar semua yang dia omongin. Gua gak bakal kayak cowok kampung yang cuma bales cerita dia dengan kata-kata standar kayak “Oh ya?” atau “Ah yang bener? Atau “Hah, gak nyangka gua kalau anjing lu ternyata doyan pipis di ranjang”

Gak, gak akan. Ketika dia bercerita, gua seolah larut di dalamnya. Ketika dia bercerita soal Doraemon yang menjadi kegemarannya, gua pun bakal nampak seperti Doraemon buat dia.

Maksudnya kan Doraemon imut nah kalau gitu artinya gua? Ya tolong dijawab saja dengan hati kecil kalian. Ha..Ha...

Becanda, karena muka jauh lebih rupawan dibanding si Doraemon yang mirip Dorayaki mentah itu, gua ingin menjadi Doraemon di kehidupan kamu a.k.a dia. Ketika Nobita telat datang ke sekolah, Doraemon bakal langsung ngeluarin pintu kemana aja yang ngabawa langsung Nobita ke sekolah tanpa takut telat...

Dan walau gua gak punya pintu itu, gua pun ingin selalu ngingetin dia di pagi hari agar cepat bangun supaya tidak telat dateng ke sekolah.....

Walau pada kenyataannya gua yang selalu dibangunin ama dia karena gua telat melulu bangunnya gara-gara semaleman begadang nonton sinetron CINCIN yang diputer ulang di RCTI tiap subuh....... Ha..Ha..

Ah, enaknya ketika di pagi hari ada yang ngebangunin. Biasanya gua terbangun di pagi hari gara-gara ngedenger suara jerat-jerit emak-emak di depan rumah yang lagi nawar tukang sayur, hari-hari ini gua terbangun karena ada dia yang ‘perhatian’ buat bangunin gua. Ketika gua terbangun dan membaca pesan dari dia, gua tersenyum sejenak dan membuat hari itu jauh lebih baik dari hari kemarin.........

Tiap siang dia selalu bercerita apapun yang mungkin saat itu ada di pikiran dia. Dan di saat itu pun gua selalu mendengar semua yang diomongin dia dengan penuh antusias.....

Tapi?

Ketika dia bercerita banyak hal itu pula, gua (dan mungkin dia) semakin menemukan banyak jurang perbedaan itu......

Ya, perbedaan.....

Dari yang kecil hingga paling prinsip, perbedaan itu semakin jelas dan nampak.........

Banyak hal yang dia ceritakan..........

Dia cerita, dia suka banget pergi ke Bukit Bintang karena buat dia tempat itu menyimpan banyak suka dan duka buat dia pribadi....

Tapi buat gua itu bukit gak jauh beda dari genteng rumah gua.... Gua (sedikit) heran kenapa banyak orang yang pacaran doyan mojok disana.... Udah tempatnya jauh-lah,(katanya) banyak tuyul-lah, (katanya) banyak yang mesum-lah kok banyak muda-mudi yang doyan kesana......

Padahal ketika gua lagi bengong di atap rumah dan iseng nunjuk satu bintang, bintang itu seolah menjadi milik kita walau hanya untuk malam itu saja dan perasaan itu bisa kamu dapat dimanapun kamu menunjuk bintang itu....... Tanpa kita harus ke bukit mesum (eh bintang), bintang itu pun selalu ada di deket kita dan menemani kamu dimanapun kamu berada.......

Persis seperti bintang, gua pun ingin selalu menjadi bintang buat hidup dia. Ketika dia lagi nangis, gua ingin ada di sampingnya............ Ketika dia lagi bahagia, gua ingin ada di sampingnya.............. Ketika dia di WC, gua cukup nunggu di pintu depan.......... Ha.........Ha........

Dia bercerita kalau dia suka banget jalan-jalan ke luar kota ama temen-temennya, dan sekali lagi gua menemukan jurang perbedaan itu. Gua itu orang yang gak suka pergi-pergi, gua lebih seneng di rumah, duduk manis di jendela dan nungguin tukang jajanan langganan lewat........ Buat gua pergi-pergi gitu bukanlah suatu hal yang menarik...... Entah sudah berapa puluh kali gua diajak pergi-pergi ke luar kota gitu tapi gua hanya menggelengkan kepala saja.......

Dan ketika gua tidak merasakan antusiasme sama sekali, dia merasakan antusiasme yang jauh berbeda dari apa yang gua rasa.....

Dan terakhir,

beri gua sedikit waktu untuk bisa melupakan semua ini......

Ya, sedikit saja..........

Dan ketika gua selesai menambahkan tanda titik di akhir tulisan ini, gua sudah lupa akan semuanya dan memulai semuanya tanpa kamu.........

Mungkin yang namanya cinta yang gak pernah habis itu emang cuma ada 3:

1.Cinta Allah kepada Umat-Nya
2.Cinta Orang tua terhadap anak-Nya

Dan yang ketiga, Cinta Fitri udah season 5 tapi belum habis-habis........
Ha........Ha.............

Tidak ada komentar: